Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DESA PON
KECAMATAN SEI BAMBAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
PROVINSI SUMATERA UTARA
Disusun Oleh:

Muhammad Ridho Sinaga


170210152
VI-A

Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat


Dosen Pembimbing: Ti Aisyah, S.Sos., M.SP

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat


Rahmat dan Hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul:
“LAPORAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PON KECAMATAN
SEI BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA
UTARA” .

Melalui kesempatan ini, tidak lupa saya menghaturkan terima kasih yang
tidak terhingga kepada :

1. Yang terhormat, Ibu Ti Aisyah, S.Sos., M.SP sebagai Dosen Mata Kuliah
Pemberdayaan Masyarakat yang telah memberikan petunjuk demi
kesempurnaan pembuatan Laporan ini.
2. Kedua orang tua, Saudara-saudara, dan teman-teman yang telah memberikan
doa dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
ini tepat pada waktunya.
3. Siapapun yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan masukan, menyediakan literatur dan memberikan kritik untuk

kesempurnaan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, sudilah kiranya para pembaca untuk memberikan masukan dan saran

sehingga isi Laporan ini dapat lebih sempurna.

Akhirnya, saya berharap semoga isi Laporan ini dapat memberikan


manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa sekarang dan yang akan
datang. Amin..

Desa Pon, 30 Juni 2019


Penyusun,

ii
M. Ridho Sinaga
170210152

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................3

2.1 Pengertian Pemberdayaan .........................................................................3

2.2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Desa .............................................4

2.3 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat.........................................................5

2.4 Strategi Pemberdayaan Masyarakat ..........................................................6

BAB III HASIL TEMUAN LAPANGAN ..................................................................7

3.1 Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Pon .........................................7

3.2 Implementasi Program Pemberdayaan Desa Pon ..................................... 10

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 11

3.1 Penutup .................................................................................................... 11

3.2 Saran ........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan masyarakat


merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi
kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat
senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat
sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai
pihak yang memberdayakan.

Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami juga dengan


dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks
menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek
penerima manfaat (beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak
luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau
partisipan yang bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara
mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan
publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan seterusnya)
kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara secara given.
Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan
kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan
sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut
menentukan proses politik di ranah negara. Pemberdayaan masyarakat
memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta
berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan
berbagai hasil yang dicapai. Inti pengertian pemberdayaan masyarakat
merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Pemberdayaan?
1.2.2 Apa Yang Dimaksud Dengan Pemberdayaan Masyarakat Desa?
1.2.3 Apa Yang Dimaksud Dengan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat?
1.2.4 Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Pemberdayaan Masyarakat?
1.2.5 Apa Saja Program-Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Pon?
1.2.6 Apa Saja Implementasi Program Pemberdayaan Desa Pon?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Pemberdayaan.
1.3.2 Mengetahui Yang Dimaksud Pemberdayaan Masyarakat Desa.
1.3.3 Mengetahui Yang Dimaksud Tahapan Pemberdayaan Masyarakat.
1.3.4 Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Strategi Pemberdayaan
Masyarakat.
1.3.5 Mengetahui Program-Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Pon.
1.3.6 Mengetahui Implementasi Program Pemberdayaan Desa Pon.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemberdayaan

Kata pemberdayaan terkait dengan penggalian dan pengembangan


potensi masyarakat. Kartasasmita (1996) mengatakan bahwa : “setiap manusia
dan masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan, sehingga
pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu dengan mendorong,
memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimiliki serta untuk mengembangkannya“. Untuk memberdayakan masyarakat
diperlukan pendekatan utama adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan
sebagai obyek melainkan subyek dari berbagai upaya pembangunan oleh
karena itu Kartasasmita (1997:29) mengatakan pemberdayaan harus mengikuti
pendekatan-pendekatan sebagai berikut :

1. upaya pemberdayaan harus terarah ( targeted )


2. program pemberdayaan harus langsung mengikutsertakan atau bahkan
dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran.
3. menggunakan pendekatan kelompok
Kemudian Kartasasmita (1997:24) mengatakan upaya memberdayakan
masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu : pertama, menciptakan suasana
atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).
kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
(empowering). ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi.

3
2.2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya untuk mengembangkan


kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan
masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk
memampukan desa dalam melakukan tindakan bersama sebagai suatu
kesatuan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ditingkat
pemerintah desa, masyarakat desa, maupun pihak lain untuk mendorong
partisipasi dan mendayagunakan kemampuan masyarakat desa dalam proses
pembangunan desa, menyusun perencanaan pembangunan yang berpihak pada
kelompok miskin, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas sumberdaya
manusia di desa.

Pendekatan yang dilakukan dalam pemberdayaan desa menggunakan


pendekatan partisipatif dengan menjadikan masyarakat desa sebagai subjek
pembangunan dengan memanfaatkan sumberdaya dan kearifan lokal yang
dimiliki oleh masyarakat desa. Meskipun pemerintah desa adalah pelaku
utama pemberdayaan masyarakat desa, namun tugas ini juga menjadi
tanggung jawab pemerintah, baik di pusat, provinsi maupun pemerintah
daerah kabupaten/ kota. Sesuai PP no 43 tahun 2014, pemberdayaan
masyarakat desa bisa melibatkan pihak ketiga yang diberi mandat secara jelas
untuk melakanakan pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat desa
dilaksanakan oleh pemerintah desa, BPD, forum musyawarah desa, BUM
Desa, BKAD, forum kerja sama desa dan kelompok kegiatan masyarakat lain
yang dibentuk untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan pembangunan
pada umumnya. Pemerintah dan masyarakat desa dapat menetapkan sasaran
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat
desa sesuai dengan RPJMDes atau usulan dari kelembagaan masyarakat desa
yang disepakati oleh musyawarah desa.

4
2.3 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat memiliki tujuh tahapan atau langkah yang
dilakukan, yaitu sebagai berikut (Soekanto, 1987:63):

1. Tahap Persiapan. Pada tahapan ini ada dua tahapan yang harus
dikerjakan, yaitu: pertama, penyimpanan petugas, yaitu tenaga
pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker,
dan kedua penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan
secara non-direktif.
2. Tahapan pengkajian (assessment). Pada tahapan ini yaitu proses
pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha mengidentifikasi
masalah kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dan juga sumber daya
yang dimiliki klien.
3. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahapan ini
petugas sebagai agen perubahan (exchange agent) secara partisipatif
mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka
hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat
diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan
yang dapat dilakukan.
4. Tahap pemfomalisasi rencanaaksi. Pada tahapan ini agen perubahan
membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan
program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Di samping itu juga petugas membantu untuk
memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis, terutama
bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.

5
5. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan. Dalam
upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat
sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang
telah dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan
hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah
direncanakan dengan baik melenceng saat di lapangan.
6. Tahap evaluasi. Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan
petugas program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan
sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga
tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya membentuk
suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk
jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih
mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
7. Tahap terminasi. Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan
hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini
diharapkan proyek harus segera berhenti.

2.4 Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Terdapat tiga strategi utama pemberdayaan masyarakat dalam praktik


perubahan sosial, yaitu tradisional, direct action (aksi langsung), dan
transformasi yang dijelaskan sebagai berikut (Hikmat, 2006):

1. Strategi Tradisional. Strategi ini menyarankan agar masyarakat


mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai
keadaan.
2. Strategi Direct-Action. Strategi ini membutuhkan dominasi kepentingan
yang dihormati oleh semua pihak yang terlibat.
3. Strategi Transformatif. Strategi ini menunjukkan bahwa pendidikan
massa dalam jangka panjang dibutuhkan sebelum pengindentifikasian
kepentingan diri sendiri.

6
BAB III

HASIL TEMUAN LAPANGAN

3.1 Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Pon

Dalam Hal Pemberdayaan Masyarakat, Desa Pon Telah mengadakan


"Sosialisasi PARALEGAL dan Pemberdayaan Masyarakat Desa", Tujuan
kegiatan ini agar Pemerintah Desa dan masyarakat harus bersinergi dalam
mengawasi dan berhati hati dalam menggunakandana desa.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 beserta peraturan


pelaksanaanya telah mengamanatkan pemerintah desa (Pemdes) untuk lebih
mandiri dalam mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang
dimiliki, termasuk didalamnya pengelolaan keuangan dan kekayaan milik
desa. Begitu besar peran yang diterima oleh desa, tentunya disertai dengan
tanggungjawab yang besar pula. Oleh karena itu Pemdes harus bisa
menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata pemerintahannya, dimana semua
akhir kegiatan penyelenggaraan Pemdes harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuannya.

3.1.1 Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Pemerintahan Desa Pon


Pemberdayaan masyarakat di bidang pemerintahan desa
mencakup semua sumber daya yang ada di pemerintahan desa seperti
kepala desa, perangkat desa dan BPD. Bentuk dari pemberdayaan ini
dapat berupa pelatihan, musyawarah dalam penyusunan program-
program desa, koordinasi dalam pelaksanaan program-program desa,
dan peningkatan kualitas kinerja di pemerintahan desa. Dengan
adanya program pemberdayaan ini, diharapkan dapat meningkatkan
kinerja dipemerintahan desa dalam membangun serta memajukan
desa.

7
a) Desa Pon terdiri dari :
 Kepala Desa
 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 Lembaga Kemasyarakatan Desa
b) Pemerintahan Desa Pon meliputi :
 Kepala Desa
 Sekretrais Desa
 Kepala – Kepala Urusan
o Kepala Urusan Pemerintahan
o Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat
o Kepala Urusan Pembangunan
 Kepala Dusun yang terdiri dari 8 (Delapan) Dusun.

c) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terdiri dari :


 11 (Sebelas ) Orang BPD yang telah mendapat pengesahan
dari Bupati Serdang Bedagai
3.1.2 Pemberdayaan Masyarakat Dibidang Ekonomi

Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi


merupakan program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian
desa. Program ini mencakup pemberdayaan UKM, industri rumah
tangga, BUMDes, kelompok tani, pasar, serta penunjang ekonomi
masyarakat lainnya. Bentuk program pemberdayaan ini dapat berupa
pelatihan, workshop, pemodalan/permodalan, bantuan alat produksi,
peningkatan sarana/prasarana dan lain-lain. Dengan adanya
pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi ini diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.

a) Pemberdayaan Dibidang Ekonomi meliputi :


 BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Desa Pon
 Usaha Binaan UP2K-PKK

8
3.1.3 Pemberdayaan Masyarakat Dibidang Teknologi

Program pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi


merupakan program pemerintah desa dalam mengikuti perkembangan
zaman. Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan
kinerja agar lebih cepat dan akurat. Bentuk program pemberdayaan ini
dapat berupa pelatihan, pengembangan teknologi, dan penggunaan
teknologi dalam proses kerja dan kehidupan masyarakat. dengan
adanya pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi diharapkan
dapat meningkatkan daya saing masyarakat, memudahkan masyarakat
dalam bekerja, serta memudahkan masyarakat untuk berbagi dan
mendapatkan informasi.

a) Pemberdayaan Dibidang Teknologi


 Facebook PEMDES Desa Pon
 Blog Pemerintah Desa Pon
3.1.4 Pemberdayaan Masyarakat Dibidang Kesehatan
Program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
merupakan salah satu program pemerintah desa untuk meningkatkan
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Bentuk program
pemberdayaan ini dapat berupa peningkatan sarana dan prasarana
kesehatan, promosi dan penyuluhan program kesehatan, dan
membangun desa siaga. Dengan adanya program kesehatan ini
diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hidup
sehat serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
a) Pemberdayaan Dibidang Kesehatan
 Kegiatan Skrinning IMS dan HIV Di wilayah Desa Pon
 Pencanangan Kampung KB Desa Pon
 Akreditasi UPT Puskesmas Desa Pon

9
3.2 Implementasi Program Pemberdayaan Desa Pon
3.2.1 BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Desa Pon
Badan usaha milik desa (atau diakronimkan menjadi Bumdes)
merupakan usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan
berbadan hukum. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa. Pembentukan
Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Jaya Pon Bergerak di


Usaha Advertesing (Percetakan) Baleho, Spanduk, Stiker, Sablon,
Cetak Undangan. Telah berdiri sejak 18 September 2018 dan dibangun
dengan menggunakan APBDes Desa Pon dan merupakan Program
pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Diharapkan dengan
dibuatnya BUMDES Jaya Pon Usaha Advertesing (Percetakan) ini,
dapat memajukan dan menambah pendapatan Desa Pon dan
mengurangi angka pengangguran di Desa Pon.

3.2.2 Up2k PKK Desa Pon


Up2k PKK (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) Desa Pon
ialah segala kegiatan ekonomi yang diusahan oleh keluarga, baik,
secara perorangan maupun kelompok, yang modalnya bersumber dari
swadaya masyarakat, bantuan pemerintah, bantuan luar negeri, swasta,
serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
“Up2k Mekar Sari TP.PKK Desa Pon” bergerak di dua bidang
yaitu “Pengrajin Gabah dari Kulit Telur” dan “Pengrajin Tali KUR Ibu
Suharti”. Tahun 2018 Desa PON meraih Prestasi yg luar biasa. "TIM
TP.PKK SUMATERA UTARA KUNJUNGI DESA PON"
Desa Pon masuk 6 Besar dalam Lomba Desa Percontohan PKK
kategori UP2K, sehingga dengan sebelumnya meraih Juara 1 tingkat
Kecamatan Sei Bamban dan Juara 1 tingkat Kabupaten Serdang
Bedagai.

10
BAB IV

PENUTUP

3.1 Penutup
Dalam Hal Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat, Desa
Pon bergerak dibidang ekonomi seperti BUMDES dan Up2k TP.PKK Mekar
Sari Desa Pon.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Jaya Pon Bergerak di Usaha


Advertesing (Percetakan) Baleho, Spanduk, Stiker, Sablon, Cetak Undangan.
Telah berdiri sejak 18 September 2018 dan dibangun dengan menggunakan
APBDes Desa Pon dan merupakan Program pemberdayaan masyarakat
dibidang ekonomi. Diharapkan dengan dibuatnya BUMDES Jaya Pon Usaha
Advertesing (Percetakan) ini, dapat memajukan dan menambah pendapatan
Desa Pon dan mengurangi angka pengangguran di Desa Pon.

“Up2k Mekar Sari TP.PKK Desa Pon” bergerak di dua bidang yaitu
“Pengrajin Gabah dari Kulit Telur” dan “Pengrajin Tali KUR Ibu Suharti”.
Tahun 2018 Desa PON meraih Prestasi yg luar biasa. "TIM TP.PKK
SUMATERA UTARA KUNJUNGI DESA PON" Desa Pon masuk 6 Besar
dalam Lomba Desa Percontohan PKK kategori UP2K, sehingga dengan
sebelumnya meraih Juara 1 tingkat Kecamatan Sei Bamban dan Juara 1
tingkat Kabupaten Serdang Bedagai.

3.2 Saran
Diharapkan agar Kepala Desa dan aparaturnya semakin gigih dalam
berupaya memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa guna mendapatkan
Pemberdayaan Masyarakat sesuai skala prioritas kebutuhan masyarakat
desanya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi
dalam pembuatan laporan Pemberdayaan Masyarakat dan juga dapat
bermanfaat bagi Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang
Bedagai, Provinsi Sumatera Utara sebagai suatu objek pembahasan penulis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suhartini, dkk. Model-Model PemberdayaanMasyarakat. Yogyakarta: Pustaka


Pesantren, 2005.

Usman, Sunyoto. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat(cet. 1).


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Hikmat, Harry. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora

https://www.kajianpustaka.com/2017/11/tujuan-prinsip-dan-tahapan-
pemberdayaan-masyarakat.html

https://www.facebook.com/pg/PemdesDesaPon/posts/?ref=page_internal

http://desapon1929.blogspot.com/

12
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Sosialisasi PARALEGAL dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Pon

2. Percetakan “Bumdes Pon Jaya Q-PON ADVERTISING

13
3. Up2k Mekar Sari TP.PKK Desa Pon

4. Pencanangan Kampung KB Desa Pon

14

Anda mungkin juga menyukai