Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BERFIKIR KRITIS
DALAM ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

Anggota :
1. Nengah Sri Widiasih P1337424519225
2. Marlia Ulfa P1337424519148
3. Lely Siti Fatimah P1337424519133
4. Apti Rofiah P1337424519118
5. Dhany Kartika Sari P1337424519130
6. Meru Istiyar P1337424519181
7. Alif Pramitasari P1337424519185
8. Yuli Endah P P1337424519116

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN MAGELANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia yang berlimpah sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul
“ BERFIKIR KRITIS DALAM ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI ”. Adapun
maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas berfikir kritis Selama pembuatan
makalah ini kami menemukan berbagai hambatan dan kesulitan, namun berkat kerja sama
kelompok dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa diselesaikan tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini banyak kekurang,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya, dan kami penulis pada khusus nya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan,
semoga Allah SWT membalasnya. Amin.

Magelang , Agustus 2019

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .....................................................................................................
B. Rumusan masalah ................................................................................................
C. Tujuan penulisan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi kesehatan reproduksi .............................................................................
B. ruang lingkup kesehatan reproduksi ....................................................................
C. hak-hak reproduksi ...............................................................................................
D. Masalah reproduksi ..............................................................................................
E. masalah gender dan seksualitas ............................................................................
F. faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi................................................
G. crinical thingking dalam asuhan kebidanan .........................................................
H. clinical judgmen dalam asuhan kebidanan ...........................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial secara
utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan, dankemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia
(lansia) dan keluarga miskin
Asuhan kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan ataupun masalah dalam bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa
nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. Definisi lain menjelaskan bahwa
asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu atau
klien yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan sistematis, melalui suatu
proses yang disebut manajemen kebidanan.
Dalam proses pemberian asuhan, bidan diharapkan mampu menentukan
kebutuhan akan pengumpulan data dasar berdasarkan keluhan klien, dan mampu
menginterpretasikan data-data tersebut dengan tepat sehingga diagnosis yang
ditetapkan sesuai dengan keadaan klien. Kemudian dalam menatalaksana kasus,
asuhan-asuhan yang diberikan bidan harus sesuai dengan bukti ilmiah yang
terpercaya. Dalam proses ini, dibutuhkan keahlian bidan dalam berfikir kritis. Di
bawah ini dijelaskan lebih rinci tentang keterkaitan antara proses berfikir kritis
(critical thinking), penilaian klinis (clinical judgment) dan asuhan berdasarkan bukti
(evidence based).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang
dapat penulis rumuskan dan akan bahas adalah :
1. Apa pengertian kesehatan reproduksi
2. Apa ruang lingkup kesehatan reproduksi
3. Apa saja hak-hak reproduksi
4. Apa masalah reproduksi
5. Apa saja masalah gender dan seksualitas
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
7. Bagaimana crinical thingking dalam asuhan kebidanan
8. Bagaimana clinical judgmen dalam asuhan kebidanan
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan reproduksi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan reproduksi
3. Untuk mengetahui hak-hak reproduksi
4. Untuk mengetahui masalah reproduksi
5. Untuk mengetahui masalah gender dan seksualitas
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
7. Untuk mengetahui crinical thingking dalam asuhan kebidanan
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI KESEHATAN REPRODUKSI


Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan
menurut Depkes RI (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat,
fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi
yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan
seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi


Secara luas, ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :
1. Kesehatan bayi dan anak.
2. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi, termasuk PMS-
HIV/AIDS.
3. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi.
4. Kesehatan reproduksi remaja.
5. Pencegahan dan penanganan infertilitas.
6. Kanker pada usia lanjut dan osteopororosis.
7. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker serviks, mutilasi
genital, fistula, dan lain-lain.

C. Hak-hak reproduksi
menurut kesepakatan dalam International Conference on Population and
Development (ICPD) 1994 di Kairo bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi
individu secara utuh, baik kesehatan jasmani maupun rohani, meliputi :
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
2. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi.
3. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi.
4. Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan.
5. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak.
6. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya.
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual.
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi.
9. Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya.
10. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga.
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi.
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi.

D. Masalah reproduksi
1. Kesehatan, morbiditas (gangguan kesehatan) dan kematian perempuan yang
berkaitan dengan kehamilan. Termasuk didalamnya juga masalah gizi dan
anemia dikalangan perempuan.
2. Intervensi pemerintah dan negara terhadap masalah reproduksi, misalnya
program KB, undang-undang yang berkaitan dengan masalah genetik, dan lain
sebagainya.
3. Tersedianya pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, serta
terjangkaunya masalah ekonomi oleh kelompok perempuan dan anak-anak.
4. Kesehatan bayi dan anak-anak terutama bayi dibawah umur lima tahun.
5. Dampak pembangunan ekonomi, industrialisasi dan perubahan lingkungan
terhadap kesehatan reproduksi.

E. Masalah gender dan seksualitas


1. Pengaturan negara terhadap masalah seksualitas. Maksudnya adalah peraturan
kebijakan negara mengenai pornografi, pelacur, dan pendidikan seksualitas.
2. Pengendalian sosio- budaya terhadap masalah seksualitas, bagaimana norma-
norma.
3. Sosial yang berlaku tentang perilaku seks, homoseks, poligami, dan
perceraian.
4. Seksualitas dikalangan remaja
5. Status dan peran perempuan
6. Perempuan terhadap perempuan pekerja.

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi.


a. Faktor sosial-ekonomi dan demografi
b. Faktor budaya dan lingkungan
c. Faktor psikologis
d. Faktor biologis

G. Critical Thinking (Berfikir Kritis) dalam Asuhan Kebidanan


Berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, konten, atau masalah yang
dilakukan oleh pemikir secara aktif dan terampil secara konseptual dan memaksakan
standar yang tinggi atas intelektualitas mereka. Dapat juga diartikan sebagai proses
berfikir secara aktif dalam menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
informasi yang dikumpulkan dan atau dihasilkan melalui observasi, pengalaman,
refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai acuan dalam meyakini suatu konsep dan
atau dalam melakukan tindakan.
Dalam pelaksanaannya, hal ini didasarkan pada nilai-nilai universal intelektual
yang melampaui cabang suatu ilmu yang meliputi: kejelasan, akurasi, presisi,
konsistensi, relevansi, bukti suara, alasan yang baik, kedalaman, luasnya ilmu, dan
keadilan.
Dengan adanya proses berfikir kritis diharapkan dapat:
a. Menimbulkan pertanyaan penting terkait topik/masalah yang sedang difikirkan,
kemudian dapat merumuskan masalah dengan jelas dan tepat.
b. Mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-ide abstrak
untuk menafsirkan secara efektif terkait kesimpulan yang beralasan dan solusi
pemecahan masalah, menguji alternatif pemecahan masalah terhadap kriteria dan
standar yang relevan.
c. Berpikir terbuka dalam sistem pemikiran alternatif, mampu mengakui dan menilai
setiap permasalahan dengan asumsi yang beralasan, dapat menimbulkan implikasi,
dan konsekuensi praktis.
d. Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari tahu solusi untuk
masalah yang kompleks.
e. Proses berfikir kritis memerlukan komunikasi yang efektif dan kemampuan
pemecahan masalah serta komitmen untuk mengatasi sikap egois dan tertutup,
dengan prosedur:
 Mengenali masalah untuk menemukan cara-cara yang bisa diterapkan guna
memecahkan masalah tersebut.
 Memahami pentingnya prioritas dan urutan prioritas dalam pemecahan
masalah
 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang terkait (relevan).
 Mengenali asumsi yang tak tertulis dan nilai-nilai.
 Memahami dan menggunakan bahasa dengan akurat, jelas, dan tajam.
 Menafsirkan data untuk menilai bukti dan mengevaluasi argument/
pendapat
 Menyadari keberadaan hubungan logis antara proposisi.
 Menarik kesimpulan dan generalisasi yang dibenarkan.
 Menguji kesimpulan dan generalisasi masalah
 Merekonstruksi pola yang telah diyakini atas dasar pengalaman yang lebih
luas.
 Memberikan penilaian yang akurat tentang hal-hal tertentu dan kualitas
dalam kehidupan sehari-hari.

Singkatnya, tiga kunci utama untuk dapat berfikir kritis: RED (Recognize
assumptions, Evaluate arguments dan Draw conclusions) = mengenali masalah,
menilai beberapa pendapat, dan menarik kesimpulan. Dalam menyimpulkan hasil
pemikiran kritis, diperlukan upaya gigih untuk memeriksa setiap keyakinan atau
pemahaman akan pengetahuan berdasarkan dukungan bukti ilmiah (evidence based)
yang mendukung kecenderungan pengambilan kesimpulan tersebut.
Proses berfikir kritis merupakan kerangka dasar bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan, dalam bingkai manajemen kebidanan. Sehingga, apabila bidan
memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen kebidanan dengan sistematis dan terpola, maka bidan tersebut telah
menerapkan proses berfikir kritis. Penerapan dalam asuhan kebidanan ibu hamil
adalah dengan melaksanakan antenatal care sesuai dengan program yang telah
disepakati sebagai upaya pencegahan dan penanganan secara dini penyulit dan
kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada saat kehamilan, dengan menerapkan
manajemen kebidanan, sehingga diharapkan proses kehamilan dapat berjalan dengan
baik, ibu dapat melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat.

H. Clinical Judgment (Penilaian Klinis) dalam Asuhan Kebidanan

Kata penilaian sendiri dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk


membuat keputusan logis/ rasional dan menentukan apakah suatu tindakan yang akan
dilakukan benar atau salah. Sedangkan kata klinis, berkaitan dengan klinik atau
tempat perawatan; didasarkan pada observasi dan perawatan klien yang sebenarnya,
yang dibedakan antara konsep teori dan eksperimental, dan terdiri atas tanda-tanda
klinis dari suatu masalah kesehatan.

Berdasarkan uraian di atas, diuraikan bahwa penilaian klinis merupakan


penerapan informasi berdasarkan pengamatan aktual pada klien yang dikombinasikan
dengan data subjektif dan objektif yang mengarah pada kesimpulan akhir/ analisis/
diagnosis. Dapat diartikan juga sebagai suatu proses dimana perawat/ bidan
menetapkan data-data mengenai keadaan klien yang akan dikumpulkan, kemudian
membuat interpretasi data, dan diakhiri dengan penetapan diagnosis keperawatan/
kebidanan, kemudian mengidentifikasi tindakan keperawatan/ kebidanan yang tepat.
Hal ini termasuk proses pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan berfikir
kritis. Maka, disimpulkan bahwa penilaian klinis merupakan bagian dari proses
berfikir kritis.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Dalam kegiatan kebidana kita harus berfikir kritis dan Clinical Judgment (Penilaian
Klinis) dalam memberikan asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dan asuhan
kebidanan lain nya.
Berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, konten, atau masalah yang
dilakukan oleh pemikir secara aktif dan terampil secara konseptual dan memaksakan
standar yang tinggi atas intelektualitas mereka. sedangkan penilaian klinis merupakan
penerapan informasi berdasarkan pengamatan aktual pada klien yang dikombinasikan
dengan data subjektif dan objektif yang mengarah pada kesimpulan akhir/ analisis/
diagnosis.
B. SARAN
Diharapkan dengan mempelajari makalah ini kita sebagai tenaga kesehatan
akan lebih memahami dan dapat menerapkan dalam asuhan kebidanan, kita dapat
berfikir secara logis dalam mengambil keputusan atau tindakan sehingga tujuan yang
di inginkan bisa teraplikasikan dengan sukses dan dengan adanya program ini
diharapkan akan memperbaiki kuantilas kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://community.cochrane.org/about-us/evidence-based-health-care. Florida State
University.
Elder, Linda. (2007). Critical Thinking.
http://www.criticalthinking.org/pages/defining-critical-thinking/766. Tomales, CA.
Slawson DC, Shaughnessy AF. Teaching evidence-based medicine: should we be
teaching information management instead? Acad Med. 2005 Jul;80(7):685-9.
Sackett DL, Strauss SE, Richardson WS,et al. Evidence-based medicine: how to
practice and teach EBM. London: Churchill-Livingstone, 2000.

Anda mungkin juga menyukai