Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN KARAKTERISTIK masyarakat dengan pemanfaatn Puskesmas

MASYARAKAT KELURAHAN (α=0,05< ρ=0,508).


TUMINTING DENGAN PEMANFAATAN
PUSKESMAS Kata kunci: Karakteristik, Pemanfaatan,
Puskesmas
Alexander J. Pasiak, Prof. dr. Jootje M. L.
Umboh, Ms, dr. Ricky C. Sondakh

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Sam Ratu Langi
Manado Abstrack

Oneofhumanrightsistogethealth. This is in
accordancewith the ideals ofthe
Abstrak nationIndonesiaas statedin the UUD 1945
andPancasila (Gani, 2011). Torealize
Salah satu hak asasi manusia adalah thehealth status ofthe
memperoleh kesehatan. Ini sesuai dengan cita- highestorganizedeffortsin an integratedand
cita bangsa indonesia sebagaimana tercantum holistichealth.Puskesmasisfunctionalhealthcar
dalam Pancasila dan UUD Negara Republik e organizationsthat arecentral to the
Indonesia (Gani, 2011). Untuk mewujudkan developmentof public
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, healththatalsofostercommunity
diselenggarakan upaya kesehatan secara participationandprovidecomprehensive and
terpadu dan menyeluruh.Puskesmas adalah integratedservicesto the peoplein the
organisasi kesehatan fungsional yang regionworkin the form ofactivity.Person's
merupakan pusat pengembangan kesehatan decisiontoutilizehealth servicesdependsonthe
masyarakat yang juga membina peran serta componentpredisposing, enabling, andneed.
masyarakat dan memberikan pelayanan secara DatalasttwoyearsofPuskesmasvisitsTumintings
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di howed a decreaseof up to 30%. Thisresearchis
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan. usedtoanalyzethe
Keputusan seseorang untuk memanfaatkan relationshipbetweencommunity
pelayanan kesehatan tergantung pada characteristicsTumintingvillage, withthe use
komponen predisposing, enabling, dan need. ofPuskesmas.
Data dua tahun terakhir dari Puskesmas
Tuminting menunjukan penurunan kunjungan This research is an analytical survey,
hingga 30%. Penelitian ini digunakan untuk with a cross-sectional approach. The research
menganalisis hubungan antara karakteristik instrument used was a questionnaire. The
masyarakat kelurahan tuminting dengan sampling method is simple random sampling.
pemanfaatan puskesmas. sample size there are 96 samples, distributed
in 6 areas. For bivariate analysis using chy-
Penelitian ini merupakan penelitian square test.
survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Instrumen penelitian adalah. Metode The results showedthere was no
pengambilan sampling adalah Simple Random correlationbetween thelevel of public
Samplingdan jumlah sampel adalah 96 sampel educationwiththe use ofpuskesmas (α=0,05<
yang tersebar di 6 lingkungan. Analisis ρ=402). There was no
bivariat menggunakan chy square dengan relationshipbetweencommunity work, withthe
α=0,5. use ofpuskesmas (α=0,05< ρ=0,374). There
was no correlationbetween theincome of the
Hasil penelitian menunjukan tidak people, bythe use ofpuskesmas (α=0,05<
terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ρ=508).
masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas
(α=0,05 ρ=0,402), tidak terdapat hubungan Keywords: Characteristics, Utilization,
antara pekerjaan masyarakat dengan andPuskesmas
pemanfaatan Puskesmas (α=0,05< ρ=0,374),
tidak terdapat hubungan antara pendapatan
1. PENDAHULUAN Faktor harga atau biaya kunjungan
mempengaruhi tingkat kunjungan ke fasilitas
Salah satu hak asasi dari manusia adalah pelayanan kesehatan. Sarwono Y. E. (2011)
memperoleh kesehatan, dan hak memperoleh dalam penelitiannya mengenai Analisis
kesehatan ini harus diwujudkan sesuai dengan Permintaan Masyarakat Akan Pusat Kesehatan
cita-cita bangsa Indonesia sebagaiman Masyarakat (PUSKESMAS) Di Kota
tercantum dalam Pancasila dan Undang- Semarang menyimpulkan bahwa pendapatan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia keluarga, umur, tingkat pendidikan, kualitas
Tahun 1945 (Gani, 2011). Sebaliknya, layanan berpengaruh secara signifikan
