Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WISATA

KESEHATAN JAMU (WKJ) DESA KALIBAKUNG,


KECAMATAN BALAPULANG, KABUPATEN TEGAL JAWA
TENGAH

Disusun Oleh:
Nama : Hikmatul Fauziyah
Nim : C1016067
Kelas :4B

Prodi S1 Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi
2019/2020
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan hayati yang
cukup besar yang dapat dikembangkan untuk obat tradisional yang
merupakan bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun yang telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Dokumen kebijakan obat tradisional (kontranas)
tahun 2006 mencatat ada 30.000 jenis tumbuhan yang teridentifikasi di
indonesia 7.500 diantaranya tergolong tanaman obat. Indonesia dengan
memiliki 30.000 spesies jenis tumbuhan dan diketahui sekurang-
kurangnya 9.600 spesies tumbuhan berkhasiat sebagai obat dan kurang
lebih 300 spesies telah digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh
industri obat tradisional, meruakan pasar yang potensi bagi pengembangan
bahan baku obat tradisional.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari
Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu
dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti
rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga
menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau
tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu
sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Jamu
tradisional merupakan obat yang diracik secara tradisional dan sangat
berguna untuk kesehatan. Saat ini jamu tradisional mungkin kehadirannya
sudah digantikan dengan obat-obatan modern. Tapi sebenarnya jamu
tradisional tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan jaman sekarang
bahkan lebih baik.

Saat ini banyak pabrik yang memproduksi jamu tradisional dalam


bentuk kemasan sehingga sangat mudah untuk digunakan. Tetapi sebagian
besar orang masih sering membuat jamu tradisional dengan racikan
sendiri. Hal ini mungkin sudah turun temurun dilakukan karena jamu
tradisional ini merupakan warisan nenek moyang.
B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas keperawatan komunitas
b. Untuk sarana pendidikan
c. Sebagai pengalaman mahasiswa
d. Untuk mengetahui sejarah berdirinya WKJ
e. Untuk mengetahui macam-macam tanaman dan kegunaan

Bab II
Hasil Kunjungan
A. Gambaran Umum Wisata Kesehatan Jamu
Wisata Kesehatan Jamu tepatnya di Desa Kalibakung, Kecamatan
Balapulang, Kabupaten Tegal. Wisata ini tergolong unik, karna sangat
jarang ada. Bahkan kita akan mendapat lebih dari satu manfaat, selain
sehat, kita juga bisa belajar mengenali tanaman- tanaman apa saja yang
bisa menjadi obat. Bertempat di bekas Obyek Wisata Pemandian
kalibakung, wisata ini tergolong strategis, karena terletak dipinggir jalan
raya yang menghubungkan Yomani dengan Guci/ Bumijawa. Jadi tidak
telalu susah untuk menemukan lokasinya.
Obyek Wisata yang baru dibuka pada tahun 2012 ini merupakan
salah satu upaya untuk menyukseskan program sanitifikasi jamu yang di
instruksikan oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo. Intruksinya
adalah agar semua wilayah baik kota maupun kabupaten agar
mengembangkan dan memasyarakatkan tanaman jamu sebagai tanaman
kesehatan .
Kabupaten Tegal telah memiliki potensi untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan jamu. Konsep yang
mewacana yakni pelayanan kesehatan jamu yang terintegrasi dengan
program pariwisata yang telah ada. Di Kabupaten Tegal yaitu "Obyek
Wisata Kalibakung" Kab Tegal dengan ketinggian kurang lebih 650 m di
atas permukaan laut dengan luas lahan sebanyak 3,2 Ha.

B. Hasil Pengamatan Ditinjau Dari Segi Komunitas


Hasil pengamatan yang dilakukan di wisata kesehatan jamu pada tanggal
05 november 2019 adalah :
Wisata kesehatan jamu memiliki dokter spesialis yang bersertifikat herbal,
apoteker, dan masih banyak lagi.
1. Wisata kesehatan jamu memiliki Etalase dan lahan produksi tanaman
obat yang dibuka untuk umum.

Jenis- jenis tanaman obat yang ada di tempat wisata jamu yang saya
temui diantaranya yaitu:
a. Pohon Kunyit putih (zedoaria)
Merupakan jenis tanaman dalam keluarga jahe-jahean. Kunyit
putih memiliki banyak manfaat diantaranya seperti antimikroba
dan antijamur, menjaga kesehatan pencernaan, penghilang rasa
sakit (nyeri), anti kanker, maag, anti alergi.
b. Pohon Pule (botani alstonia scholaris)
Merupakan jenis tanaman keras yang dapat dimanfaatkan kulitnya
sebagai obat setelah berukuran 10-80cm. Khasiat manfaatkan dari
kulit batang pohon pule adalah anti kejang, radang tenggorokan,
demam, antihipertensi.
Sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetik.
c. Pohon Daun ungu (Graptophyllum pictum)
Daun ungu adalah tumbuhan perdu tegak yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat untuk menyembuhkan wasir, diuretik.
d. Pohon Saga (Abrus precatoris)
Pohon Saga merupakan salah satu jenis polong-polongan yang
memiliki buah dan bunga (Plantae). Manfaat daun saga adalah
sebagai obat untuk sariawan, menyembuhkan amandel, mengobati
sakit batuk kering, panas dalam dengan cara meminum air rebusan
daun saga.
e. Pohon Sambang colok (Climbing wool plant)
Sambang colok merupakan jenis tanaman yang berasal dari
keluarga bayam-bayaman. Manfaat daun sambang colok adalah
melancarkan air kencing, obat nyeri haid, hipotensi, obat cacingan.
Cara pengolahannya daun sambang coloknya dengan direbus
kemudian disaring lalu diminum airnya.
f. Pohon Kayu putih (Aceite de cajeput)
Pohon kayu putih biasa dimanfaatkan ranting dan daunnya sebagai
bahan dasar pembuatan minyak kayu putih melalui proses
penyulingan. Manfaat dari minyak kayu putih adalah untuk
meringankan berbagai masalah pernapasan seperti hidung
tersumbat, mengurangi infeksi kulit, meredakan kram otot,
mengatasi gigitan serangga, mengurangi sakit kepala, meredakan
demam, menghangatkan badan.
g. Pohon Cabai jawa (Piper retrofractum vahl)
Cabai jawa termasuk dalam suku sirih-sirihan yang cara
pengolahannya dengan cara dikeringkan. Manfaat dari buah cabai
jawa adalah sebagai obat sakit kepala, vitalitas pria, asma,
bronkitis, rematik, beri-beri.

h. Pohon Sambiloto (Andrographis paniculata)


Pohon sambiloto dikenal dengan rasanya yang pahit namun kaya
akan khasiat. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah tangkai,
daun, dan bunganya yang berkhasiat untuk mengobati masalah
pencernaan seperti diare, nyeri perut, kolik, masalah pernapasan
seperti radang tenggorokan, batuk, bronchitis, alergi, mengobati
flu, mencegah penyakit jantung, mencegah diabetes.
i. Pohon Kemuning (Murraya paniculata)
Daun kemuning memiliki manfaat untuk mengobati kolestrol,
antiradang, antirematik, pelancar peredaran darah, mengatasi haid
tidak lancar.
j. Pohon stevia (Stevia rebaudiana)
Pohon stevia biasa dimanfaatkan daunnya sebagai pemanis alami
yang cara pengolahannya adalah dengan cara dikeringkan lalu
dihancurkan menjadi bubuk halus. Khasiat dari daun stevia adalah
untuk menurunkan berat badan, mencegah diabetes dan mengontrol
kadar gula darah, menurunkan kolestrol.
k. Pohon katuk (Sauropus androgynus)
Daun katuk bermanfaat untuk memperlancar asi pada ibu-ibu yang
sedang menyusui. Konsumsi daun katuk secara berlebihan dapat
menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.
l. Pohon jati belanda (Guazuma ulmifolia)
Jati belanda termasuk dalam salah satu tanaman suku sterculiaceae.
Manfaat daun jati belanda adalah untuk menurunkan kadar lemak
tubuh dan obat pelangsing tubuh. Bijinya bermanfaat untuk obat
sakit perut dan kembung. Buahnya dapat dimanfaatkan sebagai
obat batuk.
m. Pohon kapulaga (Genera elettaria)
Merupakan sejenis rempah yang memiliki banyak manfaat yaitu
untuk melancarkan pencernaan, mengobati perut kembung, batuk,
pilek.

n. Pohon legundi (Vitex trifolia)


Manfaat daun legundi adalah sebagai obat cacing, obat batuk,
mengobati radang dan sakit tenggorokan, mengobati sesak nafas.
o. Pohon delima (Punica granatum)
Buah delima memiliki manfaat sebagai pencegah penyakit jantung,
obat cacing, mencegah kanker, mengurangi kolestrol jahat, dan
memperkuat sistem imun.
p. Pohon salam
Daun salam dimanfaatkan dengan cara merebus kemudian
meminum air rebusan daun salam. Manfaat daun salam sebagai
kontrol gula darah dan kolestrol, mengobati diare dan perut
kembung.
q. Pohon rosmarin (Rosmarinus officinalis)
Tanaman ini bermanfaat untuk mengusir nyamuk. Selain anti
nyamuk tanaman ini juga bisa diolah menjadi teh untuk mengatasi
reumatik dan gelaja flu.
r. Pohon kayu manis
Kulit kayu manis bermanfaat mencegah DM dan mengontrol kadar
gula darah, mengobati hiperkolestrol, pelega saluran pencernaan,
meringankan nyeri menstruasi.
s. Pohon pegagang (Centella asiatica)
Manfaat daun pegagang untuk kulit adalah menyembuhkan luka,
bahan dasar kosmetik untuk melancarkan peredaran darah.
t. Pohon keji beling (Srobilanthes crispus)
Daun keji beling bermanfaat untuk melancarkan BAK, pemecah
batu ginjal, melancarkan BAB, mencegah sembelit
u. Pohon mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
Manfaat buah mahkota dewa bermanfaat untuk penderita asam
urat, mencegah sel kanker dan tumor, menagkal radikal bebas,
menurunkan kadar kolestrol
v. Pohon Ciplukan
Buah ciplukan memiliki manfaat sebagai obat penyakit jantung,
menurunkan kolestrol, penawar racun, mengobati kencing manis
w. Pohon mulberries
Manfaat buah mulberries adalah untuk mengurangi penuan dini,
mencegah kanker, mencegah anemia, menambah sistem kekebalan
tubuh, mencegah sembelit.
2. Wisata kesehatan jamu memiliki lahan untuk mengolah dan
memproduksi sendiri obat herbal dalam bentuk jamu yang berpusat
digedung pengolahan jamu. Selain itu masyarakat umum ataupun
pelajar juga berkesempatan untuk dapat melihat dab belajar bagaimana
proses pengolahan jamu secara tradisional di wisata kesehatan jamu.
Proses pembuatan dan pengolahan jamu dimulai dari :
a. Mengumpulkan bahan-bahan jamu berupa tumbuh-tumbuhan
herbal yang dibeli langsung dari petani sekitar dengan keadaan
masih freash.
b. Setelah terkumpul kemudian dilakukan penimbangan bahan baku
c. Mencatat hasil penimbangan dipapan tulis dan buku
d. Kemudian barulah dipilah dan dibersihkan dengan cara dicuci.
Untuk pencucian bahan baku dalam bentuk daun dibutuhkan 2x
pencucian dengan pencucian yang pertama selama 10-15 menit,
kemudian pencucian yang kedua selama 5 menit.
Untuk pencucian bahan baku dalam bentuk umbi-umbian seperti
kunyit membutuhkan 2 kali pencucian dengan pencucian yang
pertama selama 30menit dan pencucian kedua selama 15menit.

e. Setelah pencucian selesai langkah selanjutnya adalah penirisan


untuk menghilangkan kadar air diruang hibrit. Lamanya waktu
penirisan untuk bahan baku daun selama maximal 2 hari,
sedangkan untuk bahan baku umbi membutuhkan waktu maximal 3
hari.

f. Untuk proses selanjutnya bahan dasar seperti daun pepaya harus


dirajang terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran bahan baku.
g. Bahan baku yang sudah kering dan sudah dipotong-potong dengan
ukuran yang lebih kecil langkah selanjutnya adalah memasukan
bahan baku kedalam oven untuk dikeringkan dengan suhu 50oC
h. Produk jamu yang sudah benar-benar kering barulah siap dikemas
dalam kantung plastik besar.
i. Kemudian ditimbang sesuai kebutuhan
j. Terakhir bahan dasar jamu yang sudah dikemas kedalam kantung
plastik besar, sudah ditimbang, dan diberi nama sesuai dengan
nama bahan baku. Selanjutnya bahan jamu kering siap disimpan di
ruang penyimpanan khusus dengan suhu ruangan 45-60oC.
Penyimpanan bahan jamu yang sudah kering dilakukan sesuai
dengan huruf abjad penamaan bahan baku dan menggunakan kartu
stok untuk mempermudah pengontrolan. Bahan baku jamu kering
ini sudah dapat digunakan sebagai jamu tradisional.
3. Wisata kesehatan jamu memiliki Pelayanan klinik saintifikasi jamu
Klinik pengobatan diwisata kesehatan jamu memiliki nilai yang setara
dengan puskesmas, hanya saja yang membedakan adalah
pengobatannya menggunakan jamu tradisional yang diolah di sendiri
oleh wisata kesehatan jamu.
Jadwal pelayanan klinik saintifikasi jamu di wisata kesehatan jamu
yang buka dalam seminggu (6 hari kerja).
Prosedur pengobatan di klinik saintifikasi jamu yaitu :
a. Pendaftaran pasien
Pasien yang akan berobat diklinik harus mendaftar terlebih dahulu.
Prosedurnya sama seperti di puskesmas, hanya saja pasien harus
memperhatikan waktu pendaftaran di klinik saintifikasi jamu yaitu
senin- kamis dimulai dari jam 08.00-11.00WIB, sedangkan untuk
hari jum’at- sabtu dari jam 08.00-10.00 WIB.
b. Pemeriksaan
Setelah pasien mendaftar diruang pendaftaran, barulah pasien
menunggu pemeriksaan dari dokter yang akan diperiksa sesuai
dengan urutan nomor pendaftaran pasien. Dokter yang bekerja di
klinik saintifikasi adalah dokter spesialis yang sudah bersertifikat
herbal.
c. Pemberian resep jamu
Setelah dokter memeriksa kondisi kesehatan pasien, selanjutnya
dokter akan menuliskan resep jamu sebagai obat herbal untuk
pasien. Dokter meresepkan jamu kepada pasien yang habis dalam
waktu 4-5 hari.
d. Pengambilan obat di griya jamu (apotek)
Apotek di klinik saintifikasi jamu disebut dengan nama griya jamu.
Resep dokter kemudian diberikan kepada petugas apotek untuk
segera disiapkan atau diracikan jamu sesuai dengan resep dokter.
4. Wisata kesehatan jamu sebagai tempat wisata jamu
Wisata kesehatan jamu dibuka untuk umum selain sebagai tempat
pengobatan dan pengolahan jamu, masyarakat umum juga bisa
berwisata bersama keluarga untuk mencoba merasakan jamu, membeli
jamu, atau belajar membuat produk olahan jamu. Hal ini sangat bagus
untuk kemajuan komunitas wisata kesehatan jamu agar semakin dapat
memperkenalkan jamu sebagai obat tradisional yang aman dan
melestarikan jamu sebagai warisan nenek moyang bangsa indonesia
yang perlu dijaga keeksistensiannya.
5. Penjualan produk jamu tradisional di wisata kesehatan jamu
Wisata kesehatan jamu menjual hasil produk olahan jamu
tradisional dalam berbagai bentuk sediaan yaitu serbuk yang cara
penggunaannya adalah dengan menyedu menggunakan air panas,
menggunakan kapsul, mencampurkan bermacam-macam bahan baku
jamu yang sudah dikeringkan untuk direbus dan diminum airnya, dan
wisata kesehatan jamu juga menjual produk jamu dalam bentuk cair
yang sudah siap untuk digunakan tanpa harus merebus atau
menyedunya terlebih dahulu.
Untuk membeli produk jamu tradisional wisata kesehatan jamu,
masyarakat bisa datang langsung ke wisata kesehatan jamu di desa
kalibakung, kecamatan balapulang, kabupaten tegal.
Harga penjualan 1 paket jamu untuk varian penyakit apa saja sudah
ditetapkan wisata kesehatan jamu adalah seharga Rp.23.000,00.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manfaat obat tradisional sangat banyak dan beragam serta
memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia
bila digunakan secara benar dan tepat.. Hal ini tentu saja membuat obat
tradisional sangat baik dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengurangi konsumsi obat-obatan kimia.
Jamu adalah salah satu dari kategori obat tradisional yang
disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, atau
cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut serta digunakan secara tradisional.
Wisata kesehatan jamu berada didesa kalibakung kecamatan
balapulang kabupaten tegal jawa tengah, memiliki Luas lahan sebanyak
3,2 ha dilereng gunung slamet dengan ketinggian kurang lebih 650m
diatas permukaan laut. Lokasinya berada di jalan raya moga guci,
kebonangan, kecamatan balapulang, kabupaten tegal.
Wisata kesehatan jamu buka pada jam 08.00-16.00 WIB dan
memiliki 3 pelayanan yang dibuka untuk umum yaitu:
1. Pelayanan klinik saintifikasi jamu dengan harga jual 1 paket jamu
Rp.23.000.00
2. Wisata jamu
3. Etalase dan lahan produksi tanaman obat

Tempat wisata kesehatan jamu memiliki beragam jenis tumbuhan


yang memiliki nilai manfaat sebagai obat tradisional. Tanaman obat
tersebut dimanfaatkan mulai dari daun, buah, biji, bunga, batangnya, akar,
dan kulit kayunya. Kemudian dari bahan tumbuhan tersebut diolah
menjadi jamu yang sudah terjamin keamanan dan khasiatnya untuk
kesehatan maupun pengobatan.

B. SARAN
Setelah membaca dan memahami mengenai laporan keperawatan
komunitas di wisata kesehatan jamu para pembaca khususnya mahasiswa
diharapkan agar dapat mengambil inti sari dari makalah ini, sehingga dapat
belajar menerapkannya dalam dunia pendidikan kesehatan ataupun dalam
dunia kerja. Masyarakat perlu memperhatikan pemilihan obat atau
pengobatan yang dikonsumsi apalagi untuk pengobatan jangka panjang.
Masyarakat juga perlu meperhatikan dampak atau efek samping dari
mengkonsumsi obat kimia yang dapat merusak ginjal maupun hati dan
menurunkan fungsi indra pendengaran jika digunakan dalam jangka
panjang.
Jamu merupakan obat tradisional turun temurun yang sudah diuji
keamanan dan khasiatnya untuk kesehatan dan pengobatan dengan
memiliki nilai efek samping lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia.
Masyarakat disarankan dapat mengurangi konsumsi obat kimia dan
mulai beralih ke pengobatan tradisional jamu yang lebih aman untuk
dikonsumsi jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai