KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Rekyasa Ide, Mini Riset Dan Projek dalam mata kuliah
Akuntansi Pemerintah Daerah.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah Rekyasa Ide, Mini Riset Dan Projek ini
kedepannya.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah Rekyasa Ide, Mini Riset Dan
Projek dalam mata kuliah Akuntansi Pemerintah Daerah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
4.2 Masalah yang Ditemukan ....................................................................... 11
BAB VI PROJEK.................................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi pada beberapa pemerintah
daerah.
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Rekayasa Ide, Mini Riset dan Projek KKNI dalam
mata kuliah Akuntansi Pemerintahan Daerah
2
2. Untuk menjabarkan dan menjelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya
permasalahan yang timbul terkait dengan dengan akuntansi persediaan di
Pemerintah Daerah
3. Untuk meriset dan menjelaskan temuan tentang faktor yang menyebabkan
terjadinya permasalahan yang timbul terkait dengan dengan akuntansi
persediaan di Pemerintah Daerah
4. Untuk memberikan solusi untuk menanggulangi permasalahan akuntansi
persediaan di Pemerintah Daerah
1.4 Manfaat
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(1) Persediaan diperoleh dari hasil pengadaan atau perolehan lainnya yang sah dan
disimpan di gudang/tempat penyimpanan. (2) Persediaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus diketahui oleh Kuasa Pengguna Barang dan Pejabat Pengurus
Persediaan yang bertanggung jawab atas pengurusan persediaan di gudang/tempat
penyimpanan. (3) Setiap persediaan yang akan didistribusikan kepada Unit
Pemakai Barang harus diketahui oleh Kuasa Pengguna Barang dan Pejabat
Pengurus Persediaan. (4) Persediaan harus ditatausahakan untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4
Definisi
Pengakuan
Pengukuran
Pengungkapan.
5
2.4 Pencatatan Akuntansi Persediaan
*BUD
6
Belanja Barang Rp xxx
*BUD
(c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
7
2.6 Penyimpanan, Pengamanan dan Pemeliharaan dan Inventarisasi
Persediaan
2.6.1 Penyimpanan
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
9
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
10
BAB IV
REKAYASA IDE
11
penatausahaan persediaan yang belum tertib. “Permasalahan lainnya yakni Pemda DIY
belum memiliki standard operating procedure (SOP) pengesahan penerimaan dan
penggunaan atas dana bantuan yang langsung diterima oleh SKPD (satuan kerja
perangkat daerah),” kata Moermahadi Soerja Djanegara saat membacakan laporan hasil
pemeriksaan (LHP) BPK di DPRD DIY kemarin.
ridwan anshori
12
4.2.2 BPK Temukan Indikasi 87 Pemda Bermasalah dengan Aset
Lancarnya
"Selain itu ada 136 pemda yang bermasalah dengan aset tetap berupa belum
dilakukannya pencatatan atau dicatat tidak akurat dan tidak diketahui
keberadaannya aset tetap antara lain seperti aset tetap tanah, gedung dan
bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi serta jaringan," ungkap Bambang
Pamungkas saat ditemui di Kantor BPK RI, Jakarta Pusat.
13
4.2.3 Penyusunan LKPD, Barang Persediaan di Pemprov Banten
Langganan Masalah
14
Ia menjelaskan, barang persediaan, adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah daerah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
15
4.2.4 BPK Temukan 18 Permasalahan dalam Laporan Keuangan
Pemerintah
BPK menemukan masih ada puluhan dan hampir mencapai ratusan Pemda
yang bermasalah dengan persediaannya. Sekitar 87 Pemerintah Daerah (Pemda)
bermasalah dengan penyajian nilai persediaan belum berdasarkan stock opname.
Beberapa pemda melalaikan jadwal inventarisasi persediaan dan beberapa lainnya
kekurangan bukti terkait pencatatan persediaan.
16
BAB V
MINI RISET
17
5.2 Kurangnya Bukti Terkait Persediaan Pemerintah Daerah
Menyulitkan Auditor (BPK) Memberi Opini Wajar Tanpa
Pengecualian. Mengapa Pemerintah Daerah Tidak Gentar?
Auditor dalam hal ini BPK memerlukan banyak sampel bukti terkait
persediaan dan informasi yang lebih kuat atau mendukung tentang populasi yang
bervariasi anggotanya daripada populasi yang seragam. Kompetensi atau
reliabilitas bahan bukti yang berupa catatan akuntansi berkaitan erat dengan
efektivitas pengendalian internal Pemerintah Daerah. Semakin efektif
pengendalian internal Pemerintah Daerah, semakin kompeten catatan akuntansi
yang dihasilkan. Kompetensi bukti audit yang berupa informasi penguat
tergantung pada faktor relevansi bukti, sumber informasi bukti, ketepatan waktu
perolehan bukti dan objektivitas dari bukti.
Faktor yang paling tragis dari permasalahan ini ialah Pemerintah Daerah
meyakini bahwa opini BPK kurang memiliki makna karena tidak memiliki
konsekuensi apa-apa, kecuali sebagai “pintu masuk” ke kasus pidana seperti
korupsi. Selama ini tidak pernah ada sanksi apa-apa bagi kepala daerah yang
laporan keuangannya mendapat opini wajar dengan pengecualian, tidak wajar atau
bahkan disclaimer. Kalaupun ada konsekuensi yang diumbar-umbar akan
diberikan jika laporan keuangan pemerintah daerah mendapat opini selain wajar
tanpa pengecualian, itu hanyalah teguran semata.
18
5.3 Alasan Penatausahaan Persediaan Khususnya Pengelolaan dan
Pemeriksaan Persediaan Tidak Maksimal
19
BAB VI
PROJEK
20
Meskipun sekarang sudah era digital, namun tidak dapat dipungkiri masih
banyak orang yang gagap teknologi. Sesuai riset yang dilakukan, banyak ditemui
masalah dari pekerja di Pemerintah Daerah yang tidak mampu mengoperasikan
sistem informasi yang telah dibangun untuk pengelolaan persediaan. Dengan
adanya sistem online seperti ini, pekerjaan akan lebih cepat selesai dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan mudah karena memakai sistem digital.
6.2 Evaluasi
21
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal:
Website:
http://alfanaini.blogspot.com/2012/01/kenapa-pns-tidak-produktif.html. Diakses
pada 1 Mei 2019.
https://katadata.co.id/berita/2018/05/31/bpk-temukan-18-permasalahan-dalam-
laporan-keuangan-pemerintah. Diakses pada 1 Mei 2019.
http://koransindo.com/page/news/20170609/6/13/PemdaDIYBelumBebasMasalah
. Diakses pada 1 Mei 2019.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-stock-opname-dokumen-yang-dibutuhkan-
dan-tips-melakukannya-secara-efektif/. Diakses pada 1 Mei 2019.
https://www.kabar-banten.com/penyusunan-lkpd-barang-persediaan-di-pemprov-
banten-langganan-masalah/. Diakses pada 1 Mei 2019.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/10/04/bpk-temukan-indikasi-87-pemda-
bermasalah-dengan-aset-lancarnya. Diakses pada 1 Mei 2019.
23
24