masyarakat mempunyai kewajiban dan terhadap frekuensi kunjungan ke layanan
tanggungjawab untuk melindungi kesehatan kesehatan.
dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari Jumlah penduduk Kelurahan
segala ancaman penyakit dan masalah Tuminting berdasarkan data terakhir yaitu
kesehatan yang lain (Notoadmodjo, 2007). bulan Februari Kelurahan Tuminting adalah
Berdasarkan Undang-undang Republik sebanyak 1809 KK (6474 jiwa) dan tersebar di
Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang 6 (enam) lingkungan. Dalam 2 tahun terakir
Kesehatan, untuk mewujudkan derajat berdasarkan data dari Puskesmas Tuminting
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi terjadi penurunan pemanfaatan pelayanan
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan Puskesmas Tuminting hingga 30%.
yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk Salah satu kelurahan yang menjadi
upaya kesehatan perorangan dan upaya wilayah kerja Puskesmas Tuminting adalah
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang Kelurahan Tuminting. Belum pernah
diselenggarakan dengan pendekatan promotif, dilakukannya penelitian mengenai
preventif, kuratif dan rahabilitatif yang pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat di
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan Kelurahan Tuminting dan latar belakang diatas
berkesinambungan. membuat peneliti tertarik untuk melakukan
Berdasarkan Keputusan Mentri penelitian dengan judul Hubungan Karateristik
Kesehatan (Kemenkes) Nomor 128 tahun Masyarakat Kelurahan Tuminting dengan
2004, Pusat Kesehatan Masyarakat Pemanfaatan Pukesmas.
(Puskesmas) adalah unit pelaksana tehnis
(UPT) dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota 2. METODE PENELITIAN
yang bertanggungjawab menyelenggarakan Jenis penelitian yang digunakan adalah survey
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian analitik dengan pendekatan cross-sectional.
wilayah kecamatan. Upaya pemeliharaan dan Data yang digunakan adalah data primer dan
peningkatan kesehatan diwujudkan dalam sekunderr. Data primer diperoleh dari hasil
suatu wadah pelayanan kesehatan, yang menjalankan kuesioner dan sekunder
disebut sarana atau pelayanan kesehatan didapatkan dari data Kelurahan dan
(health service). Jadi, pelayanan kesehatan Puskesmas.
adalah tempat atau sarana yang digunakan Responden dalam penelitian ini adalah
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan Kepala Keluarga (KK), dalam hal ini siapa
(Notoadmodjo, 2005b). saja bisah mewakili dari anggota keluarga
Keputusan seseorang memanfaatkan yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi
pelayanan kesehatan tergantung pada 3 responden. Besar sampel dalam penelitian ini
komponen, yaitu komponen predisposing, 96 KK yang tersebar di 6 lingkungan
enabling dan need.Nilai pemanfaatan Kelurahan Tuminting. Penentuan besar sampel
puskesmas sangat ditentukan oleh peran serta ditiap lingkungan ditentukan berdasarkan
masyarakat dan kegiatan sumber daya proporsi jumlah penduduk di tiap lingkungan.
manusia(Andersen (1974) dalam Nitoadmodjo, Penarikan sampel dengan menggunakan teknik
2007).Dalam penelitiannya Addani (2008) simple random sampling(Notoadmodjo,
mengatakan, rendahnya angka pemanfaatan 2005).
puskesmas dipengaruhi oleh berbagai macam Variabel independen dalam penelitian
faktor, baik faktor masyarakat sebagai ini adalah karakteristik masyarakat Kelurahan
pengguna pelayanan kesehatan maupun faktor Tuminting yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan,
puskesmas itu sendiri sebagai penyedia dan pendapatan sedangkan variabel
pelayanan kesehatan dependenya adalah pemanfaatan puskesmas.
Hipotesis dari penelitian ini adalah Tabel 2. Distribusi Hubungan Karakteristik
Ho=Tidak terdapat hubungan antara tingkat Masyarakat dengan Pemanfaatan Puskesmas
pendidikan masyarakat kelurahan tuminting
dengan pemanfaataan puskesmas, Ha=terdapat Pemanfaatan Puskesmas Total
hubungan antara tingkat pendidikan Karakteristik Mayarakat
Tidak
Memanfaatkan N %
masyarakat Kelurahan Tuminting dengan Memanfaatkan

pemanfaatan puskesmas. Ho=Tidak Tingkat Pendidikan

terdapathubungan antara pekerjaan masyarakat Rendah 15 (15,6%) 26 (27,1%) 41 42,7


kelurahan tuminting dengan pemanfaatan
Tinggi 26 (27,1%) 29 (30,2%) 55 57,3
puskesmas, Ha=terdapat hubungan antara
pekerjaan masyarakat Kelurahan Tuminting Pekerjaan

dengan pemanfaatan Puskesmas. Ho=Tidak Tidak Bekerja 8 (8,3%) 6 (6,3%) 14 14,6


terdapat hubungan antara pendapatan Bekerja 33 (34,4%) 49 (51%) 82 85,4
masyarakat Kelurahan Tuminting dengan
Tingkat Pendapatan
pemanfaatan puskesmas, Ha=terdapat
hubungan antara pendapatan masyarakat < Rp. 1.550.000 15 (15,6%) 25 (26%) 40 41,7

Kelurahan Tuminting dengan pemanfaatan ≥ Rp. 1.550.000 26 (27,1%) 30 (31,3%) 56 58,3


puskesmas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tabel diatas terlihat responden (KK) yang
Luas wilayah Kelurahan Tuminting adalah memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih
43,83 ha. Jumlah penduduk yang terdaftar banyak memanfaatkan Puskesmas yaitu
sampai bulan Februari 2013 di Kelurahan sebesar 30,2% dan yang tidak memanfaatkan
Tuminting 6474 jiwa atau sebanyak 1809 KK sebesar 27,1%. Responden dengan tingkat
yang tersebar di 6 lingkungan. Untuk lebih pendidikan rendah yang tidak memanfaatkan
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Puskesmas sebesar 15,6% sedangkan yang
memanfaatkan sebesar 27,1%.
Tabel 1. Distribusi Jumlah penduduk Responden (KK) yang bekerja dan
Kelurahan Tuminting memanfaatkan Puskesmas sebesar 51%
sedangkan yang tidak memanfaatkan sebesar
34,4%. Respinden yang tidak bekerja ada
Kepala
Lingkun Laki Peremp Juml sebanyak 14 responden (14,6%). Dari 14,6%
gan Keluar -laki uan ah yang tidak memanfaatkan ada sebesar 8,3%
ga dan yang memanfaatkan sebesar 6,3%.
I 316 507 550 1057 Berdasarkan pendapatan, responden
II 267 504 508 1012 (KK) yang memiliki pendapatan ≥ Rp.
III 449 786 765 1551 1.550.000 yang memanfaatkan Puskesmas
IV 267 481 489 970 adalah sebanyak 30 responden atau sebesar
V 257 496 470 966 31,3% sedangkan yang tidak memanfaatkan
VI 253 469 449 918 sebanyak 26 responden (27,1%). Responden
Jumlah 1809 3243 3231 6474 dengan pendapatan < Rp 1.550.000 yang
Sumber: Laporan Kependudukan Kelurahan memanfaatkan Puskesmas adalah sebesar 25
Tuminting, Februari 2013 (26%) sedangkan yang tidak memanfaatkan
Lingkungan 3 memiliki jumlah penduduk Puskesmas adalah sebesar 15,6% atau 15
paling banyak yaitu 1551 jiwa (449 KK) dan responden (KK).
paling sedikit adalah lingkungan 6 yaitu Dari hasil pengujian statistik
sebanyak 918 jiwa (253 KK). didapatkan Tidak terdapat hubungan antara
Dari hasil penelitian yang dilakukan tingkat pendidikan masyarakat dengan
ditemukan jumlah responden (KK) yang pemanfaatan Puskesmas dimana α (0,05) < ρ
memanfaatkan puskesmas adalah sebanyak 55 (0,402), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
KK (57,3%), sedangkan yang tidak Penelitian ini berbeda degan hasil penelitian
memanfaatkan adalah sebanyak 41 KK atau dari Yulianto (2008) dan Sholihin (2012) yaitu
sebesar 42,7%. Untuk melihat pmanfaatan dengan hasil terdapat hubungan antara tingkat
menurut masing-masing krakteristik dapat pendidikan dengan pemanfaatan Puskesmas.
dilihat pada tabel 2.
Tidak terdapat hubungan antara Kiranya dapat memperbaiki pelayanan
pekerjaan masyarakat dengan pemanfaatan kesehatan kepada masyarakat di
Puskesmas dimana α (0,05) < ρ (0,374) maka wilayah kerja secara terus menerus,
Ho diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini serta meberikan informasi-informasi
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh atau promosi kesehatan kepada
Santhi (2008) dimana dalam hasil penelitian masyarakat sehingga masyarakat tidak
menunjukan tidak ada hubungan antara hanya mengunjungi Puakesmas untuk
pekerjaan dengan pemanfaatan Puskesmas. berobat saja tetapi juga untuk
Tidak terdapat hubungan antara memperoleh pelayanan lain demi
pendapatan masyarakat dengan pemanfaatan peningkatan derajat kesehatan yang
Puskesmas dimana α (0,05) < ρ (0,508), maka setinggi-tingginya.
Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil dari 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Semoga penelitian ini dapat dijadikan
dari Nurchayani (2000) yang dalam acuan pada penelitian selanjutnya
penelitiannya juga menyatakan tidak terdapat dewngan eristik-karakteristik lain dari
hubungan yang bermakna antara pendapatan masyarakat yang belum diteliti pada
dengan pemanfaatan pengobatan di Puskesmas penelitian ini.
Bundaharjo.
Dari hasil obervasi dilapangan, alasan DAFTAR PUSTAKA
responden tidak memanfaatkan Puskesmas Addani, A. 2008. Pengaruh Karakteristik
sebagai tempat untuk memperoleh pengobatan Masyarakat terhadap Utilisasi
ada banyak hal. Masalah biaya transportasi, Puskesmas di Kabupaten Bireuen
antrian yang panjang, pelayanan yang kurang Provinsi Nanggroe Aceh
memuaskan, keberadaan dokter, kurangnya Darussalam.TesisUniversitas
tingkatkepercayaaan, adanya tempat berobat Sumatera Utara. 2008 (Online),
alternatif adalah beberapa alasan yang sering (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
diungkapkan responden mengapa mereka tidak 23456789/6663/1/047012002.pdf)
berkunjung ke Puskesmas saat sakit. diaksespadatanggal 27 Januari 2013
Gani, A. 2011. Kesehatan Masyarakat
4. KESIMPULAN DAN SARAN Investasi Manusia menuju Rakyat
Sejahtera. Jakarta: Republika
Kesimpulan Kemenkes, 2004. Keputusan Menteri
1. Tidak terdapat hubungan antara tingkat Kesehatan RI nomor 128 tahun 2004,
pendidikan masyarakat dengan Kebijakan Dasar Puskesmas.Jakarta.
pemanfaatan Puskesmas Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
2. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
masyarakat dengan pemanfaatan Notoadmodjo, S. 2007a. Promosi Kesehatan
Puskesmas dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineke
3. Tidak terdapat hubungan antara Cipta.
pendapatan masyarakat dengan Nurcahyani. Y. 2000. Beberapa Faktor
pemanfaatan Puskesmas. yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Pengobatan di
Saran Puskesmas Bandaharjo Kota
1. Bagi Masyarakat Semarang.
Kiranya masyarakat Kelurahan Tuminting (Online).(www.eprints.undip.ac.id/
dapat menggunakan atau memanfaatkan
5970/1/0924.pdf) diakses pada
Pelayanan Kesehatan Dasar yang
diberikan oleh Puskesmas dan tidak tanggal 27 April 2013
hanya melakukan pengobatan saja.
Kiranya masyarakat dapat memanfaatkan
Puskesmas sebagai tempat untuk
mendapatkan informasi atau pngetahuan
tentang kesehatan.
2. Bagi Puskesmas
Shanti L. A. 2008. Beberapa faktor yang
berhubungan dengan tingkat
pemanfaatan pelayanan rawat jalan di
instalasi geriatri rumah sakit dr.
Kariadi semarang.
(Online).(http://eprints.undip.ac.id/105
35/) diakses pada 22 Mei 2013
Yulianto, S. 2008. Hubungan Tingkat
Pendidikan dan Pendapatan Keluarga
dengan pemanfaatan kepesertaan
Askeskin di Puskesmas Ngilipar II
Gunungkidul.

Anda mungkin juga menyukai