Anda di halaman 1dari 3

11/22/2019 Tren Global: Menerapkan Desain Kota Sehat | Koran Jakarta

Properti
No Comments
Jumat 14/6/2019 | 01:00

Tren Global: Menerapkan Desain Kota Sehat

Foto : istimewa

A A   A   Pengaturan Font

Kota yang sehat menjadi dambaan setiap warganya. Hal ini lantaran, kehidupan kota menggunakan energi yang lebih banyak
dibandingkan wilayah lainnya memicu pemanasan global.

Dengan sebuah desain, emisi karbon sebagai salah satu penyebab pemanasan global dapat dikurangi. Desain kota mampu
memberikan pengaruh pada pengurangan emisi karbon di wilayah tersebut.

FABRICations, sebuah studio desain dan dan peneliti desain di Belanda telah menyelidiki tentang kota-kota di Belanda yang
dapat mengurangi emisi karbon melalui desain kota. Mereka menganjurkan untuk kembali memikirkan ke sistem perkotaan
serta menelaah inti tentang kota.

Untuk menghasilkan desain kota yang sehat, studio mengembalikan kota sebagai “Metabolisme Urban”, mereka memimpikan
kota sebagai lapis insfrastruktur yang tumpang tindih serta proses yang melingkar. Sehingga, residu sebagai sampah dalam
proses kimiawi dari satu sistem dapat menjadi sumber daya untuk sistem yang berbeda.

www.koran-jakarta.com/tren-global--menerapkan-desain-kota-sehat/#print 1/3
11/22/2019 Tren Global: Menerapkan Desain Kota Sehat | Koran Jakarta

Studio telah mengembangkan enam strategi kota masa depan yang sehat. Melalui berbagai proyek penelitian yang
berkolaborasi. Mereka mampu menggunakan sisa panas dan energi untuk mengubah kota menjadi spon moderen, sirkulasi
melalui urbanisasi.

Cara yang pertama adalah menggunakan sisa panas dan mengurangi konsumsi energi. Sehingga. Masyarakat didorong untuk
menggunakan ruang publik dan fasilitas mobilitas yang berkelanjutan.

“Strategi ini diuji dalam proyek-proyek “Metabolisme dari Rotterdam” dan Agenda Tata Ruang Regional untuk Brabant (sebuah
wilayah di Belanda),” ujar studio seperti dilansir dari Archdaily.

Cara pertama ini dengan menangkap sisa panas dari area industri kota untuk menyesuaikan dengan rumah tangga, gedung
perkantoran, rumah kaca akhirnya ruang publik. Pada akhirnya, sisa panas digunakan untuk jalur sepeda supaya bebas es
pada musim dingin. Sehingga, semua suhu yang tersisa akan dimanfaatkan.

Pada tahap kedua mengubah kota moderen menjadi sepon yang akan menghasilkan ruang penyimpanan stormwater (air yang
tidak terserap tanah) yang fleksibel dengan fungsi tambahan di waktu yang tidak sibuk.

Dalam ekspansi di kota Ningo-Prampram untuk 1,8 juta penduduk. Lanskap banjir diperkenalkan untuk menangkap limpahan
berlebih di zona urban. “Jari hijau” memecah grid perkotaan yang dirancang sesuai dengan tipografi lanskap untuk menjadi
ruang serbaguna sebagai produksi pangan, rekreasi dan keanekaragaman hayati.

Pada tahap ketiga adalah mengumpulkan dan mengolah limbah organik untuk menyuburkan pertanian perkotaan dan
menghasilkan energi berkelanjutan.

“Metabolisme Rotterdam” membahas penggunaan kembali sampah organik di berbagai sudut. Di antaranya, sebuah sistem
untuk menangkap nutrisi dan fosfat dalam aliran air.

Zat-zat berharga yang biasanya tersapu oleh proses pertanian dan mengalir di sungai dapat digunakan kembali dalam
akuakultur dan insfrastruktur produk energi.

Teori tersebut juga berlaku bahwa pemilahan sampah rumah tangga dan membantu menangkap limbah dalam nilai
maksimum melalui produksi protein dan sistem energi biomassa.

Cara yang keempat adalah menetapkan praktik penggunaan kembali limbah konstruksi, mengurangi pembongkaran, logistik
bahan konstruksi dan konstruksi baru dengan mempertahankan warisan dan komunitas inklusif yang berkelanjutan.

Dalam desain Bajes Kwartier, bekas kompleks penjara yang diubah menjadi lingkungan perumahan berkelanjutan di masa
depan, emisi CO2 untuk konstruksi baru berkurang secara drastis dengan proses menggunakan kembali 95 persen bahan
konstruksi yang ada di lokasi. Empat dari bangunan yang ada akan dillestarikan dan ditransformasikan menjadi elemen ikonik
dan daya tarik publik.

Tahap kelima adalah memanfaatkan kantong perkotaan yang terbaikan menjadi ekologi perkotaan. Sehingga mendorong, gaya
hidup sehat melalui kontak langsung dengan alam.

Kedekatan semacam ini telah diusulkan dalam Jaringan Energi Ekologis, desain strategis untuk mengubah area dekat jalur
listrik menjadi koridor keanekaragaman hayati terbesar di Belanda.

Terutama di perkotaan, daerah-daerah tersebut biasanya pada pembatasan pembangunan dan sering berakhir diabaikan. Jika
diubah menjadi koridor hijau, mereka akan memberikan nilai tambah pada lingkungan perkotaan dan masyarakat.

Tahap keenam adalah memprioritaskan akses ke mobilitas berkelanjutan dan kendaraan listrik dengan membangun
insfrastruktur khusus bersama dengan penyediaan energi terbarukan.

www.koran-jakarta.com/tren-global--menerapkan-desain-kota-sehat/#print 2/3
11/22/2019 Tren Global: Menerapkan Desain Kota Sehat | Koran Jakarta

Dalam studi Highway x City, jalur mobilitas utama di Amsterdam diubah menjadi jalan-jalan kota dengan akses lebih baik
untuk pejalan kaki dan sepeda.

Selain itu dilengkapi dengan, stasiun pengisian daya kendaraan listrik dan rute lalu lintas bawah tanah. Alhasil, kota yang
ramah lingkungan ujungnya akan berimbas pada kesehatan warganya. din/E-6

www.koran-jakarta.com/tren-global--menerapkan-desain-kota-sehat/#print 3/3

Anda mungkin juga menyukai