Anda di halaman 1dari 8

Statement of Authorsip

Saya/kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/ tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/ kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/ kami
menggunakannya.

Saya/ kami memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat di komunikasikan
untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Kuliah :Pemeriksaan akuntansi I


Judul RMK/ Makalah/ Tugas : IFAC dan Pronouncements.
Etika,ISAS dan Pengendalian Mutu.
Tanggal : 25 Februari 2018
Dosen : Dr.MUHAMMAD RASULI,S.E.,M.Si.,Ak.,CA.
Nama : 1.AHRUN NAZA (1602 1104 51 )
2.UMMUL AZHARI (1602 1140 51 )

Tanda Tangan : 1.Ahrun Naza


2.Ummul Azhari
A. IFAC dan Pronouncements

A.1 Sejarah IFAC

International Federation of Accountants didirikan pada tanggal 7 Oktober 1977, di


Munich,Jerman, pada Kongres Dunia ke-11 Akuntan . IFAC didirikan untuk memperkuat profesi
akuntansi di seluruh dunia untuk kepentingan umum untuk :
1. Mengembangkan standar internasional yang berkualitas tinggi dalam audit dan
jaminan,akuntansi sektor publik, etika, dan pendidikan bagi akuntan profesional dan
mendukung adopsi mereka dan menggunakannya ;
2. Memfasilitasi kolaborasi dan kerjasama antar instansi anggotanya ;
3. Berkolaborasi dan bekerja sama dengan organisasi internasional lainnya , dan
4. Melayani sebagai juru bicara internasional untuk profesi akuntansi .
International Federation of Accountants (IFAC) adalah suatu organisasi global
(internasional) untuk profesi akuntansi. Anggota IFAC dan perusahaan asosiasi adalah organisasi
akuntansi profesional (PAOs), mencakup 129 negara dan termasuk negara-negara berkembang dan
negara maju. IFAC juga bekerja sama dengan organisasi regional dan mengakui pengelompokan
akuntansi . Melalui organisasi anggotanya , IFAC mewakili sekitar 2,5 juta akuntan dalam praktek
publik , pendidikan , layanan pemerintah , industri , dan perdagangan .
Selain itu IFAC menyediakan struktur dan proses yang mendukung pengembangan standar
internasional berkualitas tinggi. Standar IFAC mendukung dalam bidang audit, jaminan, dan
kontrol kualitas. Selain itu, melalui badan-badan anggotanya, IFAC menyediakan alat dan
bimbingan untuk memfasilitasi adopsi dan dukungan penerapan standar dan mendukung akuntan
profesional dalam bisnis dan praktek-praktek kecil dan menengah. Melalui semua kegiatan yang
dilakukan, IFAC mempromosikan nilai-nilai integritas, transparansi, dan keahlian .
Adanya penerapan suatu standar dalam kehidupan memiliki peranan yang penting. Dengan
kata lain bahwa dengan penerapan IFAC dalam berbagai sector akan memberikan manfaat yang
baik dalam sector tersebut. IFAC menyatakan bahwa hal yang paling mudah dan mendasar untuk
melindungi kepentingan umum adalah dengan mengembangkan, mempromosikan, dan
menegakkan stadar-standar yang telah diakui secara internasional. Standar-standar yang telah
diakui secara internasional akan membantu mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan
organisasi dari semua ukuran. Jika penerapan standar IFAC dalam sektor swasta, akan
memungkinkan pihak investor untuk membandingkan perusahaan dengan cara yang transparan,
dan dapat membuat keputusan investasi yang tepat. Sedangkan dalam sektor publik akan
membantu melindungi masyarakat dan investor bahwa pemerintah dan badan sektor publik lainnya
telah melakukan kegiatan secara transparansi.
IFAC memiliki empat standar independen. Masing-masing kelompok terdiri dari relawan
dari seluruh dunia yang memiliki latar belakang pengalaman. Penetapan standar ini mengikuti
proses hukum yang ketat, menerima masukkan dari kelompok-kelompok independen dan individu.
Berikut empat standar independen dalam IFAC.

A.2 Visi dan Misi IFAC

Misi IFAC adalah melayani kepentingan umum dengan menyumbang


pengembangan, pengadopsian, dan penerapan standar serta petunjuk internasional yang bermutu
tinggi, menyumbang pengembangan organisasi profesional akuntansi dan akntor akuntan, dan
kepada praktik-praktik bermutu tinggi oleh akuntan profesional.

Visi IFAC adalah profesi akuntan global diakui kepemimpinannya dalam nilai-nilai
luhur dalam mengembangkan organisasi, pasar uang, pasar modal dan perekonomian yang kuat
dan berkesinambungan.

A.3 Pembuat Standar IFAC

IFAC mempunyai beberapa badan pembuat standar (Independent Standard-setting


boards) seperti :
a. The International Auditing and Assurance Standard Board (IAASB)
b. The International Accounting Education Standards Board (IAESB)
c. The International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA)
d. The International Public Sector Accounting Standard Boards (IPSASB)

Semua badan pembuat standar yang independen mempunyai Consultive Advisory Group yang
memberikan sudut pandang kepentingan umum, dan terdiri atas masyarakat luas.

A.4 Himpunan Pernyataan IFAC


Himpunan pernyataan IFAC terdiri dari :

1. International Standards on Auditing (ISAs) diterapkan atas informasi audit keuangan


masa lalu (historical financial information)

2. International Standards on Review Engagements (ISREs) yang diterapkan Review atas


informasi keuangan masa lalu (Review of historical financial information)

3. International Standards on Assurance Engagements (ISAEs) yang diterapkan dalam


penugasan asurans yang berkenaan dengan bukan hal-hal informasi keuangan masa lalu.
4. International Standards on Related Service (ISRSs) perikatan kompilasi, perikatan
yang menerapkan prosedur yang disepakati dan perikatan lainnya terkait yang
ditetapkan IAASB

5. International Standards on Quality Controls (ISQCs) yang ditetapkan semua jasa


dalam lingkup ISAs, ISAEs, dan ISRSs

A.5 Sistematika Pernyataan IFAC


Ada 5 pokok bahasan pernyataan IFAC diantaranya :
1. Audits of Historical Financial Information (Audit atas informasi keuangan historis)

2. Audits and Review of Historical Financial Information (Audit dan review atas informasi keuangan
historis)

3. Assurance Engagements other than Audits or Review of Historical Financial Information


(penugasan asurans yang buka merupakan audit atau review atas informasi keuangan historis)
4. Related Services (jasa-jasa terkait)
5. International Standards on Quality Controls (atandar internasional mengenai pengendalian mutu.

A.6 Komite IFAC

IFAC telah membentuk sejumlah dewan dan komite untuk mengembangkan standar dan
pedoman internasional dan untuk fokus pada sektor-sektor tertentu dari profesi :
Dewan / Komite, berikut beberapa komite yang telah dibentuk IFAC :

1. Pada Oktober 1977 telah berdiri berbagai komite diantaranya:


 Berdirinya International Auditing dan Jaminan Standards Board (sebelumnya Komite
Audit Praktek Internasional )
 berdiri kembali International Accounting Standards Board Pendidikan (sebelumnya
Komite Pendidikan )
 International Etika Dewan Standar untuk Akuntan (sebelumnya Komite Etika )
 Akuntan profesional di Komite Usaha (sebelumnya Komite Akuntansi Keuangan dan
Manajemen dan awalnya didirikan sebagai Komite Manajemen Akuntansi )

2. Pada Mei 1987, telah didirikan International Public Sector Accounting Standards Board
(sebelumnya Komite Sektor Publik )
3. Mei 2000, Transnasional Komite Auditor
4. November 2003, Compliance Advisory Panel
5. November 2005, Akuntansi Komite Pengembangan Organisasi Profesional (sebelumnya
Mengembangkan Komite Nations) dan Komite Praktek Kecil dan Menengah atau UKM.

B.Etika,ISAS,dan Pengendalian Mutu.

B.1 Pengertian Quality Control System

QC System merupakan kewajiban auditor mengevaluasi kelima unsur pengendalian


sebagai bagian dari pemahaman atas entitas yang diauditnya. Dalam KAP, kelima unsur
pengendalian internal ini juga dapat diterapkan untuk QC System itu sendiri, maupun hal-hal
diluar QC System itu sendiri, maupun hal-hal diluar QC System, misalnya untuk pemprosesan
time dan billing, office workflow, expense control dan kegiatan pemasaran (marketing).
B. 2 Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu organisasi,. Lingkungan


pengendalian merupakan landasan bagi komponen lainnya, dengan menciptakan disiplin dan
sistem.Pemberian jasa berkualitas tingkat dan cost-effective (hight-quality and cost-effective
service) adalah kunci utama suksesnya KAP. Pemberian jasa berkualitas harus senantiasa
menjadi tujuan utama dalam strategi bisnis KAP, tujuan ini perlu dikomukasikan kepada semua
staf di KAP, secara teratur dan hasilnya dimonitor. Inila peran kepemimpinan dan akuntabilitas
atas apa yang dijanjikan KAP kepada publik. QC yang buruk menimbulkan kesan tidak
profesional, mendorong pemberian layanan yang buruk, berpotensi tuntutan hukum, sanksi
regulatir dan di atas segala-galanya, kehilangan reputasi.
Tanda-tanda ancaman bagi KAP:
1. Sikap tak acuh
2. Abaikan pelatihan dan pengembangan SDM
3. Tidak ada/rendahnya disiplin

B.3 Penilaian Risiko KAP

Penilaian risiko adalah proses yang berkesinambungan. Pengelolaan risiko di KAP


(seperti juga pada klien), membantu KAP mengantisipasi peristiwa negatif, mengembangkan
kerangka pembuatan keputusan yang efektif dan mendayagunakan sumber daya KAP.Yang
sering dipraktikan ialah manajemen risiko yang informasi dan tidak didokumentasikan. Para
partner secara sendiri-sendiri mengidentifikasi risiko dan menanggapinya melalui keterlibatan
langsung partner tersebut dengan klien-kliennya. Menformalkan dan mendokumentasikan proses
ini di KAP secara keseluruhan lebih bersifat pro aktif dan lebih efektif.Suatu proses manajemen
risiko yang sederhana dapat digunakan oleh KAP dari bermacam-macam ukuran, termasuk para
prakitisi tunggal.
a. Tetapkan bagi KAP, toleransi terhadap risiko

Toleransi ini bisa berupa jumlah/kuantitatif (seperti berapa write-offs yang diperkenankan) atau
faktor kualitatif (ciri klien seperti apa yang tidak bisa diterima KAP). sekali ditetapkan, toleransi
ini menjadi acuan untuk partner dan staf dalam membuat keputusan (seperti write-offs, client
acceptance, dan lain-lain).
b. Identifikasi kesalahan apa yang bisa terjadi

Apa event atau risk factors atau expors yang membuat KAP tidak mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkannya? Langkah ini menyiratkan bahwa KAP sudah menetapkan dengan tujuan dan
sasaran, serta komitmen untuk melaksanakan pekerjaan bermutu.
c. Prioritas risiko

Menggunakan risk tolerances yang ditetapkan di atas, prioritaskan events yang diidentifikasi
berdasarkan penilaian atas peluang terjadinya dan dampak moneter dari risiko tersebut.
d. Tanggapan apa yang diperlukan

Kembangkan tanggapan yang tepat terhadap asessed riks untuk mengurangi dampaknya dalam
batas acceptable tolerences KAP. dengan prioritas tertinggi akan mendapat perhatian pertama.
e. Tetapkan tanggung jawab

Untuk semua risiko yang memerlukan tindakan atau pantauan, tugaskan dengan tanggung jawab
mengambil tindakan yang tepat dan mengelola risiko dari hari ke hari.
f. Pantauan kemajuan

Minta laporan berkala yang sederhana dari setiap orang ditugaskan mengelola risiko atas nama
KAP (ini bisa berurusan dengan penanganan kepatuhan terhadap prosedur pengendalian,
kewajiban pelatihan, penilaian staf dan masalah independensi).

B.4 Sistem Informasi

Banyak KAP mempunyai sistem informasi yang baik untuk memantau klien,
waktu dan pembebanan. Namun sistem informasi yang memantau mutu pekerjaan dan kepatuhan
terhadap kendali mutu, kurang berkembang atau bahkan tidak ada sama sekali.
Aspek-aspek QC yang perlu didokumentasikan, diantaranya:
1. Risiko yang dihadapi KAP dan komitmen terhadap mutu
2. Etika dan independensi
3. Personalis
4. Pengelolaan penugasan

B.5 Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian dirancang untuk memastikan terjadinya kepatuhan terhadap


kebijakan dan prosedur yang ditetapkan KAP.Salah satu cara untuk merancang,
mengimplementasikan, dan memantau pengendalian mutu adalah dengan proses PDCA. PDCA
adalah singkatan dari Plan (merencanakan), Do (melakukan), Check (memeriksa), Act
(bertindak).
1. Plan (Rencanakan)

Tetapkan tujuan dan proses QC yang diperlukan agar KAP dapat memberikan output yang
diharapkan atau memenuhi syarat.
2. Do (melakukan)
Implementasi proses baru sedapat mungkin dalam skala kecil dulu.
3. Check (periksa)

Ukur proses baru. Bandingkan hasilnya dengan yang diharapkan (ekspetasi) untuk memastikan
ada atau tidaknya perbedaan.
4. Act (bertindak)

Analisis perbedaan dan jelaskan perbedaannya. Tentukan di mana perubahan harus diterapkan
agar tercapai perbaikan.

Contoh proses PDCA: Demi keamanan, KAP merencanakan (Plan) tidak merilis laporan audit
sampai semua pertanyaan dan outsanding items sudah di-clearkan. Implementasi kebijakan ini
(lakukan) dapat dikendalikan melalui proses perilisan laporan final di mana seseorang
memverifikasi apakah semua persetujuan sudah diperoleh dan didokumentasikan. Efektif atau
tidaknya kebijakan ini bisa diperiksa (check) melalui inspeksi berkala atas formulir yang berisi
persetujuan untuk merilis laporan. Jika ditemukan penyimpangan alasan penyimpangan akan
diinvetigasi dan tindakan yang tepat akan diambil (seperti sanksi atau disiplin, ikut pelatihan atau
penyempurnaan prosedur).
Kegiatan pengendalian dapat dipertimbangkan untuk:
Semua kebijakan dan prosedur yang didokumentasikan dalam QC manual.
Kebijakan arus kerja kantor.
Semua kebijakan dan prosedur operasional.
Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan urusan personalita lainnya.

Lingkup kegiatan pengendalian menangani semua kewajiban QC, etika, dan independensi serta
kepatuhan KAP terhadap ISAs yang relevan dengan audit. Kegiatan pengendalian KAP
dilakukan pada dua jenjang, yakni jenjang KAP dan jenjang Penugasan.

Sumber :

Rizki,Riki,2016”IFAC dan
Pronouncementsnya”,http://makalahauditberbasisisa.blogspot.co.id/2016/02/ifac-dan-
pronouncements-nya.html,Diakses pada 25 Februari 2018.

Rosdiana,Evi,2017” http://evirosdiana25.blogspot.co.id/2017/04/etika-isas-dan-pengendalian-
mutu.html,Diakses pada 25 Februari 2018.

Cintya,Ayu,2014” http://ayucintyavirayasti.blogspot.co.id/2014/03/ifac-international-federation-
of.html,Diakses pada 25 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai