Anda di halaman 1dari 4

SEKRETARIAT JENDERAL

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-SMTI PONTIANAK
Jl. Sulawesi Dalam No. 31 Telp. (0561) 766427 Fax. (0561) 732128 Pontianak
website : www.smtipontianak.sch.id e-mail : admin@smtipontianak.sch.id

SOAL REMEDIAL K3LH

1. Semua sumber, situasi ataupun aktifitas yang berpotensi menimbulkan cidera


(kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja disebut....

a. keselamatan b. bahaya

c. kecelakaan d. darurat

2. Simbol-simbol bahaya yang dilambangkan dengan gambar tengkorak menunjukkan sifat


....

a. mudah terbakar b. oksidator

c. toksik d. mudah meledak

3. Simbol bahaya pada gambar disamping memberikan peringatan ..........

a. Bahaya ledakan b. Bahaya korosi

c. Bahaya beracun d. Bahaya oksidasi

4. Berikut ini merupakan sumber bahaya yang ditemukan di tempat kerja, kecuali........

a. lingkungan kerja b. peralatan

c. bangunan d. rest room

5. Racun, gas-gas zat karbon, uap air di dalam tempat terbatas, emisi dari sumber
radioaktif termasuk jenis bahaya ............

a. Tersembunyi b. Terlihat

c. Berkembang d. Nyata
6. Tanda-tanda keselamatan di tempat kerja yang digambarkan dengan orang berlari
menuju pintu merupakan tanda .......

a. perlindungan terhadap kebakaran b. darurat

c. larangan d. anjuran

7. Di bawah ini merupakan kategori umum bahaya kecuali ........

a. Radiasi b. Pendidikan

c. Ergonomic d. Zat kimia

8. Tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga
kerja bekerja atau sering dimasuki , tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber-sumber bahaya disebut .......

a. bangunan b. laboratorium

c. area kerja d. pabrik

9. Yang merupakan pra syarat area kerja adalah ......

a. Ruang kerja yang padat b. Mengutamakan kebersihan

c. Suhu udara yang tidak dikondisikan d. Ruang kerja yang kurang cahaya

10. Pemeriksaan rutin area kerja perlu dilakukan untuk........

a. Memastikan peralatan dalam kondisi b. Memastikan karyawan bekerja


yang aman sesuai tugasnya

c. Memastikan keindahan área kerja d. Memastikan bahaya yang sedang


terjadi

11. Metode utama untuk mengatasi bahaya adalah ........

a. Penggunaan tangga darurat b. Penggunaan prosedur evakuasi

c. Penggunaan alarm d. Penggunaan alat pelindung diri

12. Dalam menilai resiko bahaya, yang termasuk kategori resiko bahaya tingkat sedang
adalah ........
a. Kelumpuhan b. Hilangnya salah satu anggota tubuh

c. Cedera serius d. Luka kecil

13. Alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan
sehingga terhindar dari bahaya disebut ........

a. Alat pengaman b. Pelindung alat produksi

c. Alat pembersih d. Alat Pelindung Diri

14. Alat pelindung diri (APD) yang digunakan di pabrik makanan pengolahan daging adalah
........

a. Jas laboratorium, sarung tangan, b. Jas laboratorium, sarung tangan,


masker, penutup kepala dan sepatu masker, penutup telinga dan sepatu
keselamatan keselamatan

c. Jas laboratorium, kacamata pelindung, d. Jas laboratorium, kacamata pelindung


masker, penutup kepala dan sepatu , masker, penutup kepala dan
keselamatan penutup telinga
15. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan APD adalah ........

a. Memastikan APD berukuran besar b. Memastikan APD yang harganya


mahal

c. Memastikan APD bekerja dengan baik d. Memastikan APD dalam keadaan


dan benar baru

16. Terjatuh, tertimpa benda jatuh, tertumbuk, terhimpit oleh benda merupakan akibat dari
........

a. Bekerja terburu-buru b. Gagalnya mengikuti instruksi dan prosedur

c. Bekerja ceroboh d. Bekerja cepat

17. Suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana terjadi kebakaran, peledakan,
kegagalan/kerusakan salah satu utilitas alat utama disebut........

a. Keadaan darurat b. Kecelakaan

c. Keadaan mengkhawatirkan d. Kerugian

18. Tujuan utama suatu rencana tanggap darurat adalah ........

a. Mempercepat evakuasi b. Mengefektifkan proses produksi

c. Meningkatkan kualitas kerja d. Meminimalisir resiko

19. Contoh peralatan darurat adalah ........

a. APD b. Sistem alarm

c. Lampu penerangan d. Tenda

20. Sistem pelaporan bahaya yang tidak berjalan sebagaimana mestinya akan
mengakibatkan ........

a. Kecacatan permanen pada korban b. Adanya temuan pada saat audit

c. Kinerja tim melemah d. Resiko bahaya akan terus terjadi

Anda mungkin juga menyukai