Anda di halaman 1dari 5

DEGENERASI KULIT (AGING)

REGENERASI

Regenerasi adalah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas kembali seperti
semula.
Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah epidermis) yang
dibuat oleh sel fibroblast. Pada dasarnya kolagen adalah senyawa protein rantai panjang yang
tersusun lagi atas asam amino alanin, arginin, lisin, glisin, prolin, serta hiroksiproline.
Sebelum menjadi kolagen, terlebih dahulu terbentuk pro kolagen.

Bilamana produksi kolagen menurun seiring dengan bertambahnya usia, dampaknya adalah
meningkatnya proses “kulit kering” serta sifat elastisitasnya. Lapisan dermis inilah yang
bertanggung jawab akan sifat elastisitas dan kehalusan kulit (skin smoothness) yang
merupakan kunci utama untuk disebut “awet muda” serta memiliki kulit indah (beautiful
skin).

Fakta Ilmiah Tentang Kulit


1. Pada usia muda, kulit baru akan muncul ke lapisan epidermis setiap 28 – 30 hari. Dengan
bertambahnya usia, proses regenerasi berkurang secara cepat. Dan setelah usia di atas 50
tahun prosesnya menjadi sekitar 37 hari.
2. Lapisan dermis kulit adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab terhadap sifat elastisitas,
dan kehalusan kulit. Berfungsi mensuplai makanan untuk lapisan epidermis, dan sebagai
fondasi bagi kolagen serta serat elastin.
3. Vitamin C merangsang dan meningkatkan produksi kolagen kulit dengan cara meningkatkan
kemampuan perkembangbiakan sel fibroblast tua dermis.

COLLAGEN IN YOUTHFUL SKIN COLLAGEN LOSS IN AGING SKIN

Kulit halus, elastis, lembut. Kulit kering , kehilangan elastisitas, berkerut


DEGENERASI (AGING)

1. PENGERTIAN

 Degenerasi
proses penurunan dan perubahan struktur kulit yang menyebabkan penuaan pada kulit atau
AGING
 Aging
 Penuaan adalah proses fisiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup, proses ini
terjadi akibat menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan-lahan untuk memperbaiki
atau mengganti diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya

2. PROSES PENUAAN
Proses kulit menua mempunyai 2 fenomena yang saling berkaitan :
 Proses Menua Intrinsik (intrinsik aging, chronologic aging)
Merupaka proses menua fisiologik yang berlangsung secara ilmiah , disebabkan berbagai
faktor dari dalam tubuh sendiri seperti genetika , hormonal, dan rasial. Fenomena ini tidak
dapat dicegah atau dihindari dan mengakibatkan perubahan kulit yang menyeluruh sesuai
dengan pertambahan usia
 Proses Menua Eksrinsik
Terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh . faktor lingkungan seperti sinar matahari,
kelembabanudara, suhu dan berbagi faktor eksternal lainnya dapat mempercepat proses
penuaan dini. Perubahan pada kulit terutama terjadi pada wajah terlihat lebih tua, tidak sesuai
dengan usia yang sebenarnya.

3. FAKTOR PENUAAN INTRINSIK

 Faktor genetik
mempengaruhi saat mulai terjadi proses menua pada seseorang seperti pada orang yang
memiliki jenis kulit kering cenderung mengalami proses menua kulit awal
 Rasial
Manusia terdiri dari bermacam-macam ras dan masing masing mempunyai struktur kulit yang
berbeda terutama yang berperan di dalam sistem pertahanan tubuh terhadap lingkungan
seperti peranan pigmen melanin sebagai proteksi terhadap sinar matahari. Ras kulit putih lebih
mudah terbakar sinar matahari , lebih mudah terjadi gejala menuaan dini , pra kanker kulit dan
kanker kulit dibanding ras berwarna.
 Hormonal
Pengaruh hormon sangat erat hubungannya dengan umur. Proses menua fisiologis lebih jelas
terlihat.
 estrogen
Terjadipenipisan kulit secara primer akibat berkurangnya jumlah kolagen,
berkurangnya elastisItas kulit
 progesteron
susah tidur, panik, gelisah, sehingga berdampak buruk pada regenerasi kulit yang
biasanya terjadi saat malam hari saat tidur
 progesteron
membuat kerutan pada wajah
 DHEA dan DHEAS
Diproduksi oleh kortek adrenal. Berfungsi untuk mencegah penuaan dini.
Membangun sistem imun yang kuat karena memiliki aktivitas antioksidan.

Dll lihat print pdf hal 17-19.

4. FAKTOR PENUAAN ENTRINSIK

 SINAR ULTRAVIOLET (UV)

Sinar ultra violet adalah sinar elektromagnetis yang merupakan spectrum dari sinar matahari
Penuaan kulit yang dipicu oleh pancaran sinar UV kronik dan repetitif yang disebut
photoaging.

Sinar UV A

• Disebut gelombang panjang atau black light.


Dengan panjang gelombang 380-315 nm. Mampu
menyebabkan kulit terbakar , berkerut, dan
mengalami kanker kulit.

Sinar UV B

• Disebut gelombang medium. Dengan panjang


gelombang 315-280 nm. membakar dan
menyebabkan kanker kulit dan mampu membuat
warna kulit menjadi coklat

Sinar UV C

• Berpengaruh pada warna kulit sehingga


menyebabkan kulit berwarna kecoklatan.

MEKANISME -

 Sinar Ultra Violet dapat menimbulkan kelainan pada pigmentasi seperti melasma.

Melasma : kelainan berupa bercak berpigmentasi pada kulit

 Sinar Ultra Violet dengan energy yang dimilikinya mampu mengubah senyawa
zat kimia yang dioleskan pada tubuh.
 Senyawa kimia tersebut diuraikan yang menimbulkan kelainan seperti :
kemerahan pada kulit, eksim, hiperpigmentasi atau bercak – bercak hitam

 Paparan sinar UV kronik menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan


berbagai kerusakan struktur dan lapisan kulit, tetapi perubahan yang paling besar
tampak pada lapisan dermis (Fisher, 2002). Dermis terutama terdiri dari fibroblas
dan matriks ekstraselular, yaitu komponen-komponen yang terutama terdiri dari
kolagen, elastin dan substansi dasar. Semua komponen matriks ekstraselular
dibentuk oleh fibroblas (Yaar & Gilchrest, 2008). Manifestasi penuaan dini pada
dermis menimbulkan kerusakan protein dan asam amino yang merupakan struktur
utama kolagen dan jaringan elastin. Kolagen mengisi 90% bagian dermis dan
bertanggung jawab terhadap kekuatan dan elastisitas kulit (Yamauchi, et al., 1988;
Wlascheck, et al., 2001).

 RADIKAL BEBAS
Proses penuaan berlangsung ketika sel-sel dirusak oleh serangan terus
menerus partikel kimia-radikal bebas-yang menumpuk dari tahun ketahun yang pada
akhirnya memunculkan berbagai penyakit kemunduran fungsi organ atau penyakit
degeneratif (Carper, 1996). Radikal bebas adalah atom atau molekul oksigen
yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan baik dalam
bentuk O2-, ROO-, RO-, OH-, maupun H2O2 yang bersifat sangat reaktif dan
toksit, sehingga sangat berpotensi merusak sel dan organ. Radikal bebas
merupakan produk dari metabolisme normal sel baik yang dihasilkan di dalam sitosol
maupun mitokandria.

MEKANISME -

Radikal bebas ini menyebabkan berbagai kerusakan


1. Kerusakan enzim enzim yang bekerja mempertahankan fungsi sel sehingga terjadi
kerusakan sel
2. Kerusakan protein dan asam-asam amino yang merupakan struktur utama kolagen dan
elastin sehingga serat-seratnya menjadi kaku, tidak lentur dan kehilangan elastisitas
3. Kerusakan pembuluh darah kulit sehingga menjadi melbar dan menipis.
4. Terjadi gangguan distribusi pigmen melanin dan melanosit sehingga pigmen yang tidak
merata.

PENUAAN MEMPENGARUHI SEMUA KOMPONEN DARI SISTEM


INTEGUMENTASI
1. Epidermis menipis karena penurunan aktivitas sel germinatif,membuat orangtua lebih
rentan cedera dan mengalami infeksi kulit
2. Jumlah sel langerhans menurun sekitar 50% dilihat dari tingkat kematangan.Penurunan ini
mungkin mengurangi sensitivitas pada sistem imun dan mendorong lebih lanjut kerusakan
kulit dan infeksi
3. Produksi vitamin D menurun sekitar 75%.Akibatnya otot dapat melemah dan juga
mengurangi kekuatan tulang
4. Penurunan aktifitas melanosit dan pada orang Caucasians kulitnya bisa menjadi sangat
pucat.Dengan sedikit melanin pada kulit, orang tua akan lebih sensitive pada cahaya
matahari dan lebih mungkin mengalami luka bakar
5. Penurunan aktivitas glandular(kelenjar).Kulit akan menjadi kering dan sering bersisik karena
produksi sebum berkurang dan kelenjar keringat juga menjadi kurang efektif
6. Suplai darah ke dermis berkurang bersamaan dengan kerja kelenjar keringat yang menjadi
kurang aktif.Kombinasi ini membuat,para lansia kurang mampu kehilangan panas tubuh dan
bekerja terlalu keras pada suhu panas dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat tinggi
7. Rambut-rambut folikel berhenti berfungsi atau memproduksi lebih sedikit rambut
halus.Dengan penurunan aktifitas melanosit,rambut ini akan menjadi putih/abu-abu
8. Dermis akan menjadi lebih tipis dan serabut elastic menurun ukurannya.Oleh karena itu
integument menjadi lemah dan kurang tangguh dan mengalami pengenduran dan
pengerutan.Efek ini akan menjadi sangat jelas pada area yang terkena sinar matahari
9. Dengan perubahan pada tingkat hormone seks karakteristik seksual sekunder dalam rambut
dan distribusi lemak mulai berkurang.Oleh karena itu orang yang berusia 90-100 dari jenis
kelamin perempuan dan laki-laku dan semua ras terlihat sangat mirip
10. Perbaikan kulit berlangsung relatif lama dan mungkin terjadi infeksi berulang

Anda mungkin juga menyukai