Anda di halaman 1dari 5

I.

Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk :
1. Menentukan kadar asam urat dalam serum
2. Memahami metode penentuan kadar asam urat
3. Melakukan diagnosis kondisi patologis dalam pemeriksaan kadar asam
urat

II. Teori Dasar


2.1 Asam Urat
Asam urat adalah hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini
biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal. Namun
dalam kondisi tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat secara
seimbang, sehingga terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan zat asam urat ini
akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian-persendian dan tempat lainnya
termasuk di ginjal itu sendiri dalam bentuk kristal-kristal. Asam urat terutama
disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat diangkut
ke ginjal oleh darah untuk filtrasi, direabsorbsi sebagian, dan diekskresi sebagian
sebelum akhirnya diekskresikan melalui urine. Peningkatan kadar asam urat dalam
urine dan serum bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan
asupan diet makanan yang mengandung purin (Syamsuhidayat dan Wim de Jong,
2004)
Dalam beberapa keadaan, misalnya konsumsi makanan yang mengandung
purin tinggi, atau karena ginjal kurang mampu mengeluarkannya dalam tubuh, maka
kadar asam urat dalam darah akan meningkat. Kadar asam urat dalam darah adalah
laki - laki 3,4-7,7 mg/dL, perempuan 2,5-5,5 mg/dL dan anak-anak 2,0-2,5
mg/dL.Peningkatan kadar asam urat dalam darah disebut juga hiperurisemia. Keadaan
ini dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian dan
menimbulkan peradangan di daerah tersebut. Kondisi menetapnya hiperurisemia
menjadi predisposisi (faktor pendukung) seseorang mengalami radang sendi akibat
asam urat (gout arthritis), batu ginjal akibat asam urat ataupun gangguan ginjal
(Misnadiarly, 2009).
Penyebab asam urat yaitu (Ahmad, 2011) :
a. Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau factor dari luar.
Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan
konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
b. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolisme
yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau
manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh
penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan,
alkohol, obesitas, diabetes mellitus juga bisa menyebabkan asam urat.
Terapi Asam Urat
Terapi non farmakologi gout antara lain:
a. Mengurangi makanan yang memiliki kandungan purin yang tinggi
b. Menghindari komsumsi alkohol
c. Mengurangi stress
d. Mengurangi berat badan sehingga berat badan normal atau bahkan lebih
rendah 10-15% dari berat badan normal
e. Minum dalam jumlah yang cukup
f. Mengurangi komsumsi lemak menjadi sekitar 15% dan total energi yang pada
orang yang sehat sekitar 25%. Jika komsumsi lemak tidak dikurangi,
pembakaran lemak menjadi energi akan menghasikan keton yang akan
menghambat eksresi asam urat (Mardjono. 2007).
Terapi farmakologi untuk gout diantaranya:
a. Obat anti-peradangan non-steroid (NSAIDs)
Digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan selama gout
akut. NSAIDs biasanya mulai berfungsi dalam waktu 24 jam dan mungkin
menyebabkan efek samping seperti rasa tidak enak pada perut, ruam pada
kulit, retensi cairan, atau masalah ginjal, dan tukak lambung. NSAIDs harus
digunakan secara hati-hati pada pasien yang mengalami penurunan fungsi
ginjal atau tukak lambung. Obatobatan terbaru yang disebut sebagai
penghambat COX-2 lebih aman bagi lambung. misalnya, Naproxen, asam
Mefenamic, Indometasin, atau Diclofenac.
b. Kortikosteroid
Memiliki efek yang cepat dan dapat dikonsumsi dengan diminum atau
disuntikkan secara langsung pada sendi yang meradang untuk mengurangi
rasa sakit dan pembengkakan pada gout akut.
c. Kolkisin
Mampu meghilangkan rasa sakit seketika saat tanda-tanda awal
serangan akan terjadi. Efek samping yang umum terjadi diantaranya adalah
kram perut atau diare. Kolkisin dalam dosis rendah dapat diminum setiap hari
untuk mencegah serangan berikutnya.
d. Allopurinol
Mengurangi tingkat asam urat dalam darah dan harus dikonsumsi setiap
hari. Obat ini juga mengecilkan tophi dan mencegah penumpukan kristal pada
persendian dan jaringan lainnya. Efek samping yang umum terjadi adalah
ruam pada kulit dan harus dihentikan jika pasien menderita ruam atau gatal.
Allopurinol biasanya diminum setiap hari selama bertahun-tahun.
Konsumsinya tidak boleh dihentikan pada waktu serangan gout akut.
e. Obat uricosurik seperti probenecid
Menurunkan tingkat asam urat pada darah dengan meningkatkan
pembuangannya melalui urin, walaupun tidak semanjur allopurinol dan tidak
dapat berfungsi dengan baik pada pasien yang menderita penurunan fungsi
ginjal. Pasien harus banyak minum air karena eksresi asam urat dalam urin
dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal (Tjay dan rahardja, 2007).

2.2 Serum
Serum merupakan cairan darah yang berwarna kuning. Didalam serum
terdapat dua protein yaitu albumin dan globullin. Antibodi berada di dalam serum
dikarenakan Antibodi golongan darah merupakan protein globulin, yang bertanggung
jawab sebagai kekebalan tubuh alamiah untuk melawan antigen asing. Komposisi
serum sama dengan plasma yaitu 91% air, 8% protein, dan 0,9% mineral. Akan tetapi
didalam serum tidak ada faktor pembekuan (fibrinogen). Dikarenakan serum tidak
diberi anti koagulan, fibrinogen dapat diubah menjadi benang-benang fibrin sehingga
terjadi pembekuan darah. Dimana antikoagulan ini mengikat kalsium sebagai faktor
pembekuan sehingga fibrinogen tidak di ubah menjadi benang-benang fibrin (Oktari,
2016).
2.3 Metode Enzimatik
Prinsip pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik adalah uricase
memecah asam urat menjadi allantoin dan hidrogen peroksida. Selanjutnya dengan
adanya enzim perokdidase, peroksida, Toos dan 4 - aminophenazone membentuk
quinoneimine berwarna merah. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan
konsentrasi asam urat. Nilai rujukan dengan menggunakan metode enzimatik untuk
laki - laki : 3,4 - 7,0 mg/dL dan untuk perempuan : 2,4-5,7 mg/dL (Herliana,E.2013).
2.4 Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu larutan berwarna pada panjang
gelombang spesifik. Prinsip kerja spektrofotometri didasarkan pada huku lambert-
beer yaitu bila cahaya monokromatik melalui suatu media maka sebagian cahayanya
diserap, sebagian dipantulkan, sebagian lagi dipancarkan (Basset, 1994).
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Nablory. (2011). Cara mencegah dan mengobati asam urat dan hipertensi.
Jakarta: Rineka cipta.
Basset, J., R. C. Denney, G.H Jeffrey, J. Mendhom. (1994). Buku Ajar
Vogel Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: EGC.

Herliana, E. (2013). Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal. Jakarta: Agromedia
Pustaka.

Mardjono, Mahar. (2007). Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Universitas Indonesia.


Misnadiarly. (2009). Rematik, Asam Urat, dan Arthritis Gout. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Oktari, Anita., Nida Daeninur Silvia. (2016). Pemeriksaan Golongan Darah Sistem
ABO Metode Slide. Jurnal Teknologi Laboratorium., Vol. 5, No.2. ISSN: 2338
– 5634: Bandung
Syamsu hidayat dan Wim de Jong. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. (2007). Obat-obat Penting. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai