Disusun oleh :
Anita Hardiana
5115131424
Fakultas Teknik
2015
BAB 1
SUMBER DAYA ENERGI
Pengaruh sang surya sangat besar, prinsipnya hal ini tidak mengherankan, karena
tanpa sang surya tidak mungkin ada kehidupan di atas permukaan bumi ini. Semua bentuk
energi primer dapat diproses menjadi energi listrik. Energi surya bukan hanya terdiri atas
pancaran matahari langsung ke bumi, melainkan juga meliputi efek-efek matahari tidak
langsung, seperti tenaga angin, tenaga air, panas laut, dan bahkan termasuk biomassa yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Inti sang surya yang merupakan suatu tungku
termonuklir bersuhu 100 juta derajat selsius setiap detik mengonversi 5 tonne materi menjadi
energi yang dipancarkan ke angkasa luas sebanyak 6,41 x 107 W/m2. Radius surya yang
memasuki atmosfer diperkirakan sebesar 1,2 KW/m2. Maka jumlah energi yang diserap oleh
bumi adalah 47% atau dibulatkan lebih kurang 560 W/m2. Jika angka perkiraan itu benar
untuk Indonesia, yang mempunyai luas wilayah daratan sebesar 2 juta km2, dengan
memisahkan suatu efisiensi dari hanya 10% , daya berasal dari radius surya secara potensial
tersedia adalah 1,12 x 108 MW.
Menurut Purwadarminta, energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Jenis-
jenis energi komersial yang banyak dipergunakan adalah gas bumi, energi nuklir, tenaga
listrik, dan sebagainya. Tenaga listrik mempunyai tempat tersendiri karena merupakan energi
sekunder, sedangkan bentuk-bentuk energi lainnya pada umumnya ialah energi primer.
BAB 2
KONSERVASI ENERGI
A. Pendahuluan
Landasan pemikiran pada konservasi energi adalah pemanfaatan sumber-sumber daya
energi dengan daya guna yang lebih tinggi dengan mempergunakan cara-cara yang
mempunyai kelayakan teknis, dan dapat diterima oleh masyarakat. Istilah konservasi energi
dalam kaitan itu merupakan semua langkah yang diambil ke arah menurunkan berbagai
kehilangan energi pada semua tarif pengeolaan, dari eksploitasi, pengangkutan, pemrosesan,
sampai pemanfaatan. Hemat energi merupakan bagian dari konservasi.
B. Bidang-bidang Konservasi
Sebagai kecenderungan jangka panjang pada umumnya pertumbuhan ekonomi dikaitkan
dengan pertumbuhan pemakaian energi. Salah satu sebab perkembangan itu adalah
peningkatan harga minyak yang tajam dan juga karena program-program konservasi yang
banyak negara jalankan.
Peranan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah menghemat pemakaian energi :
a. Memengaruhi sifat konsumsi dengan berbagai pengaturan.
b. Memberikan insentif kepada berbagai pengembangan teknologi yang dapat menghemat
energi.
c. Menggantikan pemakaian jenis-jenis energi dengan yang lebih tepat.
d. Memberi disinsentif terhadap pembuatan barang-barang yang padat energi.
e. Memberi insentif kepada daur ulang barang padat energi.
f. Memberi subsidi kepada penelitian.
Peranan instalasi penyulingan minyak dalam mengambil langkah-langkah menghemat
pemakaian energi :
BAB 3
BAB 4
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
A. Pendahuluan
PLTG merupakan salah satu jenis pembangkit listrik di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan listrik. komponen utama PLTG adalah kompresor, ruang bakar, turbin gas dan
generator. Salah satu parameter yang menunjukan prestasi kerja PLTG adalah efisiensi.
B. Cogeneration
Cogeneration adalah teknologi untuk meningkatkan efisiensi pembangkit. Alat untuk
mengoptimalkan bahan bakar pada pembangkit konvensional. Peningkatan efisiensi itu
terjadi pada pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas. Hal ini karena adanya
kombinasi antara panas dan daya listrik. Berdasarkan sumber panasnya cogeneration dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Cogeneration Siklus Topping
Terjadi bila bahan bakar dipakai langsung untuk memproduksi energi listrik,
kemudian gas panasnya digunakan untuk panas/uap proses. Jadi, energi listriknya terlebih
dahulu diproduksi baru kemudian panas buangnya dimanfaatkan. Sehingga energi termalnya
bisa digunakan untuk kebutuhan industri seperti untuk pemanas dan pendingin ruangan serta
untuk pemrosesan.
2. Cogeneration Siklus Bottoming
Siklus ini adalah pemanfaatan gas buang melalui heat recovery sehingga
menghasilkan panas/uap proses. Panas/uap proses itu selanjutnya digunakan untuk
menggerakan turbin uap sehingga dihasilkan energi listrik.
Macam-macam cogeneration :
1. Cogeneration dengan konversi energi pada existing plant pembakaran
Menggunakan turbin back pressure (output listrik dan panas tetap), sehingga polusi melalui
cerobong.
2. Cogeneration dengan turbin gas
Menggunakan gas sebagai bahan bakar.
3. Cogeneration dengan gas engine
Menghasilkan uap bertekanan lebih rendah dan efisien lebih tinggi dibanding dengan gas
turbin dan combine cycle (terdiri dari turbin gas dan turbin uap).
C. Prinsip Kerja PLTG
Mula-mula udara dimasukkan dalam kompresor dengan cara dihisap melalui air
filter/penyaringan udara. Pada kompresor, tekanan udara dinaikan menjadi 10 sampai 14
kalinya, lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini,
penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.
Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar melalui penyalaan awal 2 atau 3 ignition.
Peralatan pendukung yang diperlukan :
A. Air intake, berfungsi menyuplai udara bersih ke dalam kompresor.
B. Blow off valve, berfungsi mengurangi besarnya aliran udara yang masuk ke dalam kompresor.
C. Variable Inlet Guide Fan (VIGV), berfungsi untuk mengatur jumlah volume udara yang akan
dikompresikan sesuai kebutuhan.
D. Ignitor, berfungsi penyalaan awal atau star up. Campuran bahan bakar dengan udara dapat
menyala oleh percikan bunga api dari ignitor .
E. Lube Oil System, berfungsi memberikan pelumasan dan juga pendinginan bearing-bearing
seperti bearing turbin, kompresor, dan generator.
F. Rotor Bearing System, rotor bearing beroperasi pada saat unit stand by dan unit shutdown.
Apabila Rotor Bearing System bermaslah, rotor akan bengkok dan saat start up akan timbul
vibrasi yang tinggi dan dapat menyebabakan gas turbin trip.
G. Exhaust fan oil vapour, berfungsi membuang gas-gas yang tidak terpakai. Misal yang dibawa
oleh minyak pelumas. Fungsi lain adalah membuat vacum di lube oil tank agar proses minyak
kembali lebih cepat dan untuk menjaga kerapatan minyak pelumas di bearing-bearing,
sehingga tidak terjadi kebocoran minyak.
H. Power Oil System, berfungsi menyuplai minyak pelumas ke hydraulik piston untuk
menggerakan VIGV kontrol-kontrol valve.
BAB 5
BAB 6
Soal
1. apa yang dimaksud dengan penstock?
a. Pintu air masuknya aliran air menuju ke turbin.
b. Saluran pipa air yang menuju ke turbin.
c. Mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
d. Menampung air.
e. Menjadikan energi mekanik menjadi energi listrik
2. Turbin air yang paling banyak di indonesia adalah ...
a. Kaplan
b. Francis
c. Pelton
d. Run off river
e. Kolam tando
3. Bahan bakar untuk PLTA adalah...
a. Batu bara
b. Minyak
c. Gas
d. Uap
e. Panas bumi
4. Di bawah ini merupakan macam-macam cogeneration, kecualui...
a. Cogeneration dengan konversi energi pada existing plant pembakaran.
b. Cogeneration dengan turbin gas.
c. Cogeneration dengan gas engine.
d. Cogeneration dengan turbin air.
e. Cogeneration dengan turbin uap.
5. Compressor adalah peralatan pada PLTGU yang berfungsi...
a. Menaikkan tekanan udara yang diambil dari udara luar yang disaring
terlebih dahulu.
b. Tempat terjadinya pembakaran antara udara bertekanan tinggi dengan bahan
bakar.
c. Mengubah energi potensial dari gas menjadi energi mekanik.
d. Menyaring udara luar.
e. Menghisap udara
6. Berdasarkan proses kerjanya, mesin diesel dibagi menjadi dua, yaitu....
a. Mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah.
b. Mesin diesel 3 langkah dan 4 langkah.
c. Mesin diesel 1 langkah dan 4 langkah.
d. Mesin diesel 2 langkah dan 3 langkah.
e. Mesin diesel 1 langkah dan 3 langkah.
7. Dibawah ini peralatan- peralatan pada PLTU yang digunakan pada sistem penambah
adalah...
a. Stop Blok.
b. Saringan Net.
c. Kondensor.
d. Tangki karbon aktif filter.
e. hotwell
8. Untuk mengalirkan arus eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan
slip ring dan sikat arang disebut juga.....
a. Brushless excitation
b. Brush excitation
c. Bus exciter
d. Generator field breaker
e. compressor
9. Untuk mengalirkan arus eksitasi dari main exciter ke rotor generator tidak
menggunakan slip ring dan sikat arang disebut....
a. Brushless excitation
b. Brush excitation
c. Bus exciter
d. Generator field breaker
e. compressor
10. Mengatur aliran arus searah pada kumparan rotor atau rotor winding sehingga
tegangan generator mencapai nilai yang diharapkan adalah fungsi dari....
a. Sistem Eksitasi
b. Sistem Pengamanan
c. Sistem udara pembakaran
d. Sistem penyalur tenaga listrik
e. Sistem bahan bakar