H
DI BPM BIDAN. W DESA CICADAS KECAMATAN TELAGASARI
KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2019
Oleh :
Nandalita Wulandari
1710630100036
i
LEMBAR PE NGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Komprehensif PKK IIA dengan judul “Asuhan Kebidanan
Komprehensif Di BPM Bidan W, Desa Cicadas Kecamatan Telagasari
Kabupaten Karawang Tahun 2019”.
Dalam melakukan asuhan kebidanan ini penulis banyak mendapat masukan,
pengarahan, bimbingan dan bantuan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, SE.,MS,AK.,CPA. Selaku Rektor
Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Ibu Dr.Sri Rahayu, S.SiT., MARS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Singaperbangsa Karawang.
3. Ibu Irma Yanti, S.SiT., M.Kes Selaku Koordinator Program Studi Kebidanan
Universitas Singaperbangsa Karawang.
4. Ibu Astri Nurdiana M.Keb Selaku dosen pembimbing lahan praktek PKK IIA
yang telah banyak memberikan kritik dan saran serta masukkan yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Ibu Astri Nurdiana M.Keb Selaku pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan kesabaran selama membimbing penulis
dalam penyusunan laporan komprehensif.
6. Ibu Pupuy Dwi Purwitasari, Am.keb., S.ST Selaku Pembimbing Lahan yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan asuhan kebidanan serta
membantu dan memberi masukan kepada penulis.
7. Seluruh Dosen dan Staff program Studi Kebidanan Universitas Singaperbangsa
Karawang yang turut membantu dalam proses penyusunan laporan.
8. Ny. H dan seluruh keluarga yang telah terbuka dan bersedia untuk menerima
Asuhan Kebidanan Komprehensif yang dilakukan oleh penulis.
iii
9. Kepada rekan-rekan mahasiswi Program Studi D III Kebidanan UNSIKA
Angkatan ke-XIII yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan
Laporan Komprehensif ini.
Penulis menyadari penyusunan Laporan Komprehensif PKK IIA masih jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswi atau pun para pembaca dan atas partisipasi dari semua
pihak penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
5.2. Saran .......................................................................................................... 42
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Informed Consent
2. Partograf
3. Lembar Konsul
4. Buku KIA
5. Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Manfaat
1.3.1. bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah masukan dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa
dalam pembuatan laporan tugas akhir terutama untuk lebih memahami
tentang kasus yang mereka dapatkan di lahan untuk lebih membimbingnya
dalam meningkatkan asuhan kebidanan pada kehamilan. Sehingga
pendidikan bisa membandingkan antara teori dan praktek langsung di lahan.
2.1. Kehamilan
Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara
spermatozoa (sel mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan zigot
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Maritalia dkk, 2012).
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim
seorang wanita terhitung sejak hari pertama haid terakhir sampai bayinya
dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan
seksual pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim
melepaskan sel telur matang), dan sperma (air mani) pria pasangannya akan
membuahi sel telur matang wanita tersebut. Telur yang telah dibuahi sperma
kemudian akan menempel pada dinding rahim , lalu tumbuh dan
berkembang selama kira-kira 40 minggu (280 hari) dalam rahim dalam
kehamilan normal (Sari, 2013).
Terdapat tanda mungkin dan tanda pasti kehamilan untuk menentukan
kehamilan, tanda mungkin kehamilan terdiri dari: amenore,mual dan
muntah, mastodinia, quickening, keluhan kencing, konstipasi, perubahan
berat badan, perubahan temperature basal, perubahan warna kulit,
perubahan payudara, perubahan pada uterus, dan adapun tanda pasti
kehamilan bisa diperiksa dengan denyut jantung janin dapat didengar
dengan stetoscop leanec pada minggu ke 17 -18, pada stetoscop ultrasonic
(Doppler) djj dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12 selain
bisa diperiksa dengan mendengarkan djj tanda pasti kehamilan bisa
diperiksa dengan palpasi atau perabaan.
Ada beberapa perubahan pada masa kehamilan di trimester I,II,III. Pada
trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan bahwa wanita
dalam keadaan hamil. Terjadi peningkatan hormone estrogen dan
progesterone dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam
ketidaknyamanan secara fisiologis yaitu mual muntah, keletihan, dan
8
9
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi, yang
membuat ibu hamil merasakan kecewa, penolakan, kecemasan, dan
kesedihan. Perubahan pada trimester kedua sering disebut sebagai periode
pancaran kesehatan. Sudah merasa terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi, ketidaknyamanan mulai berkurang, mulai merasakan gerakan janin,
serta meningkatnya libido (Marjati, 2011). Dan perubahan pada masa
kehamilan di trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian, oleh
sebab itu trimester ini untuk mempersiapkan persalinan. ibu akan kembali
merasakan ketidaknyamanan fisiologis yaitu : Sakit pinggang, karena
meningkatnya beban berat yang dibawa yaitu bayi dalam kandungan.
Pernapasan, pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil yang susah
sampai sesak saat bernafas karena tekanan bayi yang berada dibawah
diafragma menekan paru ibu sampai bayi mulai turun kerongga panggul
pernafasan akan kembali normal. Sering buang air kecil, karena pembesaran
rahim dan penurunan bayi ke pintu atas panggul (PAP) akan membuat
tekanan pada kandung kemih. Kontraksi perut, yaitu kontraksi palsu berupa
rasa sakit yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau
istirahat.
Menurut standar WHO, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4
kali kunjungan selama periode antenatal : satu kali kunjungan selama
trimester pertama (sebelum 14 minggu), satu kali kunjungan selama
trimester kedua (sebelum 14 – 28 minggu), dua kali kunjungan selama
trimester ketiga (antara minggu ke 28 – 36 minggu) dan sesudah minggu ke
36). Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan tertentu. Pada pelayanan atau
asuhan standar minimal 10 T, pertama timbang berat badan dan tinggi badan
(T1), pemeriksaan tekanan darah(T2), nilai status gizi (ukur lingkar lengan
atas)(T3), pemeriksaan tinggi fundus uteri (T4), tentukan presentasi janin
dan denyut jantung janin (DJJ)(T5), skrining imunisasi Tetanus
Toksoid(TT) bila diperlukan (T6), pemberian tablet zat besi (T7), test
laboratorium (T8), tata laksana kasus (T9), temu wicara (konseling)(T10).
10
2.2. Persalinan
Persalinan dan melahirkan merupakan kejadian fisiologis yang normal.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan di mulai,
peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah
memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi di samping
itu bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin
(Saifuddin, 2006). Sebab – sebab mulainya persalinan yaitu penurunan
kadar progesterone,progesterone menimbulkan relaksasi otot – otot Rahim ,
sebaiknya estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamilan,
terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam
darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga
timbul his.
2.2.1. Tahapan persalinan ( kala I,II,III,IV)
1. Kala I
Pada kala I persalinan dimulainya proses persalinan yang di tandai
dengan ada nya kontraksi yang teratur, adekuat, dan menyebabkan
perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap, fase kala
I persalinan terdiri dari fase laten yaitu di mulai dari wal kontraksi hingga
aal pembukaan mendekati 4 cm, kontraksi mulai teratur tapi lama nya
masih diantara 20 -30 detik, tidak terlalu mules. Fase aktif dengan tanda
– tanda kontraksi diatas 3 kali dalam 10 menit, lamanya 40 detik atau
lebih dan mules, pembukaan 4 cm hingga lengkap, penurunan bagian
terbawah janin, waktu pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap 10
cm, fase pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten : berlangsung
selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
pembukaan 3 cm. fase aktif: di bagi dalam 3 fase yaitu fase akselarasi
dalam waktu jam pembukaan 3 menjadi 4 cm menjadi pembukaan 9 cm ,
fase deselerasi pembukaan menjadi lambat 2 jam pembukaan 9 menjadi
pembukaan lengkap. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 2 jam
dengan pembukaan 1 cm per jam dalam pada multigravida 8 jam dengan
11
pembukaan 2 cm per jam komplikasi yang dapat timbul pada kala I yaitu
: ketuban pecah dini, tali pusat menumbung, obstrupsi placenta, gawat
janin, inersia uteri.
2. Kala II
Gejala dan tanda kala II, telah terjadi pembukaan lengkap, tampak
bagian kepala janin melalui bukaan introitus vagina, ada rasa ingin
meneran pada saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau vagina,
perineum terlihat menonjol, vulva dan springter ani membuka,
Peningkatan pengeluaran lender dan darah. Dimulai dari pembukaan
lengkap (10 cm) samapai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2
jam pada primi dan 1 jam pada multi. Pada kala pengeluaran janin telah
turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pad otot – otot dasar
panggul yang secara reflekstoris menimbukan rasa mengedan, karenan
tekanan pada rectum ibu terasa seperti mau buang air dengan tanda anus
membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka,
perineum membuka, perineum meregang. Dengan adanya his ibu di
pimimpin untuk mengedan , maka lahir kepala diikuti oleh seluruh badan
janin. Komplikasi yang dapat timbul pada kala II yaitu : eklamsi,
kegawatdaruratan janin, tali pusat menumbung, penurunan kepala
terhenti, kelelahan ibu, persalinan lama, ruptur uteri, distosia karena
kelainan letak, infeksi intra partum, inersia uteri, tanda – tanda lilitan
pusat.
3. Kala III
Batasan kala III, masa setelah lahirnya bayi dan berlangsungnya
proses pengeluaran placenta tanda – tanda lepasnya placenta : terjadi
perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang
atau terjulur keluar melalui vagina/vulva, adanya semburan darah secara
tiba – tiba kala III, berlangsung tidak lebih 30 menit. Setelah bayi lahir
uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat beberapa menit
kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan placenta dari
dindingnya. Biasanya placenta lepas dalam 6 – 15 menit setelah bayi
12
lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
Pengeluaran placenta, disertai dengan pengeluaran darah. Komplikasi
yang dapat timbul pada kala III adalah perdarahan akibat atonia uteri,
retensio placenta, perlukaan jalan lahir, tanda gejala tali pusat.
4. Kala IV
Dimulainya dari saat lahirnya placenta sampai 2 jam pertama post
partum. Komplikasi yang dapat timbul pada kala IV adalah: sub involusi
dikarenakan oleh uterus tidak berkontraksi, perdarahan yang disebabkan
oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir, sisa placenta.
2.2.2. Asuhan Persalinan Normal (APN)
1. Melihat Tanda dan Gejala Kala II
Ibu merasa ada dorongan kuat meneran, ibu merasakan tekanan
yang semakin meningkat pada rectum dan vagina, perineum tampak
menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
2. Menyiapkan Pertolongan Persalinan
a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap
digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan
tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
b. Mengenakan celemek plastik atau baju penutup (APD lengkap).
c. Melepaskan semua perhiasan dipakai dibawah siku. Mencuci kedua
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih.
d. Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi.
e. Memasukan oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik dengan memakai
sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril dan meletakannya
kembali kedalam partus set/wadah desinfeksi tingkat tinggi atau steril
tanpa mengkontaminasi tabung suntik.
3. Memastikan Pembukaan Lengkap dengan Keadaan Janin Baik
a. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari
depan kebelakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah
dibasahi air desinfektan tingkat tinggi.
13
e. Mengeluarkan Plasenta
f. Setelah plasenta terlepas meminta ibu untuk meneran sambil menarik
tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas mengikuti jalan lahir
sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
g. Jika plasenta terlihat diintroitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput terpilin.
Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
h. Pemijatan Uterus/Rangsangan Taktil (Masasses) Uterus
i. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir melakukan masasse
uterus selama 15 detik, meletakkan telapak tangan di fundus dan
melakukan masasse dengan gerakan melingkar secara lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
9. Menilai Perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi plasenta
b. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum
10. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan
a. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik dan
tidak terjadi perdarahan pervaginam.
b. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1jam.
c. Setelah 1 jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes
mata/salep antibiotic profilaksis, dan vitamin K 1 mg Intramuskuler
dipaha kiri anterolateral.
d. Setelah 1 jam pemberian vitanin K berikan imunisasi Hepatitis B dipaha
kanan anterolateral.
11. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan
pervaginam.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masasse uterus
dan memeriksa kontraksi uterus.
17
2.3. Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah kelahiran
placenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula sebelum
hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ±40 hari (Fitri, 2017).
Adapun tujuan asuhan masa nifas mendeteksi adanya perdarahan masa
nifas, menjaga kesehatan ibu dan bayinya, menjaga kebersihan diri,
18
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. H dimulai dari usia kehamilan
37 minggu, persalinan, nifas dan BBL.
3.1. Kehamilan
Asuhan kehamilan didapat dari kontak pertama dengan pasien pada
trimester III dilakukan pada tanggal 09 – 04 – 2019 di BPM bidan W.
Subjektif(S) : Nama ibu Ny H, umur 23 tahun, agama Islam, suku
sunda, pendidikan SMK (tamat), pekerjaan ibu pegawai swasta, ibu
memiliki suami Tn. P, umur 20 tahun, agama Islam, suku sunda,
pendidikan SMP (tamat), pekerjaan buruh, ibu dan suami tinggal di Dusun
Citajaya 3 Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang, ibu mengatakan ada
sedikit mulas saat ini. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). 19 – 07 – 2018,
Tafsiran Persalinan (TP) 26 – 04 – 2019. Ibu biasa melakukan pemeriksaan
di RS.Fikri yaitu trimester I pada usia kehamilan 4 minggu sebanyak 1 kali,
trimester II sebanyak I kali pada usia kehamilan 24 minggu, trimester III
sebanyak 3 kali yaitu kunjungan pertama pada usia kehamilan 30 minggu,
kunjungan kedua pada usia kehamilan 35 minggu, dan kunjungan ketiga
pada usia kehamilan 37 minggu. Ibu merasakan pergerakan janin pertama
kali pada usia kehamilan 4 bulan. Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi
sedang jenisnya nasi, sayuran, tidak ada keluhan, ibu minum air putih
kurang lebih 8-9 gelas sehari. Ibu BAB 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari,
keluhan tidak ada. Aktifitas sehari-hari ibu bekerja di RS.Fikri di bagian
pendaftaran dan melakukan pekerjaan rumah, menyapu, memasak dan
mencuci. Ibu tidur siang kadang – kadang, ibu tidur malam kurang lebih 7
jam dari jam 22.00 – 05.00 wib dan tidak ada keluhan. Hubungan seksual
terakhir 1 minggu yang lalu, tidak ada keluhan. Ibu mandi 2 kali sehari
menggunakan sabun, gosok gigi 3 kali sehari, keramas 2 hari sekali
20
21
membersihkan genetalia pada saat mandi, BAK dan BAB dari depan
kebelakang menggunakan air yang mengalir, menggunakan celana terbuat
dari bahan katun atau yang menyerap keringat dan mengganti celana dalam
2 kali sehari. Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT1 pada kehamilan
nya saat ini, ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan
belum pernah keguguran. Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun. Ibu mengatakan dirinya dan keluarga tidak pernah atau tidak sedang
menderita penyakit sistemik seperti Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus,
TBC dan lain-lain. ibu dan suami merasa sangat senang dengan kehamilan
pertamanya ini. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan seperti
perdarahan, keluar air-air sebelum waktunya, sakit kepala yang menetap,
penerimaan kehamilan saat ini keluarga merespon sangat baik.
Objektif (O): Keadaan umum baik, kesadaran Composmentis,
keadaan emosional stabil. BB sebelum hamil: 47 kg BB sekarang 58 kg,
kenaikan BB 11 kg. LILA:25 cm. TD 110/70 mmHg, nadi 83 kali/menit,
respirasi 21 kali/menit. Kepala bersih, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Wajah tidak pucat, tidak oedema. Mata simetris, konjungtiva berwarna
pucat, sklera putih. Hidung bersih, tidak ada benjolan. Telinga bersih tidak
ada secret. Bibir bersih, lembab tidak pecah-pecah, gigi tidak ada caries.
Leher, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan
kelenjar getah bening, tidak ada peningkatan vena jugularis. Payudara
simetris, bersih, puting susu menonjol, tidak ada benjolan, colostrum belum
ada.
Abdomen bersih, tidak ada luka bekas operasi, TFU 35 cm. Leopold I
teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong). Leopold II bagian kiri perut
ibu teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas), dan dibagian sebelah
kanan ibu teraba satu bagian keras memanjang seperti papan (punggung).
Leopold III teraba keras bulat tidak melenting (kepala) sudah masuk PAP,
Leopold lV sejajar. Taksiran berat janin (TBJ) 3.565 gram. DJJ punctum
maksimum sebelah kanan perut ibu di bawah pusat frekuensi 138 kali/menit
jelas, teratur, kuat. Ekstremitas atas simetris, tidak oedema, kuku tidak
22
panjang, ekstremitas bawah simetris, tidak oedema, tidak ada varices, kuku
tidak panjang
Assesment (A) : Diagnosa : Ny. H usia 23 tahun G1P0A0, usia
kehamilan 37 minggu, Janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala.
Keadaan ibu dan janin baik untuk saat ini.
Penatalaksanaan (P) : Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik untuk saat ini. Ibu mengerti dan sudah
mengetahui hasil pemeriksaan. Menganjurkan ibu untuk pemeriksaan lab.
Ibu berjanji akan pemeriksaan laboratorium. Memberitahu ibu mengenai
tanda bahaya trimester III yaitu perdarahan, sakit kepala, pandangan kabur,
bengkak pada kaki atau tangan, keluarnya cairan segera periksa ketenaga
kesehatan. Ibu mengerti dan dapat menyebutkan ulang dan akan
memeriksakan ke tenaga kesehatan jika mengalami salah satunya.
Memberitahu ibu mengenai tanda persalinan yaitu nyeri di selangkangan,
mulas yang semakin sering dan lama, keluar lendir bercampur darah segera
pergi ke tenaga kesehatan atau ke bidan. Ibu mengerti dan akan segera ke
tenaga kesehatan. Menganjurkan ibu untuk datang kembali 1 minggu yang
akan datang atau jika ada keluhan. Ibu bersedia untuk datang kembali 1
minggu yang akan datang atau jika ada keluhan.
3.2. Persalinan
1. Kala I (Tanggal 10 April 2019 pukul 01.30 WIB)
Data Subjektif (S)
Ny. H datang ke BPM Bd. W diantar suami dan keluarganya. Ibu
mengaku hamil 9 bulan, ini merupakan kehamilan yang pertama, belum
pernah keguguran. Ibu mengeluh sakit di daerah bawah perut dan mulas-
mulas sejak pukul 08.00 WIB, sudah keluar lendir bercampur darah dan
belum keluar air – air, pergerakan janin masih dirasakan saat ini dan
semakin kuat. Ibu makan terakhir pukul 20.00 WIB dengan porsi
sedang, habis, jenisnya nasi, dan lauk pauk, ibu minum air putih 1 gelas
terakhir 20 menit yang lalu.
23
posisi setengah duduk. Membimbing ibu meneran pada saat his dan
memberikan pujian jika ibu meneran dengan baik, menawarkan minum
kepada ibu, ibu minum disela his, Melakukan stenneng ritgen saat
kepala bayi sudah terlihat 5-6 cm di depan vulva dan kain sudah
terpasang di bawah bokong ibu, kepala bayi lahir, mengecek lilitan tali
pusat pada leher bayi, tidak ada lilitan tali pusat. Menunggu hingga
kepala bayi memutar faksi luar dengan sendirinya. Kepala bayi sudah
memutar dengan sendirinya. Melakukan biparietal dengan cara
membawa kepala bayi ke bawah untuk mengeluarkan bahu atas dan
keatas untuk mengeluarkan bahu belakang. Bahu atas dan bahu belakang
sudah lahir. Melakukan sanggah susur untuk melahirkan seluruh badan
bayi. Bayi lahir spontan pukul 06.15 WIB, jenis kelamin laki – laki,
menangis kuat gerakan aktif warna kulit kemerahan. Memberitahu hasil
pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik, bayi sudah lahir dan tidak
ada janin kedua. Ibu senang mendengar penjelasan bidan. Menjepit tali
pusat dengan umbilical klem dan klem kemudian memotong tali pusat
diantara kedua klem dengan jarak 2-3 cm. Tali pusat sudah terpotong.
3. Kala III (Tanggal 10 April 2019 pukul 06.15)
Data Subjektif (S)
Ny. H mengatakan masih merasa sedikit mulas dan lemas, tetapi
merasa senang dan lega atas kelahiran bayinya.
Data Objektif (O)
Hasil Pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, keadaan emosional stabil. Abdomen, uterus tidak ada
janin kedua,kandung kemih kosong, TFU sepusat, kontraksi baik.
Labiya mayora terlihat bengkak, perdarahan ±150 cc, tampak tali pusat
di depan vulva, ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
Analisa Data (A)
Ny.H usia 23 tahun P1A0 Partus kala III keadaan ibu baik untuk
saat ini,fisiologis.
26
Penatalaksanaan (P)
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
bahwa bayi sudah lahir normal, lengkap , dan sehat, keadaan ibu baik
untuk saat ini. Ibu dan keluarga sangat bahagia. Memberitahu kepada
ibu tindakan yang akan di lakukan adalah pengeluaran placenta. Ibu
mengerti dan bersedia untuk melahirkan placenta. Memastikan kandung
kemih kosong agar tidak menganggu pengeluaran placenta. Kandung
kemih ibu dalam keadaan kosong. Lanjutkan management aktif kala III
suntik oxytosin setelah memastikan tidak ada janin kedua, dan
beritahukan ibu akan di suntik oxytosin 10 u secara IM,melakukan PTT,
melakukan massage uterus. Management aktif kala III telah dilakukan.
Melahirkan placenta. Placenta lahir pukul 06.30 wib. Mengidentifikasi
placenta evaluasi placenta : lahir spontan tanggal 10 – 04 – 2019 jam
06.30, panjang tali pusat ±35 cm,jumlah kotiledon ±18 buah,selaput
ketuban utuh, perdarahan sedang. Memberitahukan kepada ibu akan
diperiksa ulang setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada
jam kedua. Ibu bersedia untuk diperiksa ulang.
4. Kala IV (Tanggal 10 April 2019 pukul 06.30WIB)
Data Subjektif (S)
Ny. H mengatakan masih merasa lemas tetapi merasa lega
karena plasenta sudah lahir.
Data Objektif (O)
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan
emosional stabil, tekanan darah 90/80 mmHg. Uterus kandung kemih
kosong, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat. Labiya mayora
terlihat bengkak, vulva vagina tidak ada robekan jalan lahir, pengeluaran
darah kurang lebih 50cc.
Assesment (A)
Ny. H umur 23 tahun P1 A0 partus kala IV, fisiologis.
27
Penatalaksanaan (p)
Memberitahukan hasil pemeriksaan ibu baik untuk saat ini.
Melakukan messege uterus. Messege uterus telah dilakukan.
Mengajarkan ibu dan keluarga cara menilai kontraksi uterus dan
melakukan message uterus. Ibu dan keluarga mengerti cara menilai dan
melakukan message uterus. Membersihkan badan ibu dan mengganti
pakaian ibu. Badan ibu telah dibersihkan ibu merasa nyaman. Merendam
semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%.
Dekontaminasi alat partuset dengan larutan klorin 0,5%. Celupkan
sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
Menganjurkan ibu untuk istirahat , makan dan minum.ibu mengerti dan
akan melakukan sesuai anjuran bidan. Memberitahu ibu bahwa 2 jam
setelah melahirkan ibu dianjurkan miring kan dan miring kiri, 4 jam ibu
dianjurkan untuk belajar duduk, 6 jam ibu dianjurkan untuk belajar jalan
ke kamar mandi. Ibu mengerti dan akan melakukan sesuai anjuran
bidan. Memberitahu ibu akan dilakukan pemeriksaan ulang selama 2
jam.
3.3. Nifas
1. Pemeriksaan pertama jam 8 jam post partum (KF I 6-48 jam)
tanggal 10 April 2019 pukul 16.00 WIB di rumah Ny.H
Data Subjektif (S)
Ini adalah kunjungan atau pemeriksaan pertama post partum 8
jam, Ny.H mengatakan perih dijalan lahir, Ny. H sudah makan dan
minum, Ny. H juga sudah buang air kecil namun belum buang air besar,
Ny.H sudah bisa miring kiri atau kanan, duduk dan sudah bisa bangun
dari tempat tidur serta berjalan ke kamar mandi.
Data Objektif (O)
Keadaan umum baik, kesadaran compomentis, tekanan darah
110/80 mmHg, pernafasan 20 kali/menit, nadi 80 kali/menit, suhu
28
20.00 WIB – 05.00 WIB kurang lebih 9 jam terkadang terbangun jika
bayi menangis, ibu tidak pernah tidur siang. Ibu mengatakan sudah
melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyapu, Ibu mengatakan mandi
2 kali sehari, keramas 2 kali dalam 1 minggu, membersihkan kemaluan
setiap mandi dan setelah BAK dan BAB. Ibu BAB 1 kali sehari dan BAK
4-5 kali sehari, tidak ada keluhan. ibu mengatakan ASInya sedikit.
Data Objektif (O)
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, emosional
stabil, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 85 kali/menit, pernafasan
21kali/menit, suhu 37oC. pemeriksaan fisik, Kepala rambut bersih, tidak
rontok.Wajah tidak pucat, tidak oedema, mata konjungtiva pucat , sklera
putih, hidung bersih, mulut bersih, bibir lembab tidak pucat,lidah bersih,
tidak ada caries. Telinga bersih, tidak ada pengeluaran sekret. Payudara
bersih, simetris, putting susu menonjol, tidak bengkak,dan pengeluaran
ASI sedikit. Abdomen, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong. Genetalia, terlihat adanya pengeluaran lochea
serosa
Assesment (A)
Ny. H usia 23 tahun P1A0 Post Partum 4 hari fisiologis.
Penatalaksanaan (P)
Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
baik untuk saat ini. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan. Memastikan ibu
memberikan ASI eksklusif. Ibu memberikan ASI tanpa tambahan apapun.
Mengajarkan ibu cara pijat oksitosin agar memperlancar asi ibu.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, apabila bayi tidur siang
ibu juga ikut tidur karena apabila kurang istirahat akan mengganggu
kesehatan ibu sehingga akan mengurangi produksi ASI ibu.Ibu mengikuti
anjuran bidan. Mengingatkan kembali tentang bahaya nifas sseperti
pusing berlebihan, bengkak payudara, wajah, demam, jika ibu merasakan
tanda tersebut segera datang ke tenaga kesehatan. Ibu mengerti dan
bersedia untuk datang dan memeriksakan jika ada
30
dan harus ajarkan bayi menghisap sampai kebagian areola agar payudara
ibu tidak lecet, dan mengolesi putting sampai ke areola dengan ASI. Ibu
mengerti penjelasan yang diberikan. Menganjurkan ibu untuk
memberikan Asi ekslusif selama 6 bulan tanpa MPASI dan ibu sering
menyusui bayinya minimal 2 jam sekali kapanpun bayi mau.
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada bayi seperti demam tidak
mau menyusi, napas lebih cepat, hipotermi, tali pusat kemerahan atau
membau dan keluar nanah. Ibu mengerti dengan tanda bahaya pada bayi.
Memberitahu ibu akan dilakukan pemeriksaan ulang. Ibu mengerti dan
bersedi akan dilakukan pemeriksaan ulang.
4. KN III (29-42 hari) Tanggal 16 Mei 2019 pukul 16.00 WIB di rumah
Ny. H
Data Subjektif (S)
Ibu mengatakan bayinya sudah tidak asi karena asi ibu
sedikit.
Data Objektif (O)
Pemeriksaan umum bayi, Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis. pemeriksaan tanda-tanda vital suhu 36,60C, denyut
jantung 125 kali/menit, pernafasan 45 kali/menit. Pemeriksaan fisik perut
tidak kembung, tali pusat sudah lepas, tidak ada tanda infeksi, genetalia
bersih.
Assesment (A)
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 36 hari,
Fisiologis
Planning (P)
Memberitahukan ibu bahwa hasil pemeriksaan fisik keseluruhan
dalam keadaan baik. Ibu senang dengan hasil pemeriksaan terhadap
bayinya. Memastikan kembali ibu untuk selalu menjaga kehangatan
bayi dan menjaga kebersihan genetalia bayinya, segeralah ganti popok
bayi setelah bayi BAK atau BAB karena akan menimbulkan iritasi pada
35
bayinya. Ibu mengerti dan akan melakukan nya. Memberitahu ibu untuk
selalu menjaga kebersihan lingkungan yang ada disekitar bayi dan
menjauhkan bayi dari asap rokok, asap obat nyamuk bakar. Ibu
mengerti dan akan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan
menjauhkan bayi dari asap rokok maupun asap obat nyamuk bakar.
Memberitahu kepada ibu untuk imunisasikan bayinya karena bayinya
akan dilakukan imunisasi BCG dan POLIO I, atau ibu bisa datang ke
tenaga kesehatan jika ada keluhan. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang
dan bayinya diberikan imunisasi BCG dan POLIO I.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan kasus pada bab ini penulis membahas laporan Praktek Klinik
Kebidanan (PKK) IIA berdasarkan hasil perbandingan antara teori dengan
kenyataan yang ada di lahan praktek tentang laporan asuhan kebidanan
komprehensif yang dilakukan pada Ny. H di BPM Bd. W tahun 2019 mulai dari
Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir, yang dilaksanakan mulai
tanggal 09 April 2019. Dalam pembahasan tersebut penulis membuat langkah-
langkah Manajemen Varney dengan metode SOAP yang terdiri dari Data
Subjektif, Objektik, Assesment, Penatalaksanaan.
Pada asuhan ini ditemukan kesenjangan ataupun ketidaksesuaian antara kasus
dengan teori dan kenyataan yang ada pada manajemen asuhan kebidanan pada ibu
hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir di BPM Bd. W Desa Cicadas
Kertajaya Kecamatan telagasari Kabupaten Karawang Tahun 2019.
4.1. Kehamilan
Kesenjangan pertama pada kasus Ny. H, data yang didapat dari
anamnesa Ny.H ibu mengatakan bahwa tidak melakukan pemeriksaan
laboratorium pada trimester 1. sedangkan teori menjelaskan Hb pada ibu
hamil harus dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat
trimester I dan III. Untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil, dengan hasil
normal 11 gr% (Mochtar, 2005). Hal ini terdapat adanya kesenjangan antara
teori dan kenyataan. karena kurangnya komunikasi antara ibu dan bidan.
Dampak dari tidak dilakukannya pemeriksaan laboratorium pada trimester 1
(0-12 minggu) yaitu tidak dapat mengenali dan menangani penyulit-penyulit
dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin
oleh ibu.
Pada kesenjangan kedua kasus ny.H ditemukan ketidaksesuaian antara
teori dan kenyataan, dimana menurut teori setiap ibu hamil harus memiliki
36
37
buku KIA yang harus dilengkapi oleh tenaga kesehatan setiap ibu hamil
kunjungan, pada kenyataannya ny.H tidak memiliki buku KIA, karena ny.H
tidak diberi buku KIA oleh tenaga kesehatan yang ia kunjungi. Fungsi dari
penulisan buku KIA adalah jika ibu hamil melakukan kunjungan oleh
tenaga kesahatan yang berbeda, tenaga kesehatan yang di datangi ibu hamil
tersebut mengetahui dan mengerti apa yang harus dilakukan dan diberikan
kepada ibu hamil tersebut.
Kesenjangan ketiga ditemukan ketidaksesuaian antara teori dan
kenyataan dimana menurut teori harus dilakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan ibu sudah inpartu atau belum dan memastikan ada pembukaan
serviks atau belum. Tapi pada kenyataannya ny.H tidak dilakukan
pemeriksaan dalam.
4.2. Persalinan
Kala I
Kesenjangan pertama pada kala I ditemukan ketidaksesuaian antara
teori dan kenyataan dimana menurut teori lama kala I fase aktif pada
primigravida adalah 6 jam (Mochtar, 1995). Pada kenyataannya lama kala I
fase aktif pada kasus Ny.H. hanya berlangsung selama 3 jam, karena
kontraksi nya kuat dan teratur.
Kala II
Kesenjangan pertama pada kala II ditemukan ketidaksesuaian
antara teori dan kenyataan dimana menurut teori pada saat menolong
persalinan harus menggunakan APD lengkap seperti mitela, masker,
celemek, sarung tangan steril, sepatu boot dan kacamata google untuk
melindungi penolong dari percikan darah dan cairan pasien dan untuk
keamanan pasien (asuhan persalinan normal 2008: 18-23), pada
kenyataannya pada saat asuhan persalinan kepada ny.H tidak memakai APD
dengan lengkap, karena kebiasaan yang tidak baik yang sering terjadi
dilahan praktek
38
Kala III
Kesenjangan pertama pada kala III ditemukan ketidaksesuaian antara
teori dan kenyataan dimana menurut teori harus dilakukan pemeriksaan
pada semua plasenta yang dilahirkan lengkap atau tidak lengkap, pastikan
bahwa jumlah kotiledon dan selaput ketuban dalam keadaan lengkap,
selaput ketuban diperiksa dengan menggantung plasenta sedemikian rupa
dengan memegang talipusat sehingga selaput ketuban tergantung kebawah.
Anda dapat melihat lubang dimana janin dilahirkan dan periksalah apakah
selaput ketuban tidak ada yang tertinggal kemudian plasenta ditahan dengan
kedua telapak tangan dan selaput ketuban disisihkan untuk dapat memeriksa
keadaan pars maternalis apakah tidak ada kotiledon yang tertinggal didalam
uterus (Sumber: Dr. Bambang Widjanarko, SpOG). Pada kenyataanya
asuhan persalinan kala III pada kasus Ny.H placenta tidak diperiksa
keseluruhan.
Kala IV
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan pada kasus Ny.H
39
4.3. Nifas
Senam nifas adalah senam yang di lakukan sejak hari pertama
melahirkan setiap hari sampai hari ke sepuluh, terdiri dari sederetan gerakan
tubuh yang di lakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu. (Suherni
Fitramaya. 2012).
Pada kasus Ny.H ini terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan karena
pada saat kunjungan nifas ibu tidak diajarkan senam nifas karena tidak ada
fasilitas yang memadai seperti matras dan lain – lain. Ibu hanya dianjurkan
tidak membatasi aktivitas tetapi jangan melakukan yang berat. Dampak bila
tidak dilakukan senam nifas yaitu, akan memperlambat proses involusi alat
genetalia ibu.
APGAR SCORE
Nilai apgar atau skor apgar adalah suatu metode praktis yang di
gunakan untuk menilai keadaan bayi sesat setelah dilahirkan. Fungsi nilai
apgar adalah untuk melihat atau mengetahui apakah bayi Tes nilai apgar
menderita asfiksia atau tidak sehingga dapat di persiapkan penanganan yang
tepat untuk mencegah timbulnya resiko yang tidak di inginkan. Menghapal
kelima kriteria tersebut dibuat jembatan keledai menggunakan kata Apgar,
yaitu:
Kriteria penilaian Apgar
Kriteria skor
Appearance => penampakan / warna kulit
0 : jika kulit bayi berwarna biru pucat
1 : jika kulit bayi berwarna pink dan lengan / tungkainya berwarna biru
2 : jika seluruh kulit bayi berwarna pink
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan
menggunakan pendekatan komprehensif dan pendokumentasian secara
SOAP pada Ny.H, dari mulai kehamilan sampai 30 hari post partum, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Penulis telah melakukan pengkajian data dasar baik data subjektif
maupun data objektif pada Ny.H, saat kehamilan, persalinan, nifas dan
bayi baru lahir telah dilakukan dengan baik dan sistematis mulai dari
kehamilan saat usia kehamilan 37 minggu sampai 30 hari post partum,
data subjektif didapat dari kontak langsung dengan pasien pada saat
usia kehamilan 37 minggu
2. Penulis telah menginterpretasikan data dasar dan masalah yang terjadi
pada Ny.H, secara komprehensif diagnosa yang didapat mulai dari
kehamilan, persalinan, dan bayi baru lahir dalam keadaan normal serta
tidak ditemukan masalah kecuali pada saat nifas Ny.H mengalami
anemia sedang karena Ny.H tidak mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi.
3. Penulis telah mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada
Ny.H, dari hasil pemeriksaan misalnya pada saat nifas ditemukan
diagnosa dengan anemia sedang masalah potensial nya adalah anemia
berat.
4. Penulis telah mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera atau
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, dengan memberikan penkes
ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
5. Penulis telah merencanakan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan
Ny.H, pada saat kehamilan perencanaan asuhan yaitu harus banyak
41
42
5.2. Saran
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan menambah masukan dalam proses pembelajaran bagi
mahasiswa dalam pembuatan laporan tugas akhir terutama untuk lebih
memahami tentang kasus yang mereka dapatkan di lahan untuk lebih
membimbingnya dalam meningkatkan asuhan kebidanan kehamilan.
Sehingga pendidikan bisa membandingkan antara teori dan praktek
langsung di lahan.
Profil dinas kesehatan jawa barat. (2017) Pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
Kondisi Pembangunan Kesehatan Di Kabupaten Karawang 2018
Profil Kesehatan Indonesia. aki akb. Jakarta. (2017)
Profil kesehatan. Kabupaten Karawang. Pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 2017
44