Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACUAN PENYULUHAN

PERAWATAN PASIEN DERMATITIS

A. LATAR BELAKANG
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan
klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skauma,
likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan,
bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung sering kambuh
kembali (residif) dan menjadi kronis (Sularsito, 2010).
Selama 30 tahun terakhir, peningkatan prevalensi dari penyakit Atopic
Dermatitis (AD) di dunia mencapai 18 % pada anak-anak dan 5 % pada orang dewasa
. Selain itu Allergic Contact Dermatitis (ACD) terjadi sekitar 7% dari populasi umum,
diantaranya 3-24 % pada anak dan 33 - 64 % pada lansia (Silny dkk, 2013).
Gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di
Rumah Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan tahun 2009, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan
jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 247.256 kasus diantaranya 99.303 kasus pada
laki-laki dan 147.953 kasus pada perempuan (Ahmad dkk,2009).Dan pada tahun 2010
terdapat 122.076 kasus diantaranya 48.576 kasus pada laki-laki dan 73.500 kasus pada
perempuan (Ahmad dkk, 2010).

B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta penyuluhan mengerti tentang penyakit
dermatitis serta tau cara perawatan pada penyakit dermatitis.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu untuk :
a. Menyebutkan pengertian dari dermatitis
b. Menyebutkan penyebab dari dermatitis
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari dermatitis
d. Menyebutkan pencegahan dermatitis
e. Menyebutkan cara perawatan pada dermatitis

3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa.

b. Bagi Audiens
Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk memberikan pengetahuan
audiens untuk pencegahan dan perawatan pada dermatitis.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Pencegahan dan Perawatan pada penderita dermatitis.

2. Sub pokok bahasan


a. Pengertian dermatitis
b. Penyebab dermatitis
c. Tanda dan gejala dermatitis
d. Pencegahan dermatitis
e. Perawatan pada pasien dermatitis

3. Sasaran dan target


Pada penderita dermatitis di RS Harapan Ibu

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab

5. Media dan alat


a. LCD
b. Leaflet

6. Waktu dan tempat


Hari/Tanggal : Rabu/23 Oktober 2019
Jam : 08.00 – 08.45 WIB
Waktu pertemuan : 45 menit
Tempat : Ruang perawatan RS Harapan Ibu

D. MATERI (Terlampir)

E. PENGORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Presenter :
3. Fasilitator :
4. Observer :
5. Dokumenter :
6. Warga :

F. URAIAN TUGAS
1. Tugas moderator
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok, dan pembimbing
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topic, kontrak waktu, dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberi kesempatan audiens untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas presenter
a. Menyusun rencana kegiatan SAP
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Menjelaskan dan mendemontraksikan kegiatan yang di lakukan kepada
audiens
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik
3. Tugas fasilitator
a. Memotivasi audiens agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan
4. Tugas observer
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan no verbal selama kegiatan berlangsung
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah di lakukan

G. PENGATURAN TEMPAT

Media

M P

F F F

F F F

O D

Keterangan :

Media : Media

: Moderator
M

P
: Presenter
: Fasilitator
F
: Audiens

: Observer
O
: Dokumenter
D

H. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap kegiatan dan Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens
waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan  Mendengarkan dan
diri,anggota memperhatikan
kelompok, dan  Mendengarkan
pembimbing  Menyetujui kontrak
 Menjelaskan topik waktu
penyuluhan  Mendengarkan dan
 Membuat kontrak memperhatikan
waktu dan bahasa
 Menjelaskan tujuan
Pelaksanaan  Menjelaskan materi  Mengemukakan
(25 menit) tentang pengertian pendapat
dermatitis  Mendengarkan &
 Memberi memperhatikan
reinforcemen pada  Mengemukakan
audiens atas pendapat pendapat
audiens  Mendengarkan &
 Menjelaskan materi memperhatikan
tentang pengertian  Mengemukakan
dermatitis pendapat
 Menjelaskan materi  Mendengarkan &
tentang penyebab memperhatikan
dermatitis  Mengemukakan
 Memberi pendapat
reinforcemen pada  Mendengarkan &
audiens atas pendapat memperhatikan
audiens  Mengemukakan
 Menjelaskan materi pendapat
tentang penyebab  Mendengarkan &
dermatitis memperhatikan
 Menjelaskan materi
tentang tanda & gejala
dermatitis
 Memberi
reinforcemen pada
audiens atas pendapat
audiens
 Menjelaskan materi
tentang tanda & gejala
dermatitis
 Menjelaskan materi
tentang pencegahan
dermatitis
 Memberi
reinforcemen pada
audiens atas pendapat
audiens
 Menjelaskan materi
tentang pencegahan
dermatitis
 Menjelaskan materi
tentang perawatan
pada pasien dermatitis
 Memberi
reinforcemen pada
audiens atas pendapat
audiens
 Menjelaskan materi
tentang perawatan
pada pasien dermatitis
Penutup  Memberikan  Memberikan
(15 menit) kesempatan audiens pertanyaan
untuk bertanya  Mendengarkan &
 Memberi memperhatikan
reinforcemen pada  Mengemukakan
audiens atas pendapat
pertanyaan  Mendengarkan &
 Memberi kesempatan memperhatikan
pada audiens untuk  Mendengarkan &
memberikan pendapat memperhatikan serta
tentang penyuluhan ikut menyimpulkan
 Melengkapi atau  Menjawab salam
memberikan
penjelasan atas
pernyataan audiens
 Mengevaluasi &
mengumpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
 Salam penutup

I. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan.


b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan.

c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan.

2. Evaluasi proses

a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan.

c. Selama proses berlangsung diharapkan audiens dapat mengikuti seluruh


kegiatan penyuluhan atau tidak ada yang meninggalkan ruangan .

d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens aktif.

3. Evaluasi hasil

a. Diharapkan sebanyak 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan


pengertian dermatitis dengan bahasa sendiri.

b. Diharapkan sebanyak 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan penyebab


dermatitis dengan bahasa sendiri.

c. Diharapkan sebanyak 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan tanda &
gejala dermatitis dengan bahasa sendiri.

d. Diharapkan sebanyak 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan


pencegahan dermatitis dengan bahasa sendiri.

e. Diharapkan sebanyak 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan


perawatan pada pasien dermatitis dengan bahasa sendiri.
LAMPIRAN MATERI DERMATITIS

A. DEFINISI

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons


terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan
keluhan gatal. Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis (Djuanda Adhi, 2010).

B. ETIOLOGI

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), nisalnya bahan kimia
(contoh : detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (contoh : sinar, suhu), mikroorganisme
(bakteri, jamur). Dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik.

Klasifikasi dermatitis (Djuanda Adhi, 2010) :

1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit
yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasi kulit, atau
merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu. Ruam yang muncul akibat peradangan ini
tidak menular atau berbahaya, tapi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderita.

2. Dermatitis kontak iritan

Terjadi kontak langsung lapisan luar kulit dengan zat tertentu, sehingga merusak
lapisan pelindung kulit. Beberapa zat yang dapat memicu dermatitis kontak iritasi adalah
sabun, detergen, shampo, cairan pemutih, zat yang berada diudara, tumbuhan, pupuk,
pestisida, asam, alkali, minyak mesin, parfume, dan bahan pengawet.

3. Dermatitis kontak alergik

Terjadi saat kulit bersentuhan dengan zat alergen yang memicu sistem
kekebalan tubuh bereaksi, menyebabkan kulit gatal dan meradang. Zat alergen yang
sering memicu alergi pada kulit diantaranya adalah obat-obatan, zat yang ada diudara,
tanaman, bahan logam dalam perhiasan, karet, dan bahan kosmetik.

4. Dermatitis atopic

Dermatitis atopik atau Eksim atopik adalah penyakit kulit yang ditandai dengan
munculnya rasa gatal secara terus-menerus dan timbul ruam kulit yang memerah. Ruam
dan rasa gatal tersebut dapat muncul disatu atau lebih area tubuh, serta rasa gatal akan
semakin terasa memberuk saat malam hari.

5. Neurodermatitis sirkumskripta
Neurodermatitis adalah penyakit kulit kronis yang dimulai dengan bercak kulit
yang terasa gatal. Kondisi kulit yang juga dikenal dengan linchen simplex chronicus ini,
jika digaruk akan terasa semakin gatal. Bercak kulit yang terasa sangat gatal biasanya
munvul pada leher, pergelangan tangan, lengan, paha atau pergelangan kaki.

6. Dermatitis numularis

Merupakan suatu penyakit kulit yang ditandai dengan nyeri atau pedih pada
bagian kulit. Daerah kulit yang terasa nyeri ini seringkali berbentuk koin atau oval yang
muncul setelah terjadi kerusakan pada permukaan kulit, misalnya karena luka bakar,
gesekan atau gigitan serangga. Bercak yang terasa perih akibat dermatitis numularis dapat
menetap selama 1 minggu hingga 1 bulan. Dermatitis numularis juga dikenal dengan
istilah lain, yaitu eksim numularis, atau eksim diskoid.

7. Dermatitis statis

Dermatitis stasis adalah manifestasi chronic venous disease (CVD) atau


penyakit pada pembuluh darah yang terlihat lewat peradangan kulit akibat insufisiensi
kronik pembuluh darah vena pada bagian bawah tungkai. Normalnya aliran darah dari
kaki mengalir ke jantung dengan bantuan katup vena. Katup ini berfungsi menjaga darah
tetap mengalir menuju jantung, melawan kekuatan gravitasi.

8. Dermatitis autosensitisasi

Merupakan fenomena dimana dermatitis akut berkembang pada lokasi kulit


yang jauh dari fokus inflamasi, dan dermatitis akut sekunder tersebut tidak dapat
dijelaskan oleh penyebab inflamasi primer. Dermatitis autosensitisasi klasik terjadi pada
pasien dengan penyakit statis vena, dimana sebanyak 37% pasien telah dilaporkan
mendapat minimal 1 episode dermatitis autosensitisasi.

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Gatal

2. Penyebaran setempat, generalisata dan universal

3. Stadium akut

a. Eritema

Eritema adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan atau ruam.

b. Edema

Edema adalah pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena


penimbunan cairan didalam jaringan. Beberapa area tubuh yang mudah dikenali
saat mengalami edema adalah tangan, lengan, kaki, dan pergelangan kaki.
c. Vasikel atau bulae

Vesikel adalah gelembung yang berisi cairan serosa, batas tegas, mempunyai
atap & dasae berukuran <0,5 cm. Sedangkan Bula adalah vesikel yang
berukuran >0,5 cm. Cairan ini berisi nanah yang berubag menjadi pustula, dan
berisi darah yang berubah menjadi vesikel hemoragik.

d. Erosi dan eksudasi sehingga tampak basah

Terjadi pengikisan pada lapisan kulit dan terjadi proses pengeluaran cairan,
dimana akan tampak menjadi basah.

4. Stadium subakut

a. Eritema dan edema berkurang

b. Eksudat mengering menjadi kusta

5. Stadium kronis

a. Lesi tampak kering

b. Skuama

Skuama adalah lapisan tanduk dari epidermis mati yang menumpuk pada kulit
yang dapat berkembang sebagai akibat dari perubahan inflamasi.

c. Hiperpigmentasi

Kondisi kulit menjadi lebih gelap akibat produksi melanin yang berlebihan yang
lebih dikenal dengan flek/noda hitam.

d. Papul

Papul adalah adanya penonjolan padat diatas permukaan kulit Ø <0,5 cm

e. Likenifikasi

Likenifikasi adalah pola yang terbentuk dari respon kutaneus akibat garukan dan
gosokan yang berulang dalam waktu cukup lama.

(Djuanda Adhi, 2010).

D. PENCEGAHAN

1. Membersihkan kulit setelah terpapar zat yang menimbulkan iritasi atau reaksi alergi.

2. Kenakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk mengurangi kontak langsung
antara kulit dengan zat penyebab alergi dan iritasi.
3. Gunakan pelembab, bertujuan untuk memperbaiki kondisi lapisan terluar kulit,
sehingga kulit terlindung dari zat penyebab alergi atau iritasi.

(Tjin Willy, 2018)

E. PERAWATAN PADA PENDERITA DERMATITIS

1. Setelah mandi keringkan kulit dengan cara menepuk-nepuk bukan dengan menggosok.

2. Gunakan mild soap atau pengganti sabun.

3. Jangan mandi terlalu lama karena akan membuat kulit menjadi kering.

4. Gunakan pelembab.

5. Hindari penggunaan wool atau pemaparan terhadap iritasi seperti detergen, dan
gunakan detergen yang tidak mengandung bahan pemutih.

6. Jangan menggaruk atau menggosok kulit.

7. Penderita yang sedang menggunakan salep kortikosteroid atau krim sebaiknya hanya
mengoleskan pada bagian kulit yang membutuhkan, lalu dipijat secara perlahan.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa


Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Mediaction Publishing.

Anda mungkin juga menyukai