SISTEM URINARIA
Oleh :
Kelas 1B Kelompok 4
Disampaikan kepada :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas paper mata
kuliah anatomi fisiologi yang berjudul Sistem Urinaria. Tugas ini dibuat guna
memenuhi kreteria penilaian dari mata kuliah anatomi fisiologi yang diberikan
secaara berkelompok serta untuk menmbah wawasan bagi penulis maupun
pembaca. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak I Wayan
Ambartana selaku dosen pembimbing anatomi fisilogi. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telak membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari paper ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, diharapkan adanya krirtik dan saran dari pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… 2
A. Ginjal……………………………………………………………………... 2
B. Ureter……………………………………………………………………... 5
C. Vesika Urinaria…………………………………………………………... 5
D. Uretra…………………………………………………………………….. 6
A. Filtrasi……………………………………………………………………. 7
B. Reabsorpsi………………………………………………………………... 8
C. Augmentasi………………………………………………………………. 8
D. Sekresi……………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 13
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu system yang dapat berubah-ubah
kinerjanya. Kemampuan berbagai organ di dalam tubuh serta pengendalian setiap
organ secara terkoordinasi dalam suatu system, salah satu misalnya system
urinaria atau pengeluaran cairan. System urinaria memiliki peran penting bagi
tubuh. System ini memberi sejuta fungsi tersendiri bagi manusia.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Diafragma
2. Kerongkongan
4. Ginjal kanan
5. Ginjal kiri
8. Kandung kemih
1
2.2 Anatomi Fisologi, Sistem Kemih pada (Ginjal, Ureter, Visika Urinanria,
Uretra)
B. Ginjal
Ginjal merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena ginjal
barfungsi mempertahankan homeostatis cairan tubuh supaya selalu berfungsi
dengan baik. Untuk mempertahankan homeostatik agar berfungsi dengan baik,
ginjal mengatur volume cairan serta menyeimbangkan osmotic, asam basa,
ekskresi sisa metabolisme, dan system pengaturan hormonal. Posisi ginjal dalam
tubuh terletak di rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri dan kanan
vertebralis, serta di kelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di belakang peritonium.
(E, 2003)
Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11, ginjal kanan setinggi iga ke-12,
batas bawah ginjal kiri setinggi vertebrata lumbalis ke-3. Tiap-tiap ginjal
mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,5 cm. Ginjal kiri lebih
panjang dari ginjal kanan, berat ginjal pada laki-laki dewasa 150-170 gram, pada
wanita dewasa 115-155 gram. Bentuk ginja seperti kacang, sisi dalam menghadap
ke vertebra torakalis, sisi luarnya cembung dan di atap setiap ginjal terdapat
kelenjar suprarenal.
Gambar ginjal
2
1. Struktur Ginjal
Secara struktur ,ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat .
Apabila kapsul dibuka akan terlihat permukaan dari ginjal yang licin dengan
warna merah tua. Secara umum ,ginjal terdiri dari :
Ginjal dibungkus dengan masa jaringan lemak yang disebut dengan kapsula
adiposa. Bagian paling tebal terdapat pada tepi ginjal yang memanjang
melalui hilus renalis. Ginjal dan kapsula adiposa tertutup oleh sebuah lamina
khusus dari fasia subserosa yang disebut fasia renalis. Fasia renalis ini terdapat
diantara lapisan dalam dari fasia profunda dan stratum fasia subserosa
internus.
Ginjal memiliki satuan fungsional yang disebut nefron. Jumlah nefron dalam
ginjal lebih dari 1,3 juta, yang mampu menyaring 170 liter darah dari arteri
renalis, selama 24 jam. Setiap nefron berasal dari berkas kapiler yang terdiri
dari :
a. Glomerulus
Glomerulus merupakan gulungan antara ayunan kapiler yang terletak
dalam kapsula bowman (ujung buntu tubulus ginjal yang bentuknya
seperti kapsula cekung menutupi glomerulus yang saling melilitkan
diri).
b. Tubulus Proksimal Konvulta
3
Tubulus proksimal konvulta adalah tubulus ginjal yang langsung
berhubungan dengan kapsula bowman dengan panjang 15 mm dan
diameter 15 mm. Bentuknya berkelok-kelok menjalar dari korteks
kebagian medula dan kembali ke korteks.
c. Lengkung henle
Lengkung henle terbentuk lurus dan tebal,yang diteruskan ke segmen
tipis lalu ke segmen tebal, dengan panjang 12 mm dari total panjang
lengkung henle 2-14 mm. Klorida secara aktif diserap kembali pada
cabang asendens ansa henle, dan natrium bergerak secara pasif untuk
mempertahankan kenetralan listrik.
d. Tubulus distal konvulta
Tubulus ini merupakan bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan
terletak jauh dari kapsula bowman, dengan panjang 5 mm. Tubulus
distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus koligens yang
panjangnya 20 mm.
e. Duktus koligen medula
Duktus koligen medula tidak termasuk saluran metabolik pasif, karena
dalam duktus koligen medula terjadi pengaturan sekresi natrium urine
secara halus dengan aldosteron, yang berperan dalam reabsorpsi
natirum.
4
C. Ureter
Ureter yaitu saluran dengan panjang sekitar 25-30 cm dengan garis tengah
3 mm, mengangkut urine dar ginjal ke kandung kemih. Dari setiap ginjal
duktus koligentes menyalurkan isinya ke pelvis ginjal, yang kemudian di
salurkan ke ureter. Dinding pelvis ginjal mengandung otot polos, yang
memiliki aktifitas intrinsic (tidak di control oleh saraf), dan menghasilkan
gelombang kontraksi peristalsis setiap 10 detik. Lapisan ureter terdiri dari :
3. Tunika submukosa.
5
2. Corpus: bagian antara vertex dan fundus
E. Uretra
1. Uretra pria
2. Uretra wanita
6
Gambar uretra pada wanita dan pria
3. Lapisan mukosa.
1. Proses filtrasi
Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron, yang merupakan tempat
pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan
melalui ginjal untuk disaring sehingga tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa
metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul
7
Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan
limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini
menghasilkan urine primer.Urine primer termasuk urea di dalamnya, yang
dihasilkan dari amonia yang terkumpul ketika hati memproses asam amino
dan disaring oleh glomerulus.
3. Ekskresi / Augmentasi
Proses miksi dimulai dari ginjal, ureter , vesika urinaria , uretra. Darah
memasuki glumerolus aferen dan kemudian menyingkat melalui arteriol
aferen. Glumerolus merupakan suatu jaringan dari 50 kapiler sejajar yang
dilapisi oleh sel – sel epitel. Tekanan darah di dalam glumerolus
menyebabkan cairan di filtrasikan ke dalam kapsula bowman. Dari situ ia
mengalir pertama ke dalam tubulus proksimalis. Dari sini cairan tersebut
mengalir ke dalam lengkung henle, kemudian turun ke bawah ke medulla
ginjal, sekitar sepertiga sampai seperlima menembus jauh ke dalam
medula. Bagian bawah lengkung henle tersebut mempunyai dinding sangat
tipis. Dan oleh karena itu disebut segmen tipis lengkung henle. Dari
lengkung henle cairan tersebut mengalir melalui tubulus ditalis. Akhirnya
cairan tersebut mengalir ke dalam tubulus (duktus koligens) yang
mengumpulkan cairan dari beberapa nefron. Duktus koligen berjalan dari
korteks kembali ke bawah melalui medulla, sejajar dengan lengkung
henle, kemudian ia bermuara ke dalam pelvis ginjal.
9
pertibulus, dan sejumlah kecil. Solut lain di sekresikan ke dalam nobulus.
Air dan solute tubulus yang tersisa menjadi air.
Fase :
Reseptor Strech
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urine.
Mikturisi melibatkan dua tahap utama, yaitu:
10
detrusor berkontraksi, sebaliknya spitcher relaksasi terjadi mikturisi
(normal : tidak nyeri).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13