KABUPATEN ASMAT
PEMERIKSAAN PRA ANESTESI DAN SEDASI
No Dokumen : No.Revisi : Halaman :
PAB.SPO.001 0 1/6
RSUD AGATS
OPERASIONAL
PENGERTIAN Melakukan preoperasi visite oleh Penanggung Jawab Anestesi untuk memastikan
kelayakan pasien untuk dilakukan suatu jenis operasi atau tindakan, persiapan yang
diperlukan dan menjelaskan jenis anesthesia yang akan diberikan serta kemungkinan
komplikasi yang bisa terjadi.
TUJUAN 1. Memeriksa ulang secara menyeluruh keadaan fisik pasien, diagnose kerja, hasil
laboratorium, pemeriksaan penunjang, jawaban konsul dari dokter spesialis lain (bila ada)
dan rencana operasi dari dokter bedah yang terlibat
2. Menentukan status klinis pasien berdasarkan klasifikasi ASA dan menentukan rencana
tindakan anestesi-sedasi yang akan dilakukan.
3. Menentukan persiapan pasien untuk menjalani prosedur operasi bedah, anestesi-sedasi
atau suatu tindakan (puasa, produk darah, pemberian obat premedikasi dll).
4. Menentukan rencana kebutuhan analgetik pasien untuk pasca operasi yang bias berubah
menyesuaikan dengan keadaan selama operasi
5. Menentukan rencana kebutuhan ruangan perawatan khusus (ICU/HCU) untuk pasien
pasca operasi jika dibutuhkan
6. Menyampaikan rencana tindakan prosedur anestesi yang akan dilakukan kepada pasien
dan atau keluarga / kerabat pasien dari mulai tata cara prosedur, tujuan, kemungkinan efek
samping, komplikasi, serta alternative lain dari tindakan
7. Mengurangi angka kesakitan dan kematian selama tindakan anestesia-sedasi dan
pembedahan
PROSEDUR A. PRINSIP
1. Sebagai bagian dari standar dasar pengelola ananestesi-sedasi dimana Penanggung Jawab
Anestesi bertanggung jawab untuk menentukan status medis pasien, membuat rencana
pengelolaan anestesi-sedasi dan memberi informasi tindakan anestesi-sedasi kepada
pasien dan atau keluarganya.
2. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan anestesi-sedasi harus melalui proses
pemeriksaan pra-sedasi.
3. Hasil pemeriksaan pra-anestesi dan pra-sedasi menjadi dasar untuk menentukan proses
perencanaan anestesi-sedasi yang aman dan sesuai.
4. Setiap proses yang dilakukan harus dilakukan melalui komunikasi, pemberian informasi
dan persetujuan tindakan oleh pasien dan keluarga.
5. Hasil pemeriksaan pra anestesi–sedasi dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam menginterpretasi temuan hasil pemantauan selama proses tindakan.
6. Pemeriksaan Pra-Anestesi-Sedasi terdiri dari :
Anamnenesis, baik terhadap pasien dan atau keluarga pasien untuk mencari
keterangan:
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita
b. Riwayat prosedur anestesi yang pernah dilakukan, apakah ada komplikasi
selama prosedur tersebut?
c. Riwayat alergi obat, makanan, bahan kimia,dll
d. Riwayat konsumsi obat-obat? Alkohol? Narkoba?
e. Riwayat pemakaian protesa gigi palsu, dll
Pemeriksaan Tanda Vital Pasien yang meliputi: Kesadaran (GCS), Keadaan Umum,
Tekanan Darah, Nadi, Pernafasan, Nyeri Saturasi Oksigen, dan Suhu Tubuh
Pemeriksaan Jalan Nafas, melakukan evaluasi terhadap:
a. Patensi jalan nafasnya, apakah jalan nafas bebas, apakah ada sumbatan jalan
nafas oleh benda asing, muntahan, darah dll. Bilaterjadi sumbatan jalan nafas