REKRISTALISASI ZAT
I. TUJUAN
1. Melakukan rekristalisasi dengan baik
2. Memisahkan dan memurnikan campuran dengan rekristalisasi
III. ALAT
- Beaker glass, kasa asbes, pembakar Bunsen, Pengaduk Kaca, Corong, Kertas
Saring, Erlenmeyer, Corong Buchner, Spatula, Cawan Poerselen, Perkamen,
Sendok Penyu
IV. BAHAN
- Asam benzoat, aspirin, sakarin, etanol 50%
V. CARA KERJA
- Timbang zat sebanyak 2 gram, masukkan pada beaker glass 250 ml
- Ambil 70 ml etanol 50 %, masukkan pada erlenmeyer 100 ml
- Panaskan etanol 50%, sampai mendidih
- Setelah mendidih, teteskan pada beaker glass yang berisi zat
- Panaskan beaker glass sambil ditetesi dengan pelarut etanol
- Tambahkan norit bila terdapat pengotor atau perubahan warna
- Saat kondisi ad tepat larut, angkat beaker dinginkan sebentar lalu taruh di
lemari asam agar terbentuk kristal kembali
- Saring kristal yang terbentuk dengan corong Buchner
- Keringkan kristal dalam oven
- Timbang dan hitung persentasi berat rekristalisasi
PRAKTIKUM IV
SINTESIS IODOFORM
I. TUJUAN
a. Memahami reaksi haloform
b. Mempelajari kesetimbangan keto-enol
c. Memahami reaksi substitusi elektrofilik
d. Memahami metode rekristalisasi dengan pelarut etanol dan air
e. Mendapatkan kristal iodoform yang berwarna kuning
- Rekristalisasi
- Panaskan etanol 70% hingga tepat mendidih pada erlenmeyer
- Letakkan kristal iodoform pada beaker glass 100 ml
- Tambahkan sedikit-demi sedikit alkohol panas 50 ml kepada kristal
iodoform sambil dipanaskan hingga tepat larut, kemudian saring segera
menggunakan corong Buchner dengan bantuan penghisapan (pompa vakum)
dan dinginkan filtratnya hingga diperoleh kristal kembali.
PRAKTIKUM V
SINTESIS DIBENZALASETON
I. TUJUAN
Mengenal reaksi Kondensasi Claisen-Schmidt
II. DASAR TEORI
Kondensasi Claisen-Schmidt merupakan metode yang umum dalam reaksi
sintesis turunan kalkon. Metode ini mereaksikan benzaldehida atau turunannya
dengan keton. Pada praktikum kali ini direaksikan dengan aseton. Aseton akan
dibentuk dalam enol pada kondisi basa. Pada katalis basa terjadi deprotonasi
atom hidrogen-α suatu senyawa karbonil oleh basa kuat membentuk enolat,
diikuti penyerangan elektrofil. Karbon alfa nukleofilik kemudian menyernag
karbonil dari benzaldehida. Setelah terjadi transfer proton, terjadi reaksi
kondensasi selesai yang kemudian akan dilanjutkan dengan dehidrasi
sehingga didapat senyawa karbonil tak jenuh, menghasilkan dibenzalaseton.
- Rekristalisasi
- Panaskan etanol absolut hingga tepat mendidih pada erlenmeyer
- Letakkan kristal pada beaker glass 100 ml
- Tambahkan sedikit-demi sedikit alkohol panas 50 ml kepada kristal
sambil dipanaskan hingga tepat larut, kemudian saring segera menggunakan
corong Buchner dengan bantuan penghisapan (pompa vakum) dan dinginkan
filtratnya hingga diperoleh kristal kembali.
PRAKTIKUM VI
SINTESIS BENZALDEHIDAFENILHIDRAZON
I. TUJUAN
Memahami reaksi sintesis antara benzaldehida dan amina
II. DASAR TEORI
Reaksi senyawa karbonil antara aldehida atau keton dengan fenilhidrazin
menghasilkan produk yaitu fenilhidrazon. Sebagai contoh, reaksi antara
benzaldehida dan fenilhidrazin berikut. Gugus amina pada fenilhidrazin
bertindak sebagai nukleofil yang akan menyerang atom C karbonil dari
aldehida, selanjutnya terjadi ikatan karbon yang tidak tersaturasi membentuk
ikatan rangkap dan dihasilkan benzaldehidafenilhidrazon.
H H
C O + H2NN C NN + H2O
H H
benzaldehyde phenylhydrazine phenylhydrazone of benzaldehyde
Alat : Bahan :
Termometer
Erlenmeyer 100 ml
Cawan petri
benzaldehida
Gelas ukur 10 ml
etanol
Pompa vakum
Phenylhidrazin
Corong Buchner
Air Es
Kertas saring
Pot plastik
IV. CARA
KERJA
- Rekristalisasi
- Panaskan etanol absolut hingga tepat mendidih pada erlenmeyer
- Letakkan kristal pada beaker glass 100 ml
- Tambahkan sedikit-demi sedikit alkohol panas 50 ml kepada kristal
sambil dipanaskan hingga tepat larut, kemudian saring segera menggunakan
corong Buchner dengan bantuan penghisapan (pompa vakum) dan dinginkan
filtratnya hingga diperoleh kristal kembali.