Anda di halaman 1dari 25

1.

Pengertian Manajer

Kata manajer dan manajemen kadang-kadang dipergunakan silih berganti sehingga sulit dibedakan.
Dalam bahasa Indonesia walaupun sudah dibakukan dengan dimuat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, tetapi aplikasinya masih saja diterjemahkan dalam berbagai istilah. Seperti kebanyakan
siswa/mahasiswa apabila ditanya apa itu manajer? Jawabnya berbagai istilah, antara lain:

- manajer adalah seorang pemimpin/kepala

- manajer adalah seorang bos

- manajer adalah orang yang menjalankan manajemen

- manajer adalah setiap orang yang mempunyai bawahan/anak buah

- manajer adalah setiap orang yang menjalankan perencanaan, pengor-ganisasian,


penggerakan, dan pengawasan (orang yang melaksanakan fungsi POAC)

- manajer adalah orang yang bertanggung jawab menjalankan manajemen

- manajer adalah orang mengkoordinir semua sarana manajemen, (man, money, materials,
machines, methode, market, dan information)

Allen (1961) memberi batasan bahwa manajer adalah “orang yang mencapai hasil-hasil melalui
orang-orang lain dengan jalan spesialisasi dalam pekerjaan memimpin, merencanakan, menyusun
dan mengawasi serta meneliti”.

Dalam buku Dasar-dasar Manager Profesionil terjemahan dari buku The Profession of Management
karangan Chan Mu, dkk. (Seri Management no. 9 (1973) terdapat pengertian manajer yaitu: “orang
yang mendapatkan hasil semata-mata melalui orang lain, mulai dari para pengawas di lapisan paling
bawah, terus naik sampai ke direktur utama perusahaan paling atas, lewat semua tenaga yang
berada di antara mereka”.

Dalam Kamus Administrasi The Liang Gie (1972) manager (manajer) adalah seorang pejabat/petugas
yang memimpin dan bertanggung jawab atas segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerja
sama manusia.

Apabila diperhatikan uraian pengertian manajer di atas dapat disim-pulkan bahwa manajer
berhubungan dengan masalah “personifikasinya” atau orangnya yaitu orang yang menjalankan
kegiatan manajemen. Secara singkat dapat dirumuskan bahwa manajer ialah “orang yang mengkoor-
dinasikan kegiatan orang-orang dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menjalankan
fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan”

Istilah manajer yang sering diterjemahkan ke dalam kata pimpinan dalam percakapan sehari-hari
adalah tidak tepat lagi, karena kata “pim-pinan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai hasil memimpin, dengan demikian apabila yang dimaksud adalah orang yang memimpin
maka sebaiknya disebut saja manajer tidak lagi dikatakan pimpinan apalagi kata manajer sudah
dibakukan dalam bahasa Indonesia sebagaimana halnya dengan manajemen.
2. Manajer, Pemimpin, dan Koordinator

a. Manajer dan Pemimpin.

Setelah mengetahui pengertian tentang manajer, sekarang sebagai kajian ilmu dibedakan antara
manajer dan pemimpin – leader.

Istilah manajer (pengelola, pemimpin formal) dan pemimpin - leader (tokoh, pemimpin informal)
sebenarnya tidak sinonim. Simon (1961) merumuskan “leader is a person who is able to white
people in pursuit of a goal” (leader – pemimpin adalah seseorang yang dapat mempersatukan
orang-orang dalam mengejar suatu tujuan)

Kamus Administrasi The Liang Gie (opcit) mengemukakan “leader – pemimpin adalah orang yang
melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam suatu situasi tertentu, melalui
proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu”.

Abdulrachman (1971) merumuskan “pemimpin sebagai seorang yang dapat menggerakkan orang-
orang lain di sekitarnya (disekelilingnya, bawahannya, di dalam pengaruhnya) untuk mengikuti
pemimpin itu”.

Masya, dkk. (1978) menarik suatu simpulan bahwa seseorang itu dapat dikatakan pemimpin (leader)
meskipun tidak ada ikatan-ikatan yang kokoh di dalam suatu organisasi tetapi yang paling penting
adalah orang tersebut harus dapat mempengaruhi tingkah laku perbuatan orang lain, agar dapat
menuruti kehendaknya. Jadi pemimpin itu dapat timbul kapan saja dan di mana saja, asalkan
seseorang itu sanggup dan dapat mempengaruhi orang-orang lain yang ada di sekelilingnya

Penjelasan terdahulu sudah jelas bahwa manajer adalah orang yang mengkoordinasikan kegiatan
orang-orang dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menjalankan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

Dalam menjalankan kegiatannya atau tugasnya itu manajer memerlukan bantuan atau kerja sama
orang lain. Tanpa bantuan dan kerja sama dari orang lain, tugasnya tidak akan terlaksana dengan
baik. Dengan demikian, untuk adanya bantuan dan kerja sama dari orang lain diperlukan
kemampuan untuk mempengaruhinya serta membangkitkan kehendak dan semangat mereka.
Tanpa memiliki kemahiran atau kecakapan untuk mempengaruhi orang lain, tidak akan timbul kerja
sama.

Orang yang pandai mempengaruhi orang lain adalah pemimpin atau leader. Oleh karena itu seorang
manajer yang mau berhasil dalam usahanya atau melaksanakan tugas-tugasnya harus memiliki
kepemimpinan (leadership). Manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk
mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam
usahanya. Dengan demikian antara manajer dan pemimpin adalah berbeda. Demikian pula antara
manajemen dan kepemimpinan. Manajer atau manajemen orientasi jabatan formal karena
pengangkatan dengan surat keputusan, sedangkan pemimpin dan kepemimpinan orientasi
kemampuan mempengaruhi tidak melekat pada jabatan formal, melainkan dengan pengakuan
karena adanya faktor kualitas yang dimilikinya mampu mempengaruhi orang lain untuk bertindak.
Sebagai suatu contoh: Gubernur, Direktur, Kepala Sekolah, Rektor, Dekan manakalah mereka-
mereka itu tidak disuka oleh para bawahannya sehingga terjadi pemogokan, protes supaya mundur
berarti ia manajer bukan pemimpin. Tetapi jika mereka diikuti, dipatuhi maka ia manajer juga
pemimpin. Idealnya semua manajer itu seharusnya adalah pemimpin, tetapi tidak semua pemimpin
itu memiliki kapabilitas fungsi manajerial

Perbedaan manajer dengan pemimpin, apabila divisualisasikan seperti gambar 4.1. Dan secara
kompetensi yang bersifat umum dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.1

b. Manajer dan Koordinator.

Manajer dan koordinator adalah dua istilah yang cukup dikenal dalam bahasa Indonesia yang
kadang-kadang merujuk pada objek yang sama yaitu orang yang menduduki suatu jabatan
mengkoordinir usaha kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, tetapi dalam pemakaiannya
sebenarnya tidak sama atau terdapat perbedaan.

http://firman25.blogspot.co.id/2013/10/konsepsi-dasar-manajer.html

Tugas-tugas manejer

Tugas Tugas Manajer

Tugas Manajer umum maupun tugas manajer perusahaan/tugas manajer kantor pada intinya
memiliki persamaan. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya perusahaan juga merupakan suatu
organisasi namun memiliki tujuan pada laba. Secara singkat tugas pokok manajer adalah sebagai
berikut :

1. Manajer memimpin organisasi/perusahaan

Tugas manajer dalam memimpin perusahaan sudah menjadi tugas utama manajer. Khususnya di
perusahaan, seorang manajer memiliki tugas yang berbeda-beda tergantung dimana posisi manajer
tersebut bekerja. Tugas seorang manajer dalam perusahaan dibagi menjadi tiga lini yaitu lini
pertama, menengah dan manajer puncak. Masing-masing memiliki tupoksi yang berbeda. Sebagai
contoh manajer pemasaran memiliki tugas mengatur strategi pemasaran dan melalui pencapaiannya
akan semakin dekat dengan tujuan perusahaan. Selain iu, manajer produksi yang memiliki kewajiban
mengatur departemen produksi agar selaras dengan tujuan perusahaan. Begitu pula dengan tugas
manajer pada umumnya yang memimpin jalannya proses manajemen organisasi/perusahaan sesuai
dengan posisi dimana mereka berada. Oleh karenanya memimpin proses manajemen dalam
organisasi maupun perusahaan merupakan tugas pokok manajer.
2. Manajer mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan

Tugas manajer selain memimpin organisasi/perusahaan juga memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa langkah-langkah yang dilaksanakan oleh organisasi/perusahaan sudah berjalan sesuai dengan
rencana atau tujuan awal organisasi. Oleh karenanya tugas seorang manajer dalam hal ini adalah
mengatur dan mengendalikan sumberdaya dan proses manajemen di dalam organisasi ataupun
perusahaan agar efektif dan efisien.

3. Manajer membangun kepercayaan antar karyawan

Manajer adalah seseorang yang memimpin sekelompok orang dibawah komandonya. Sebagai
pemimpin dan pelaksana manajemen tertinggi, manajer harus memahami bahwa keberjalanan
manajemen harus dilaksanakan dengan seni salah satunya adalah seni berkomunikasi dan
membangun kepercayaan antar karyawan khususnya dalam satu tim. Tugas manajer perusahaan
pada khususnya perlu membangun komunikasi yang baik dengan bawahannya tidak hanya untuk
membangun kepercayaan antara manajer dan karyawan namun dapat menciptakan sikap saling
percaya antar karyawan satu dengan lainnya. Hal ini merupakan tugas manajer yang sangat penting
karena tanpa adanya soliditas dalam tim pada suatu organisasi maupun perusahaan maka
ketercapaian tujuan adalah hal yang mustahil.

4. Manajer mengembangkan kualitas organisasi/perusahaan

Tugas manajer lainnya adalah memikirkan bagaimana suatu organisasi atau perusahaan dapat
berkembang. Apabila memimpin organisasi laba, manajer harus berpikir bagaimana profit dan aset
perusahaan dapat meningkat. Pada organisasi pemerintahan, manajer atau pemimpin perlu
memikirkan peningkatan kesejahteraan rakyat dan berbagai contoh lainnya. Tugas manajer kali ini
juga merupakan tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dipimpinnya. Tugas dan tanggung
jawab manajer untuk mengembangkan kualitas organisasi/perusahaan tidak hanya dilaksanakan
dalam pandangan makro/luas namun juga harus dilaksanakan dengan mengembangkan per individu
atau kelompok. Sebagai contoh tugas seorang manajer perusahaan pada departemen pemasaran
maka salah satu cara untuk meningkatkan kinerja timnya adalah dengan melatih tim dalam strategi
pemasaran sehingga dengan tim yang memiliki kemampuan khusus maka pencapaian tujuan
perusahaan akan lebh mudah tercapai.

5. Manajer mengevaluasi Aktivitas organisasi/perusahaan


Melakukan evaluasi terhadap sumber daya organisasi/perusahaan merupakan tugas pokok seorang
manajer. Dalam hal ini manajer harus memahami perencanaan organisasi sehingga dapat melihat
penyipangan yang terjadi. Berdasarkan hal tersbut maka manajer dapat mengevaluasi aktivitas
organisai yang dianggap tidak sesuai dengan perencanaan dan tujuan organisasi serta mengarahkan
kembali ke langkah yang tepat.

6. Manajer menjadi Problem Solver bagi permasalahan organisasi/perusahaan

Diantara tugas tugas manajer yang ada, tugas pokok manajer yang tidak kalah penting adalah
mampu menjadi problem solver dari setiap permasalahan yang dialami organsiasi. Tidak hanya
bertugas dan berkewjiban untuk mengarahkan dan mengevaluasi namun mampu memberikan ide,
gagasan dan solusi terkait isu-isu yang terjadi di dalam proses organisasi.

Tanggung Jawab Manajer

Selain memiliki tugas tugas utama, manjer juga memiliki tanggung jawab secara khusus dalam
menjalankan manajemen pada organisasi maupun perusahaan. Tanggung jawab manajer secara
khusus adalah sebagai berikut :

1. Mencapai tujuan organisasi dan perusahaan bersama dengan karyawan yang dipimpin

Tugas dan tanggung jawab manajer secara khusus ialah berusaha bekerja sama dengan
karyawan/staff yang dipimpinnya untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan. Tercapainya
tujuan perusahaan maupun departemen merupakan tanggung jawab besar seorang manajer karena
melalui manajerlah perencanaan dan langkah-langkah dalam pencapaian tujuan diambil.

2. Bertanggung jawab terhadap proses manajemen secara keseluruhan

Manajer memiliki tugas dan fungsi dalam manajemen. Tugas dan fungsi manajer kali ini lebih pada
pelaksanaan fungsi manajemen mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Manajer harus memastikan
fungsi manajemen berjalan dengan baik.

Fungsi Manajer

Fungsi manajer dalam organisasi maupun perusahaan lebih menitikberatkan pada tugas pokok
manajer dalam menjalankan fungsi manajemen dalam organisasi. Penjelasan fungsi manajer dalam
organisasi adalah sebagai berikut :
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol

1. Fungsi Perencanaan

Manajer bersama jajarannya memiliki tugas merencanakan langkah dalam pencapaian tujuan
organisasi sesuai dengan kebijakan/aturan organisasi. Manajer perlu mempertimbangkan
sumberdaya yang diperlukan, langkah yang diambil dan memprediksi hasil dari langkah tersebut.

2. Fungsi Pengaturan

Tugas manajer dalam fungsi ini adalah mengatur karyawan atau tim melalui wewenang dan
kekuasaan yang dimiliki dan mengkoordinir dalam pencapaian tujuan organisasi.

3. Fungsi Pengawasan

Manajer bertugas untuk menyediakan standard kualitas kerja baik kinerja karyawan maupun barang
dan jasa yang diproduksi sehingga dapat menjadi acuan dalam aktivitas manajemen. Standard
tersebut juga dapat digunakan untuk proses pengawasan yang ditentukan waktunya oleh pihak
manajemen.

4. Fungsi Kepemimpinan

Manajer juga harus mampu membuat orang lain khususnya yang berada di dalam tim untuk bekerja
sesuai dengan arahan. Oleh karena itu kemampuan akan kepemimpinan merupakan skill yang harus
dimiliki oleh manajer atau lebih tepatnya adalah kepemimpinan merupakan tugas pokok manajer
yang harus dikuasai.

5. Fungsi Evaluasi

Tugas manajer pada fungsi manajemen yang terakhir adalah evaluasi berdasrkan perencanaan dan
standar kualitas yang telah dibuat. Manajer bertugas untuk melakukan evaluasi dengan berbagai
cara seperti SWOT, Balanced Scorcard dll. Melalui langkah ini diharapkan organisasi akan lebih
berkembang.
Baca Juga : Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Incoming search terms:

tugas manajer

tugas manager

tugas tugas manajer

tugas seorang manajer

tugas utama manajer

tugas pokok manajer

tugas dan tanggung jawab manajer

tugas pokok manager

tugas tugas manager

tugas manajer perencanaan

http://jurnalmanajemen.com/tugas-manajer/

wilayah tugas manajer

A.Wilayah Tugas Manajer

1. Konsep Dasar Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-
kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Keberhasilan masyarakat atau bangsa ditentukan oleh keberhasilan seluruh organisasi yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat atau bangsa itu. Sedang keberhasilan organisasi ditentukan oleh
keberhasilan para manajer guna mencapai tujuan organisasi tersebut.

Proses manajemen sendiri meliputi aktivitas-aktivitas yang berhubungan yaitu perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Organisasi merupakan kumpulan dua orang atau
lebih yang bekerja sama dengan terkoordinasi, dengan cara terstruktur untuk mencapai tujuan yang
khusus ataui sekumpulan tujuan-tujuan.

Tujuan organisasi bermacam-macam tergantung dalam akta atau dasar hukum didirikannya
organisasi tersebut. Sebagai contoh perusaahan didirikan dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Universitas didirikan untuk memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Masyarakat


memerlukan organisasi, karena organisasi melayani masyarakat, memungkinkan masyarakat
mencapai tujuan (dengan cara individual tidak dapat mencapainya), memperoleh pengetahuan dan
memberikan karir.

2. Tugas Manajer

Tugas menajer adalah bagaimana mengintegrasikan macam variable (karakteristik, budaya,


pendidikan, dan lain sebagainya) ke dalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara
melakukan mekanisme penyusuaian. Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan
variable diatas adalah :

a) Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervise, dll.

b) Rancangan organisasi dan pekerjaan.

c) Seleksi, pelatihan, penilaian dan pekerjaan

d) System komunikasi dan pengendalian

Tugas manajer secara umum adalah memecahkan serta mencari jalan keluar dari masalah yang
timbul di dalam organisasi. Tugas-tugas manajer dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a) Manajer menanggung beban tanggung jawab

b) Manajer harus menyeimbangkan antara sasaran, problem, dan kebutuhan yang ada dakam
oirganisasi.

c) Manajer harus menjadi seorang pemikir yang konsepsional

d) Manajer harus mampu bekerja sama melalui orsng lsin.

e) Manajer adalah seorang mediater

f) Manajer adalah seorang politikus

g) Manajer adalah seorang diplomat

h) Manajer adalah seorang pengambil keputusan

3. Tingkatan manajer

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau
mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information
Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan


menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari
satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

B. Kecakapan/Skill Manajer

Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan Keterampilan teknis, Hubungan
Manusia, Konseptual dan pengambilan keputusan serta pengelolaan waktu.

a) Kecakapan teknis

Ketcakapan teknis merupakan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas khusus.

b) Kecakapan Personal

Kecakapan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional. Kesadaran diri merupakan
tuntutan mendasar manajer untuk mengembangkan potensi dirinya di masa mendatang. Kesadaran
diri dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) kesadaran akan eksistensi diri sebagai makhluk Tuhan YME,
makhluk sosial, dan makhluk lingkungan, dan (2) kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk
mengembangkannya.

c) Kecakapan Manajerial

d) Kecakapan Konseptual

Kecakapan Konseptual terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak,
mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan. kecakapan
konseptual menggunakan rasio atau pikiran. Kecakapan ini meliputi kecakapan menggali informasi,
mengolah informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas, serta mampu memecahkan masalah
secara tepat dan baik.

e) Kecakapan Pengkomunikasian

Kecakapan berkomunikasi dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Sebagai makhluk sosial
yang hidup dalam masyarakat tempat tinggal maupun tempat kerja, sangat memerlukan kecakapan
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
f) Kecakapan Kemanusiaan

Kecakapan Kemanusiaan merupakan kecakapan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang
lain. Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan
sepanjang manusia hidup. Salah satu hal yang diperlukan untuk bekerja dalam kelompok adalah
adanya kerjasama. Kemampuan bekerjasama untuk memecahkan masalah yang sifatnya kompleks.
Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama adanya saling pengertian dan membantu antar
sesama untuk mencapai tujuan yang baik, hal ini agar manajer dapat membangun semangat
komunitas yang harmonis.

g) Kemampuan Analisis

Merupakan kecakapan dalam menggunakan rasio atau pikiran. Kecakapan ini meliputi kecakapan
menggali informasi, mengolah informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas, serta mampu
memecahkan masalah secara tepat dan baik.

h) Kemampuan Mengambil Keputusan

Kemampuan Mengambil Keputusan adalah kemampuan yang berhubungan dengan pemanfaatan


waktu secara produktif.

C. Peran Manajer

Peranan yang dimainkan oleh manajer terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Peranan hubungan antar pribadi

Peranan hubungan antar pribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figure untuk anak buah,
pemimpin, dan penghubung.

2. Peranan yang berhubungan dengan informasi

Peranan yang berhubungan dengan informasi meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.

3. Peranan pengambilan keputusan

Peranan pengambilan keputusan, yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahaan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran
yang dimainkan oleh amanjer di tempatnya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok, yang pertama adalah peran antar pribadi yaitu melibatkan orang dan
kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.

Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin dan penghubung. Yang kedua
adalah peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran
sebagai seorang wirausahaan, pemecah maslah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mitsberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah
berinteraksi dengan orang lain.

http://eddybastian.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Budaya dan lingkungan organisasi

Manajer: Maha Kuasa atau Simbolis?

Pandangan yang dominan dalam teori manajemen dan di masyarakat pada umumnya ialah bahwa
para manajer bertanggung jawabsecara langsung atas keberhasilan atau kegagalan organisasi.kita
akan menyebut sudut pandang itu sebagai pandangan mahakuasa terhadap
manajemen (omnipotent view of management). Sebaliknya,sejumlah pengamat berpendapat
bahwa sebagian besar kegagalan atau keberhasilan organisasi itu disebabkan karena kekuatan-
kekuatan di luar kendali manajemen. Sudut pandang ini di beri nama pandangan simbolis terhadap
manajemen (symbolic view of management). Mari kitalihat lebih dekat masing-masing perspektif ini
hingga kita dapat coba untuk menjelaskan seberapa jauh pujian atau celaan yang seharusnya
diterima oleh para manajer bagi kinerja organisasi mereka.

Pandangan Maha Kuasa

Dalam bab 1, kita telah membahas pentingya para manajer bagi organisasi. Pandangan itu
mencerminkan asumsi yang dominan dalam teori manajemen : mutu manajer
organisasimenentukan mutu organisasi itusendiri. Pandangan itu mengangap bahwa perbedaan
efisisensi dan efektifitas organisasi di sebabkan oleh keputusan dan tindakan para manajernya.
Manajeryang baik megantisipasi perubahan, mengusahakan peluang, memperbaiaki kinerjayang
buruk, dan memimpin organisasi mereka mencapai tujuan yanh mungkin beubah bilah di
perlukan. Ketika laba meningkat, manajer memberi pujian dan imbalan kepada dirinya sendiri
dengan bonus, saham, dan sebagainya. Ketika laba merosot, dewan direktur sering mengganti
pucuk pimpinan karena percaya bahwa manajer baru akan membawa hasil yang lebih baik.
Sebagai contoh, hanya memelukan waktu 9 bulan dewan direktur lands end, untuk mengganti
manajernya ketika pendapatan operasi menurun penjualan di musim liburan jatuh jauh di baha
harapan.

Pandangan Simbolis

Pandangan simbolis mengemukakan bahwa kemampuan manajer mengendaliakan situasi dan


memengaruhi hasil itu terpengaruh atau terkendala oleh faktor-faktor luar. Dalam pandangan ini
tidaklah masuk akal untuk mengharapakan manajer mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
kinerja organisasi. Sebaliknya, hasil organisasi dipengaruhi oleh faktor di luar kendali manajemen.
Realitas Menyarankan Sintetis

Dlam kenyataanya, para manajer itu bukan tak berdaya juga bukan maha kuasa. Kendala internal
dan eksternal yang membatasi pilihan keputusan manajer ada dalam setiap organisasi. Kendala-
kendala internal muncul dari budaya organisasi dan kendala-kendala eksternal datang dari
lingkungan organisasi.

Budaya Organisasi

Setiap individu mempunyai karakter yang bervariasi dan mempunyai kepribadian yang berbeda-
beda,yang dapat memberikan respon yang berbeda-beda saat bertindak,berinteraksi,dan
mengambil keputusan. Begitu pula dalam suatu perusahaan atau organisasi juga mempunyai
karakter yang berbeda-beda yang di sebutBudaya.

Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota
atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang
tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan
di organisasi tersebut.

Apakah Budaya Organisasi itu ?

Apakah budaya organisasi itu? Budaya itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut
oleh para anggota organisasi yang menentukan ,sebagaian besar cara mereka bertindak satu
terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Budaya itu mewakili persepsi yang di anut bersama oleh
organisasi tersebutyang menentukan anggota-anggotanya harus berperilaku. Di setiap organisasi
terdapat Nilai2,Simbol,Ritual,Mitos,dan Praktik-praktik yang telah berkembang sejak lama sekali.

Definisi kita mengenai budaya menyiratkan beberapa hal. Pertama, budaya adalah persepsi. Individu
mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa yang mereka lihat ,dengar atau alami dalam
organisasi itu. Kedua,meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja
pada tingkatan yang berbeda di organisasi tersebut dengan istilah yang sama,dan itulah yang disebut
aspek budaya bersama. Terakhir ,budaya organisasi adalah istilah deskriptif, budaya itu menyangkut
bagaimana anggota mempersepsikan organisasi tersebut,bukan menyangkut apakah mereka
menyukainya .Budaya itu menggambarkan bukan menilai.

Dimensi Budaya Organisasi

Riset mengemukakan bahwa ada tujuh dimensi yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya
organisasi. Setiap dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yang semata-mata disebut bukan
sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya (tinggi). Menilai organisasi dari ketujuh dimensi itu
akan memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pembentuk budaya organisasi tersebut. Dalam
banyak organisasi, salah sati dimensi budaya itu kadang muncul di atas yang lain dan biasanya
membentuk kepribadian organisasi dan cara kerja kerja anggota organisasi. Sebagai contoh, Sony
Corporation yang berfokus pada inovasi produk. Perusahaan “hidup dan bernafas” dalam
pengembangan produk baru (orientasi hasil), dan keputusan kerja, sikap, dan tindakan-tindakan
karyawan yang mendukung sasaran. Sebaliknya, Soutwest Airlines membuat para karyawannya
sebagai bagian pusat budaya (orientasi orang).

Dimensi-dimensi budaya organisasi tersebut adalah

1. INOVASI DAN PENGAMBILAN RISIKO

Kadar seberapa karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil risiko.

2. PERHATIAN PADA DETAIL

Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan, analisis, dan perhatian pada
detail.

3. ORIENTASI HASIL

Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada cara mencapai hasil itu.

4. ORIENTASI ORANG

Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yang ada dalam organisasi.

5. ORIENTASI TIM

Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya perorangan.

6. KEAGRESIFAN

Kadar seberapa keryawan agresif dan bersaing daripada bekerjasama.

7. STABILITAS

Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankan usaha untuk mempertahankan
status.

Budaya Kuat versus Budaya Lemah

Meskipun setiap perusahaan mempunyai budaya,tidak semua budaya mempunyai pengaruh yang
sama terhadap perilaku dan tindakan karyawan
BUDAYA KUAT

· Organisasi di mana nilai-nilai kunci di pegang teguh dan diikuti secara luas

· Mempunyai pengaruh yang besar terhadap karyawan

· Organisasi menjelaskan secara terperinci hal-hal yang penting dan tidak penting dalam
perusahaan tersebut

· Karyawan lebih berkomitmen

· Kinerja organisasi tinggi

BUDAYA LEMAH

· Organisasi di mana nilai-nilai kunci tidak di haruskan untuk di pegang teguh dan diikuti secara
luas

· Mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap karyawan

· Organisasi tidak menjelaskan secara terperinci hal-hal yang penting dan tidak penting dalam
perusahaan tersebut

· Karyawan tidak banyak memegang komitmen

· Kinerja organisasi relatif kecil

Sumber Budaya

Adat istiadat,tradisi,dan cara umum melakukan segala sesuatu di organisasi tertentu saat ini pada
umumnya di timbulkan oleh apa yang telah dilakukan sebelumnya dan tingkat keberhasilan usaha itu
. Sumber asli budaya organisasi lazimnya mencerminkan visi atau misi para pendiri organisasi
tersebut. Para pendiri menetapkan budaya awal dengan membayangkan citra seperti apa yang akan
menempel pada perusahaan tersebut

Bagaimana Suatu Budaya Organisasi Berlanjut

Sekali suatu budaya di tempatkan, praktik organisasi tertentu membantu memliharanya. Tindakan
dari para eksekutif tingkat puncak juga mempunyai dampak besar pada budaya organisasi. Melalui
apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka bersikap para manajer tingkat puncak menetapkan
norma-norma yang menyaring melalui organisasi.

Akhirnya , suatu organisasi harus membantu para karyawan beradaptasi dengan budayanya melalui
suatu proses yang di sebut sosialisasi . melalui proses sosialisasi karyawan baru mempelajari cara
organisasi melakukan sesuatu. Keuntungan lain dari sosialisasi adalah karena karyawan baru belum
mengenal budaya organisasi,sehingga ada kemungkinan mereka dapat mengubah keyakinan dan
kebiasaan yang telah ada.

Bagaimana Suatu Budaya Organisasi Diciptakan Dan Dipelihara

Budaya asli diturunkan dari falsafah pendiri . Hal ini nantinya berpengaruh kuat pada kriteria yang
digunakan dalam proses pengupahan dan penyeleksian karyawan.tindakan manajer tingkat puncak
sekarang adalah menetapkan pengharapan umum seperti apa sikap yang dapat diterima dan apa
yang tidak. Proses sosialisasi ,jika berhasil akan menyesuaikan nilai-nilai karyawan baru pada
organisasi selama proses seleksi dan memberikan dukungan selama saat-saat penting ketika para
karyawan telah bergabung dengan organisasi dan mempelajari seluk-beluknya.

Bagaimana Para Karyawan Mempelajari Budaya

Kebudayaan itu disampaikan kepada para karyawan dengan berbagai macam cara. Yang paling
banyak digunakan adalah cerita, upacara, simbol dan bahasa.

1. CERITA

“Cerita-cerita” organisasi lazimnya mengandung penggambaran peristiwa yang signifikan,


atau manusia, yang mencakup hal-hal seperti para pendiri organisasi itu, pelanggaran peraturan,
tanggapan terhadap kesalahan-kesalahan masa lalu, dan sebagainya.

2. RITUAL

Ritual-ritual perusahaan adalah serangkaian kegiatan berulang yang mengungkapkan dan


meneguhkan nilai-nilai organisasi, sasaran-sasaran apa yang paling penting dan orang-orang mana
yang penting.

3. SIMBOL

Ketika anda memasuki bisnis yang berbeda, apakah Anda memperoleh “perasaan” tentang tempat
tersebut-formal, kasual, gembira, serius, dan sebagainya? Perasaan yang Anda peroleh itu
menunjukkan kekuatan simbol-simbol materi dalam menciptakan kepribadian organisasi.

Tata letak fasilitas organisasi, cara karyawan berpakaian, jenis mobil yang disediakan bagi eksekutif
puncak, dan ketersediaan pesawat milik perusahaan merupakan contoh simbol-simbol materi.
Simbol-simbol materi itu mengatakan kepada para karyawan siapa yang penting, tingkat kesamaan
yang dikehendaki oleh pucuk pimpinan, dan berbagai jenis perilaku (misalnya menanggung risiko,
bersikap konservatif, otoriter, partisipatif, individualistis, dan sebagainya) yang diharapkan dan
layak.

4. BAHASA

Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi menggunakan bahasa sebagai cara untuk
mengidentifikasi para anggota sebuah budaya. Dengan mempelajari bahasa itu, para anggota
menyatakan penerimaan mereka terhadap budaya dan kesediaan mereka untuk membantu
melestarikannya.

Dari waktu ke waktu,organisasi sering mengembangkan istilah-istilah unik untuk menggambarkan


peralatan, orang-orang penting, para pemasok, pelanggan, proses, atau produk-produk yang
berkaitan denga bisnis mereka. Karyawan-karyawan baru sering merasa kewalahan dengan berbagai
akronim dan istilah khusus yang, dalam waktu singkat, menjadi bagian wajar bahasa mereka. Setelah
terasimilasi, bahasa itu berfungsi sebagai penanda umum yang mempersatukan para anggota
budaya tertentu.

Bagaimana Budaya Memengaruhi Manajer

Karena menjadi kendala atas apa yang dapat dan tak dapat mereka lakukan, budaya organisasi
terutama releva bagi para manajer. Kendala-kendala itu jarang yang bersifat eksplisit (terungkap).
Kendala-kendala itu tidak tertulis. Kecil kemungkinan bahwa kendala-kendala itu bahkan akan
diucapkan. Tetapi kendala itu memang ada, dan semua manajer dengan cepat mengetahui”apa
yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka.” Budaya suatu
organisasi, terutama budaya yang kuat, membatasi pilihan-pilihan pengambilan keputusan oleh
seorang manajer dalam segala fungsi manajemen. Wilayah-wilayah penting tugas seorang
manajer dipengaruhi oleh budaya tempat dia beroperasi.

Masalah Budaya Organisasi Terkini yang Dihadapi oleh Manajer

Terdapat empat masalah budaya yang harus diperhatikan oleh manajer yaitu:

1. MENCIPTAKAN ETIKA BUDAYA

Suatu budaya organisasi yang kebanyakan membentuk standar etika yang tinggi merupakan salah
satu yang mempunyai resiko toleransi tingi, peningkatan tingkat agresif rendah, danmemfokuskan
sama seperti hasil. Manajer dalam budaya semacam ini didukung untuk mengambil risiko dan
berinovasi, disorong untuk terlibat dalam persaingan yang tak terkendali, dan akan memberi
perhatian pada bagaimana tujuan akan tercapai sama seperti apa tujuan yang akan dicapai.
Sarannya adalah Jadilah model peran yang terlihat, komunikasikan pengharapan etis, dan sediakan
pelatihan etika.

2. MENCIPTAKAN BUDAYA YANG INOVATIF

Para manajernya menyatakan bahwa budaya organisasi berdasarkan pada keterlibatan, komunikasi,
kreativitas, dan keragaman (dimana mereka melihatnya sebagai kunci inovasi).

3. MENCIPTAKAN BUDAYA YANG TANGGAP TERHADAP KONSUMEN

Karyawan harus mampu mengambil inisiatif, bahkan jika itu berada diluar persyaratan pekerjaan
mereka, untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Berdasar pada karakteristik ini, apa yang dapat
dilakukan manajer untuk membuat budayanya menjadi lebih tanggap terhadap konsumen,
mensosialisasikan layanan baru-menghubungi orang-orang pada tujuan dan nilai-nilai organisasi.

4. BUDAYA DAN SPIRITUALITAS ORGANISASI

Apakah spritualitas tempat kerja itu? Spiritualitas tempat kerja dikenal sebagai orang yag
mempunyai kepribadian yang berkembang dan terus berkembang dengan pekerjaan yang dilakukan
didalam komunitas. Spiritualitas tampaknya menjadi penting sekarang ini untuk beberapa alasan.
Karyawan mencari cara-cara untuk menyeimbangkan stress dan tekanan arus kehidupan yang selalu
berubah.

Berikut lima karakteristik budaya cenderung menjadi bukti dalam organisasi spiritual :

- Tujuan yang Kuat

- Berfokus pada Pengembangan Individual

- Kepercayaan dan Keterbukaan

- Pemeberian Wewenang pada Karyawan

- Toleransi Terhadap Pendapat Karyawan

Lingkungan

Pada bab 2 pembahasan kita tentang organisasi sebagai system terbuka menjelaskan bahwa
organisasi berinteraksi dengan lingkungannya karena organisasi itu mengambil input dan
menyalurkan output. Siapa pun yang mempertanyakan lingkungan luar terhadap pengelolaan harus
mempertimbangkan hal-hal berikut:

- Divisi Cadillac General Motors mengamati rata-rata pembeli mobil barunya berusia lebih dari
55 tahun. Untuk melawan kecenderungan demografis itu, para manajer perusahaan mencari
bebagai cara guna menarik generasi pembeli yang baru.

- Produsen isolasi saluran harus menggandakan menjadi lima kali lipat produksinya dalam
musim semi tahun 2003 untuk memenuhi permintaan masyarakat AS yang cemas untuk melindungi
rumah dari serangan teroris.

Kedua contoh itu terdapat kekuatan-kekuatan lingkungan yang memerankan peran pentig dalam
mebentuk tindakan para manajer. Dalam bagian ini, kita akan mengidentifikasikan beberapa
kekuatan lingkungan penting yang memengaruhi manajemen dan memperlihatkan bagaimana
kekuatan-kekuatan itu menjadi kendala bagi keleluasaan manajer.

Mendefinisikan Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal. mengacu pada lembaga atau kekuatan yang berada diluar organisasi tertentu
yang berpotensi? Kinerja organisasi itu. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, lingkungan
khusus dan lingkungan umum :

LINGKUNGAN KHUSUS

Lingkungan Khusus mencakup kekuatan-kekuatan luar yang mempunyai dampak langsung dan
segera pada keputusan dan tindakan manajer dan relevan secara langsung terhadap pencapaian
sasaran organisasi adalah unik dan berubah-ubah mengikutin perubahan kondisi. Unsur yang
membentuk lingkungan khusus? Yang utama adalah konsumen, pemasok, pesaing, dan kelompok
penekan.

1. KONSUMEN. Seperti yang telah dikatakan berkali-kali, organisasi ada untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Adalah konsumen atau klien yang menyerap hasil dari organisasi. Ini benar
bahkan untuk organisasi pemerintahan dan nirbala. Selera para konsumen dapat berubah atau
mereka dapat menjadi tidak puas dengan jasa atau produk organisasi itu. Tentu saja, beberapa
organisasi mengahadapi ketidakpastian yang jauh lebih besar yang dakibatkan oleh konsumen
mereka dibandng organisasi lain.

2. PEMASOK. Ketika Anda berpikir bahwa pemasok bagi organisasi tertentu, biasanya anda
membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan baku dan perlatan. Tetapi, istilah pemasok
juga mencakup penyedia input keuangan dan tenaga kerja. Para manajer berusaha menjamin
keberlangsungan aliran input yang diperlukan dengan harga serendah mungkin. Karena input
tersebut menunjukan ketidakpastian artinya, ketidaktersediaan atau penundaannya dapat secara
signifikan mengurangi efektivitas organisasi tersebut biasanya para manajer berusaha keras untuk
menjamin adanya aliran yang handal dan mantap. Penerapan prinsip dan metode e-bisnis telah
mengubah cara organisasi berurusan dengan pemasok.

3. PESAING. Semua organisasi mempunyai pesaing satu atau lebih. Antara lain Nike bersaing
melawan reebok. Adidas dan Fila. Coca-cola bersaing melawan Pepsi dan perusahaan minuman
ringan lainnya. Organisasi-organisasi nirbala, seperti The Metropolotan Museum of Art and Girl
Scout USA berasaing pula merebutkan dana, relawan dan pelanggan. Para manajer tidak boleh
mengabaikan persaingan. Apabila mereka mengbaikannya mereka akan mebayar mahal. Pesaing
dalam bentuk penetapan harga, pengembangan produk-produk baru, jasa yang ditawarkan, dan
semacamnya merupakan kekuatan penting lingkungan ang harus dipantau oleh para manajer dan
yang harus siap ditanggapi.

4. KELOMPOK PENEKANAN. Para manajer harus mengenali kelompok-kelompok kepentingan


khusu yang berusaha untuk memengaruhi tindakan berorganisasi. Contohnya, PETA (People for the
Ethical Treatment of Animals) menekan McDonald’s Corporation atas penanganannya pada hewan
sewaktu proses penyembelihan membuat McDonald’s memenuhi standar McDonald’s dalam
memprosesnya.

LINGKUNGAN UMUM

Lingkungan Umum mencakup kondisi umum ekonomi, politik/hukum. Social budaya, demografi,
teknologi, dan kondisi umum yang mungkin memengaruhi organisasi. Perubahan dalam sejumlah
bidang itu biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan khusus,
tetapi manajer harus mempertimbangkan bidang-bidang itu ketika mereka merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan.

1. KONDISI EKONOMI.

Tingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan, indeks pasar
saham, dan tahap siklus bisnis umum merupakan beberapa faktor ekonomi dalam lingkungan umum
yang dapat memengaruhi praktik manajemen dalam organisasi tertentu. Bahkan organisasi amal
seperti the United Way atau Muscular Dystrophy Association, merasakan dampak faktor-faktor
ekonomi. Selama kemunduran ekonomi, permintaan masyarakat akan jasa organisasi itu meningkat,
sementara sumbangan amal kepada organisasi itu biasanya menurun.

2. KONDISI POLITIK/HUKUM

Pemerintah federal, negara bagian dan lokal memengaruhi apa yang dapat atau tidak dapat
dilakukan organisasi. Beberapa peraturan federal mempunyai dampak yang signifikan. Sebagai
contoh, American with Disabilities Act of 1990 (ADA) dirancang dalam rangka membuat pekerjaan
dan fasilitas lebih dapat diakses oleh orang-orang yang cacat baik sebagai konsumen ataupun
karyawan. Aspek lain daro sector politik/hukum adalah kondisi dan stabilitas umum suatu Negara
tempat organisasi beroperasi dan sikap pejabata pemerintah terpilih terhadap bisnis.

3. KONDISI SOSIAL BUDAYA

Direktur riset dan pengembangan di Frito Lay, sebuah unit makanan ringan diPepsiCo Inc, sedang
mencari suatu langkah untuk dan membuat makanan camilannya menjadi lebih sehat. Salah satu uji
produknya adalah keripik kentang brokoli. Mengapa Frito Lay mencari produk yang berbeda
semacam itu? Karena kementrian kesehatan dan konsumen semakin cemas tentang bahaya dari
kegemukan dan diet yang buruk. Para manajer harus menyesuaikan praktik mereka dengan harapan
masyarakat yang berubah-ubah ditempat mereka bekerja. Karena nilai, kebiasaan, dan selera
berubah, para manajer harus pula berubah. Jika organisasi melakukan bisnis dinegara lain, manajer
perlu mengenal nilai dan budaya Negara tersebut dan mengelola organisasi dengan cara mengakui
dan menerapkan aspek social budaya tertentu itu.
4. KONDISI DEMOGRAFI

Kondisi demografi meliputi kecendrungan karakteristik fisik populasi, seperti jenis kelamin umur,
tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, komposisi keluarga, dan sebagainya. Perubahan
karakteristik ini memungkinkan bagaimana para manajer merencanakan, mengelola, memimpin, dan
mengendalikan.

5. TEKNOLOGI

Dalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling pesat selama seperempat abad
terakhir terjadi pada bidang teknologi. Kita hidup ketika teknologi terus-menerus berubah.
Contohnya seperti Prime Trucking Inc, dan Amazon.com, menggunakan informasi sebagai
keunggulan berasaing dan telah menganut sistem e-bisnis yang berteknologi maju untuk tetap
berada didepan pesaingnya. Keseluruhan bidang teknologi secara radikal mengubah cara mendasar
penyusunan organisasi dan cara manajer meneglola.

6. GLOBAL

Pada akhir dekade ini Nigeria akan mempunyai populasi yang lebih besar dari Rusia. Ethiopia akan
memiliki banyak penduduk daripada Jerman dan Maroko akan lebih padat daripada Kanada.
Globalisasi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi para manajer dan organisasi.
Para pesaing global dan pasar konsumen.

Bagaimana Lingkungan Memengaruhi Para Manajer

Mengetahui apa saja komponen lingkungan itu penting bagi manajer. Walau begitu, memahami
bagaimana lingkungan memahami manajer sama pentingnya. Lingkungan memengaruhi manajer
melalui derajat ketidakpastian lingkungan yang ada sekarang dan melalui berbagai hubungan
pemegang saham (stockholders) yang terjadi antara organisasi dan kelompok pendukung eksternal.

1. MENILAI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

Tidak semua lingkungan itu sama Lingkungan itu berbeda-beda menurut apa yang kita sebut derajat
ketidakpastian lingkungan, yang ditentukan oleh dua dimensi: derajat perubahan dan derajat
kerumitan lingkungan organisasi. Yang pertama dari dimensi itu adalah derajat perubahan, jika
komponen dalam lingkungan organisasi sering berubah kita menyebutnya lingkungan yang dinamis,
jika prubahan minimum kita meneybutnya lingkungan yang stabil. Lingkungan yang stabil mungkin
adalah lingkungan yang tidak memiliki pesaing baru. Kebanyakan industri sekarang ini menghadapi
perubahan yang lebih dinamis, sehingga membuat lingkungan mereka makin tidak pasti.

2. MENGELOLA HUBUNGAN STAKEHOLDER

Sifat dasar hubungan stakeholder hubungan eksternal merupakan cara lain lingkungan memengaruhi
manajer, semakin jelas dan aman hubungan itu semakin besar pengaruh manajer terhadap hasil
organisasinya. Siapakah stakeholder itu? Pemercaya adalah semua pihak dalam lingkungan eksternal
organisasi yang terpengaruh oleh keputusan dan tindakan organisasi. Mengapa pengelolaan dengan
stakeholder itu penting? Mengapa para manajer harus peduli terhadap pengelolaan hubungan
dengan stakeholder? Salah satu alasanna adalah pengelolaan tersebut dapat berakibat pada hasil
organisasi lainnya seperti membaiknya prediksi terhadap perubahan lingkungan , inovasi yang lebih
sukses dan lain-lain. Makin menentukan stakeholder itu dan makin tidak pasti lingkungannya, makin
perlu para manajer membangun kemitraan yang eksplisit dengan stakeholder itu daripada hanya
mengetahui keberadaannya.

Daftar Pustaka

Robbins, Stephen P, Coulter Marry. 2009. Manajemen Edisi Kedelapan / Jilid 1. Jakarta : Indeks.

PERANAN MANAJER

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama.
Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga
diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Untuk itu, peranan
manajer sangat diharapkan dapat memacu laju perkembangan suatu perusahaan.

Peranan yang dimainkan oleh manajer terbagi menjadi tiga, yaitu:


1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah,
pembagi sumber daya, dan perunding.

Manajer yang memimpin beberapa karyawan, biasanya memberikan pelimpahan masalah kepada
karyawannya berupa tugas-tugas pekerjaan yang harus di selesaikan tepat pada waktunya. Untuk
itu, seorang manajer harus mampu memberikan keputusan bagi tugas yang telah dikerjakan oleh
karyawannya demi terjaminnya mutu kerja yang telah dijunjung bersama. Konflik yang diciptakan
oleh seorang manajer bagi karyawannya ini bertujuan untuk meningkatkan sepak terjang para
karyawan dalam bekerja, sehingga tujuan perusahan bisa terwujud dengan baik. Sebagai contoh,
manajer sebuah perusahaan yang bergelut dibidang pemrograman, biasanya memberikan konflik
berupa tugas kepada karyawannya untuk membuat sebuah program. Kemudian bila program telah
dibuat, maka manajer harus menganalisa program tersebut dan memberikan keputusan apakah
program tersebut layak dan sesuai permintaan atau belum. Bila program tersebut belum layak, maka
manajer memberikan perbaikan atau meminta karyawannya untuk memperbaiki kesalahan yang ada
pada program tersebut dengan waktu yang sesingkat mungkin.

Untuk menghidari hal seperti itu, manajer harus mempunyai beberapa keterampilan, diantaranya:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Manajer harus mahir berkomunikasi atau memiliki keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
3. Keterampilan teknis (technical skill)

Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya membuat program komputer, memperbaiki mesin, akuntansi , dan lain-lain.

Dengan dibekali keterampilan diatas, seorang manajer akan lebih peka terhadap permasalahan yang
terjadi pada perusahaan, selain itu dia juga akan dapat segera membuat pemecahan dari masalah
tersebut. Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai
suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasikan subsistem-
subsistem dalam perusahaan. Dalam mengidentifikasikan masalah, manajer bergerak dari tingkat
sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam
memecahkan masalah manajer mengidentifikasikan berbagai solusi alternative, mengevaluasinya,
memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat suatu tindakan untuk memastikan bahwa
solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.

http://jokojokaw.blogspot.co.id/2011/11/peranan-manajer.html

KECAPAN MANAJER

Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan


Keterampilan teknis, Hubungan Manusia, Konseptual dan pengambilan
keputusan serta pengelolaan waktu.
a) Kecakapan teknis
Ketcakapan teknis merupakan keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan tugas khusus.
b) Kecakapan Personal
Kecakapan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional.
Kesadaran diri merupakan tuntutan mendasar manajer untuk
mengembangkan potensi dirinya di masa mendatang. Kesadaran diri
dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) kesadaran akan eksistensi diri sebagai
makhluk Tuhan YME, makhluk sosial, dan makhluk lingkungan, dan (2)
kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya.
c) Kecakapan Manajerial
d) Kecakapan Konseptual
Kecakapan Konseptual terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-
hal yang abstrak, mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan
memandang jauh kedepan. kecakapan konseptual menggunakan rasio atau
pikiran. Kecakapan ini meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah
informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas, serta mampu
memecahkan masalah secara tepat dan baik.

e) Kecakapan Pengkomunikasian
Kecakapan berkomunikasi dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan.
Sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat tempat tinggal
maupun tempat kerja, sangat memerlukan kecakapan berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan.
f) Kecakapan Kemanusiaan
Kecakapan Kemanusiaan merupakan kecakapan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain. Bekerja dalam kelompok atau tim
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang manusia
hidup. Salah satu hal yang diperlukan untuk bekerja dalam kelompok adalah
adanya kerjasama. Kemampuan bekerjasama untuk memecahkan masalah
yang sifatnya kompleks. Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama
adanya saling pengertian dan membantu antar sesama untuk mencapai
tujuan yang baik, hal ini agar manajer dapat membangun semangat
komunitas yang harmonis.
g) Kemampuan Analisis
Merupakan kecakapan dalam menggunakan rasio atau pikiran. Kecakapan ini
meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah informasi, dan mengambil
keputusan secara cerdas, serta mampu memecahkan masalah secara tepat
dan baik.
h) Kemampuan Mengambil Keputusan
Kemampuan Mengambil Keputusan adalah kemampuan yang berhubungan
dengan pemanfaatan waktu secara produktif
http://eddybastian.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

WILAYAH MANAJEMEN

.Wilayah Tugas Manajer


1. Konsep Dasar Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran
organisasi.
Keberhasilan masyarakat atau bangsa ditentukan oleh keberhasilan
seluruh organisasi yang terdapat dalam kehidupan masyarakat atau bangsa
itu. Sedang keberhasilan organisasi ditentukan oleh keberhasilan para
manajer guna mencapai tujuan organisasi tersebut.
Proses manajemen sendiri meliputi aktivitas-aktivitas yang
berhubungan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian. Organisasi merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang
bekerja sama dengan terkoordinasi, dengan cara terstruktur untuk
mencapai tujuan yang khusus ataui sekumpulan tujuan-tujuan.
Tujuan organisasi bermacam-macam tergantung dalam akta atau dasar
hukum didirikannya organisasi tersebut. Sebagai contoh perusaahan
didirikan dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Universitas didirikan untuk memperluas dan mengembangkan ilmu
pengetahuan. Masyarakat memerlukan organisasi, karena organisasi
melayani masyarakat, memungkinkan masyarakat mencapai tujuan (dengan
cara individual tidak dapat mencapainya), memperoleh pengetahuan dan
memberikan karir.
2. Tugas Manajer
Tugas menajer adalah bagaimana mengintegrasikan macam variable
(karakteristik, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya) ke dalam suatu
tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme
penyusuaian. Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan
variable diatas adalah :
a) Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan,
kebijaksanaan, supervise, dll.
b) Rancangan organisasi dan pekerjaan.
c) Seleksi, pelatihan, penilaian dan pekerjaan
d) System komunikasi dan pengendalian

Tugas manajer secara umum adalah memecahkan serta mencari jalan


keluar dari masalah yang timbul di dalam organisasi. Tugas-tugas manajer
dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a) Manajer menanggung beban tanggung jawab


b) Manajer harus menyeimbangkan antara sasaran, problem, dan kebutuhan
yang ada dakam oirganisasi.
c) Manajer harus menjadi seorang pemikir yang konsepsional
d) Manajer harus mampu bekerja sama melalui orsng lsin.
e) Manajer adalah seorang mediater
f) Manajer adalah seorang politikus
g) Manajer adalah seorang diplomat
h) Manajer adalah seorang pengambil keputusan

3. Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan
menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah
karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial
yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia
(supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua


manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan


istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan


pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan
pekerjaan
http://eddybastian.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai