Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

PERAN PERAWAT INFORMATIKA DALAM PELAUANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

1. Muuminah
2. Nia Mediawati
3. Selly Krimawati
4. Sri Wahyuni
5. Sucita Efendi
6. Tedi Mahendra Efendi

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyeslesaikan tugas makalah ini.
Solawat beriring salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu sehingga memperlancar
proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terimakasi sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi susuna kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalh ini dapat bermanfaat dan menginspirasi
untuki para pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Mataram,15 September 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya
terata pendidikan keperawatan di Indonesi, di samping akses informasi yang sangat cepat
di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di
keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai
kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini,
sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat
mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi
kesehatan, efektivitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan
tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas
organisasi terbentuk kendala standarisasi dan interoperabilitas sistem.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Itu Sistem Informasi Keperawatan?
2. Apa Saja Komponen Dari Sistem Informasi?
3. Bagaimana Pelaksanaan C Sistem Informasi Dalam Pelayanan Kesehatan?
4. Bagaimana Peran Perawat Dalam Sistem Informasi?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui peran perawat informatika dalam pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sarana yang organisasi dan manusia yang menggunakan
teknologi informasi, dalam pengumpulan data, proses, menyimpan, menggunakan, dan
menyebarkan informasi (Chaffey, 2005). Menurut Ball dan Hannah (2011) informasi
adalah pengetahuan khusus tentang entitas seperti fakta, peristiwa, suatu hal, manusia,
proses, ide, atau konsep.
Menurut James dan Peter (2008) sistem informasi adalah serangkaian prosedur
formal dimana dan dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada
pengguna. Sistem informasi disebut sebagai bentuk dalam teknologi yang digunakan
untuk membuat, kemudian menyimpan, melakukan pertukaran, dan menggunakan
informasi (Pearlson & Saudres, 2010).
Sistem informasi keperawat adalah ilmu yang mengintegrasikan keperawatan
dengan beberapa manajemen informasi dan ilmu analitis untuk mengidentifikasi,
menentukan, mengelola, dan berkomunikasi data, informasi, pengetahuan, dan
kebijaksanaan dalam praktek keperawatan (ANA, 2014). Sistem informasi keperawatan
adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk
mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, kemudian pelaksanan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan (Ball & Hannah, 2011).

2.2 Komponen Utama Sistem Informasi


Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
2.2.1 Komponen sumber daya manusia (Brainware)
Komponen sumberdaya manusia, meliputi pemakai akhir adalah orang yang
menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok,
teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan, kemudian pakar sistem
informasi adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem infromasi,
misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
2.2.2 Komponen perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software)
Komonen perangkat keras (hardware), meliputi semua peralatan yang digunakan dalam
memproses informasi, misalnya komputer dan periferalnya, lembar kertas, disk magnetic
atau optik dan flash disk.

Sedangkan perangkat luna (software), merupakan sekumpulan perintah atau funsi yang
ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer agar melaksanakan sesuatu.
Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap
aplikasi.
2.2.3 Data (Dateware)
Data (dateware) merupakan dasar sumber daya organisasi yang diperlukan untuk
memproses informasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio maupun video. Sumber
daya informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai pengelolaan sumber
daya data ke dalam database atau dasar pengetahuan. Tujuan utama dari database adalah :
1. Menghindari pengulangan data (redudansi).
2. Mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam
struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang mmproses).
2.2.4 Komponen Jaringan Komputer (Netware)
Komponen jaringan komputer (netware), sumberdaya jaringan merupakan media
komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi dan peralatan lainnya
dengan pengendali software komunikasi. Jaringan dapat berupa kabel, satelit, seluler, dan
alat yang mendukung jaringan seperti modem, software pengendali seperti prosesor serta
jaringan.
2.3 Proses Pelaksanaan Sistem Informasi Dalam Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan sistem informasi keperawatan, yaitu: 1) mengembangkan aplikasi, alat, dan
struktur yang membantu perawat dalam mengelola data, 2)mengevaluasi aplikasi, alat,
proses, dan struktur untuk menentukan efektivitas mereka untuk keperawatan, 3) adaptasi
teknologi informasi yang ada untuk memenuhi perawat dan kebutuhan pasien, 4) mengelola
sistem, implementasi, dan evaluasi, 5) bekerja sama dengan informatika kesehatan
professional lainnya dalam mengembangkan solusi informasi sebelum diidentifikasi
kebutuhan untuk perawat dan klin, 6) menggunakan teori informatika dan prinsip-prinsip
untuk mengembangkan dan menguji sistem pendidikan komputer, 7) mengembangkan dan
menguji model informatika dan dan teori-teori penanganan, berkomunikasi, atau mengubah
informasi keperawatan, 8) mengembangkan taksonomi atau penamaan sistem untuk
menggambarkan fenomena dan ketertiban perawatan, 9) melakukan penelitian untuk
memajukan pengetahuan yang basis sistem informasi perawat, 10) konsultasi tentang
informasi perawatan dengan pasien, dan 11) mengajarkan teori dan praktek informasi
keperawatan (Ball & Hannah,2011).

2.4 Peran Perawat Informatik Dalam Pelayanan Kesehatan


Beberapa peran perawat dalam sistem informasi, yaitu: 1) sebagai pengguna dan
pengelolaan dalam kegiatan pelayanan perawatan kepada pasien, 2) manajer, perawat
bertanggung jawab untuk terus-menerus memperbarui produk saat ini dan menjaga
mengikuti perkembangan baru yang sangat bermanfaat pada kemudahan dalam perolehan
informasi, kemudian mengembangkkan aplikasi seperti sistem pendukung keputusan, sistem
pelaksanaan tugas perawat, dan sistem penjadwalan, 3)sebagai klinikan sistem, perawat
bekerja dengan pihak penjual sistem komputer yang bertujuan dalam memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan dalam sistem informasi, 4) analisis sistem atau programer, perawat
dalam peran ini bekerja menganalisis sistem informasi dan memelihara sistem (Daniel &
Oyetunde, 2013).
Unsure sistem informasi dalam perawatan pasien, harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut: 1) desain, pilih, penggunaan, dan mengevaluasi program-program yang
mengevaluasi dan memonitor hasil perawatan, sistem perawatan, dan peningkatan kualitas
penggunaan sistem informasi kesehatan, 2) menganalisis elemen penting yang diperlukan
untuk pemilihan, penggunaan, dan evaluasi sistem informasi kesehatan dan teknologi dalam
melakukan perawatan pasien, 3) menunjukkan kemampuan konseptual dan keterampilan
teknis yang melibatkan dalam proses ekstraksi data dari praktek sistem informasi dan
database, 4) evaluasi masalah etika dan hukum dalam sistem penggunaan informasi, dan
teknologi perawatan pasien, 5) mengevaluasi sumber informasi kesehatan konsumen dalam
tingkat akurat, ketepatan waktu, dan kesesuaian (Hannah & Ball, 2011).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi keperawat adalah ilmu yang mengintegrasikan keperawatan
dengan beberapa manajemen informasi dan ilmu analitis untuk mengidentifikasi,
menentukan, mengelola, dan berkomunikasi data, informasi, pengetahuan, dan
kebijaksanaan dalam praktek keperawatan (ANA, 2014). Sistem informasi keperawatan
adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk
mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, kemudian pelaksanan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan (Ball & Hannah, 2011).
Beberapa peran perawat dalam sistem informasi, yaitu: 1) sebagai pengguna dan
pengelolaan dalam kegiatan pelayanan perawatan kepada pasien, 2) manajer, perawat
bertanggung jawab untuk terus-menerus memperbarui produk saat ini dan menjaga
mengikuti perkembangan baru yang sangat bermanfaat pada kemudahan dalam perolehan
informasi, kemudian mengembangkkan aplikasi seperti sistem pendukung keputusan,
sistem pelaksanaan tugas perawat, dan sistem penjadwalan, 3)sebagai klinikan sistem,
perawat bekerja dengan pihak penjual sistem komputer yang bertujuan dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan dalam sistem informasi, 4) analisis sistem atau
programer, perawat dalam peran ini bekerja menganalisis sistem informasi dan
memelihara sistem (Daniel & Oyetunde, 2013).
3.2 Saran

Semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi pembaca, apabila ada


kekurangan dalam penulisan laporan pendahuluan ini mohon kritiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Barsasella, Diana, 2012. Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta : Mitra Wacana Medika.

Anda mungkin juga menyukai