Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL


DISTOSIO VULVA
Dosen pembibing :
Dintya ivantarina,SST.,M.Keb

Nama Kelompok :
1. Atiya C Zahwa (201802008)
2. Haliza Nur Safitri (201802022)
3. Nadhirotus Shofiyah (201802033)
4. Nafisa Aryani Putri (201802034)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT . Karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun makalah ini dapat kami selesaikan . Makalah ini merupakan salah satu syarat
dalam ketuntasan mata kuliah "ASKEB PERSALINAN dan BBL" .

Kami selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak
membantu dalam penyusunannya, mugkin makalah ini tidak terselesaikan. Oleh karena itu kami
selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami khususnya dosen pembimbing kami yang telah memberi arahan dalam penyusunan makalah
ini.

Sangat kami sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan , namun
kami telah berusaha semampu kami untuk memberikan yang terbaik. Dan kami sadari selaku
manusia tidak luput dari kesalahan. Oleh karen itu kami mohon maaf yang sebesar besarnya jika
ada kesalahan dan kekurangan.

Pare, 17 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………… i
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………..………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah ...……………...………………………………………….... 2

BAB 2. ISI…………………………………………………………………………….......… 3
BAB3. PENUTUP…………………..………………………………………………………. 5
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………... 5
B. Saran ……………………………………………………………………………. 5

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Distosia atau persalinan macet, terjadi ketika uterus berkontraksi dengan normal, namun
bayi belum juga keluar dari panggul selama persalinan karena jalan keluar terhalangi.
Komplikasi pada bayi di antaranya tidak mendapat oksigen yang cukup hingga menyebabkan
kematian. Hal ini meningkatkan risiko ibu terkena infeksi, ruptur uteri, atau perdarahan pasca
persalinan. Komplikasi jangka panjang pada ibu yaitu terbentuknya fistula obstetri. Persalinan
macet disebabkan oleh persalinan memanjang, ketika persalinan kala satu fase aktif memanjang
lebih dari 12 jam,

Penyebab utama persalinan macet meliputi: bayi besar atau posisi bayi yang abnormal,
panggul sempit, dan masalah dengan jalan lahir. Posisi abnormal meliputi distosia bahu di mana
bahu anterior tidak dapat keluar dengan mudah dari bawah tulang kemaluan. Faktor-faktor risiko
untuk panggul sempit seperti kekurangan gizi dan kurangnya paparan sinar matahari
menyebabkan kekurangan vitamin D. Hal ini juga lebih umum terjadi pada remaja karena
panggul tidak tumbuh secara sempurna. Masalah dengan jalan lahir termasuk vagina dan
perineum sempit yang mungkin karena khitan pada wanita atau tumor. Partogram sering
digunakan untuk memantau kemajuan persalinan dan mendiagnosis masalah. Hal Ini
dikombinasikan dengan pemeriksaan fisik untuk mengenali persalinan macet.

Tatalaksana persalinan macet mungkin memerlukan operasi caesar atau ekstraksi vakum
dengan kemungkinan pembukaan bedah simfisis pubis. Tindakan lainnya termasuk: menjaga
agar ibu tetap terhidrasi dan antibiotik jika ketuban telah pecah lebih dari 18 jam. Di Afrika dan
Asia, persalinan macet mempengaruhi mempengaruhi dua dan lima persen dari kelahiran.Pada
tahun 2015 sekitar 6,5 juta kasus persalinan macet atau ruptur uteri terjadi. Hal ini
mengakibatkan 23,000 kematian ibu turun dari 29.000 kematian pada tahun 1990 (sekitar 8%
dari semua kematian yang berhubungan dengan kehamilan). Hal ini juga menjadi salah satu
penyebab utama lahir mati. Sebagian besar kematian akibat kondisi ini terjadi di negara
berkembang.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah Distosia alat kandungan Vulva ?


2. Kelainan apa saja yang terdapat pada distosia VULVA ?

C. Tujuan

1. Agar dapat mengetahui apa saja alat kandungan vulva


2. Agar mengetahui apa saja kelainan yang terdapat pada distosia vulva
BAB 2
PEMBAHASAN
Distosia Kelainan Vulva
Atresia vulva (tertutupnya vulva) ada yang bawaan dari nada yang diperoleh misalnya
karena radang atau trauma. Tentu atresia yang sempurna menyebabkan kemandulan, dan yang
menyebabkan distosia hanya atresia yang inkomplit. Kelainan yang dapat menyebabkan distosia
yaitu edema, stenosis dan tumor.
1. Edema
Edema vulva adalah meningkatnya volume cairan esktraseluler dan ekstravaskuler
yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela sela jaringan dan rongga
serosa (jaringan ikt longgar) pada vulva. Bisa timbul waktu hamil,biasanya sebagai gejala
preeklampsi tetapi dapat pula mempunyai sebab lain misalnya gangguan gizi. Pada
persalinanan lama pada penderita di biarkan meneran terus menerus, dapat timbul edema
pada vulva.
Edema bisa timbul pada waktu kehamilan. Biasanya sebagai gejala pre eklamsi
akan tetapi dapat pula timbul karena sebab lain misalnya gangguan gizi atau malnutrisi
atau pada persalinan yang lama. Edema dapat juga terjadi pada persalinana dengan
dispoporsi sefalopelvik atau wanita mengejan terlampau lama (terus menerus), sedangkan
kepala belum cukup turun. Hal itu mempersulit pemeriksaan dalam dan menghambat
kemajuan persalinan yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan luas pada jalan lahir.
2. Stenosis pada Vulva
Stenosis vulva merupkan kelainan congenital pada vulva yang menutup sama
sekali , atau dapat pula terjadi hanya orifisium uretra eksternum saja yang
Nampak/penyempitan vulva/vagina atau akibat perlengketan dan parut karena
peradangan atau perlukaan pada persalinan yang lalu. Biasanya terjadi sebagai akibat
perlukaan dan radang, yang menyebabkan ulkus ulkus dan yang sembuh dengan parut-
parut yang dapat menimbulkan kesulitan. Walaupun dapat di atasi dengan melakukan
episiotomy yng cukup luas.
Biasanya terjadi sebgai akibat perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus
ulkus yang sembuh dengan parut-parut yang dapat menimbulkan kesulitan.
3. Tumor
Tumor dalam bentuk neoplasma jarang ditemukan di vulva, lebih sering terdapat
kondiloma akuminata, kista atau abses glandula bartolin. Abses yang pecah pada waktu
persalinan dapat menyebabkan infeksi purperalis.
4. Varises
Pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi pada vulva. Selain kelihatan kurang
baik pelebaran pembuluh darah ini dapat merupakan sumber perdarahan potensial pada
waktu hamil maupun persalinan. Kejadian varises ini semakin meningkat pada kehamilan
makin tinggi dan segera akan menghilang atau berkurang setelah persalinan.
Hal ini karena reaksi sistem vena pembuluh darah, seperti otot-otot di tempat lain
melemah akibat hormon estrogen. Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup
pembuluh vena. Pada pembuluh vena terdapat katup-katup yang berfungsi untuk
menahan agar darah tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh
vena menyebabkan darah akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau
lemah akan membuat darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di
dalam dan menyebabkan gumpalan yang menggangu aliran darah yang disebut varises.
5. Kondiloma akuminata
Merupakan pertumbuhan pada kulit selaput lendir yang menyerupai jengger ayam
jago. Berlainan dengan kondilomalatum : permukaan kasar papiler, tonjolan lebih tinggi,
warnanya lebih gelap. Kondiloma akuminata berbentuk seperti kembang kumis atau
cauliflower dengan ditengahnya jaringan ikat dan ditutup terutama bagian atas oleh epitel
dengan hiperteratosis. Penyakit terdapat dalam bentuk kecil dan besar, sendirian atau
dalam suatu kelompok. Lokasinya ialah pada berbagai bagian vulva, pada perineum, pada
daerah perianal, pada vagina dan serviks uteri. Dalam hal-hal yang terakhir ini terdapat
leukorea.
Kondiloma akuminata disebabkan oleh jenis virus yang banyak persamaannya
dengan penyebab veruka vulgaris. Adanya leukorea oleh sebab lain mempermudah
tumbuhnya virus dan kondiloma akuminata. Kelainan ini juga lebih sering ditemukan
pada kehamilan karena lebih banyak vaskularisasi dan cairan pada jaringan.
6. Fistula
Kejadian fistula ini sudah jarang dijumpai karena persalinan kasep yang makin
jarang terjadi. Fistula vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya terjadi pada waktu
bersalin baik sebagai tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan.
Akibat tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di
dasar panggul dengan jalan lahir tulang. Tekanan lama antara kepala dan tulang
panggung menyebabkan gangguan sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan local
dalam 5-10 hari lepas dan terjadi lubang. Akibatnya terjadi inkotenensial alvi. Oleh
karena itu, setelah melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan eksplorasi
untuk mencari kemungkinan robekan jalan lahir yang dapat menjadi fistula.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai