Anda di halaman 1dari 2

CAPM dan MODEL INDEKS

Salah satu prediksi inti dari capm adalah bahwa portofolio pasar merupakan portofolio efisien rerata
ragam. CAPM memperlakukan seluruh aset berisiko yang diperdagangkan. Untuk menguji efisiensi
dari CAPM portofolio pasar, perlu menyusun portofolio yang nilainya terbobot dengan ukuran besar
dan menguji efisiensinya. CAPM menunjukkan hubungan diantara perkiraan imbal hasil , sedangkan
semua yang dapat kita amati merupakan imbal hasil aktual atau pada periode penyimpanan yang
didapat, da hal ini tidak memerlukan perkiraan yang sebelumnya sama.

Hubungan ini juga dijelaskan dalam bentuk perkiraan imbal hasil E(ri) dan E(rM)

MODEL INDEKS dan IMBAL HASIL YANG DIDAPAT


CAPM merupakan pernyataan menegenai perkiraan imbal hasil atau ex ante. Untuk membuat
perkiraan akan imbal hasil yang didapat, kita dapat menggunakan model indeks, yang akan
kita gunakan dalam bentuk kelebihan imbal hasil:

Model indeks dan hubungan perkiraan imbal hasil-beta


Perlu diingat kembali bahwa CAPM hubungan perkiraan imbal hasil-beta untuk aset i dan
portofolio pasar (teoretis) adalah

Dimana βi = cov (Ri, RM) / 𝜎²M


Jika indeks M pada persamaan sebelumnya menunjukkan portofolio pasar yang nyata, kita
dapat mengambil perkiraan di tiap sisi persamaan guna menunjukkan bahwa spesifikasi
model indeks adalah.

CAPM mengagalkan uji empiris


Karena portofolio pasar tidak dapat di amati, uji CAPM berkisar di sekitar hubungan
perkiraan imbal hasil-beta. Uji tersebut menggunakan proksi semisal indeks S&P 500 agar
berguna bagi portofolio pasar sebenarnya. Uji tersebut kemudian menarik ketahanan asumsi
bahwa proksi pasar cukup mendekati portofolio pasar sebenarnya yang tidak dapat diamati.
CAPM menggagalkan uji tersebut yakni, data menolak hipotesis bahwa nilai alfa sama
dengan nol pada tingkat signifikansi yang dapat diterima.
Perekonomian dan validitas CAPM
Baik buruknya, beberapa industri diregulasi, dengan tingkat komisi yang menetap maupun
menerima harga. Tingkat komisi harus memutuskan apakah tingkat yang dibebankan oleh
perusahaan cukup untuk memberikan pemegang saham tingkat imbal hasil yang pas untuk
investasinya. Kerangka normatif dari tingkat tertentu adalah bahwa pemegang saham, yang
melakukan investasi diperusahaan, berhak untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang pas
atas investasi ekuitasnya. Perusahaan kemudian diperkenankan untuk membebankan harga
yang diperkirakan menghasilkan keuntungan yang sejalan dengan tingkat imbal hasil yang
pas tersebut: jika tingkat dibawah aturan saat ini terlalu rendah , maka tingkat imbal hasil
bagi investor ekuitas akan kurang sepadan dengan resikonya dan alfa akan menjadi negatif.

Industri investasi dan validitas CAPM


Banyak perusahaan investasi yang harus berpegang teguh pada kevalidan CAPM dan jika
mereka menilai CAPM tidak valid, mereka harus beralih pada kerangka pengganti untuk
memandunya di dalam menyusun portofolio optimal.
Ketika menyusun portofolio berisiko optimal yang diduga, para praktisi harus puas bahwa
indeks pasif yang mereka gunakan untuk tujuan memuaskan dan rasio dari alfa terhadap
ragam residunya merupakan ukuran yang tepat dari daya tarik investasi.
Penjabaran dari CAPM
Model beta nol
1. Portofolio yang merupakan kombinasi dari dua portofolio garis batas adalah
portofolio itu sendiri pada garis batas efisien.
2. Perkiraan imbal hasil aset dapat dinyatakan sebagai fungsi linier pasti dari perkiraan
imbal hasil pada dua portofolio garis batas efisien P daan Q menurut persamaan
berikut:
Cov(ri, rp) − Cov(rp, rQ)
𝐸(𝑟𝑖) − 𝐸(𝑟𝑄) = [E(rp) − E(rQ)]
σ2 p − Cov(rp, rQ)

3. Setiap portofolio pada garis batas efisien, kecuali portofolio ragam minimum global,
memilili portofolio “ sekutu” di bagian bawah (tidak efisien) dari garis batas yang
tidak berkorelasi. Karena tidak berkorelasi, portofolio sekutu disebut sebagai
portofolio beta nol dari portofolio efisien.

Anda mungkin juga menyukai