Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nabil Alvein Ahmad

Kelas : XII IIS 3

Salah Panggil
Ini adalah cerita yang sangat memalukan, dan tidak akan pernah kulupakan. Jadi,
kejadian saat itu adalah hari minggu. Sebelum hari minggu, aku dan temanku sudah berencana
untuk pergi ke TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Kami sudah janjian dari jauh hari. Kami akan
berangkat berenam.

Pada minggu pagi, aku sudah bersiap untuk segera berangkat. kami semua telah
berkumpul, dan segera melanjutkan perjalanan. Sekitar jam 9 pagi kami sudah sampai di TMII.
Karena ini hari minggu, suasana pagi ini sangat ramai sekali. Disana kami berkeliling ke semua
tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dengan berjalan kaki. Setelah puas dan lelah
berkeliling, kami pun akhirnya beristirahat di suatu tempat.

Karena lupa membawa minum dari rumah, akhirnya aku pergi ke sebuah warung untuk
membeli minuman. “Eh aku kesana dulu ya mau beli minum. Haus nih, aku lupa bawa minum
dari rumah”. “Yaudah sana jangan lama-lama ya” jawab temanku, Yuda. Kemudian aku segera
pergi untuk beli minum.

Tapi, aku karena hari ini adalah hari libur, warung ini pun jadi ramai. Ya.. mungkin cuaca nya
juga yang sedang panas. Mau bagaimana lagi? Akhirnya aku menunggu antrian untuk membeli
minuman. Setelah selesai membeli minum, aku langsung kembali ke tempat temanku tadi
berada. Tapi ternyata aku tidak melihat mereka! Mungkin karena aku terlalu lama membeli
minum, mereka jadi bosan menunggu? Atau mungkin mereka sengaja mengerjaiku? Akhirnya
aku memutuskan mencari mereka di sekitar sana.

Tapi karena sangat ramai, aku jadi bingung dan kesulitan untuk mencari mereka.
Ditambah lagi dengan cuaca yang panas. “Kemana ya mereka pergi? Bukannya bilang dulu kalau
mau pergi” ucapku dengan perasaan agak panik. Tapi akhirnya aku seperti melihat salah satu
dari mereka. Mungkin dia adalah temanku, namanya adalah Sobri. Dia memakai jaket abu-abu
dan topi hitam. Tanpa ragu aku pun memanggilnya.
“Bri, tunggu dong bri”, ucapku sambil teriak. Tapi dia tidak mendengarnya. Akhirnya aku
berusaha mendekatinya sambil terus memanggilnya. Karna dia tidak dengar, tanpa ragu
akhirnya langsung ku ambil topi dari kepalanya agar dia menengok. Kemudian dia berbalik
badan. Ternyata aku salah orang! Dia adalah orang lain yang terlihat mirip dengan Sobri.

“Kamu ngapain ngambil topi saya, segala teriak tidak jelas lagi. Kamu ngajak berantem??”
ucapnya dengan nada agak tinggi.

“Eh iya maaf mas, saya salah manggil. Saya kira mas itu Sobri teman saya, karna penampilannya
mirip” jawabku sambil mengembalikan topi nya. “Maaf ya mas maaf.. saya benar-benar tidak
tau”. lanjutku.

“Yasudah lain kali liat-liat dulu ya kalo mau manggil. Ga sopan tau.” balasnya dengan ekspresi
agak kesal. “Iya mas maaf saya beneran tidak tau.” balasku lagi.

Lalu aku pun segera pergi dengan perasaan sangat malu. Aku tertawa dalam hati karna
kejadian itu. “Dasar, kemana sih mereka ini?” Tapi tak lama kemudian, aku seperti melihat
beberapa dari mereka. Karna takut terjadi lagi hal seperti tadi, aku pun berusaha untuk
mendekati mereka. Ternyata benar, itu adalah mereka berlima, ya.. itu temanku. Setelah aku
tanya, ternyata mereka pergi untuk melihat orang yang berjualan pakaian.

“Eh kok pergi ga bilang-bilang sih? Tadi aku sampai salah manggil orang lho, malah sampai dia
marah” tanyaku dengan ekspresi sedikit marah.

“Maap ya tadi kita ngeliat ada baju menarik, jadi kami langsung kesini” jawab salah satu
temanku, Bayu.

Dengan perasaan agak marah bercampur tertawa aku menceritakan kejadian itu. Dan setelah
aku menceritakannya, mereka malah menertawaiku. Ini adalah hal yang tidak akan pernah
kulupakan. Dan tidak akan pernah ku ulangi lagi.

Anda mungkin juga menyukai