Anda di halaman 1dari 3

Nama lengkap : Muhammad Farizan Hashfi

Kelas : 1.5

Nomor presentasi :

DILAN 1991

Judul buku : Dilan 1991

Pengarang : Pidi Baiq

Penerbit : Pastel Books

Tahun terbit : 2015

Tebal halaman : 346 lembar

Pengenalan:

Aku Milea. Milea adnan Hussain. Jenis kelamin perempuan. Lahir di Jakarta 10 Oktober
1972. Sekarang, waktu nulis buku ini, aku tinggal di Kemang, di daerah Jakarta Selatan.
Di sebuah rumah dengan luas tanah 185 meter persegi dan luas bangunan 124 meter
persegi.

Sinopsis cerita:

“Dilan, Dia Adalah Dilanku, Tahun 1991”

Itu adalah buku yang aku tulis sendiri dan sudah beredar di semua toko buku
kesayangan pemiliknya. Di buku itu, aku bercerita tentang kehidupan masa laluku, pada
waktu masih SMA di Bandung tahun 1990, yaitu waktu aku masih remaja, waktu aku
masih harus dimaklumi kalau emosinya belum seimbang sehingga kadang-kadang suka
susah mengontrol diri.

Pada bulan september tahun 1990 di sekolah baru. Di daerah Buah Batu, Bandung. Aku
mulai mengenal orang yang bernama Dilan. Dilan yang aku maksud adalah yang dulu
tinggal di Perum Riung Bandung. Dilan jika ke sekolah hanya membawa satu buku tulis.
katanya hanya dengan satu buku saja sudah cukup untuk semua mata pelajaran dan
ditambah puisi yang suka dia tulis di halaman belakang. Hal itu dianggap tidak baik oleh
menteri pendidikan atau oleh guru-guru. Tapi ia selalu mendapat ranking pertama atau
minimal kedua. Si Zael, teman sekelasku dia juga sama hanya bawa buku tulis satu tapi
nilainya jeblok.

“Bukuku ada di sini”,jawab Dilan suatu hari. Ketika aku tanya kenapa cuma bawa satu
buku. Habis itu, aku cuma bisa tersenyum. Dilan juga sama saat masih remaja, yaitu
masih anak remaja yang harus dimaklumi dan tidak suka diatur. Di Sekolahnya, Dilan
dikenal sebagai Panglima Tempur dari salah satu geng motor di Bandung. Kemana-
mana ia selalu memakai motor jenis CB Gelantik yang sudah di modif. Dulu anak-anak
geng motor, hampir pasti adalah anak dari keluarga ekonomi menengah keatas karena
faktanya hanya kalangan merekalah yang mampu beli motor.

Berbeda dengan sekarang, hampir semua orang sudah mempunyai sepeda motor, pada
zaman dahulu, syarat untuk menjadi geng motor adalah harus punya orang tua dengan
ekonomi berkecukupan. Biar bagaimanapun, itulah Dilan yang kemudian resmi
berpacaran denganku. Dimulai di warung Bi Eem pada tanggal 22 Desember tahun
1990 dinyatakan secara lisan dan di atas kertas bermaterai untuk dijadikan dokumen
perasaan katanya. Tapi aku mau pacaran dengan Dilan bukan karena dia anggota geng
motor atau karena dia dikenal sebagai anak dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Aku mau pacaran dengan Dilan bukan juga karena dia anak yang bandel, bukan juga
karena dia suka berantem. Karena aku juga tahu bahwa itu adalah perbuatan yang tidak
baik, yang tidak bagus dicontoh oleh seluruh anak-anak di dunia. Walau masih bisa
dianggap hal lumrah sebagai hal biasa pada anak usia remaja tetap begitu itu adalah hal
buruk yang tidak aku suka dari Dilan. Diam-diam sebetulnya aku suka dengan
pemikiran Dilan. Kalau boleh tidak setuju tapi Dilan juga berhak memiliki pendapatnya
sendiri. Kamu bukan penguasa dunia, bukan pemilik kebenaran jadi Dilan juga berhak
untuk tidak menerima pendapatmu sama sebagaimana halnya kamu juga punya hak
tidak menerima pendapat nya karena Dilan juga bukan pemilik kebenaran.

Menurutku, aku mau pacaran dengan Dilan lebih karena sikapnya kepadaku selama ini.
Menurutku dia itu memiliki kepribadian yang aku inginkan, memiliki pemikiran yang
mampu mengubah pola pikiranku yang lama, apa yang ia lakukan rasanya selalu adalah
hal lain dari yang lain, yaitu hal berbeda yang sulit kuduga untuk selalu membuat aku
merasa surprise dan merasa menjadi seseorang yang begitu istimewa merasa menjadi
wanita yang begitu dihargai.

Kelebihan buku :

 Covernya bagus dan sangat cocok.


 Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele

Kekurangan buku :

terdapat beberapa bahasa Sunda namun penulis melengkapinya dengan terjemahan


selebihnya Saya kira tidak ada kekurangan dari buku ini hanya endingnya saja yang
masih belum saya terima Commented [i1]:

Rekomendasi :
Pidi Baiq mungkin dapat membuat novel selain roman

Anda mungkin juga menyukai