Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT
No. Dokumen :
Pusk.KMBT.445/UKP.VII.SO
P/ /IV /2018
SOP
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit: 01 April 2018
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Amki Ludji Mase,A.Md. Kep
KAMBATA
NIP.198104192001121 002
MAPAMBUHANG
1. Pengertian Penanganan adalah suatu tatalaksana atau tindakan yang dilakukan
untuk mengatasi suatu keluhan atau penyebab keluhan tertentu oleh
petugas kesehatan. Pasien Gawat darurat adalah Pasien yang dalam
keadaan kasus kegawatan yang datang dalam kondisi untuk segera
mungkin mendapatkan pertolongan atau pasien yang masuk melalui
UGD
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penanganan
pasien gawat darurat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kambata Mapambuhang Nomor :
Pusk.KMBT.445/UKP.VII.SK/ /IV /2018
4. Referensi  Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
pasal 5 tentang Pelayanan, Monitoring, dan Evaluasi Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas;
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
112) Lembaran Negara Nomor 5038;
 Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 857
Tahun 2009 tentang Pedoman Penilaian Kinerja SDM
Puskesmas;
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856
Tahun 2009 tentang Standarisasi Pelayanan Gawat Darurat Di
Rumah Sakit;
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1483
Tahun 2010 tentang Standard Pelayanan Kedokteran;
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 11
Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Pelayanan Rawat Inap,
Rawat Jalan, Dan Gawat Darurat;
5. Langkah – 1. Petugas mengucapkan salam dan perkenalkan diri
langkah prosedur
2. Petugas melakukan prinsip triase pada pasien (sesuai SOP
Triase)
3. Petugas memastikan identitas pasien
4. Petugas melakukan anamnesa dan kajian keluhan pasien
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang jika
diperlukan
6. Petugas melakukan konsultasi kepada dokter jaga apabila
membutuhkan penanganan dokter
7. Petugas menetapkan diagnosis klinis pasien
8. Petugas menetapkan rencana penanganan pasien. Apakah dapat
dikerjakan atau dilayani di puskesmas atau memerlukan
perujukan
9. Petugas mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
untuk penanganan
10. Petugas menggunakan APD (alat pelindung diri) seperlunya yang
didahului mencuci tangan dengan handdrup atau sabun dan air
mengalir.
11. Petugas melakukan penanganan kepada pasien sesuai
kebutuhan pasien berdasarkan diagnosis pasien sesuai pedoman
standar pelayanan klinis
12. Petugas melakukan informed consent sebelum melakukan sebuah
tindakan yang invasif (Sesuai SOP informed consent)
13. Petugas melakukan rujukan bila pasien membutuhkan
penanganan yang lebih lanjut (sesuai SOP rujukan)
14. Petugas melakukan persiapan rujukan pasien (sesuai SOP
persiapan pasien rujukan)
15. Petugas mengatur kembali peralatan dan bahan yang telah
digunakan dan mencuci tangan
16. Petugas memberikan resep melalui blanko resep pada pasien
17. Petugas menyampaikan konseling, informasi dan edukasi pada
pasien sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien
18. Petugas menyampaikan kapan waktu pasien untuk kontrol
kembali ke puskesmas
19. Petugas mengucapkan terima kasih dan mempersilahkan pasien
untuk pulang
20. Petugas melakukan pencatatan pada rekam medis pasien
6. Bagan alir

2/3
7. Hal – hal yang Dalam melakukan konsul dapat menghubungi Nomor telepon Dokter
harus
Jaga: dr. Alphonsius J.F. Kote (HP.085239080001)
diperhatikan
Tatacara konsultasi atau pelaporan ke Dokter:
 Melaporkan identitas pasien (identitas minimal): Nama, Jenis
Kelamin, Umur
 Melaporkan keluhan (Subjektif) pasien dan keluhan penyerta
 Melaporkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang/ Objektif
(minimal Tanda – tanda vital)
 Melaporkan Assestment awal (tidak harus)
 Melaporkan penanganan awal yang telah dilakukan/Planning
(tidak harus)
 Mencatat advise dokter lengkap disertai jam dan waktu
pemberian advise dokter pada rekam medis dan buku jaga
untuk ditandatangani oleh dokter jaga.

8. Unit terkait 1. Ruang Tindakan


2. Ruang Bersalin
9. Dokumen terkait - Rekam Medis
- Buku Jaga
10. Rekaman
Historis
NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
Perubahan
mulai
diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai