Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2016

TENTANG
TATA CARA PENYELENGGARAAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jakarta, 19 Desember 2016


Peraturan ini ditetapkan untuk
melaksanakan Pasal 18
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
TUJUAN DAN SASARAN PENGATURAN
Pasal 15 (rangkuman, bukan kutipan)
Pemerintah dan Pemda wajib KLHS untuk KRP tata ruang,
pembangunan, dan yang berdampak lingkungan melalui
UU No. mekanisme pengkajian, pembuatan alternatif dan rekomendasi
32 kebijakan
PP
Tahun 46/2016
Pasal 16 (rangkuman, bukan kutipan)
2009
KLHS memuat a.l : kapasitas daya dukung dan daya tampung
LH, dampak dan resiko LH, kinerja layanan ekosistem/jasa LH,
efisiensi pemanfaatan SDA, ketahanan kehati, dan kapasitas
adaptasi terhadap perubahan iklim

Pasal 17 (rangkuman, bukan kutipan)


KLHS menjadi dasar KRP dan bila dinyatakan daya dukung dan
daya tampung LH terlampaui harus diperbaiki dan kegiatan
penyebabnya tidak diperbolehkan lagi
1.  Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan “safeguarding” (pencegahan)
dengan KLHS pada kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP pembangunannya
2.  KLHS terintegrasi langsung dengan sistem perencanaan masing-masing KRP,
sehingga teknisnya akan diatur lebih lanjut oleh menteri/kepala lembaga, dan dapat
pula oleh gubernur dan bupati/walikota sesuai kewenangannya
3.  Ditetapkan standar minimum mekanisme, prosedur, muatan penyusunan dan
pendokumentasian KLHS, serta jaminan keterbukaan informasi dan keterlibatan
masyarakat dalam prosesnya.
4.  Pembuat kebijakan, rencana dan/atau program yang menyusun KLHS wajib menjamin
kualitas KLHSnya masing-masing
5.  Menteri LHK memvalidasi hasil penjaminan kualitas KLHS untuk tingkat nasional dan
provinsi, serta Gubernur untuk tingkat kabupaten/kota
6.  Menteri LHK, menteri/kepala lembaga serta pemerintah daerah wajib melaksanakan
pemantauan dan evaluasi secara seksama
7.  Memandatkan tindakan penyesuaian kepada kebijakan, rencana dan/atau program
yang telah berjalan dalam periode transisi yang ditetapkan
POKOK-POKOK PENGATURAN

1.  Apa dan siapa yang diwajibkan


2.  Tata cara membuat dan melaksanakan
3.  Kendali mutu dan akuntabilitas
4.  Integrasi KLHS dalam kebijakan, rencana, program
5.  Keterlibatan masyarakat
6.  Pembinaan
7.  Pemantauan dan evaluasi
•  Ketentuan umum
•  Kewajiban penyusunan KLHS
•  Pembuatan dan pelaksanaan
KLHS •  Peralihan
•  Penjaminan kualitas dan •  Penutup
•  Pembinaan
pendokumentasian KLHS
•  Validasi KLHS

BAB III BAB V - VI


Pasal 1 Pasal 40
s/d 31 Pasal 32 Pasal 34 Pasal 35 s/d 41
s/d 33 s/d 39
BAB I - II BAB IV BAB VII - VIII

•  Keterlibatan masyarakat dan •  Pemantauan dan evaluasi


pihak yang berkepentingan •  Pembiayaan
Kewajiban
•  Pasal 2
–  Yang terkena kewajiban adalah Pemerintah dan Pemda
–  Yang diwajibkan dilengkapi KLHS adalah penyusunan dan/atau evaluasi RTRW dan
rinciannya, RPJP/M nasional dan daerah, RZWP3K dan rinciannya, serta kebijakan,
rencana, program (KRP) yang berpotensi dampak dan/atau resiko LH
•  Pasal 3
–  Tugas Menteri LHK menentukan kriteria umum screening KRP yang perlu KLHS
–  Tugas Menteri/Kepala Lembaga sektor dan penyusun KRP lainnya untuk
menentukan dan menetapkan KRP masing-masing yang perlu KLHS
•  Pasal 4
–  KLHS dikecualikan untuk KRP tentang tanggap darurat bencana dan kondisi darurat
hankam
Struktur Penyelenggaraan KLHS
Dibuat dan
dilaksanakan

