Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR PEMBENTUKAN DAN

PENGAMBILAN MINYAK BUMI


Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi?

Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu:

• Pertama, ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan
terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
• Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke
“bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang
berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
• Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang
tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi
dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat
menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau
jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan
diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi. Temperatur bawah tanah,
yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam
pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari
65oC dan umumnya terurai pada suhu di atas 260oC. Hidrokarbon kebanyakan
ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177oC.

Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi?

• Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang
umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga
terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S)
atau nitrogen (N).

Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi?

• Ya, ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu:
young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak bumi young-shallow
biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental
dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik
didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep
membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling
rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan
menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang
dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena
dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi?

• Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus,
lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk.
Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang
diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan
umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu.
• Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan
tahun dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di
lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu
tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya
akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang terus, satu
lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di
bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat.
• Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung
oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri
mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan
karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya
kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya
menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua
diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta
tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta
dan 270-juta tahun.
Bagaimana caranya menemukan minyak bumi?

• Ada berbagai macam cara: observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei
seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan faktor keberuntungan.
• Survei gravitasi: metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan
perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.
• Survei magnetik: metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang
disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan.
• Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu
cekungan (basin). Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.
• Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan
untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai
lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan
dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah
perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat). Sinyal pantulan ini lalu
diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk
kemudian dapat diinterpretasikan.

Aplikasi metode seismik:

• Tahap eksplorasi: untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur
nanti akan digali.
• Tahap penilaian dan pengembangan: untuk mengestimasi volume cadangan
hidrokarbon dan untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik.
• Pada fase produksi: untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak
antar fluida reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan tekanan
reservoir.

Setelah kita yakin telah menemukan minyak, apa selanjutnya?

• Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir. Yang


pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran
(drilling), memasang tubular sumur (casing) dan penyemenan (cementing). Lalu
proses completion untuk membuat sumur siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi
yaitu pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi
beserta asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan
kepala sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai
peralatan keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan,
metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk
mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum
dinamakan logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor ataupun
sumurnya sudah jadi.

Ada berapa macam jenis sumur?

Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur:

• Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk
mentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
• Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi
(confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk
memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
• Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu
lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal
mungkin dari lapangan tersebut.

Istilah persumuran lainnya:

• Sumur produksi: sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun
keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.
• Sumur injeksi: sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat
Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.
• Sumur vertikal: sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
• Sumur berarah (deviated well, directional well): sumur yang bentuk geometrinya
tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.
• Sumur horisontal: sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal.
Merupakan bagian dari sumur berarah.
Mengapa digunakan lumpur untuk pemboran?

• Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang
digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai
lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur
merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (well-control), karena
tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam
sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding
sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam
formasi (fluid-loss).

Bagaimana pengerjaan pemboran sumur dilakukan?

• Pemboran sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada


mata bor. Pada pemboran konvensional, seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan
oleh alat yang disebut turntable. Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara
elektrik ataupun transmisi mekanikal. Dengan berputar, roda gerigi di mata bor akan
menggali bebatuan. Daya dorong mata bor diperoleh dari berat pipa bor. Semakin
dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu
persatu. Selama pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui
dalam pipa bor ke bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan
lumpur tadi keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan.
Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara
lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pemboran.

Mengapa pengerjaan logging dilakukan?

• Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur
dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi
pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai
frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan
sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi
(coring) dari dinding sumur, dsb.
• Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan
sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel
listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat
logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal”
(gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.)
ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh
berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan
sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi
menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan.
Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai
macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan
log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan
ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat
pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.
• Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan
bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan
melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah
lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD
berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma-
ray) sedini mungkin pada saat pemboran.
• Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua
informasi dari partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur
pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter
pemboran dan formasi sumur yang sedang dibor.

Mengapa sumur harus disemen?

Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian:

• Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat.
Sebelum penyemenan ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur.
Campuran semen (semen+air+aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah
antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing dengan lubang sumur, bisa
casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai macam lapisan
formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan
beban aksial casing dengan casing berikutnya, menyokong casing dan menyokong
lubang sumur (borehole).
• Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi.
Tujuannya bermacam-macam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang
sempurna, bisa untuk menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang tidak
dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing,
dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya.

Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya
dengan air, jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam
aditif, properti semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.

Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan
khusus. Sesudah menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati
casing. Kemudian bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida
lainnya, seringnya lumpur atau air, terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung
casing masuk lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan seluruh
atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu
dan semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat
dilanjutkan.

Untuk apa directional drilling dilakukan?

Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal.


Directional drilling (pemboran berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang
sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk mencapai target yang diinginkan.

Tujuannya dapat bermacam-macam:

• Sidetracking: jika ada rintangan di depan lubang sumur yang akan dibor, maka lubang
sumur dapat dielakan atau dibelokan untuk menghindari rintangan tersebut.
• Jikalau reservoir yang diinginkan terletak tepat di bawah suatu daerah yang tidak
mungkin dilakukan pemboran, misalnya kota, pemukiman penduduk, suaka alam atau
suatu tempat yang lingkungannya sangat sensitif. Sumur dapat mulai digali dari
tempat lain dan diarahkan menuju reservoir yang bersangkutan.
• Untuk menghindari salt-dome (formasi garam yang secara kontinyu terus bergerak)
yang dapat merusak lubang sumur. Sering hidrokarbon ditemui dibawah atau di
sekitar salt-dome. Pemboran berarah dilakukan untuk dapat mencapai reservoir
tersebut dan menghindari salt-dome.
• Untuk menghindari fault (patahan geologis).
• Untuk membuat cabang beberapa sumur dari satu lubung sumur saja di permukaan.
• Untuk mengakses reservoir yang terletak di bawah laut tetapi rignya terletak didarat
sehingga dapat lebih murah
• Umumnya di offshore, beberapa sumur dapat dibor dari satu platform yang sama
sehingga lebih mudah, cepat dan lebih murah
• Untuk relief well ke sumur yang sedang tak terkontrol (blow-out)
• Untuk membuat sumur horizontal dengan tujuan menaikkan produksi hidrokarbon.
• Extended reach: sumur yg mempunyai bagian horizontal yang panjangnya lebih dari
5000m
• Sumur multilateral: satu lubang sumur di permukaan tetapi mempunyai beberapa
cabang secara lateral di bawah, untuk dapat mengakses beberapa formasi hidrokarbon
yang terpisah

Pemboran berarah dapat dikerjakan dengan peralatan membor konvensional, dimana pipa bor
diputar dari permukaan untuk memutar mata bor di bawah. Kelemahannya, sudut yang dapat
dibentuk sangat terbatas. Pemboran berarah sekarang lebih umum dilakukan dengan memakai
motor berpenggerak lumpur (mud motor) yang akan memutar mata bor dan dipasang di ujung
pipa pemboran. Seluruh pipa pemboran dari permukaan tidak perlu diputar, pipa pemboran
lebih dapat “dilengkungkan” sehingga lubang sumur dapat lebih fleksibel untuk diarahkan.

Apakah perforating?

• Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan
semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi
dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
• Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur
sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan
dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan
metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu
menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu yang
sangat singkat.
• Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging
atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).

Apa artinya Well Testing?

Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara
dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang. Tujuannya:

• Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi.


• Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan
kualitasnya.
• Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama
akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi.

• Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan


cara memberi gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika
reservoirnya sudah/sedang berproduksi, tes dilakukan dengan cara menutup sumur
untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup test. Jika reservoirnya
sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test.

Apakah tujuan stimulasi?

• Stimulasi (stimulation) adalah proses mekanikal dan/atau chemical yang ditujukan


untuk menaikan laju produksi dari suatu sumur. Metode stimulasi dapat dikategorikan
tiga macam yang semuanya memakai fluida khusus yang dipompakan ke dalam
sumur.
• Pertama, wellbore cleanup. Fluida treatment dipompakan hanya ke dalam sumur,
tidak sampai ke formasi. Tujuan utamanya untuk membersihkan lubang sumur dari
berbagai macam kotoran, misalnya deposit asphaltene, paraffin, penyumbatan pasir,
dsb. Fluida yang digunakan umumnya campuran asam (acid) karena sifatnya yang
korosif.
• Yang kedua adalah yang disebut stimulasi matriks. Fluida diinjeksikan ke dalam
formasi hidrokarbon tanpa memecahkannya. Fluida yang dipakai juga umumnya
campuran asam. Fluida ini akan “memakan” kotoran di sekitar lubang sumur dan
membersihkannya sehingga fluida hidrokarbon akan mudah mengalir masuk ke dalam
lubang sumur.
• Teknik ketiga dinamakan fracturing; fluida diinjeksikan ke dalam formasi dengan
laju dan tekanan tertentu sehingga formasi akan pecah atau merekah. Pada propped
fracturing, material proppant (mirip pasir) digunakan untuk menahan rekahan formasi
agar tetap terbuka. Sementara pada acid fracturing, fluida campuran asam digunakan
untuk melarutkan material formasi di sekitar rekahan sehingga rekahan tersebut
menganga terbuka. Rekahan ini akan menjadi semacam jalan tol berkonduktivitas
tinggi dimana fluida hidrokarbon dapat mengalir dengan lebih optimum masuk ke
dalam sumur.

Apakah yang dimaksud dengan artificial lift?

• Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi,
dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya
tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis
jika mengalir secara alamiah.
• Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis
peralatannya.
• Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa
sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam
sumur.
• Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke
dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan
lebih mampu mengalir sampai ke permukaan.
• Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di
permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump.
Menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida
formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa
ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk
• Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur
bertekanan tinggi lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati
lubang nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga
mampu mendorong minyak sampai ke permukaan
• Kelima, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor).
Pompa dipasang di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya
dihubungkan dengan batang baja yang disebut sucker rod

Apa yang dimaksud dengan Enhanced Oil Recovery?

EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah
dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam
teknik EOR yang umum:

• Teknik termal: menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk


menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan
fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan
terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular.
Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).
• Teknik chemical: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer
untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan.
Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir.
• Proses miscible: menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan
minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon,
gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.

Selain bahan bakar, apa saja yang dapat dibuat dari minyak dan gas?

Ban mobil, disket komputer, kantung plastik, sandal, tali nilon, boneka, bandage, colokan
listrik, crayon warna, atap rumah, skrin teras rumah, kamera, lem, foto, kapsul untuk obat,
aspirin, pupuk, tuts piano, lipstik, jam digital, gantole, kacamata, kartu kredit, balon, shampo,
bola golf, cat rumah, lensa kontak, antiseptik, piring, cangkir, tenda, deodorant, pasta gigi,
obat serangga, CD, gorden bak mandi, pengering rambut, parfum, bola sepak, pakaian, krim
pencukur jenggot, tinta, koper, pelampung, pewarna buatan, kacamata keselamatan, pakaian
dalam, lilin, payung, mobil-mobilan, keyboard komputer, pengawet makanan, pulpen …. dan
lain-lain tak terhitung lagi banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai