Anda di halaman 1dari 10

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut.

Misalnya
gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan
refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada
permulaan abad 20 (Anonim, 2010).

Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat
tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu
20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi
indeks bias.

Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya
natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk digunakan
dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE.
Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart (Anonim,
2010).

Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa
melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-
batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut
berdasarkan indeks biasnya. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Refraktometer ditemukan oleh Dr.
Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20 (Anonim, 2010).
Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya.

Seperti pada gambar dibawah ini, sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam geals yang berisi air akan
terlihat terbengkok. Pada gambar kedua sebuah sedotan dielupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi air
gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam. Hali ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakin
tinggi konsentrasi bahan terlarut maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proposional

Alat ini sangat mudah dalam penggunaan dan perawatannya. Untuk menjaga keakuratan pembacaan
dari refraktometer ini maka kita harus mengenal tiap bagian-bagian dari alat ini.

Bagian-Bagian Alat

1. Day light plate (kaca)

Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat debu, benda asing, atau untuk
mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma tidak menetes atau jatuh.

2. Prisma (biru)

Prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk pembacaan
skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis (cahaya lampu/matahari) menjadi
monokromatis.

3. Knop pengatur skala

Knop pengagtur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan aquades. Cara kerjanya ialah
knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hinggan didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk
refraktometer salinitas, 1.000 untuk refraktometer urine).

4. Lensa

Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahay yang monokromatis.

5. Handle

Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar stabil.

6. Biomaterial strip

Biomaterial strip teerletak pada bagian dalam alat (tidak terlihat) dan berfungsi untuk mengatur suhu
sekitar 18 – 28 OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang dari 18 OC atau melebihi 28 OC maka
secara otomatis refraktometer akan mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 – 28 OC.
7. Lensa pembesar

Sesuai dengan namanya, lensa pembesar berfungsi untuk memperbesar skala yang terlihat pada eye
piece.

8. Eye piece

Eye piece merupakan tempat untuk melihat skala yang ditunjukkan oleh refraktometer.

9. Skala

Skala berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis suatu larutan.

Macam-macam refraktometer

1. Refraktometer Abbe

- Merupakan alat untuk determinasi sacara cepat konsentrasi, kemurnian, kualitas disperse dari
sampel cair, padat dan plastik

- Dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam indeks bias suatu larutan

- Dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi kita harus membuat kurva standar

- Bagian Refraktometer Abbe : mmpunyai 2 lubang pengamatan

- Pemeliharaan Refraktometer Abbe :

a. Setelah dipakai prisma dibersihkan sampai kering


b. Kalibrasi dengan Larutan bromonophtalehe yang sudah diketahui indeks biasnya

- Contoh sampel :

a. Larutan : alcohol, eter

b. Minyak : wax

c. Makanan : sari buah, sirup

2. Refraktometer tangan ( hand Refraktometer)

- Indeks biasnya sudah dikonversikan sehingga dapat langsung dibaca kadarnya

- Hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja

- Bagian Hand Refraktometer : mmpunyai 1 lubang pengamatan

- Pemeliharaan hand Refraktometer :

a. Setelah dipakai prisma dibersihkan sampai kering

b. Kalibrasi dengan aquades sampai batas biru putih yang menunjukan skala 0.

- Macam-macam Hand refraktometer :

a. Hand refraktometer brik untuk gula 0-32%

b. Hand refraktometeruntuk salt untuk NaCl 0-28%

3. Refraktometer brik

Cara Menggunakan

Cara penggunaan dari alat refraktometer ialah :

