Daftar Isi
Daun dewa atau Gynura procumbens adalah tanaman herbal penting di wilayah Asia Tenggara
khususnya Indonesia, Thailand dan Malaysia. Di Indonesia tanaman ini selain dikenal dengan
nama daun dewa juga sambung nyawa dan ngokilo, sedangkan di Amerika dikenal juga dengan
bayam panjang umur dan bayam anti kolesterol. Daun dewa berbentuk tegak bila masih muda
dan dapat merambat setelah cukup tua, batangnya panjang dengan ruas dari pangkal sampai ke
ujung semakin pendek, daunnya berbentuk elips memanjang dan berambut halus. Helaian daun
bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat.
Daun dewa dikenal memiliki banyak khasiat dan manfaat. Beberapa penelitian dilakukan untuk
membuktikan informasi mengenai manfaat yang beredar di masyarakat. Berikut manfaatnya:
Anti-inflamasi: Studi ekstrak etanol menunjukkan aktivitas antiinflamasi.
Antihipertensi: Studi menunjukkan pemberian oral ekstrak secara signifikan menurunkan
tekanan darah pada tikus hipertensi secrara spontan. Hasil menunjukkan daun dewa
berguna untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi melalui peningkatan produksi NO
(nitric oxide) dalam pembuluh darah.
Menurunkan glukosa: ekstrak daun secara signifikan menekan kadar glukosa serum pada
tikus diabetes. Ekstrak tidak signifikan menekan kadar glukosa pada tikus normal.
Sumber protein/Peroxidase: Studi menemukan beberapa protein yang berlimpah dari
daun dewa diantaranya peroksidase yang ditemukan paling melimpah dari ekstraksi
protein. Hasilnya menunjukkan sumber alami untuk peroksidase untuk digunakan dalam
industri kosmetik dan perawatan kulit.
Antioksidan: ekstrak etanol menunjukan sifat antioksidan tertinggi dalam setiap uji.
Evaluasi gizi menunjukkan ekstrak merupakan sumber protein yang baik dan dapat
memiliki efek positif pada radikal bebas dan kelat besi.
Pasta gigi: Sebuah penemuan menunjukan bahwa daun dewa dapat digunakan sebagai
bahan untuk pasta gigi yang terdiri dari 1-20%, gliserol dari 20-55%, diglycol dari 10-
15%, abradant dari 20-45%, karboksimetil selulosa (Lour.) 0,5-1,5%, sodium dodesil
sulfat dari 0,5-2%, aditif dari 1-4%, esensi dari 1-2% dan sakarin dari 0,1-1%.
Anti-ulcer: Hasil Studi menunjukkan ekstrak daun dewa mempromosikan perlindungan
ulkus seperti yang ditunjukkan oleh tidak adanya atau pengurangan edema dan infiltrasi
leukosit lapisan submukosa.
Anti-Diabetic: Studi mengevaluasi ekstrak daun dewa pada tikus diabetes yang diinduksi
streptozotocin menunjukkan efek hipoglikemik dengan mempromosikan penyerapan
glukosa oleh otot. Hasil studi menunjukkan efek antidiabetes dapat dimediasi melalui
stimulasi penyerapan glukosa dan potensiasi aksi insulin.
Manfaat lain: pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid,
melancarkan sirkulasi, mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit gigi, rematik sendi,
perdarahan kandungan, ganglion, kista, tumor, dan memar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat Rahmat dan hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Makalah ini berisi tentang OBAT HERBAL ( Gynura pocumbens back).
Makalah ini dibuat dengan harapan, agar bisa berguna bagi mahasiswa, serta
dapat memanfaatkan dalam kehjdupan sehari – hari. kami menyadari bahwa makalah
ini belum memenuhi titik kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen pembimbing serta rekan-rekan
sekalian yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga kami
Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca, semoga makalah ini dapat menjadi
tentang Obat – obat Herbal. Dan semoga makalah ini dapat menjadi acuan dan
COVER…………………………………………………….……………….…….i
KATA PENGANTAR………………………....……….…………….……...…..ii
DAFTAR ISI……………………………………...…….……………….………iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………….…………….……………...1
5 komposisi ……………………………………………………………...…..9 3
6 Penggunaan …………………………………………………………..….10
penyakit ginjal. Sebuah hasil penelitian menyatakan bahwa ekstrak etanol daun
sambung nyawa mampu menghambat pertumbuhan tumor pada mencit karena diinfus
dengan benzpirena. Lebih jauh dinyatakan bahwa pada dosis 2,23 mg/0,2 ml dan 4,46
nyawa bersifat manis, tawar, dingin dan sedikit toksik. Rasa manis mempunyai sifat
tanaman Gynura Procumben Back (Sambung nyawa) yang dapat digunakan sebagai
penyembuhan penyakit.
penyakit
8) Dapat memanfaatkan halaman rumah sebagai apotek hidup dengan menanami brbagai
tanaman obat.
BAB III TINJAUN PUSTAKA
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Marga : Gynura
Famili : Asteraceae
Negara : Malaysia : Daun dewa, dewa raja, akar sebiak, kelemai merah, kacham akar
Tanaman Gynura procumbens back berbentuk perdu tegak bila masih muda dan
dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau aromatis. Batangnya
segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin pendek,
ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau
bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai daun
panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun
bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat.
Kedua permukaan daun berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada
permukaan daun bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna
hijau kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat
bunga tabung berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau
tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar
minyak (Perry, 1980; Van Steenis, 1975; Backer and Van den Brink, 1965;
Sodoadisewoyo, 1953).
3.4 KANDUNGAN KIMIA
sterol tak jenuh, triterpen, polifenol dan minyak atsiri (Pramono and Sudarto, 1985).
lain melaporkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin,
steroid, triterpenoid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat,
Sedangkan hasil analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis yang
dilakukan Sudarsono et al. (2002) mendeteksi adanya sterol, triterpen, senyawa fenolik,
polifenol, dan minyak atsiri. Sugiyanto et al. (2003) juga menyatakan berdasarkan
penelitian yang dilakukan bahwa dalam fraksi polar etanol daun tanaman Gynura
kaempferol-3-glukosida,quercetin-3-O-rhamnosyl(1-6)galaktosida,quercetin-3-O
rhamnosyl(1-6)glukosida.
LD50 ekstrak etanol daun sambung nyawa sebesar 5.556 g/kg BB. Jika diasumsikan
berat badan orang dewasa rata-rata 50 kg, LD50 tercapai jika mengkonsumsi sebanyak
27,78 g ekstrak atau lebih kurang sama dengan daun sambung nyawa segar sejumlah
277 g.
3.5 KOMPOSISI
Metabolit yang terdapat dalam ekstrak yang larut dalam etanol 95% antara lain asam
klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam kumarat, asam hidroksi benzoat. Hasil
analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapisan tipis dapat dideteksi keberadaan
sterol, triterpen, senyawa fenolik (antara lain flavonoid), polifenol, dan minyak atsiri.
Komponen minyak atsiri paling sedikit terdiri dari 6 senyawa monoterpen, 4 senyawa
aldehida dan keton. Hasil penelitian dalam upaya isolasi flavonoid dilaporkan
keberadaan 2 macam senyawa flavonoid yaitu bercak 1 terdiri dari 2 buah senyawa
flavonol dan auron; sedangkan pada bercak 11 diduga kaemferol (suatu flavonol).
Senyawa yang terkandung dalam etanol daun antara lain flavon / flavonol (3?hidroksi
flavon) dengan gugus hidroksil pada posisi 4',7 dan 6 atau 8 dengan substitusi gugus 5
hidroksi. Bila senyawa tersebut suatu flavonol, maka gugus hidroksil pada posisi 3
gugus hidroksil pada posisi 6 atau 7,8 (cincin A) tanpa gugus hidroksil pada cincin B .
sebagai berikut :
1. Tekanan darah tinggi.
Daun segar 4 -lembar (anak-anak 4, dewasa 7 lembar) dicuci lalu dimakan mentah
(atau di juice dan diminum, atau dikukus sebentar dan dimakan, atau ditumis sebentar
dan dimakan). Sehari sekali. (Saran 1x1 kapsul per hari) Dalimartha (1999).
Daun segar 4 -lembar (anak-anak 4, dewasa 7 lembar) dicuci lalu dimakan mentah
3. Tumor.
Daun 3 lembar mentah dan segar dicuci bersih dimakan sebagai lalapan setiap hari
dan dilakukan secara teratur setiap kali makan nasi (atau dijuice dan
diminum). Pantangan : ikan asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian,
lengkong, nangka, es, alkohol, dan tape, limun dan vitzin. (Saran 1x1 kapsul per hari).
4. Diabetes melitus.
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur (atau dijuice dan diminum). Setiap kali makan. Pantangan :
5. Lever.
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur (atau dijuice). Setiap kali makan. Pantangan: makanan yang
mengandung lemak.
6. Ambeien.
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur (atau dijuice dan diminum). Setiap kali makan. Pantangan :
7. Kolesterol tinggi.
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur (atau dijuicedan diminum). Setiap kali makan. Pantangan :
8. Maag.
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan (atau dijuice dan
diminum) setiap hari dan dilakukan secara teratur, setiap kali makan. Pantangan :
Daun segar 1lembar digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut
al., 1992.
penurun panas, ginjal, bengkak, sakit kulit, kencing manis, stroke, jantung, gangguan
diperpanjang selama 1-3 bulan tergantung dari keadaan penyakit (Meiyanto, 1996).
11. Menurut (Heyne, 1987) dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit ginjal.
12. Menurut juga dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah,
sirkulasi).
13. Menurut dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit gigi, rematik sendi,
IV. PEMBAHASAN
berdaging, hijau keunguan, menahun. Daun berbentuk helaian daun, bentuk bulat telur,
bulat telur memanjang, bulat memanjang, ukuran panjang 3,5 - 12,5 cm, lebar 1- 5,5
cm, ujung tumpul, runcing, meruncing pendek, pangkal membulat atau rompang. Tepi
daun rata, bergelombang atau agak bergigi. Tangkai daun 0,5 cm sampai 1,5 cm.
Permukaan daun kedua sisi gundul atau berambut halus. Perbungaan dengan susunan
bunga majemuk cawan, 2- 7 cawan tersusun dalam susunan malai (panicula) sampai
malai rata (corymb), setiap cawan mendukung 20-35 bunga, ukuran panjang 1,5- 2 cm,
lebar 5-6 mm. Tangkai karangan dan tangkai bunga gundul atau berambut pendek,
tangkai karangan 0,5- 0,7 cm. Brachtea involucralis dalam berbentuk garis berujung
runcing atau tumpul, panjang 0,3 - 1 cm. Lebar 0,6 - 1,7 cm, gundul, ujung berwama
hijau atau coklat kemerahan. Mahkota merupakan tipe tabung, panjang 1 - 1,5 cm,
jingga kuningan atau jingga. Benang sari berbentuk jarum, kuning, kepala sari
berlekatan menjadi satu. Buah berbentuk garis, panjang 4 - 5 mm, coklat. Daun
mempunyai susunan dan fragmen yang sesuai dengan sifat anatomi keluarga
tumbuhan bunga matahari (Asteraccae = Compositae). Waktu berbunga Januari -
terutama tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Banyak ditemukan tumbuh di
selokan, semak belukar, hutan terang, dan padang rumput . Secara kultur jaringan,
eksplan yang terbaik untuk penumbuhan kalus G. procumbens adalah tangkai daun
yang ditaburkan. Media yang terbaik untuk penumbuhan kalus adalah media RTK yaitu
media RT dengan air kelapa 10%. Pemberian kombinasi pupuk N dan P memberikan
memberikan kondisi yang baik untuk multiplikasi tunas. Cara perbanyakan tanaman
dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang. Pertumbuhan batang dan daun
cepat sehingga dapat segera dimanfaatkan. Tanaman akan tumbuh baik pada tempat
ternaungi karena helaian daun lebih tipis dan lebar, sehingga lebih enak untuk dimakan
segar.
Pembuktian secara ilmiah mengenai khasiat tanaman ini melalui penelitian telah banyak
benzo(a)piren (BAP) oleh preparat tradisional tanaman Gynura procumbens, dan pada
tahun 2003 Sugiyanto et al. menyatakan bahwa ekstrak etanol daun Gynura
procumbens mampu memberikan efek antimutagenik terhadap tumor paru mencit yang
diakibatkan oleh BAP. Sifat antimutagenik ini juga berfungsi sebagai penghambat
Merr. mampu memberikan efek antimutagenik terhadap tumor paru mencit yang
Meiyanto et al., 2004, Secara in vitro, ekstrak etanol daun Gynura procumbens memiliki
IC50 kurang dari 1000 ug/ml pada larva udang Artemia salina Leach (Meiyanto et al.,
1997). Selain menghambat karsinogenitas pada kanker paru, Gynura procumbens juga
inisiasi ekstrak etanolik daun Gynura procumbens dosis 250 mg/kgBB dan 750
mg/kgBB dapat mengurangi insidensi kanker payudara tikus yang diinduksi dengan
dimetil benz(a)antrazena (DMBA), menurunkan rata-rata jumlah nodul tiap tikus serta
angiogenesis).
Penelitian Meiyanto dan Septisetyani (2005) menyatakan bahwa fraksi XIX-XX ESN
memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker serviks, HeLa, dengan IC50 119 μg/ml.
Fraksi tersebut juga menghambat proliferasi sel HeLa dan dapat menginduksi terjadinya
apopotosis.
Penelitian lebih jauh oleh Maryati (2006) menunjukkan flavonoid yang diisolasi dari fraksi
etil asetat ekstrak etanolik daun Gynura procumbens memiliki aktivitas sitotoksik
dengan IC50 sebesar 98 μg/ml terhadap sel T47D dan secara kualitatif meningkatkan
ekspresi p53 dan Bax (regulator apoptosis). Hasil tersebut menguatkan hasil penelitian
suppressing.
Jenie and Meiyanto,(2006)0Ekstrak etanolik daun Gynura procumbens juga dilaporkan
anti-invasi.
6.1 Penanaman
batang dan tunas akar. Setek batang yang digunakan ber-ukuran panjang 15 - 20 cm.
Bila menggunakan tunas akar dilakukan dengan mencabut atau memisahkan tunas dari
tanaman induk. Penanam-an tunas dilakukan seperti pada stek batang. Media tanam
matahari sekitar 60%. Penyiraman dilakukan setiap hari de-ngan lama penyemaian 2 -
3 bulan. Jarak tanam yang ideal 50 x 75 cm, panjang disesuaikan dengan lahan dengan
lubang tanam 20 x 20 x 20 cm
6.2 Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk
Dijumpai 4 jenis hama yang me-nyerang tanaman ini, yakni Plococ-cus sp., Sylepta
chinensis, Ularchis miliaris, dan Acrida turhita. Serang-an yang ditimbulkan terlihat
dengan penampilan daun yang hanya tinggal tulangnya atau daun yang berlubang-
lubang. Untuk mengurangi serangan hama dilakukan pengendalian secara organik dan
dapat digunakan mulsa yang berasal dari daun orok-orok kebo dan daun lamtoro.
Aplikasi teknologi dengan cara kultur jaringan dapat juga diterapkan untuk memperoleh
bahan tanaman seragam secara cepat dan mendapat-kan tanaman yang bebas
penyakit serta dapat juga diterapkan teknik penyimpanan plasma nutfah. Media untuk
multiplikasi tunas sambang nyawa adalah Murashige dan Skoog yang dapat diperkaya
dengan Benzil Adenin pada konsentrasi 0 sampai 1 mg/l. Penggunaan media MS tanpa
zat pengatur tumbuh dapat diterap-kan pada tahap awal kultur, karena tingginya
kandungan auksin en-dogen, dan pada media tersebut menghasilkan jumlah tunas rata-
rata 5,4 setelah masa kultur 2 bulan. Penambahan BA pada media dilakukan setelah
memasuki umur kultur 2 tahun, bila tidak ada penambahan zat pengatur tumbuh, daya
Media perakaran terbaik adalah MS + IAA 0,1 dengan panjang akar 9,3 cm dan jumlah
daun 12/tunas. Akar yang terbentuk tidak hanya dipangkal batang, tetapi juga terbentuk
rambut akar yang ditemu-kan pada ruas-ruas batang. Plantlet yang telah terbentuk
Dari hasil perbanyakan in vitro dengan menggunakan tunas pucuk pada media MS
dengan kadar gula 0,10 dan 20 g/l, ternyata tunas memiliki kemampuan tumbuh yang
hampir sama dengan tunas yang ditanam pada media yang mengan-dung gula 10 dan
20 g/l, bahkan akar terbentuk 5 - 7 hari setelah penanam-an.
0,1 mg/l dapat pula di-terapkan pada tanaman. Pembaruan media kultur dapat
dilakukan sekali 8 bulan, dalam kondisi media yang telah berkurang dan penampilan ta-
naman yang memperlihatkan adanya daun yang mulai menguning. Saat ini umur kultur
sambang nyawa telah memasuki periode 3 tahun kultur. Sedangkan bila menggunakan
dilakukan dengan cara memetik atau memangkas daun sebanyak 4 - 5 helai ke arah
puncak. Pada budidaya sambung nyawa secara monokultur dapat diproduksi daun
segar 50,75 ton/ha. Daun yang dipanen dapat dikon-sumsi segar dalam bentuk
lalaban atau dibuat urap dan dapat juga disimpan dalam bentuk simplisia. Simplisia
dibuat dengan cara me-ngiris daun dan dijemur selama be-berapa hari untuk
mengurangi kadar air. Dapat pula dilakukan dengan cara pengeringan pada oven pada
suhu 400C, selama 5 hari diperoleh simplisia sebesar 4,25 ton/ha dengan kadar air 8%,
kadar sari larut dalam etanol sebesar 6%, kadar sari larut dalam air sebesar 30% serta
kadar ekstrak etanol sebesar 5,1%. Sim-plisia daun yang dihasilkan berwarna hijau
kecokelatan, berbau harum dan berasa sedikit asam. Simplisia se-lanjutnya digerus dan
diayak. Bagian yang halus selanjutnya disimpan dalam bentuk kapsul dan siap di-
konsumsi.
VII.IKesimpulan
Beberapa dekade terakhir ini terdapat kecenderungan secara global untuk kembali
ke alam. Kecenderungan untuk kembali ke alam atau ” back to nature “, dalam bidang
pengobatan pada herbal ini sangat kuat di Negara-negara maju dan berpengaruh besar
pengobatan pertama yang di minati masyarakat karena khasiatnya dan efek samping
VII.2 Saran
Gunakanlah obat-obatan herbal karena efek sampingnya sangat rendah bahkan tidak
ada.
tanaman obat
tanpa disadari kita sebagai masyrakat tidak banyak mengetahui manfaat tanaman
yang ada disekitar kita, sesungguhnya tanaman yang ada di halaman rumah salah
satunya ceremai ini sangat berguna untuk kesehatan.memberikan efek samping, tetapi
kita dapat kembali memanfaatkan tanaman yang ada sebaga obat tradisional, untuk