PEMBAHASAN
A. Kajian Teoretis
1. Pengertian
Dinamika rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi
dengan melibatkan gaya, massa dan faktor lain yang turut mempengaruhi gerak
rotasi. Suatu benda berotasi jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros
atau sumbu putar yang terletak pada salah satu bagian benda tersebut. Gerak
rotasi yang dipelajari pada topik ini difokuskan pada gerak rotasi pada sumbu
tetap. Adapun keseimbangan benda tegar adalah
Marthen Kanginan (2017:6) memaparkan dalam bukunya, Dinamika benda
tegar adalah resultan gaya yang dapat menyebabkan gerak translasi dan juga
rotasi. Marthen Kanginan (2017:6) juga memaparkan kembali dalam bukunya,
rotasi disebabkan dengan adanya torsi, yaitu ukuran kecenderungan sebuah gaya
untuk memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu.
Gerak rotasi benda dapat diamati dalam berbagai peristiwa di lingkungan
kalian. Bola yang menggelinding, gerak engsel pada pintu, gerakan katrol,
sekrup, dan roda merupakan contoh gerak rotasi benda. Sebagian besar gerak
rotasi yang dialami benda tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada sesuatu yang
menyebabkan benda tersebut berotasi. Pada bab ini kalian akan mempelajari
bagaimana sebuah benda dapat berotasi dan apa yang menyebabkannya.
3
4
B. Pembahasan
1. Torsi
Besaran yang menyebabkan terjadinya gerak rotasi adalah torsi. Besaran ini
disimbolkan dengan T. Torsi merupakan hasil kali antara gaya dengan
lengannya. Adapun lengan gaya merupakan jarak tegak lurus antara sumbu
rotasi dengan garis kerja gaya. Secara matematis, torsi dirumuskan sebagai
berikut :
5
τ = r F sin Ѳ
f = gaya (newton)
2. Momen Gaya
Massa benda merupakan ukuran kelembaman benda pada gerak lurus (gerak
translasi). Dengan menganalogikan hal tersebut, diperoleh besaran yang
menentukan kelembaman benda pada gerak rotasi. Besaran tersebut dinamakan
momen inersia yang disimbolkan dengan (/) dan dirumuskan sebagai berikut :
| = m r2
Pada hukum II Newton, hubungan antara gaya, massa, dan percepatan benda
dirumuskan sebagai berikut :
F= ma
Anda telah mengetahui bahwa torsi merupakan penyebab gerak rotasi dan
momen inersia (/) merupa-kan ukuran kelembaman pada gerak rotasi. Adapun
percepatan yang timbul pada gerak rotasi dinamakan percepatan sudut (a).
6
τ=|α
3. Momentum Sudut
L= | ω
Hukum II Newton untuk gerak rotasi dapat dinyatakan dalam rumus berikut.
Menurut rumusan tersebut dapat dipahami bahwa perubahan torsi yang terjadi
pada suatu benda merupakan laju perubahan momentum sudutnya.
7
Selain rumusan di atas gerak rotasi menurut hukum II Newton dapat dinyatakan
sebagai berikut :
∑τ = │α