Jl. Stasiun C-3 No.181 Cimahi Pembina Tingkat I Telp. 022-6652420 NIP. 196802121999032006
1. Pengertian Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh
hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau keduanya. 2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam pelaksanaan diabetes mellitus di FKTP Klinik Siliwangi. 3. Kebijakan SK Kepala FKTP Klinik Siliwangi Nomor: SK/ /LKBP/VI/2018 tentang pelayanan medis. 4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP 5. Prosedur 1. Petugas kesehatan melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah pasien mengeluh gejala klasik DM yang berupa polyuria (sering kencing), polidipsi (sering haus), polifagi (sering lapar) serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai dengan keluhan yang tidak khas yaitu lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita dan disfungsi ereksi pada pria. 2. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat badan, atau adakah pruritus atau ganggren. 3. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C. 4. Petugas kesehatan menegakan diagnosa diabetes mellitus jika : a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler) b. Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah kapiler) c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. d. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). e. HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila pasien menyetujui 5. Petugas kesehatan melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan 6. Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM a. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari b. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari c. Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari 7. Petugas kesehatan memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi dan efek samping obat 6. Diagram Alir -