Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun
melodi lagu.
Alliteration, yaitu teknik pengulangan bunyi awal yang sama secara berturut-
turut.
Ambitus (range ), adalah jangkauan bunyi yang dapat di capai oleh sebuah alat
musik atau suara seseorang atau jangkauan nada yang dipakai oleh
sebuah komposisi.
Anafora, yaitu teknik pengulangan kata yang sama di awal baris-baris yang
berurutan.
Chiasmus, yaitu teknik persilangan baris atau klausa yang mengandung kontras.
Common Meter, (C. M.), dengan pola 8 6 8 atau 7 7 7 7. Pemenggalan suku kata
dalam tiap baris berselang jumlahnya delapan dan enam suku kata, atau
semuanya berjumlah tujuh suku kata setiap baris.
Common Meter Double (C. M. D),memiliki pola Common Meter yang di-
Double.
Dialog, pola literature yang memiliki bentuk Tanya jawab atau semacam dialog.
Folk Tune, tipe lagu yang melodinya berasal dari lagu-lagu rakyat (folk song)
Frase, merupakan rangkaian motif yang diakhiri dengan tanda yang jelas,
sedangkan motif adalah satuan bentuk musik terkecil yang mengandung
arti musikal.
Gaya silabis, yaitu gaya vokal yang memasangkan tiap suku kata dengan satu not.
Gaya Neumatis, yaitu gaya vocal yang memasangkan satu suku kata atau huruf
vocal dengan sekelompok not ( dua sampai lima not ).
Gaya melismatis/florid, yaitu vocal yang memasangkan sebuah suku kata atau
huruf vocal dengan banyak not ( lebih dari lima not ).
Gospel Hymn Tune, tipe lagu yang biramanya 9/8 dan 12/8.
Harmoni, adalah perihal keselarasan paduan bunyi atau secara teknis meliputi
susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan
sesamanya maupun bentuk keseluruhan.
Inovatif Hymn Tune, tipe lagu zaman sekarang yang dipenuhi oleh inovasi-
inovasi baru.
Interval, jarak antara dua nada yang dinyatakan dengan pembandingan dan
didasarkan oleh tingkatan dan tangga nada serta peringkatnya di dalam
tingkat tersebut.
Itemization, yaitu perincian yang bretujuan untuk membentuk kesatuan tema dan
pengembangannya.
Jemaat, yaitu persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus, baik yang
di satu tempat maupun keseluruhan persekutuan Kristen
Kontur, merupakan gerak melodi yang biasanya digambarkan dalam bentuk garis
menaik, mendatar, menurun seperti sebuah grafik sesuai dengan arah
gerak melodi yang bersangkutan.
Litani, yaitu suatu pola literatur yang mengungkapkan permohonan dan pujian.
Long Meter (L. M ), dengan pola 8 8 8 8. Artinya ada delapan suku kata dalam
setiap baris ; dalam satu bait terdiri dari empat baris.
Long Meter Double (L. M. D ), memiliki pola long meter yang di-double,
hingga polannya menjadi 8 8 8 8 8 8 8 8.
Mazmur, yaitu Doa gereja yang dinyanyikan. Oleh karena itu, mazmur harus
mendapat tempat liturgis sendiri di dalam ibadah dan Mazmur adalah
nama salah satu Buku dalam Alkitab Perjanjian Lama.
Melodi, adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi yang di tanggapi
berdasarkan perbedaan tinggi-rendah atau naik turunnya.
Plainsong, yaitu jenis lagu yang tidak menggunakan tangga nada mayor atau
minor, tetapi memakai modus Gregorian dan jenis lagu tersebut banyak
dijumpai pada gereja Khatolik.
Pola sajak adalah keterkaitan atau hubungan bunyi yang terdapat pada kata atau
suku kata akhir disetiap baris puisi. Ini juga menjadi suatu hal yang
membuat puisi lebih mudah untuk di ingat.
Ritme dapat disebt sebagai irama atau variasi pengaturan dari durasi nada yang
tidak teratur dalam satu pola metric ( birama ).
Short Meter Double (S. M. D ), memiliki pola short meter yang di-double,
hingga polanya menjadi 6 6 8 6 6 6 8 6.
Simile, yaitu teknik membandingkan obyek-obyek yang tidak sama dalam satu
aspek.
Strofik, yaitu komposisi vokal yang mengulang materi musik yang sama untuk
setiap bait dari teksnya.
Syair adalah teks atau kata-kata lagu, dengan kata lain suatu komposisi puisi
yang sering dilakukan.
Tangga nada adalah susunan nada-nada secara berurutan dengan pola jarak
tertentu, yang dimulai dengan nada dasr samapai kepada nada oktaf.
Tautologi, yaitu teknik pengulangan ide yang sama dalam bentuk yang agak
berbeda.
Tekstur adalah wilayah suara yang paling utama karena sering digunakan, baik
dalam vocal maupun instrumental.
Victorian Part-Song Tune, jenis lagu berasal dari zaman Victorian di Inggris
pada abad XIX yang memiliki ritme yang ringan.
DAFTAR INFORMAN
1. Nama : D. M. Pasaribu.
Jabatan : Guru Huria
Umur : 39 Tahun
Alamat : Tarutung Tapanuli Utara
2. Nama : A. Hutagalung
Jabatan : Sintua
Umur : 54 Tahun
Alamat : Tarutung Tapanuli Utara
6. Nama : R. Nainggolan
Jabatan : Pembina Muda-mudi
Umur : 38 Tahun
Alamat : Tarutung Tapanuli Utara
a. Saya sudah menjadi anggota paduan suara sejak naposo sampai saat ini
saya sudah berumah tangga. Jika ditanya fungsi koor bagi saya,
dimulai yang dibawakan oleh pendeta, guru huria atau sintua. Karena
saya bukanlah orang yang baik sebagai suami, tapi saya sudah
bertekad masuk menjadi koor ama. Setelah masuk ternyata istri saya
mengakui kepada orang lain bahwa saya semakin baik dan semakin
sadari mengurangi sifat buruk saya. Mungkin ini yang disebut energi
positif yang berasal dari komunitas koor saya, teman-teman saya dan
titel saya yang baru di gereja yaitu anggota koor ama. Saya punya
M.Pardede)
2. MAMPU MENGHIBUR
a. Saya sangat bahagia ikut menjadi angoota koor. Suara saya memang
tidak bagus amat tapi ikut koor membuat saya semakin yakin untuk
bernyanyi. Selain itu saya ikut jadi pengurus koor dan saya ikut di
seksi kerohanian. Disini yang paling berkesan bagi saya. Saat ada
teman kami yang kemalangan, sakit atau apapun itu, kami punya
sudah punya lagu-lagu yang cocok bagi suasana tertentu. Untuk acara
saya datang dan menghibur saya dengan koor kelompok kami. Sampai
saat ini saya semakin mencintai punguan ina kamis karena dipungguan
Simamora,S.Th )
b. Saya seorang jemaat yang bukan anggota koor. Kalau saya ditanya
Kalau tak ada koor rasanya gereja mati. Koor-koor ini sering
lagu itu saya bilang dalam hati : ya Tuhan aku akan mendidik anak-
anakku seturut jalanmu”. Saya bilang juga dalam hati: terima kasih
punguan koor, lagumu sudah mengingatkan aku. Walau pun saya tidak
tahu syairnya semua tapi saya tahu bagian-bagian yang berkesan bagi
3. LAMBANG KESUKSESAN
kadang seperi ada persaingan diantara kelompok koor ini. Saya adalah
anggota koor jadi saya menganggap itu sah-sah saja hanya saja perlu
Hutagaol,S.Pd)
digereja. ( M.Br.Panjaitan )
c. Saya punya cerita istimewa tentang kelompok koor. Saya dulu malas
saya ikut punguan koor. Semula saya enggan, tapi ternyata teman-
Saya mencintai kelompok koor saya. Dari sana saya juga semakin
gereja. Saya suka mengajak orang lain juga ikut aktif di kelompok
Memang ada juga hal-hal yang tidak mengenakkan tapi saya sudah
sangat cinta pada kelompok koor dan pada pelayanan Tuhan juga. (A.
Hutagalung )
a. Saya senang menjadi anggota koor. Mengapa saya suka mungkin karena di
kelompok koor saya bisa menemukan teman curhat saya yang sudah
sangat saya kenal. Saat-saat sebelum latihan dimulai kami curhat dan
juga sudah seperti saudara. Persoalan yang kami bahas juga kami bawa
dalam doa. Kadang-kadang saya merasa punya adik dan kakak yang baru
pintar not dan bernyayi, saya juga semakin pintar ber teologia. Karena
kami juga mengadakan PA, Penelahaan Alkitab. Acaranya tidak kaku dan
kami bebas menannyakan hal-hal yang tidak kami mengerti tentang Iman
doa kita dan lain-lain.” Jadi anggota koor juga semakin membuat kita
beda dari jemaat yang tidak aktif, sangat banyak untungnya. O,ia saya juga
MINGGU.
menarik yang penting aku sudah bernyanyi. Saya melihat ada anggota
kelompok koor datang ke gereja dengan rapi dan bagus, tetapi setelah
ibadah dia akan masuk lagi. Jemaat banyak karena ada banyak anggota
b. Saya sangat bangga karena di gereja saya banyak kelompok koor dan
Mereka ini penuh dengan semangat untuk melayani. Hal ini terbukti
kelompok koor ini pulalah yang lebih aktif setiap ada kegiatan-
(M. Silaen)
JEMAAT LAINNYA.
semakin pintar dalam ilmu paduan suara dan juga memotivasi setiap
not, not penuh, setengah dan lain-lain. Pernah suatu kali listrik padam
ketukan lagu tadi tanpa iringan musik. Saya senang sekali karena
karena jemaat kita tidak semua pintar nyayi. Lagu-lagu gereja kita kan
HKBP sudah ada Supplemen. Memang di gereja kami sudah ada song
leader tapi yang paling bergema adalah suara para anggota kelompok
koor. Suara mereka bagus-bagus dan kuat. Tidak ada Song leaderpun
mereka akan jalan terus. Lagu-lagu baru tidaklah sulit karena banyak
anggota kelompo koor yang cepat mengerti lagu baru dengan hanya
(E.Br.Pasaribu)
mempersiapkan lagu yang sesuai dengan tema kotbah dan minggu. Tak
koor kami akan mendukung kotbah. Dengan adanya koor ini Firman
a. jIka saya ditanya tentang fungsi kelompok koor maka bagi saya
kelompok koor adalah tempat belajar nyanyi dan musik. Saya mengerti
ketukan ritem dan olah vokal karena saya ikut kelompok koor. Saya
mengenal istilah sopran, alto, tenor dan bas karena saya anggota koor.
Saya juga semakin kritis jika ada nyayian jemaat yang dinyayikan
Saya jadi pengen seperti mereka. Mereka juga punya percaya diri
(A.Br.Simanjuntak)
9. LAMBANG KEHIDUPAN
di gereja. Saya rasa ada yang kurang kalau kelompok koor tidak
b. Saya jemaat biasa, fungsi kelompok koor dalam jemaat adalah tempat
C.Br. Hutagaol)
koor juga bisa jadi tempat menemukan jodoh. Ada bebera teman kami
Sitompul,SS)
b. Kelompok Koor naposo menjadi sejenis club bagi muda/i. Kami tidak
hanya bernyayi melulu, kami juga bercanda, kami juga melayani dan
kami juga dibina. Saat semua terjadi kami semakin kompak satu sama
lain. Kami bahkan sangat sedih ketika salah satu dari temen kami harus
kelompok koor ama atau ina. Koor muda mudi adalah sumber anggota
Dalam kelompok koor, jemaat tidak hanya belajar berolah vokal dan
lebih rapi. Kelompok koor punya anggaran dasar dan anggaran rumah
Simamora)
b. Saya beruntung ikut kelompok koor. Saya adalah orang yang biasa-
biasa. Saya gak tahu ngomong di depan orang banyak, saya gak pede
dan saya gak ngerti banyak istilah ketua, anggota, anggaran, pengurus
percaya diri. Saya juga semakin pintar dandan karena kami harus
berdandan kalau ikut festival koor. Dan karena saya, anak saya juga
(R.Br.Tampubolon)
Tudoshon Bunga-bunga
962
Na Di Ladang
Es=do 3/4. W,G
Tudoshon Bunga-bunga
963
I Ngolunta I
F = dur 3/4. Ds. A. Simorangkir P.G
964 Tudoshon Orbuk Es=do 4/4. G
Tudoshon Pidong Na
965
Habang
Es=do 4/4. J.O.H.Sihombing G, P, W
1856-
966 Tuhan As = do 4/4.
1932
C.H. Gabriel G, P, W
Tuhan Bahen Ma
967
Ngolungkon
G = do 4/4. 1827 Malan G
Tuhan Jesus Naek Tu
968
Surgo
As = do 4/4. G
969 Tuhan Jesus Siparmahan G = do 3/4. 1884 S.J. Vail G, P, W
Tuhan Na Marmahan
970
Hami
Es = do 4/4. 1859 W.B. Bradbury G, P, W
Tuhan Ramoti Langka As /Bes =
971
Nami Be do
4/4. G
1757-
972 Tuhan Sai Ro Ma Ho G = do 3/4.
1769
F.D. Giardini G, P, W
973 Tuhan Sipangolu F=do 4/4. Drs M. Purba P,G
Tuhan, Berapa Lama
974
Lagi
F = do 4/4. 2005 Pontas Purba G, P, W
975 Tuhan, Dengar Seruanku F = do 4/4. Monang Pardede G, P, W
976 Tuhan, Huhaholongi Do G=do 4/4. Silcher G, P, W