1. Refraktometer dibersihkan terlebih dahulu dengan tisu ke arah bawah


2. Refraktometer ditetesi dengan aquadest atau larutan NaCl 5% pada bagian prisma dan day light
plate

3. Refraktometer dibersihkan dengan kertas tissue sisa aquadest / NaCl yang tertinggal

4. Sampel cairan diteteskan pada prisma 1 – 3 tetes

5. Skala kemudian dilihat ditempat yang bercahaya dan dibaca skalanya

6. Kaca dan prisma dibilas dengan aquades / NaCl 5% serta dikeringkan dengan tisu, dan

7. Refraktometer disimpan di tempat kering

Cara Pembersihan

1. Day light plate pada refraktometer dibuka

2. Bersihkan sampel pada bidang prisma dengan menggunakan tissu kering dengan cara diusapkan ke
sampel secara perlahan-lahan & hati-hati

3. Refraktometr setelah dibersihkan dengan tissue lalu dibersihlkan refraktometer menggunakan


kertas lensa

4. Penutup prisma ditutup secara perlahan-lahan dan disimpan.

Berikut alur prinsip kerja dari suatu spektrofotometer: Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum Lambert
Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).

GARIS REGRESI DAN KORELASI LINIER SEDERHANA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

Analisis regresi digunakan untuk mempelajari dan mengukur hubungan statistik yang terjadi antara dua
atau lebih variabel. Dalam regresi sederhana dikaji dua variabel, sedangkan dalam regresi majemuk dikaji
lebih dari dua variabel. Variabel yang akan diestiminasi nilainya disebut variabel terikat dan biasanya
diplot pada sumbu tegak (sumu-y). Sedangkan variabel bebas adalah variabel yang diasumsikan
memberikan pengaruh terhadap variasi variabel terikat dan biasanya diplot pada sumbu datar (sumbu-
x). Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur seberapa kuat atau derajat kedekatan, suatu relasi

Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis
regresi sederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut
analisis regresi ganda. ... Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.

Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap regresi pasti ada
korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan
dengan regresi, adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kasual/sebab
akibat, atau hubungan fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kusal atau
tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut.

Membuat Garis Regresi

Garis regresi dapat digambarkan berdasarkan persamaan yang telah ditemukan adalah :

Antara nilai kualitas layanan dengan nilai penjualan tiap bulan dapat dihitung korelasinya.

Hidrolisis merupakan reaksi kimia dimana H2O (molekul dari air) akan diurai/dipecah kedalam bentuk
kation H+ (hidrogen) serta anion OH– (hidroksida) melalui proses kimiawi. Proses tersebut umumnya
dipakai dalam memecah suatu polimer tertentu, khususnya polimer dimana terbuat melalui proses
bertahap polimerisasi atau yang dikenal dengan istilah step_growth_polimerization. Istilah hidrolisis
sendiri berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air serta lysis dengan arti pemisahan.

Secara sederhana arti hidrolisis adalah proses pembelahan ikatan kimia dengan penambahan air. Sebagai
contoh yaitu proses sakarifikasi sukrosa. Sakarifikasi merupakan pemecahan karbohidrat menjadi
komponen molekul gula melalui hidrolisis. Misal contohnya sukrosa dipecah menjadi fruktosa serta
glukosa. Umumnya hidrolisisi maupun sakarifikasi merupakan langkah dalam melakukan degradasi zat.

Reaksi kondensasi adalah reaksi kebalikan hidrolisis dimana dua molekul akan bergabung menjadi satu
dengan mengeluarkan molekul air saat proses berlangsung. Sehingga perbedaan hidrolisis dan
kondensasi adalah pada kondensasi dua jenis molekul akan menyatu dengan membuang air sedangkan
hidrolisis menambahkan air guna memecah molekul yang menyatu.
Tipe Hidrolisis

Biasanya hidrolisis adalah proses kimia dimana molekul air ditambahkan ke zat. Kadang-kadang
penambahan ini menyebabkan kedua substansi dan molekul air terpecah menjadi dua bagian. Dalam
reaksi tersebut, satu fragmen dari molekul target (atau molekul induk) memperoleh ion hidrogen.

Hidrolisis Garam

Salah satu jenis umum hidrolisis terjadi ketika garam dari asam lemah atau basa lemah (ataupun
keduanya) dilarutkan dalam air. Air secara spontan mengionisasi kedalam anion hidroksida serta kation
hidronium. Garam juga terdisosiasi menjadi unsur pokok anion kation. Contoh, misalnya natrium asetat
akan terdisosiasi di dalam ai menjadi natrium serta ion asetat. Ion natrium bereaksi sangat sedikit
dengan ion hidronium untuk menghasilkan asam asetat. Dalam hal ini, hasil akhirnya adalah kelebihan
ion relatif hidroksida.

Asam kuat juga dapat mengalami hidrolisis. Contoh larutan H2SO4 (asam sulfat) dengan air melalui
hidrolisis menghasilkan hidronium serta bisulfat dimana merupakan basa konjungsi asam sulfat ini.
Hidrolisis proses seperti contoh tadi adalah contoh dari teori asam basa Brønsted-Lowry.

Amida dan Ester Hidrolisis

Dikatalis hidrolisis asam-basa yang paling umum contoh misalnya hidrolisis amida atau hidrolisis ester.
Hidrolisis keduanya terjadi pada saat nukleofil (agen inti pencari, misalnya air atau ion hidroksil)
menyerang bagian karbon dari gugus karbonil ester maupun amida. Dalam dasar-dasar cairan, ion
hidroksil (ion hidrolisis) merupakan nukleofil terbaik dibandingkan dengan molekul polar seperti air. Pada
asam, gugus karbonil biasanya menjadi ber-proton, sehingga menyebabkan nukleofilik lebih mudah
menyerang bagian-bagian karbon. Produk akhir kedua hidrolisis (ester & amida) yaitu senyawa dengan
gugus asam karboksilat.

Pemanfaatan hidrolisis yang telah lama ada dan digunakan secara komersil yaitu hidrolisis saponifikasi
ester (pembentukan sabun). Contoh ini merupakan bentuk hidrolisis trigliserida (lemak) dengan bahan
dasar cair seperti NAOH (natrium hidroksida). Selama proses hidrolisis tersebut, gliserol terbentuk, dan
asam lemak bereaksi dengan bahan dasar mngkonversi keduanya dalam bentuk garam. Garam-garam
inilah yang disebut sabun dimana sering dimanfaatkan dalam rumah tangga.
Selain itu, dalam sistem kehidupan, sebagian besar reaksi biokimia (termasuk hidrolisis ATP) berlangsung
selama katalisis enzim. Aksi katalitik enzim memungkinkan hidrolisis protein, lemak, minyak, dan
karbohidrat. Sebagai contoh, salah satu yaitu pada protease (enzim yang membantu pencernaan dengan
menyebabkan hidrolisis ikatan peptida dalam protein). Protase mengkatalisis hidrolisis ikatan peptida
interior dalam rantai peptida, sebagai lawan exopeptidases (kelas lain dari enzim, yang mengkatalisis
hidrolisis ikatan peptida terminal, membebaskan satu asam amino bebas pada satu waktu).

Namun, protease tidak mengkatalisis hidrolisis semua jenis protein. Aksi reaksi mereka adalah stereo-
selektif: Hanya protein dengan struktur tersier tertentu ditargetkan sebagai sejenis konsep berorientasi
gaya yang diperlukan untuk menempatkan kelompok amida dalam posisi yang tepat untuk katalisis.
Kontak yang diperlukan antara enzim dan substrat nya (protein) yang dibuat karena enzim lipatan
sedemikian rupa untuk membentuk celah mana yang cocok untuk substrat ; celah juga berisi kelompok
katalitik. Oleh karena itu, protein yang tidak cocok dengan celah tidak akan mengalami hidrolisis.
spesifisitas ini menjaga integritas protein lain seperti hormon, dan oleh karena itu sistem biologis terus
berfungsi secara normal.

hidrolisis dari amida plengdut artikel belajar dan bacaan buku online

Gambar reaksi hidrolisis pada hidrolisis amida

Setelah hidrolisis, amida mengkonversi menjadi asam karboksilat dan amina atau amonia. Asam
karboksilat memiliki gugus hidroksil yang berasal dari molekul air dan amina (atau amonia) dengan
peningkatan ion hidrogen. Hidrolisis peptida membentuk asam amino.

Banyak poliamida polimer seperti nilon 6,6 menghidrolisis dengan adanya asam kuat. Proses reaksi
hidrolisis mengarah ke depolimerisasi. Untuk alasan ini produk nylon biasanya akan rusak oleh patahan
saat terkena sejumlah kecil air asam. Poliester juga rentan terhadap reaksi degradasi polimer yang sama.
masalah ini dikenal sebagai stress_corrosion cracking.

Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion
hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer
tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata
“hidrolisis” berasal dari bahasa Yunani hydro “air” + lysis “pemisahan”.

Hidrolisis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua senyawa baru. Biasa
nya hidrolisis terjadi saat proses pencernaan karbohidrat
Biasanya hidrolisis merupakan proses kimia yaitu penambahan satu molekul air ke zat kimia. Kadang-
kadang penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air berpisah menjadi dua bagian. Pada
reaksi semacam ini, satu pecahan dari molekul target (atau molekul induk) mendapat sebuah ion
hidrogen.

Garam

Ester dan amida

ATP

Polisakarida

Ion logam dalam air

Pemanfaatan Hidrolisis

Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang digunakan untuk menetralkan suatu campuran asam
dan basa yang menghasilkan air dan garam. Proses hidrolisis tersebut memiliki andil yang besar dalam
terlaksananya berbagai macam proses penting dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini uraian lebih lanjut terkait beberapa pemanfaatan proses hidrolisis.

Reaksi hidrolisis antara molekul asam dan basa yang direaksikan dengan air akan membentuk garam
dengan rumus kimia NaCl. NaCl ini merupakan garam yang digunakan di dabur ibu rumah tangga sebagai
pemberi rasa asin dalam makanan.

Di bidang pertanian, reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam penyesuaian pH tanah dengan tanaman yang
ditanam. Melalui reaksi hidrolisis akan didapatkan jenis pupuk yang tidak terlalu asam maupun basa.
Adapun molekul kimia yang sering digunakan untuk menurunkan pH pupuk ialah pelet padat (NH4)2SO4.
Apabila garam tersebut direaksikan dalam air, maka ion NH4+ akan terhidrolisis di dalam tanah
membentuk NH3 dan H+ yang bersifat asam.

Reaksi hidrolisis antara garam yang terbentuk dari HOCl yang merupakan asam lemah dengan NaOH
yang merupakan basa kuat dengan air akan terjadinya hidrolisis HOCl sehingga menghasilkan ion OH–
yang bersifat basa. Sedangkan NaoH sebgai basa kuat tidak terhidrolisis. Garam yang terbentuk melalui
penggabungan kedua asam basa terdebut ialah NaOCl. Garam ini merupakan salah satu material yang
dimanfaatkan dalam pembuatan bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita.

Reaksi hidrolisis memiliki peran penting dalam pemecahan makanan menjadi nutrisi yang mudah
diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak mudah bereaksi dengan air, sehingga
dibutuhkan katalis untuk memungkinkan keberlangsungan proses ini. Katalis organik yang membantu
dengan reaksi dalam organisme hidup dikenal sebagai enzim. Enzim ini bekerja dengan menerapkan
konsep hidrolisis.

Reaksi hidrolisis berperan penting dalam proses pelapukan batuan. Proses ini penting dalam
pembentukan tanah, dan membuat mineral penting tersedia bagi tanaman. Berbagai mineral silikat,
seperti feldspar, mengalami reaksi hidrolisis lambat dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur,
bersama dengan senyawa larut.

Reaksi hidrolisis memiliki andil dalam penjernihan air. Penjernihan air minum oleh PAM menerapkan
prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.

Anda mungkin juga menyukai