KUTIPAN
Kutipan langsung panjang 4 baris atau kurang
“Penggunaan perangkap serangga menggunakan atraktan atau zat penarik merupakan
salah satu teknik pencuplikan serangga yang mulai banyak dipergunakan, baik dalam
monitoring populasi maupun pengendalian hama” (Priawandiputra dan Permana,
2015).
“Poliploidi terjadi secara alami akibat kegagalan kromosom untuk memisahkan diri
pada saat anafase baik karena non-disjunction atau karena kegagalan pembentukan
spindel pembelahan” (Arumingtyas, 2016).
Kutipan langsung lebih dari 4 baris
“Struktur suatu vegetasi terdiri dari individu-individu yang membentuk tegakan
didalam suatu ruang komunitas tumbuhan terdiri dari sekelompok tumbuhan yang
masing-masing individu mempertahankan sifatnya, sedangkan komposisi dan struktur
suatu vegetasi merupakan fungsi dari beberapa factor, seperti flora setempat, habitat,
waktu dan kesempatan” (Rahim dan Wahyuni, 2017).
“Dari kenyataan bahwa ciri-ciri induk muncul kembali pada turunan tanaman ercis yang
tumbuh dari biji heterozygote, J. G. Mendel menyimpulkan bahwa kedua factor untuk
kedua ciri tidak bergabung (tidak bercampur) dalam cara apapun kedua factor itu tetap
berdiri sendiri selama hidupnya individu dan memisah pada waktu pembentukan
gamet-gamet” (Firdauzi, 2014).
Kutipan tidak langsung
Meilinda (2017) mengatakan, bahwa hereditas dibawa oleh gen yang ada di dalam DNA
pada masing-masing sel makhluk hidup dan makhluk hidup multiseluler tubuhnya
tersusun atas puluhan sampai triliunan sel dengan massa DNA yang saling mengkait.
Nusantari (2013) mengatakan, bahwa konsep genetika berkembang dari ilmu yang
sekedar membahas tentang bagaimana sifat itu diturunkan menjadi ilmu yang lebih luas
yakni ilmu yang mempelajari materi genetik.
DAFTAR PUSTAKA
1. BUKU
Arumintyas, E.L. 2016. Genetika Mendel : Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu Genetika. Malang:
UB Press.
Hamdi. 2016. Energi Terbarukan. Jakarta: Kencana.
Hariyanto, Sucipto. 2009. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya: Airlangga University
Press.
Rahim, Sukirman dan Dewi, W. 2017. Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya. Yogyakarta:
Deepublish.
Suryo. 2012. Genetika untuk Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2. jurnal
Arifianto. H., D.S.Hanafiah, dan E.H.Kardhinata.2015.Uji dari persilangan genotipe antara
beberapa varietas kedelai (Glycine max L. Merril) terhadap tertua masing-masing.
Jurnal Online Agroekteknologi. 3(3): 1169- 1179
Meilinda, 2017.Teori hereditas mendel: evolusi atau revolusi (kajian filsafat sains). Jurnal
Pembelajaran Biologi.4(1): 62-64
Nusantari, Elya. 2013. Jenis miskonsepsi genetika yang ditemukan pada buku ajar di sekolah
menengah atas. Jurnal Pendidikan Sains. 1(1): 52-64
Roini, Chumidach. 2013. Organisme konsep genetika pada buku biologi SMA kelas XII.
Jurnal EduBio Tropika. 1(1): 1-60
Priawandiputra,W., dan Permana, A.D. 2015. Efektifitas empat perangkap serangga
dengan tiga jenis atraktan di perkebunan pala (Myristic Fragrans Houtt). Jurnal
Sumberdaya Hayati. 1(2): 54-59
Firdauzi, N. 2014. Rasio perbandingan F1 dan F1pada persilangan starin n x b, dan
strain n x tx serta reseproknya. Jurnal Biology Science Education. 3(2): 26-34
3. Koran
Ghufron, F. 2019. Menumbuhkan spiritual ekologi. Jawa pos, 24 November 2019, hlm. 4.
Soefijanto, T. A. 2019. Kurikulum justru batasi kreatifitas. Jawa Pos, 24 November 2019, hlm.
11.
5. Prosiding
STKIP Siliwangi Bandung. 2016. Prosiding Seminar Pendidikan Nusantara 2016
Pembelajaran Inovatif Di Indonesia Dan Malaysia. Bandung: STKIP Siliwangi.