Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI PADA PELAYANAN

KESEHATAN

THE IMPLEMENTATION OF SUPERVISION TECHNIQUES ON


HEALTH SERVICES

Muhammad Amiruddin1; Muhammad Yusuf2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Manajemen Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
e-mail: muhammadamiruddin420@gmail.com; yusuf_fkep@yahoo.com

ABSTRAK
Pelaksanaan teknik supervisi di Puskesmas menjadi penting bagi supervisor kepada stafnya,
karena supervisi merupakan kegiatan proses pemberian sumber-sumber yang di butuhkan staf
untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga dengan adanya supervisi yang baik akan meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja staf dalam melaksanakan tugasnya, Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan teknik supervisi pada pelayanan kesehatan di
Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh 2017. Metode penelitian ini deskriptif eksploratif,
Subjek penelitian 47 responden dengan total sampel, Kuesioner yang digunakan dalam bentuk
skala likert berjumlah 10 pernyataan untuk mengukur pelaksanaan teknik supervisi, 5 pernyataan
untuk teknik supervisi langsung dan 5 pernyataan untuk supervisi tidak langsung, analisa data
menggunakan uji univariat. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan teknik supervisi pada
kategori baik (72,3%), pelaksanaan teknik supervisi langsung pada kategori baik (74,5%), dan
pelaksanaan teknik supervisi tidak langsung pada kategori baik (70,2%). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah pelaksanaan teknik supervisi pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Ulee
Kareng Kota Banda Aceh pada kategori baik. Diharapkan kepada supervisor selalu melaksanakan
supervisi baik langsung maupun tidak langsung kepada stafnya dan kepada seluruh staf untuk
selalu meningkatkan pelaksanaan tugasnya sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati,
sehingga hasil yang didapatkan lebih memuaskan dan penerima layanan kesehatan mendapatkan
kepuasan.

Kata kunci: supervisi, teknik supervisi langsung, teknik supervisi tidak langsung.

ABSTRACT
Implementation of supervision techniques in Public Health Center becomes important for
supervisor to the staff because supervision is the activity of resource provision process needed by
staff to finish the work so effectivity and efficiency of staff work in performing the duty will
increase by the existence of good supervision. The purpose of this research was to find out the
implementation of supervision techniques on health services in Ulee Kareng Public Health Center
of Banda Aceh City 2017. This research method was descriptive explorative. The subjects of the
research were 47 respondents by using total sample. The questionnaire used was in the form of
Likert scale with 10 statements to measure the implementation of supervision techniques, 5
statements for direct supervision techniques and 5 statements for indirect supervision. The data
analysis was by using univariate test. The resulth of the research indicated that the
implementation of the supervision techniques was in good category (72,3%), the implementation of
direct supervision techniques was in good category (74,5%), and the implementation of techniques
of indirect supervision was in good category (70.2%). From the results, it can be concluded that
the implementation of supervision techniques on health services in Ulee Kareng Public Health
Center of Banda Aceh City is in good category. It is advisable for the supervisor to always
supervise his staff both directly and indirectly and for all staff to always improve the
implementation of their duties in accordance with the agreed agreements in order that the results
obtained will be more satisfactory and the recipients of health services will be satisfied.

Keywords: supervision, direct supervision technique, indirect supervision technique.

1
PENDAHULUAN baik tertulis maupun lisan. (Kuntoro,
Pusat Kesehatan Masyarakat 2010, p. 108). Manfaat supervisi sebagai
(Puskesmas) merupakan tempat peningkatan efektifitas kerja dan
pelayanan kesehatan kepada seluruh peningkatan efisiensi kerja (Suarli &
masyarakat dan upaya kesehatan Bahtiar, 2012, p. 80).
individu tingkat primer dengan lebih Hasil penelitian oleh Yanti &
mengutamakan upaya promotif dan Warsito (2013, p. 111) menyebutkan
preventif untuk mencapai tingkat supervisi yang baik dapat dimanfaatkan
kesejahteraan yang menyeluruh kepada sebagai upaya untuk meningkatkan
masyarakat yang setinggi-tingginya di kualitas. Peningkatan mutu berhasil
suatu wilayah kerja tertentu (Permenkes apabila pelayanan yang di berikan
R.I, 2014, p. 3). Pelayanan kesehatan kepada penerima dapat memuaskan
akan dirasakan masyarakat apabila sesuai dengan kode etik dan standar
pemberiannya melebihi apa yang yang ada (Azwar, 1996, p. 38).
diharapkan (Muninjaya, 2013, p. 8). Penelitian yang di lakukan oleh
Pengarahan merupakan pengeluaran Tampilang (2013, p. 21) pada semua
penugasan, pesanan, dan instruksi yang perawat pelaksana yang bekerja di
memungkinkan pekerja memahami apa delapan ruang rawat inap di RSUD
yang di harapkan darinya, dan Liunkendage Tahuna menggunakan
pandangan serta pandangan pekerja penelitian observasional analitik dan
sehingga ia dapat berperan secara efektif pendekatan cross sectional dengan
dan efisien untuk mencapai objek kesimpulan adanya hubungan supervisi
organisasi (Swansburg, 2000, p. 256). kepala ruangan dengan kepuasan
Pengarahan (directing) sebagai fase perawat pelaksana. Penelitian lain oleh
kerja dalam manajemen yang diarahkan Andayani, A (2014) di Rumah Sakit
oleh manajer pada sebuah roda Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
organisasi (Marquis & Huston, 2013, p. dengan kesimpulan ada hubungan yang
364). signifikan antara teknik supervisi
Manajer memberikan pengarahan dengan kepuasan kerja perawat
(directing) melalui supervisi, karena pelaksana.
supervisi bagian dari pengarahan Berdasarkan uraian diatas, peneliti
(Kuntoro, 2010, p. 103). Supervisi dapat merumuskan masalah penelitian
merupakan pengamatan yang di lakukan yaitu “Pelaksanaan teknik supervisi pada
oleh supervisor terhadap kinerja seluruh pelayanan kesehatan.”.Tujuan penelitian
karyawan dan memberikan pengarahan adalah untuk mengetahui bagaimana
jika di temukan ketidaksesuaian dengan gambaran pelaksanaan teknik supervisi
perencanaan untuk mengatasinya (Suarli pada pelayanan kesehatan.
& Bahtiar, 2012, p. 80). Teknik
Supervisi ada dua yaitu supervisi METODE
langsung dan supervisi tidak langsung, Penelitian ini dengan desain
dimana supervisi langsung merupakan deskriptif eksploratif, penelitian ini telah
pengarahan langsung pada kegiatan dilaksanakan pada 22-28 Mei 2017 di
yang sedang berlangsung sedangkan Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda
supervisi tidak langsung merupakan Aceh. Sampel dalam penelitian ini
pengarahan dilakukan melalui laporan

2
adalah 47 responden dengan teknik total 3. Pendidikan
sampling. Terakhir
D-III 21 44,7
Pengumpulan data dilakukan D-IV 5 10,6
dengan membagikan kuesioner yang S-1 10 21,3
terdiri dari dua bagian, yaitu data S-2 1 2,1
demografi dan kuesioner penilaian SMA 9 19,1
Dokter Umum 1 2,1
teknik supervisi terdiri dari 10 4. Status
pernyataan menggunakan skala Likert. Kepegawaian
Data diolah dengan langkah-langkah: PNS 35 74,5
editing, coding, transferring, dan Bakti 3 6,4
Kontrak 5 10,6
tabulating. Honor 4 8,5
Penelitian dilakukan setelah 5. Status
mendapatkan surat lulus uji etik dari Perkawinan
Komite Etik Fakultas Keperawatan Menikah 43 91,5
Belum 3 6,4
Universitas Syiah Kuala dengan kode Janda 1 2,1
penelitian 111060502 yang bertujuan 6. Lama Kerja
untuk melindungi dan menjamin 0-6 tahun 10 21,3
7-15 tahun 21 44,7
kerahasiaan responden. Peneliti dalam >15 tahun 16 34,0
penelitian ini menekankan beberapa Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
etika yaitu: menghormati harkat dan bahwa distribusi umur yang tertinggi
martabat manusia, menghormati privasi adalah dewasa akhir (36-45) tahun
dan kerahasiaan subjek penelitian, sebanyak 18 orang (38,3%). Frekuensi
keadilan dan inklusivitas/keterbukaan, jenis kelamin tertinggi adalah
memperhitungkan manfaat dan kerugian perempuan sebanyak 45 orang (95,7%).
yang ditimbulkan. Frekuensi pendidikan terakhir tertinggi
Analisa data menggunakan analisa adalah D-III sebanyak 21 orang
univariat untuk melihat distribusi (44,7%). Frekuensi pekerjaan tertinggi
frekuensi dari setiap variabel. adalah Pegawai Negeri Sipil sebanyak
35 orang (74,5%). Ditinjau dari status
HASIL perkawinan, distribusi yang paling
Berdasarkan hasil penelitian yang banyak adalah status menikah 43 orang
telah dilakukan terhadap 47 responden, (91,5%). Lama kerja staf yang paling
didapakan hasil sebagai berikut: lama adalah >15 tahun sebanyak 16
Tabel 1. Karakteristik Responden orang (34,0%).
No Data f % Tabel 2. Gambaran pelaksanaan teknik
Demografi
supervisi
1. Usia
17-25 tahun 3 6,4 No Pelaksanaan f %
26-35 tahun 14 29,8 teknik
36-45 tahun 18 38,3 supervisi
46-55 tahun 12 25,5
1. Baik 34 72,3
2. Jenis kelamin 2. Kurang 13 27,7
Laki-laki 2 4,3 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
Perempuan 45 95,7 bahwa pelaksanaan teknik supervisi
pada pelayanan oleh supervisor dalam

3
kategori baik dengan frekuensi sebanyak laporan baik tertulis maupun lisan.
34 responden (72,3%). Seorang individu yang dipekerjakan
Tabel 3. Gambaran teknik supervisi oleh sebuah organisasi yang
langsung bertanggung jawab untuk secara efisien
No Supervisi f % mencapai tujuan organisasi (Sullivan,
langsung 2005, p. 45). Organisasi yang peduli
1. Baik 35 74,5
terhadap mutu memiliki sistim nilai
2. Kurang 12 25,5 yang mendukung terwujudnya
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan lingkungan yang kondusif untuk
bahwa pelaksanaan teknik supervisi menerapkan perbaikan mutu yang
langsung pada pelayanan kesehatan berkesinambungan (Koentjoro, 2011, p.
berada dalam kategori baik (74,5%) 121).
sebanyak 35 responden. Organisasi dalam menjaga kualitas
Tabel 4. Gambaran teknik supervisi layanan kesehatan, maka yang terkelola
tidak langsung tidak hanya merawat penyakit, tetapi
No Supervisi f % mereka juga merawat orang-orang
tidak dengan atau tanpa penyakit sehingga
langsung
terdapat kepuasan anggota yang
1. Baik 33 70,2
2. Kurang 14 29,8 merupakan ciri dari telah tercapai
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan keberhasilan (Kongstvedt, 2000, p. 163).
bahwa pelaksanaan teknik supervisi Perilaku organisasi juga terkait dengan
tidak langsung pada pelayanan kepuasan kerja karyawan, yang
kesehatan berada dalam kategori baik merupakan sebuah sikap (Robbins,
sebanyak 33 responden (70,2%) 2002). Pelayanan Kesehatan merupakan
upaya yang diberikan oleh Puskesmas
PEMBAHASAN kepada masyarakat yang mencakup
Gambaran pelaksanaan teknik perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
supervisi pada pelayanan pencatatan, pelaporan, dan di masukkan
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan ke dalam suatu system (PMK R.I, 2014,
bahwa pelaksanaan teknik supervisi p. 4). Pelayanan kesehatan dimasyarakat
pada pelayanan kesehatan di Puskesmas perlu terus ditingkatkan baik yang
Ulee Kareng Kota Banda Aceh adalah bersifat kuratif maupun promotif dan
kategori baik dengan frekuensi sebanyak preventif serta rehabilitatif (KMK R.I
34 responden (72,3%) dan kurang 2007).
sebanyak 13 responden (27,7%). Hasil penelitian Andayani : A,
Supervisi merupakan proses yang 2014, tentang hubungan supervisi kepala
mengacu angota unit kerja untuk ruang dengan kepuasan kerja perawat
berkontribusi secara positif agar tujuan pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah
organisasi tercapai (Ilyas, 2001, p. 149). Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Teknik Supervisi Menurut Kuntoro Banda Aceh, dengan hasil di dapatkan
(2010, p. 108) ada dua, yaitu: Supervisi bahwa ada hubungan antara teknik
Secara Langsung yang dilakukan pada supervisi dengan kepuasan kerja (p
kegiatan yang sedang berlangsung dan value = 0,028). Dari penelitian tersebut
kedua adalah teknik supervisi tidak maka dapat di simpulkan bahwa perawat
lanngsung yang dilakukan melalui pelaksana di ruang rawat inap rumah

4
sakit umum daerah dr. zainoel abidin kategori baik dan sebanyak 12
banda aceh mendapatkan supervisi yang responden (25,5%) pada kategori
baik dari atasan. Penelitian Tampilang kurang.
(2013, p. 21) tentang hubungan supervisi Supervisi merupakan upaya
kepala ruangan dengan kepuasan pengarahan dengan cara mendengarkan
perawat pelaksana di RSUD alasan dan keluhan tentang masalah
Liunkendage Tahuna menyebutkan dalam pelaksanaan dan memberikan
bahwa ada hubungan antara supervisi petunjuk serta saran-saran dalam
kepala ruangan dengan kepuasan mengatasi masalah yang dihadapi
perawat pelaksana. Selanjutnya pelaksana, sehingga meningkatkan daya
penelitian Riana (2013) tentang guna dan hasil guna serta kemampuan
hubungan supervisi dengan kinerja palaksana dalam melaksanakan upaya
perawat pelaksana di ruang rawat inap kesehatan puskesmas (Syafrudin, 2011,
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel p. 118). Supervisi Secara Langsung
Abidin Banda Aceh menunjukkan dilakukan pada kegiatan yang sedang
bahwa terdapat hubungan antara berlangsung, seorang supervisor dapat
supervisi dan teknik supervisi dengan terlibat kegiatan secara langsung agar
kinerja perawat pelaksanana. proses pengarahan dan petunjuk tidak di
Dari penelitian tersebut bahwa rasakan sebagai suatu perintah, bukan
perawat pelaksana di RSUD sebagai beban, tetapi supervisor
Liunkendage Tahuna mendapatkan memberikan motivasi, dukungan,
supervisi yang baik dari supervisor dan petunjuk dan melakukan diskusi dengan
perawat pelaksana di ruang rawat inap karyawan untuk perbaikan terhadap
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel sebuah perencanaan yang di anggap
Abidin Banda Aceh mendapatkan masih kurang dalam pelaksanaannya
supervisi yang baik dari atasan. (Kuntoro, 2010, p. 108).
Peneliti berpendapat bahwa, Pengamatan langsung harus
pelaksanaan teknik supervisi pada dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
pelayanan kesehatan di Puskesmas Ulee untuk itu ada beberapa hal yang harus
Kareng Kota Banda Aceh mendapatkan diperhatikan, diantaranya: sasaran
supervisi yang efisien dari supervisor. pengamatan, objektivitas pengamatan,
Hal ini terlihat saat penelitian dilakukan dan pendekatan pengamatan (Suarli &
seluruh staf melaksanakan tugasnya Bahtiar, 2012, p. 83). Melalui supervisi
sesuai dengan standar operasional diharapakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan, tujuan organisasi, tidak menyimpang,
walaupun umur dan tingkat pendidikan dan menciptakan pekerjaan sesuai
seluruh staf berbeda, namun mereka bisa dengan yang diinginkan (Keliat, 2012, p.
menjalankan tugasnya dengan efisien. 36). Peningkatan kinerja bawahan dapat
dilakukan oleh manajer dengan cara
Gambaran Pelaksanaan Teknik pembinaan, mentoring, dan counselling
Supervisi Langsung Pada Pelayanan (Sedarmayanti, 2011, p. 243).
Kesehatan Hasil penelitian ini di dukung oleh
Berdasarkan 3 menunjukkan bahwa hasil penelitian lain Afsari Andayani
pelaksanaan teknik supervisi langsung (2014), tentang hubungan supervisi
yaitu 35 responden (74,5%) pada kepala ruang dengan kepuasan kerja

5
perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Menurut Kuntoro (2010, p. 109)
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel supervisi secara tidak langsung
Abidin Banda Aceh, dengan hasil di dilakukan melalui laporan baik tertulis
dapatkan bahwa ada hubungan antara maupun lisan. Laporan tertulis yang
teknik supervisi dengan kepuasan kerja disampaikan dalam bentuk tulisan
(p value = 0,028). Dari penelitian (Sumarto, 2000, p. 154). Laporan lisan
tersebut maka dapat di simpulkan bahwa yaitu pimpinan dapat memperoleh data
perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan mendengarkan laporan lisan dari
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel staf (Sumarto, 2000, p. 153). Dengan
Abidin Banda Aceh mendapatkan supervisi diharapakan pekerjaan sesuai
supervisi yang baik dari atasan. dengan tujuan organisasi, tidak
Peneliti berpendapat bahwa, menyimpang, dan menciptakan
seluruh staf pelaksana pada pelayanan pekerjaan sesuai dengan yang
kesehatan di Puskesmas Ulee Kareng diinginkan (Keliat, 2012, p. 36).
Kota Banda Aceh berjumlah 47 orang Hasil penelitian ini di dukung oleh
dengan berbagai latar belakang hasil penelitian lain Riana (2013)
pendidikan mendapatkan supervisi tentang Hubungan Supervisi Dengan
langsung dari atasan dengan baik. Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Gambaran Pelaksanaan Teknik dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dengan
Supervisi tidak Langsung Pada hasil di dapatkan bahwa ada hubungan
Pelayanan Kesehatan antara teknik supervisi dengan kinerja (p
Berdasarkan hasil analisis tabel 4 value = 0,043). Dari penelitian tersebut
didapatkan bahwa pelaksanaan teknik maka dapat di simpulkan bahwa perawat
supervisi tidak langsung yaitu 33 pelaksana di ruang rawat inap Rumah
responden (70,2%) pada kategori baik Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
dan sebanyak 14 responden (29,8%) Banda Aceh mendapatkan supervisi
pada kategori kurang baik. yang baik dari atasan.
Supervisi merupakan upaya Peneliti berpendapat bahwa,
pengarahan dengan cara mendengarkan seluruh staf pelaksana pada pelayanan
alasan dan keluhan tentang masalah kesehatan di Puskesmas Ulee Kareng
dalam pelaksanaan dan memberikan Kota Banda Aceh berjumlah 47 orang
petunjuk serta saran-saran dalam mendapatkan supervisi tidak langsung
mengatasi masalah yang dihadapi dari atasan dengan baik. Hal ini terlihat
pelaksana, sehingga meningkatkan daya ketika staf melaksanakan tugas, baik
guna dan hasil guna serta kemampuan sedang menjalankan tugas atau sudah
palaksana dalam melaksanakan upaya selesai, staf memberikan laporan kepada
kesehatan puskesmas (Syafrudin, 2011, atasan baik itu kendala maupun
p. 118). Prinsip dasar supervisi yang keberhasilan sebuah program.
efektif adalah: supervisor mempunyai
komunikasi yang efektif (Dharma, 2004, KESIMPULAN
p. 17). Karena komunikasi secara efektif Berdasarkan hasil penelitian maka
merupakan hal yang sangat penting bagi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
para manajer di setiap organisasi teknik supervisi pada pelayanan
(Sabardi, 2001, p. 142). kesehatan di Puskesmas Ulee Kareng

6
Kota Banda Aceh 2017 berada pada Keliat, B, A. (2012). Model Praktik
kategori baik. Keperawatan Profesional Jiwa.
Diharapkan kepada supervisor di Jakarta : EGC
Koentjoro, T. (2011). Regulasi
Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda
Kesehatan di Indonesia.
Aceh untuk selalu melaksanakan tugas Yogyakarta : ANDI
supervisi baik langsung maupun tidak Kongstvedt, P, R. (2000). Pokok-Pokok
langsung kepada seluruh stafnya secara Pengelolaan Usaha Pelayanan
efisien dan kepada seluruh staf untuk Kesehatan. Alih Bahasa Susi
selalu meningkatkan pelaksanaan Purwoko. Jakarta : EGC
tugasnya sesuai dengan standar Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar
Manajemen Keperawatan.
operasioanal prosedur, sehingga hasil
Yogyakarta: Nuha Medika
yang didapatkan lebih memuaskan dan Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
penerima layanan kesehatan (2007). Pedoman Pelaksanaan
mendapatkan kepuasan. Bagi peneliti di Promosi Kesehatan di Puskesmas.
harapkan dapat menambah pengetahuan Jakarta : Menteri Kesehatan R.I
dan pengalaman dalam melakukan Marquis, B, L & Huston, C, J. (2013).
penelitian serta dapat di jadikan dasar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan: Teori & Aplikasi.
dalam melakukan penelitian di masa
Jakarta: EGC
yang akan datang. Bagi peneliti lanjutan Muninjaya, A, A, G. (2013). Manajemen
di harapkan dapat mengembangkan Mutu Pelayanan Kesehatan.
penelitian selanjutnya dengan cara Jakarta : EGC
mengobservasi secara langsung pada Permenkes R.I. (2014). Peraturan
setiap kegiatan pelayanan kesehatan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
yang akan atau sedang dilakukan.
Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Menteri
REFERENSI Kesehatan Republik Indonesia.
Andayani, A. (2014). Hubungan Riana. (2013).Hubungan Supervisi
Supervisi Kepala Ruang dengan Dengan Kinerja Perawat
Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Zainoel Abidin Banda Aceh 2014. Universitas Syiah Kuala :
Banda Aceh : Fakultas Fakultas Keperawatan
Keperawatan Universitas Syiah Robbins, S, P. (2002). Prinsip-Prinsip
Kuala Perilaku Organisasi. Aliha
Azwar, A, H. (1996). Menuju Pelayanan Bahasa Halida & Dewi Sartika.
Kesehatan yang lebih bermutu. Jakarta : Erlangga
Jakarta : Yayasan Penerbitan Sabardi, A. (2001) . Manajemen
Ikatan Dokter Indonesia Pengantar. Yogyakarta : UPP
Dharma, A. (2004). Manajemen AMP YKPN
Supervisi : Petunjuk Praktis bagi Sedarmayanti, Hj. (2011). Membangun
para Supervisor. Jakarta : PT Raja dan Mengembangkan
Grafindo Persada Kepemimpinan serta
Ilyas, Y. (2001). Kinerja : Teori, Meningkatkan Kinerja untuk
Penilaian dan Penelitian. Depok : Meraih Keberhasilan. Bandung :
Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan PT Redika Aditama
FKM UI

7
Suarli, S & Bahtiar, Y. (2012).
Manajemen Keperawatan dengan
Pendekatan Praktis. Jakarta :
Erlangga

Sumarto, R, H, & Dwiantara, L. (2000).


Sekretaris Profesional.
Yogyakarta : Kanisius
Sullivan, E, J. & Decker. (2005).
Effective Leadership &
Management In Nursing. USA:
Pearson Education
Swansburg, R, C. (2000). Pengantar
Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. Jakarta: EGC
Syafrudin. (2011). Buku Ajar Kesehatan
Masyarakat untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta : TIM
Tampilang, R, M. dkk. (2013).
Hubungan Supervisi Kepala
Ruangan dengan Kepuasan
Perawat Pelaksana Di RSUD
Liunkendage Tahuna. Universitas
Sam Ratulangi Manado : Fakultas
Kedokteran
Yanti, R, I & Warsito, B, E. (2013).
Hubungan Karakteristik
Perawat, Motivasi, Dan
Supervisi Dengan Kualitas
Dokumentasi. Proses Asuhan
Keperawatan. Jurnal Manajemen
Keperawatan. Dari:
http://jurnal.unimus.ac.id/index.ph
p/JMK/article/viewFile/1006/105
5.

Anda mungkin juga menyukai