Dijamin kualitasnya

Didokumentasikan
tertulis

Divalidasi

Diintegrasikan dalam
KRP
Cara Membuat dan Melaksanakan

•  Pasal 6
–  Pembuatan dan pelaksanaan KLHS mencakup :
•  Pengkajian (diatur pasal 7 s/d 14)
•  Perumusan alternatif KRP (diatur pasal 15)
•  Rekomendasi pengambilan keputusan (diatur pasal 16)
•  Pasal 8 & 32
–  KLHS dilaksanakan melalui konsultasi publik dan prosesnya melibatkan masyarakat
•  Pasal 17
–  Pembuatan dan pelaksanaan KLHS secara umum diatur dalam Permen LHK
–  Menteri/kepala Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota dapat mengatur lebih
lanjut dengan mengacu Permen LHK
Pengkajian
•  Pasal 7 - 12
–  Standar langkah-langkah pengkajian
•  Pasal 13
–  Muatan kajian mencakup :
•  kapasitas daya dukung dan daya tampung LH;
•  dampak dan resiko LH;
•  efisiensi pemanfaatan SDA;
•  kinerja layanan ekosistem/jasa LH;
•  ketahanan dan potensi kehati;
•  kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
•  Pasal 14
–  Pelaksanaan pengkajian dilakukan oleh penyusun yang memenuhi standar
kompetensi
Perumusan Alternatif
dan Rekomendasi
•  Pasal 15
–  Bentuk-bentuk alternatif perbaikan KRP yang dapat diusulkan KLHS
–  Kewajiban untuk mendasarkan alternatif yang diperoleh dalam menyusun
rekomendasi kebijakan
•  Pasal 16
–  Rekomendasi KLHS dapat memuat :
•  materi perbaikan KRP
•  Informasi kegiatan yang melampaui daya dukung dan daya tampung LH
dan tidak diperbolehkan lagi
Cara Menjamin Kualitas KLHS
•  Pasal 19
–  Penjaminan kualitas dilaksanakan masing-masing penyusun melalui penilaian
mandiri secara bertahap atau di akhir proses
–  Pertimbangan penilaian mandiri diantaranya adalah informasi daya dukung dan daya
tampung LH
•  Pasal 20
–  Hasil penilaian mandiri memuat informasi tentang kelayakan KLHS dan rekomendasi
perbaikan bila perlu
•  Pasal 21
–  Pemenuhan kompetensi menjadi pertimbangan wajib penjaminan kualitas
•  Pasal 24
–  Ketentuan umum penjaminan kualitas diatur dalam Permen LHK
–  Menteri/kepala Lembaga, Gub dan Bupati/Walikota dapat mengatur lebih lanjut
sesuai kewenangannya dengan mengacu Permen LHK
Cara Mendokumentasikan
•  Pasal 23
–  KLHS didokumentasikan tertulis dengan ketentuan pokok-pokok informasi
yang harus dimasukkan
–  Laporan KLHS menjadi bagian dari KRP
–  Laporan KLHS adalah dokumen yang terbuka untuk publik
•  Pasal 24
–  Ketentuan umum pendokumentasian diatur dalam Permen LHK
–  Menteri/Kepala Lembaga, Gub dan Bupati/Walikota dapat mengatur lebih
lanjut dengan mengacu Permen LHK
Validasi
•  Pasal 25
–  Validasi diberikan pada KLHS yang telah melakukan penjaminan kualitas oleh Menteri
untuk KRP pusat dan provinsi, serta Gubernur untuk KRP kabupaten/kota; dapat
secara bertahap maupun di akhir proses
–  Khusus RPJP/RPJM Nasional diatur tersendiri oleh Meneg PPN/Kepala Bappenas
•  Pasal 26 - 29
–  Ketentuan pengajuan permohonan validasi dengan tata batas waktu pelayanan
pemberian validasi maksimum 20 hari kerja; pelayanan melampaui batas waktu
menyebabkan KLHS otomatis tervalidasi
–  Validasi memuat kesesuaian KLHS dengan penjaminan kualitas dan rekomendasi bila
perlu dan harus diumumkan bila telah diberikan
•  Pasal 30 - 31
–  Ketentuan validasi diatur dalam Permen LHK
–  Menteri dan Gubernur dapat menunjuk pejabat untuk validasi
Integrasi KLHS dalam KRP
•  Pasal 19
–  Penjaminan kualitas memperhatikan rekomendasi KLHS telah masuk dalam KRP
•  Pasal 23
–  Laporan KLHS adalah bagian tak terpisahkan dari KRP
•  Pasal 26
–  Validasi dilakukan dengan melihat dokumen KRP, dokumen KLHS, dan bukti
penjaminan kualitas serta kesesuaian antara masing-masing
•  Pasal 36
–  Pemantauan dan evaluasi dilakukan antara lain untuk melihat kepatuhan dan
efektivitas pengintegrasian KLHS dalam KRP, serta kualitas rekomendasi KLHS dengan
penyelesaian masalah di lapangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai