Laporan Kasus KDP - 1
Laporan Kasus KDP - 1
Oleh:
RENA SAPITRI
220110156078
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien dan Keluarga
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 44 tahun
Tanggal lahir : 12 Oktober 1975
Alamat : Dusun Baru RT/RW.02/04 Kelurahan Cilamaya
Kec. Cilamayawetan Kabupaten Karawang
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Recidit Ca Mammae Sinistra
Tanggal Masuk RS : 28 Agustus 2019
Tanggal Pengkajian : 29 Agustus 2019
b. Identitas Keluarga (Penanggung Jawab)
Nama : Tn. S
Usia : 48 tahun
Alamat : Dusun Baru RT/RW.02/04 Kelurahan Cilamaya
Kec. Cilamayawetan Kabupaten Karawang
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada payudara sebelah kiri.
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan pada awalnya terdapat benjolan pada bekas operasi di
payudara bagian kirinya, kemudian terdapat luka pada bekas operasi tersebut
sehingga menyebabkan terjadi pendarahan pada payudara sebelah kiri tersebut.
Klien langsung pergi ke rumah sakit di Karawang, kemudian dirujuk ke RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan operasi.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Agustus 2019, klien
mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri, dikarenakan adanya benjolan
dan luka pada payudara sebelah kiri. Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti
ada yang menggigit dengan keras, nyeri dirasakan hampir di setiap waktu
namun hilang-timbul. Skala nyeri pada klien yaitu 6 (1-10), klien mengatakan
nyerinya sedikit berkurang apabila klien tertidur.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan, pada awalnya klien tidak merasa ada benjolan pada
payudaranya kemudian ketika sudah terlihat membesar baru diperiksakan ke
dokter. Dokter mendiagnosa klien mengalami tumor payudara, dan dilakukan
operasi pertama (biopsi) pada awal tahun 2017, selanjutnya dilakukan operasi
kedua (biopsi) pada akhir tahun 2017.
e. Riwayat Konsumsi Obat-obatan
Klien mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, klien mengkonsumsi obat-
obatan kemoterapi.
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan neneknya juga pernah mengalami kanker payudara, namun
belum sempat dioperasi neneknya sudah meninggal.
g. Riwayat Psikososial-Spiritual
1) Gambaran Konsep Diri
Citra tubuh : Klien mengatakan tidak merasa minder/rendah diri akan
kondisinya sekarang.
Identitas diri : Klien menyadari bahwa dirinya wanita dan berperilaku
sebagai wanita serta bahagia karena telah menjadi seorang
istri dan ibu.
Peran : Klien mengatakan siap menjalani perannya sebagai seorang
istri dan seorang ibu walaupun dengan kondisi penyakitnya
seperti ini.
Ideal diri : Klien mengatakan keinginannya agar cepat sembuh dan
tidak terkena lagi kanker.
Harga diri : Klien merasa baik-baik saja dan sudah menerima kondisi
penyakitnya.
2) Data Psikologis
Klien mengatakan klien sudah menerima kondisi penyakitnya saat ini,
karena klien mendapatkan banyak support terutama dari suami dan
keluarganya.
3) Data Sosial
Klien mengatakan hubungan sosialnya dengan keluarga dan orang
sekitarnya masih berjalan dengan baik karena klien tidak merasa minder
akan kondisinya.
4) Data Spiritual
Klien mengatakan pada awalnya klien tidak menerima dengan kondisi
penyakitnya ini, namun saat ini klien menyadari bahwa semua ini adalah
salah satu bagian dari takdir Tuhan.
h. Riwayat ADL
Pola Aktivitas Sebelum Masuk RS Sesudah Masuk RS
Pola Nutrisi
Pola Makan Sebelum dirawat di Saat dilakukan
rumah sakit, klien makan pengkajian, klien
dengan teratur 2-3x mengatakan nafsu
sehari sebanyak 1 porsi, makannya berkurang
berupa nasi, lauk-pauk, karena merasa mual
dan sayur. meminum obat-obatan
yang diberikan secara
oral karena pada saat itu
klien belum dipasang
infus.
Pola Minum Klien biasa minum air Saat dilakukan
putih sampai kurang pengkajian, klien sudah
lebih 1,5 L dan sesekali minum air putih kurang
minum teh manis di pagi lebih 1-2 botol 600 mL.
hari.
Pola Eliminasi
BAK Klien tidak memiliki Saat dilakukan
gangguan BAK, pengkajian, klien
biasanya klien BAK 4-5x mengatakan BAK lancar
sehari dengan warna urin dan tidak dipasang DC,
kuning. namun setelah operasi
klien dipasang DC.
BAB Klien tidak mempunyai Saat dilakukan
hambatan dalam BAB, pengkajian, klien
biasanya klien BAB 1x mengatakan sudah BAB,
sehari dengan konsistensi namun pada saat setelah
padat. operasi klien belum BAB
sama sekali.
Personal Hygiene Klien biasanya mandi 1- Saat dilakukan
2x sehari, keramas 2 hari pengkajian, klien
sekali, gosok gigi 1-2x mengatakan masih bisa
sehari, dan dilakukan mandi secara mandiri
secara mandiri. karena belum terpasang
infus, ketika sudah
dipoerasi klien belum
mandi sama sekali, dan
selama dirawat di rumah
sakit klien belum
keramas sama sekali.
Istirahat dan Tidur
Pola Tidur Malam Klien biasanya tidur Saat dilakukan
selama 6-8 jam sehari, pengkajian, klien
dengan kualitas tidur mengatakan selalu
nyenyak. mencoba untuk tidur
terus-menerusuntuk
meredakan nyeri.
Pola Tidur Siang Klien mengatakan Saat dilakukan
biasanya tidur siang 1-2 pengkajian, klien
jam sehari. mengatakan selalu
mencoba untuk tidur
terus-menerusuntuk
meredakan nyeri.
Mobilisasi Klien mengatakan dapat Saat dilakukan
mobilisasi dengan baik pengkajian, klien
secara mandiri. mengatakan masih bisa
mobilisasi secara
mandiri, namun pada saat
setelah operasi klien
mengatakan untuk
berdiri pun masih lemas
apalagi berjalan.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pengkajian Umum
1) Kesadaran : Compos mentis, E4M6V5
2) Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 70x/m
- Respirasi : 18x/m
- Suhu : 38,1⁰C
3) Antropomteri
BB : 69 kg
TB : 153 cm
𝐵𝐵(𝑘𝑔) 69
𝐼𝑀𝑇 = 2 = = 27,64 kg/m2
(𝑇𝐵(𝑚) ) 1,532
b. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
Inspeksi : Kepala simetris, rambut sedikit beruban, ikal pada ujung
rambut, rambut sedikit beruban, rambut tampak berminyak,
terdapat ketombe, tidak terdapat massa.
Palpasi : Kulit kepala terasa berminyak, tidak terdapat nyeri tekan.
2) Mata
Inspeksi : Kedua mata dapat terbuka, sklera putih, konjungtiva merah
muda, mata tampak sedikit kotor.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
3) Telinga
Inspeksi : Telinga simetris, terdapat serumen di kedua telinga,
Palpasi : Tidak terdapat nyeri.
4) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat serumen di hidung,
pernapasan cuping hidung (-).
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
5) Mulut
Inspeksi : Bibir berwarna agak kehitaman, mukosa bibir kering, gigi
berjumlah 30, lidah merah muda, refleks menelan dan
mengunyah tidak terganggu.
6) Leher
Inspeksi : Leher tampak simetris terhadap garis tengah tubuh, dapat
digerakkan ke kiri, kanan, atas dan bawah.
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
nyeri tekan.
7) Thorax
Inspeksi : Bentuk dada tidak simetris, terdapat luka pada payudara
sebelah kiri, pengembangan paru simetris antara paru kiri
dan kanan.
Palpasi : Terdapat benjolan pada payudara sebelah kiri, terdapat
nyeri pada payudara sebelah kiri.
Auskultasi : Bunyi paru vesikuler, bunyi jantung lup dup, irama jantung
reguler.
8) Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat distensi abdomen, tidak terdapat stoma.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat lesi, tidak terdapat
pembesaran hati.
Auskultasi : Bising usus 7x/menit.
9) Ekstremitas
Inspeksi : Ekstremitas lengkap, bentuk ekstremitas simetris, tidak
terdapat deformitas pada ekstremitas, tidak terdapat
keterbatasan gerak pada ekstremitas.
Palpasi : Tidak terdapat edema, tidak terdapat nyeri tekan.
Kekuatan otot : 5 5
5 5
10) Genital
Inspeksi : Tidak terdapat kateter urin.
6. Terapi
a. Terapi Farmakologi
- Ceftriaxone 1 x 2 gr per IV
- Ketoroloac 3 x 30 mg per IV
- Omeprazole 2 x 40 mg per IV
- Infus RL 1.000 cc/24 jam
- Infus Tutofusin 500 cc/24 jam
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Dx Tgl/jam Implementasi Respon Paraf
1.
2.