Anda di halaman 1dari 3

MENGUKUR DIODA

A. Tujuan

1) Mampu menggunakan Multimeter sebagai Ohm-meter untuk melakukan


pengukuran terhadap dioda dengan baik sesuai dengan standar prosedur operasi.
2) Sebelum Multimeter digunakan, melakukan peneraan angka nol dengan
menggunakan sekrup pengatur jarum,

B. Dasar Teori

Dioda adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengalirkan arus


hanya dalam satu arah saja. Dioda adalah sambungan bahan P-N yang berfungsi
terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-P menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-N
menjadi katode.

Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku
sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif
sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar
terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode
mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-
konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode
yang terbuat dari bahan silikon) pada anode terhadap katode agar diode dapat
menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini disebut sebagai tegangan halang
(barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium memiliki tegangan halang
kira-kira 0,3V.

Dioda adalah komponen elektronik yang memiliki dua elektroda yaitu; (1) Anoda
(a), dan (2) Katoda (k). Mengikuti anak panah pada simbol dioda (gambar 23), arus
listrik mengalir hanya satu arah yaitu dari Anoda ke Katoda. Arus listrik tidak akan
mengalir dari Katoda ke Anoda.

Diode dibedakan menurut fungsinya, seperti LED, diode zener, varaktor, schothky,
diode foto dll. Akan tetapi cara mengukur baik atau tidaknya sebuah diode adalah
sama untuk semua jenis diode.
Hal yang perlu diingat ketika mengukur dioda dengan Multimeter adalah :
a. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ohm () dan batas ukur (range) pada
posisi x1, x10, atau x1k, sesuai kebutuhan.
b. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki Katoda, kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Anoda. Bila jarum
menyimpang berarti Dioda masih dalam keadaan baik. Bila jarum tidak
menyimpang berarti dioda sudah rusak.
c. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki Anoda, kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Katoda. Bila jarum
menyimpang berarti Dioda masih dalam keadaan rusak. Bila jarum tidak
menyimpang berarti dioda masih baik.

C. Gambar Rangkaian

D. Langkah Kerja / Pengukuran


a. Perhatikan gambar rangkaian
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel
penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, gunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), untuk mengatur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi x1 atau x10 ohm.
e. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
f. Gunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur
posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol.
g. Setiap kali pindah batas ukur, lakukan langkah e dan f.
h. Mengacu pada gambar, letakkan probe merah di kaki katoda dan probe hitam di
kaki anoda.
i. Perhatikan jarum, hasil pengukuran isi pada tabel.
j. Letakkan probe merah di kaki anoda dan probe hitam di kaki katoda.
k. Perhatikan jarum, hasil pengukuran isi pada tabel.
l. Lakukan langkah h sampai k pengukuran untuk diode yang lain.
m. Buatlah kesimpulan dari hasil pengukuran
E. Tabel Pengukuran

Hasil Pengukuran
No Tipe Dioda
Forward Reverse
1
2
3
4
5
6

F. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai