Disusun Oleh :
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah
memberikan taufiq, rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat
beraktivitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “gas dan
termodinamika “ ini. Walaupun banyak isi dari rangkuman karya ilmiah ini saya
kutip langsung dari sumber. Tapi saya berharap karya ilmiah ini dapat membantu
dan menambah wawasan saudara-saudari yang ingin lebih memahami atau
mengetahui sekilas tentang “teori kinetik gas dan termodinamika “.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ……………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………........... 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..27
3.2 Saran………………………………………………………………….27
1
BAB I
PENDAHULUAN
Gas merupakan suatu zat yang molekul atau partikelnya bergerak bebas.
pada makalah ini akan dipelajari mengenai sifat mikroskopik dari suatu gas
dengan meninjau dari tekanan, volum dan suhu yang sering disebut dengan teori
kinetik gas.
Teori kinetik gas menjelaskan tentang perilaku gas ideal. Gas ideal akan
sistem fisis yang menganggap bahwa system-sistem fisis tersebut terdiri atas
Partikel gas dalam ruang berhubungan dengan tekanan, volume dan suhu.
Berapapun partikel gas, dapat diletakkan dalam suatu ruangan dengan volume
tertentu, begitupula sebaliknya. Gas terdiri atas gas ideal dan gas sejati
Selain itu akan dipelajari juga ilmu tentang energi yang sering disebut
panas dengan kerja. energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. hal
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah gas yang memenuhi
a. Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya
wadah.
ada kesebandingan antara hasil kali tekanan dan volum terhadap suhu yaitu
sebagai berikut :
PV α T
Demikian juga dengan massa sistem gas setelah divariasi dengan tekanan,
PV α MT
3
Untuk membuat persamaan diatas menjadi sempurna maka
untuk setiap gas jika kita menggunakan satuan massa tetapi menggunakan
mol. 1 mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang ada pada 12 gram atom
karbon-12 yaitu sebanyak 6,02 x 1023 partikel. Bilangan 6,02 x 1023 disebut
seperti berikut :
n= atau N = n No
Dengan :
Pv=nrt
Dengan :
4
t = Suhu gas (k)
pv = r t
pv = n k t
Oleh karena n = maka persamaan keadaan gas ideal dapat dinyatakan
n = Jumlah molekul
antarpartikel juga terdapat gaya tolak antarpartikel yang berasal dari sifat
elektris inti atom yang bermuatan positif. Massa atom terpusat pada inti
atom sehingga jika jarak atom terlalu dekat maka akan terjadi gaya tolak
konstan maka volum gas akan berbanding terbalik dengan tekanan mutlak,
5
Pernyataan lain dari hukum boyle adalah bahwa hasil kali antara tekanan
dan volum akan bernilai konstan selama massa dan suhu gas dijaga
Pv=
c
Keterangan:
Untuk gas dalam suatu wadah yang mengalami pemanasan dengan volum
dijaga tetap, pada proses 1 dan 2 hukum gay-lussac dapat ditulis seperti
berikut:
= ===> v = tetap
Dengan :
6
Suatu rumus turunan dari perkembangan dari hukum boyle dan gay lussac
Keterangan :
mutlak, selama massa dan tekanan gas dijaga konstan, dikemukakan oleh
Jacques charles tahun 1787. Dengan demikian volum dan suhu suatu gas
v = kt
perubahan volum dan suhu dari keadaan 1 ke keadaan 2 saat tekanan dan
v1 = v2
t1 t2
7
Dengan :
rotasinya.
total suatu sistem pada satu temperatur tertentu, yang darinya kapasitas
8
suatu gas ideal monoatomik memiliki energi kinetik rata-rata sebesar
kalor jenis benda padat. Teorema ini juga dapat digunakan untuk
untuk katai putih dan bintang neutron, karena teorema ini berlaku pula
yang sangat rendah. Ketika energi termal kBT lebih kecil daripada
dan kapasitas kalor dari derajat kebebasan ini akan lebih kecil daripada
nilai energi yang diprediksi oleh teorema ekuipartisi. Derajat kebebasan ini
9
tanda awal bagi para fisikawan abad ke-19 bahwa fisika klasik tidaklah
benar dan diperlukan model ilmiah baru yang lebih akurat dalam
menjelaskan fenomena ini. Selain itu, teorema ekuipartisi juga gagal dalam
Pada atmosfir planet bumi tidak ada gas helium dan hidrogen
bebas. Yang ada hanya nitrogen (78 %), oksigen (21 %), argon (0,90 %),
10
Keterangan :
m = massa (kg)
Keterangan :
11
v rms = kecepatan atau laju akar kuadrat rata‐rata (m/s)
Energi dalam (U) adalah total energi yang dikandung dalam sebuah
pergerakan sistem sebagai satu kesatuan dan energi potensial (Ep) sistem
akibat gaya-gaya dari luar. Oleh karena itu energi dalam bisa dirumuskan
mekanik ni) . Namun karena besar energi kinetik dan energi potensial pada
sebuah sistem tidak dapat diukur, maka besar energi dalam sebuah sistem
mengukur kalor (q) dan kerja (w), yang akan timbul bila suatu sistem
persamaan E = q - w.
positif. Jika sistem dikenai kerja oleh lingungan, maka w bernilai negatif.
kJ, dan sistem tersebut juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka perubahan
12
Perubahan energi dalam bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk
sama besar dengan jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang
dikeluarkan sama besar dengan kerja yang dikenakan pada sistem. Artinya,
tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi pada sistem.dan sop 2 botol
bier 1 botol.
hukum Gay‐Lussac tidak berlaku untuk semua kondisi gas maka analisis
kita akan menjadi lebih sulit. Untuk mempermudah analisis, dibuat suatu
model gas ideal. Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari‐hari, gas ideal
Adanya konsep gas ideal ini juga sangat membantu kita dalam meninjau
menurunkan hubungan yang lebih umum antara suhu, volume dan tekanan
gas.
13
2.9 Hukum Ke Nol Termodinamika
kesetimbangan termal secara lebih mendalam, mari kita tinjau tiga benda
(sebut saja benda A, benda B dan benda C). Misalnya benda B dan benda
benda B dan benda C juga berada dalam kesetimbangan termal. Dalam hal
ini, suhu benda B = suhu benda C. Jadi walaupun benda B dan benda C
14
Hal ini disimpulkan dalam sebaris kalimat indah berikut ini : Jika dua
lain.
atau termometer alkohol. Alkohol atau raksa bersentuhan dengan kaca dan
kaca bersentuhan dengan benda yang diukur suhunya, misalnya udara, air
atau tubuh manusia. Walaupun raksa tidak bersentuhan dengan udara atau
air atau tubuh manusia, tetapi karena raksa bersentuhan dengan kaca maka
ketika kaca dan udara atau air atau tubuh manusia berada dalam
kesetimbangan termal, maka raksa dan udara atau air atau tubuh manusia
Jadi mesin kalor mengambil kalor dari tempat yang bersuhu rendah dan
membuang kalor tersebut ke tempat yang bersuhu tinggi. Agar proses ini
15
secara alami hanya mau mengalir dari tempat bersuhu tinggi menuju
dari tempat bersuhu rendah menuju tempat bersuhu tinggi. Hal ini sesuai
16
pada mesin pendingin tampak seperti diagram
di bawah.
W = QH.
dipindahkan dari tempat bersuhu rendah (QL) dengan kerja (W) yang
17
Jika ingin menyatakan koefisien kinerja mesin pendingin dalam
a. Kulkas
18
Di dalam gulungan terdapat fluida yang berada dalam
keseimbangan fase (berada dalam wujud cair dan uap). Fluida tersebut
pada masa lalu adalah freon. Saat ini freon tidak digunakan lagi karena
lebih dingin daripada udara dalam kulkas maka kalor diserap cairan
dalam kulkas). Refrigeran yang sudah menjadi uap disedot oleh motor
19
diulangi lagi). Karena kalor yang berada di dalam kulkas bergerak
dingin.
b. AC (penyejuk ruangan)
seperti kipas.. Kalau kipas meniup gulungan kondensor yang ada di luar
c. Pompa Kalor
20
maka pompa kalor mengambil kalor di luar ruangan (QL) dan
sebagai berikut:
1) Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang
konstan.
(isobarik).
21
4) Proses pembakaran volume konstan (2– 3) dianggap sebagai proses
fluida kerja yang sama atau gas yang berada didalam silinder pada titik (1)
dapat dikeluarkan dari dalam silinder pada waktu langkah buang, pada
langkah isap berikutnya akan masuk sejumlah fluida kerja yang sama.
Keterangan:
DIAGRAM P - V
22
Diagram P-V Motor Otto 4 Langkah
Keterangan :
memenuhi siklus ideal diesel yaitu seperti siklus otto tetapi proses
23
mengenai pemasukkan sebanyak qm pada siklus diesel dilaksanakan
Keterangan:
Keterangan :
3 IAGRAM P - V
24
Siklus gabungan merupakan siklus udara pada tekanan terbatas.
tekanan terbatas atau siklus gabungan. Dalam siklus ini gerak isap (0-1)
Sebenarnya kedua gris tersebut tidak perlu berimpit, garis buang berada
diatas atau dibawah garis isap. Pada Naturally Aspirated Engine garis
buang berada diatas garis isap. Pada Engine Supercharger udara pada
waktu langkah isap dipaksa masuk ke silinder oleh pompa udara yang
digerakkan oleh mesin itu sendiri, disitu garis buang akan berada
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada kinetik gas terdapat beberapa hukum yaitu :
26
4. Hukum Charles
1. Isobaric
2. Isothermal
3. Isokhorik
4. Adiabatik
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan oleh kurangnya Referensi yang dimiliki penulis, maka untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman
demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
27
DAFTAR PUSTAKA
Hilman, setiawan. 2007. fisika untuk sma dan ma kelas xi. piranti darma kalokatama:
Jakarta.http://www.wikipedia.com