Tinjauan Pustaka
Definisi
Trauma spinal adalah injuri/cedera yang terjadi pada spinal, meliputi spinal
collumna maupun spinal cord, dapat mengenai elemen tulang, jaringan lunak, dan
struktur saraf pada cervicalis, vertebralis dan lumbalis akibat trauma berupa jatuh
dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olah raga, dan sebagainya.
Trauma spinalis menyebabkan ketidakstabilan kolumna vertebral (fraktur atau
pergeseran satu atau lebih tulang vertebra) atau injuri saraf yang aktual maupun
potensial (kerusakan akar-akar saraf yang berada sepanjang medula spinalis
sehingga mengakibatkan defisit neurologi).
Epidemiologi
Di Amerika Serikat setiap tahun 60 juta penduduk mengalami trauma dan 50%
memerlukan tindakan medis. 3,6 juta membutuhkan perawatan di Rumah Sakit.
Didapatkan 300 ribu di antaranya mendapatkan kecacatan yang bersifat menetap
(1%) dan 8,7 juta menderita kecacatan sementara ( 30% ) dan menyebabkan
kematian sebanyak 145 ribu orang per tahun (0,5%). Di Indonesia penyebab trauma
spinal tebanyak adalah kecelakaan lalu lintas lebih kurang 12 ribu orang per tahun.
kecelakaan lalu lintas (44%), kecelakaan olahraga (22%), terjatuh dari ketinggian
(24%) kecelakaan kerja.
Etiologi
Etiologi cedera spinal secara umum terbagi atas adalah:
Trauma misalnya kecelakaan lalu lintas, terjatuh, kegiatan olah raga, luka
tusuk atau luka tembak.
Patofisiologi
Columna vertebralis berfungsi menyokong tulang belakang dan melindungi
medula spinalis dan saraf – sarafnya. Cedera medula spinalis dapat terjadi akibat
trauma columna vertebra atau ligamen. Umumnya tempat terjadinya cedera adalah
pada segmen C1-2, C4-6 dan T11-L2, karena segmen ini paling mobile sehinggga
mudah terjadi cedera. Cedera medula spinalis mengakibatkan perdarahan pada gray
matter medula, edema pada jam – jam pertama paska trauma.
Trauma medula spinalis dapat menimbulkan renjatan spinal (spinal shock) yaitu
terjadi jika kerusakan secara tranversal sehingga mengakibatkan pemotongan
komplit rangsangan. Pemotongan komplit rangsangan menimbulkan semua fungsi
reflektorik pada semua segmen di bawah garis kerusakan akan hilang. Fase renjatan
ini berlangsung beberpa minggu sampai beberapa bulan (3 – 6 minggu).
Gambaran Radiologi
Ketika seorang pasien dengan trauma tulang belakang dirujuk untuk pencitraan,
mekanisme pasti trauma tidak diketahui dalam banyak kasus. Oleh karena itu,
sebagian besar ahli radiologi menggunakan pendekatan pragmatis untuk klasifikasi
dan deskripsi fraktur vertebra yang didasarkan pada morfologi vertebra.
T2 WI menunjukkan penghancuran
total vertebra T10-T11 yang
mengakibatkan kyphosis
Gambaran cedera ligament
pada CT scan pada potongan
sagittal, menunjukkan ada
pelebaran sendi ( panah putih )
1. Hadley MN, Walters BC. Introduction to the guidelines for the management
of acute cervical spine and spinal cord injuries. Neurosurgery.
2013;72(suppl 2):5-16.
2. Harris TJ, Blackmore CC, Mirza SK, Jurkovich GJ. Clearing the cervical
spine in obtunded patients. Spine (Phila Pa 1976). 2008;33(14):1547-1553.
4. Tomycz ND, Chew BG, Chang YF, et al. MRI is unnecessary to clear the
cervical spine in obtunded/comatose trauma patients: the four-year
experience of a level I trauma center. J Trauma. 2008;64(5):1258-1263.
7. Como JJ, Diaz JJ, Dunham CM, et al. Practice management guidelines for
identification of cervical spine injuries following trauma: update from the
eastern association for the surgery of trauma practice management
guidelines committee. J Trauma. 2009;67(3):651-659.
8. Menaker J, Philp A, Boswell S, Scalea TM. Computed tomography alone
for cervical spine clearance in the unreliable patient–are we there yet? J
Trauma. 2008; 64(4):898-903; discussion 903-894.
9. Muchow RD, Resnick DK, Abdel MP, Munoz A, Anderson PA. Magnetic
resonance imaging (MRI) in the clearance of the cervical spine in blunt
trauma: a meta-analysis. J Trauma. 2008;64(1):179-189.
10. Schoenfeld AJ, Bono CM, McGuire KJ, Warholic N, Harris MB. Computed
tomography alone versus computed tomography and magnetic resonance
imaging in the identification of occult injuries to the cervical spine: a meta-
analysis. J Trauma. 2010;68(1):109-113; discussion 113-104