Anda di halaman 1dari 2

GASTRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
FKTP KLINIK drg. Laskawina
SILIWANGI Pembina Tingkat I
Jl. Stasiun C-3
No.181 Cimahi NIP.
Telp. 022-6652420 196802121999032006
1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila
terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi
dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal

1. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


diagnosis dan penatalaksanaan medis kasus Gastritis
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala FKTP Klinik Siliwangi No /LKBP/II/2018
3. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 514 Tahun 2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Prosedur 1. Petugas menganamnesis pasien biasa dengan keluhan Pasien
datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti terbakar
pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila
diikuti dengan makan, mual, muntah dan kembung
Faktor Risiko
a. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
b. Sering minum kopi dan teh
c. Infeksi bakteri atau parasit
d. Pengunaan obat analgetik dan steroid
e. Usia lanjut
f. Alkoholisme
g. Stress
h. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
Patognomonis
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan
pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena
c. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva
tampak anemis.
3. Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis
kronis dengan melakukan pemeriksaan:
a. Darah rutin
b. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori:
pemeriksaanUreabreath test dan feses
c. Rontgen dengan barium enema
d. Endoskop
4. Penegakan Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis definitif dilakukan
pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding
a. Kolesistitis
b. Kolelitiasis
c. Chron disease
d. Kanker lambung
e. Gastroenteritis
f. Limfoma
g. Ulkus peptikum
h. Sarkoidosis
i. GERD
5. Petugas melakukan penatalaksanaan terapi:
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker
2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin
400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol
30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000 mg/hari
6. Petugas memberikan konselin dan edukasi
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan
sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang
meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi,
teh, makanan pedas dan kol
7. Petugas merujuk pasien apabila :
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
b. Terjadi komplikasi
c. terdapat alarm symptoms
6. Diagram -
alir
7. Unit terkait Poli umum

2/2

Anda mungkin juga menyukai