Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-
Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu
Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas
Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal 13 Desember
1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth’s circumference.
Mengapa ? Karena dia adalah seorang muslim yang pertama-tama dan ternama
dalam ilmu Matematika dan ilmu hitung.
Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian buku tersebut
disalin oleh orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama
Al-Jabar.
Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi / Razes (864-930)
Meneliti: Ilmu Kimia (Distilasi, Kalsinasi dan
sebagainya), Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry, Astronomy.
Hidup antara tahun 864-930 dan namanya dilatinkan menjadi Razes. Seorang
dokter klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian
Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.
Di dalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah
menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan,
sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya.
Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi,
Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan
Lboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology,
Smallpox , Chemistry, Astronomy.
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani /
Abul Wafa (Buzhgan, Nishapur, Iran / Persia 940 – 997 / 998)
Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul
Wáfa sesuai dengan namanya.
Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina / Ibnu Sina / Syeh Al-Rais / Avicenna (986-
1037)
Meneliti: kedokteran, pengobatan (medicine),
fisika, geologi, mineralogi, matematika, astronomi, filsafat, ilmuwan ensiklopedi,
psikologi, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu
kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC,
diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.
Atau dikenal dengan nama Avicenna, hidup antara tahun 986-1037 M. Ia adalah
seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya
diberikan julukan Syeh Al-Rais.
Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an,
kemudian pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada
waktu itu. Bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi,
Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.
Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh
Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi
Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri)
atau Roger’s Bookyaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan
informasi tentang negara Eropa, Afrika dan Asia.
Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-
negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau penemu garisan lintang dan garisan
bujur yang diperkenalkannya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya,
Eropa menggunakan peta Al-Idrisi, dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini
ialah Christopher Columbus.
Piri Reis
Meneliti: geografi, peta dunia.
Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun
merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin ini.
Peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter itu benar-
benar digambarkan lengkap dan cukup detail.
Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta
yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan
lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda.
Barulah setelah gambar hasil pemotretan dari satelit pada zaman modern ini
dipadukan dengan peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut, ternyata sangat
nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit itu memang sangat
detail dan terperinci!. (klik disini unuk membaca artikel: Ilmuwan Muslim Pencipta
Peta Dunia Pertama)
Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami /
Omar Al-Khayyám (Nishapur, Iran / Persia, 18 Mei 1048 – 4 Desember
1131)
Meneliti: sastra, matematika, astronomi.
Adalah seorang sastrawan, pemuisi (pembuat puisi), ahli matematik, dan ahli
astronomi. Khayam yang lahir pada 18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan
meninggal 4 Desember 1131 itu mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah
Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami.
Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924.
Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini
wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
Ia adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak
pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
MAKALAH TENTANG
AL- QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau qur’anan yang bererti
“bacan atau yang dibaca”. Secara general Al-Qur’an didefenisikan sebagai sebuah kitab yang
berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
melalui perantaraan malikat Jbril, ditulis dalam mushaf yang kemurniannya senantiasa
terpelihara, dan membacanya merupakan amal ibadah.
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian
dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metodeyang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Membahas hubungan antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari banyak
atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya, tetapi yang lebih utama
adalah melihat : adakah Al qur’an atau jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau
mendorongnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan yang
di berikan kepada masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi
juga pada sekumpulan syarat-syarat psikologis dan social yang diwujudkan, sehingga
mempunyai pengaruh (positif atau negative) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu Al- Qur’an?
2. Apa itu Ilmu Pengetahuan?
3. Bagaimana Korelasi antara Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan?
C. Tujuan Penulisan
1. Ingin mengetahui apa itu Al- Qur’an?
2. Ingin mengetahui apa itu Ilmu Pengetahuan?
3. Ingin mengetahui bagaimana korelasi antara Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami selaku penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa Ayat-ayat Al-Qur'an merupakan petunjuk manusia tidak saja untuk kehidupan
akherat namun juga untuk kebaikan kehidupan di dunia. Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah
salah satu sarana manusia untuk menuju kehidupan di dunia lebih baik. Oleh sebab itu, dalam
Al-qur'an pun tak luput memberikan petunjuk tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kehidupan manusia. Membuka dan membaca mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan ratusan
ayat yang membicarakan tentang petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara kerja Alam
dunia ini. Tidak kurang dari 700 ayat dari 6000-an ayat Al-Qur'an memberikan gambaran kepada
manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya.
Seperti yang telah dikemukakan bahwa salah satu pembuktian tentang kebenaran Al
qur’an adalah ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkan. Memeng terbukti, bawa
sekian banyak ayat-ayat Al qur’an yang berbicara tentang hakikat ilmiah yang tidak dikenal pada
masa turunnya, namu terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti :
Teori tentang expanding universe (kosmos yang mengembang) (QS 51:47 ), Matahari adalah
planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan dari cahaya matahari (QS 10:5),
Pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisa-lapisan yang berasal dari perut bumi,
serta bergeraknya gunung sama dengan pergerakan awan (QS 27:88), Zat hijau daun (klorofil)
yang berperanan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses
foto sintesis sehingga menghasilkan energy (QS 36:80).bahkan, istilah Al qur’an, al syajar al
akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dari istilah klorofil (hijau daun), karena zat-zat
tersebut bukan hanya terdapat dalam daun saja tapi di semua bagian pohon, dahan dan ranting
yang warnanya hijau, dan masih banyak yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, PT. Dana Bakhti Prima Yasa, Yogyakarta,
1997. h. 17.
H.G. Sarwar, Filsafat Al-Qur’an, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994. h. 125.