Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PAPER ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM URINARIA

Oleh :

Kelas 1B Kelompok 4

1. Ni Luh Made Adhi Lestari (P07131219039)


2. Desak Made Rita Jyoti Jaya Patni (P07131219059)

Disampaikan kepada :

Bapak I Wayan Ambartana, SKM, M.Fis

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas paper mata
kuliah anatomi fisiologi yang berjudul Sistem Urinaria. Tugas ini dibuat guna
memenuhi kreteria penilaian dari mata kuliah anatomi fisiologi yang diberikan
secaara berkelompok serta untuk menmbah wawasan bagi penulis maupun
pembaca. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak I Wayan
Ambartana selaku dosen pembimbing anatomi fisilogi. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telak membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari paper ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, diharapkan adanya krirtik dan saran dari pembaca.

Denpasar, 18 Agustus 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… 2

2.1 Pengertian Sistem Urinaria………………………………………………. 2

2.2 Anatomi Sistem Kemih (Ginjal, Ureter, Vesika Urinaria, Uretra)…......... 2

A. Ginjal……………………………………………………………………... 2

B. Ureter……………………………………………………………………... 5

C. Vesika Urinaria…………………………………………………………... 5

D. Uretra…………………………………………………………………….. 6

2.3 Fungsi Ginjal …………………………………………………………….. 7

A. Filtrasi……………………………………………………………………. 7

B. Reabsorpsi………………………………………………………………... 8

C. Augmentasi………………………………………………………………. 8

D. Sekresi……………………………………………………………………. 9

2.3 Proses Miktursi…………………………………………………………… 9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 13

ii
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu system yang dapat berubah-ubah
kinerjanya. Kemampuan berbagai organ di dalam tubuh serta pengendalian setiap
organ secara terkoordinasi dalam suatu system, salah satu misalnya system
urinaria atau pengeluaran cairan. System urinaria memiliki peran penting bagi
tubuh. System ini memberi sejuta fungsi tersendiri bagi manusia.

Mata kuliah anatomi fisologi dengan materi system urinaria membahas


pemahaman dasar tentang struktur dan funsi system tersebut sebagai penunjang
mata kuliah profesi. System urinaria adalah suatu system tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga, daraah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih).

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian sistem perkemihan?

2. Bagaimankah anatomi fisiologi system kemih pada ginjal, ureter, visika


urinaria, uretra?

3. Bagaimanakah fungsi ginjal pada filtrasi, reabsorpsi, sekresi dan ekskresi?

4. Bagaimanakah proses mikturisi atau berkemih?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian system perkemihan.

2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi system kemih pada ginjal, ureter,


vesika urinaria, uretra.
1
3. Untuk mengetahui fungsi ginjal pada filtrasi, reabsorpsi, sekresi, ekskresi.

4. Untuk mengetshui proses mikturisi atau berkemih pada system urinaria.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Urinaria


Urine adalah zat cair buangan yang terhimpun di dalam kandung kemih dan
dikeluarkan dari dalam tubuh mealui saluran kemih. System perkemihan berperan
penting dalam mempertahan kan homeostatis konsentrasi air dan elektrolit di
dalam tubuh. Ginjal menghasilkan urine yang mengandung produk sisa
metabolisme, meliputi nitrogen yang merupakan ure dan asam urat, kelebihan ion,
serta beberapa obat. Secara umum, urinaria berhubungan dengan organ yang
memproduksi, menyimpan , dan mengalirkan urine pada manusia. Sistem ini
meliputi organ ginjal, ureter, vesika urinaria (kandungan kemih), dan uretra.
(Kirnantoro & Maryana S.SiT., 2019)

1. Diafragma

2. Kerongkongan

3. Kelenjar suprarenal kanan

4. Ginjal kanan

5. Ginjal kiri

6. Saluran ginjal kanan

7. Selaput perut peritenum

8. Kandung kemih

9. Poros usus (rektum)

Gambar sistem urinaria

1
2.2 Anatomi Fisologi, Sistem Kemih pada (Ginjal, Ureter, Visika Urinanria,
Uretra)

A. Fisiologi Sistem Perkemihan


Sistem perkemihan manusia meliputi penyaringan lasma dan memindahkan
zat dari filtrate dengan kecepatan yang bervariasi, tergantung dari kebutuhan
tubuh. Kelebihan jumlah air dalam tubuh akan disekresikan ginjal menjadi urine
(kemih) jumlah tertentu. (D, 2008)

B. Ginjal
Ginjal merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena ginjal
barfungsi mempertahankan homeostatis cairan tubuh supaya selalu berfungsi
dengan baik. Untuk mempertahankan homeostatik agar berfungsi dengan baik,
ginjal mengatur volume cairan serta menyeimbangkan osmotic, asam basa,
ekskresi sisa metabolisme, dan system pengaturan hormonal. Posisi ginjal dalam
tubuh terletak di rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri dan kanan
vertebralis, serta di kelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di belakang peritonium.
(E, 2003)

Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11, ginjal kanan setinggi iga ke-12,
batas bawah ginjal kiri setinggi vertebrata lumbalis ke-3. Tiap-tiap ginjal
mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,5 cm. Ginjal kiri lebih
panjang dari ginjal kanan, berat ginjal pada laki-laki dewasa 150-170 gram, pada
wanita dewasa 115-155 gram. Bentuk ginja seperti kacang, sisi dalam menghadap
ke vertebra torakalis, sisi luarnya cembung dan di atap setiap ginjal terdapat
kelenjar suprarenal.

Gambar ginjal
2
1. Struktur Ginjal
Secara struktur ,ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat .
Apabila kapsul dibuka akan terlihat permukaan dari ginjal yang licin dengan
warna merah tua. Secara umum ,ginjal terdiri dari :

a. Bagian dalam (internal) medula. Substansia medularis terdiri dari


pyramid renalis yang berjumlah antara 8-16 buah dengan basis
sepanjang ginjal,sedangkan aspeknya menghadap ke sinus renalis.
b. Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna
merah,konsistensi lunak,dan memiliki granula. Substansia ini
berada tepat dibawah tunika fibrosa dan melengkung sepanjang
basis pyramid yang berdekatan dengan sinus renalis,dan bagian
dalam di antara pyramid dinamakan kolumna renalis.

Ginjal dibungkus dengan masa jaringan lemak yang disebut dengan kapsula
adiposa. Bagian paling tebal terdapat pada tepi ginjal yang memanjang
melalui hilus renalis. Ginjal dan kapsula adiposa tertutup oleh sebuah lamina
khusus dari fasia subserosa yang disebut fasia renalis. Fasia renalis ini terdapat
diantara lapisan dalam dari fasia profunda dan stratum fasia subserosa
internus.

2. Struktur Mikroskopis Ginjal

Ginjal memiliki satuan fungsional yang disebut nefron. Jumlah nefron dalam
ginjal lebih dari 1,3 juta, yang mampu menyaring 170 liter darah dari arteri
renalis, selama 24 jam. Setiap nefron berasal dari berkas kapiler yang terdiri
dari :

a. Glomerulus
Glomerulus merupakan gulungan antara ayunan kapiler yang terletak
dalam kapsula bowman (ujung buntu tubulus ginjal yang bentuknya
seperti kapsula cekung menutupi glomerulus yang saling melilitkan
diri).
b. Tubulus Proksimal Konvulta

3
Tubulus proksimal konvulta adalah tubulus ginjal yang langsung
berhubungan dengan kapsula bowman dengan panjang 15 mm dan
diameter 15 mm. Bentuknya berkelok-kelok menjalar dari korteks
kebagian medula dan kembali ke korteks.
c. Lengkung henle
Lengkung henle terbentuk lurus dan tebal,yang diteruskan ke segmen
tipis lalu ke segmen tebal, dengan panjang 12 mm dari total panjang
lengkung henle 2-14 mm. Klorida secara aktif diserap kembali pada
cabang asendens ansa henle, dan natrium bergerak secara pasif untuk
mempertahankan kenetralan listrik.
d. Tubulus distal konvulta
Tubulus ini merupakan bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan
terletak jauh dari kapsula bowman, dengan panjang 5 mm. Tubulus
distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus koligens yang
panjangnya 20 mm.
e. Duktus koligen medula
Duktus koligen medula tidak termasuk saluran metabolik pasif, karena
dalam duktus koligen medula terjadi pengaturan sekresi natrium urine
secara halus dengan aldosteron, yang berperan dalam reabsorpsi
natirum.

Gambar bagian-bagain nefron

4
C. Ureter

Ureter yaitu saluran dengan panjang sekitar 25-30 cm dengan garis tengah
3 mm, mengangkut urine dar ginjal ke kandung kemih. Dari setiap ginjal
duktus koligentes menyalurkan isinya ke pelvis ginjal, yang kemudian di
salurkan ke ureter. Dinding pelvis ginjal mengandung otot polos, yang
memiliki aktifitas intrinsic (tidak di control oleh saraf), dan menghasilkan
gelombang kontraksi peristalsis setiap 10 detik. Lapisan ureter terdiri dari :

• Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa).

• Lapisan tengah (otot polos).

• Lapisan sebelah dalam (mukosa).

Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali


untuk mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih (vesika urinaria).

D. Vesika urinaria (kandung kemih)

Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urine. Organ ini berbentuk


seperti buah pir ( kendi ). Letaknya dibelakang simfisis pubis di dalam rongga
panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon
karet. Dinding kandung kemih terdiri dari :

1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).

2. Tunika muskularis (lapisan berotot).

3. Tunika submukosa.

4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Bagian – bagian vesika urinaria

1. Apex/vertex: dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa kantong


allantonis) sampai ke umbilicus membentuk ligamentum vesico
umbilicale mediale

5
2. Corpus: bagian antara vertex dan fundus

3. Fundus: bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah,


bagian ini terpisah dari rectum oleh spatium rectovisikale yang
terisi oleh jaringan ikat dukus deferen, vesika seminalis dan prostat
sisi berbentuk segitiga.

E. Uretra

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria


yang berfungsi untuk menyalurkan air kemih keluar.

1. Uretra pria

Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat


kemudia menembus lapisan hibrosa yang menembus tulang fubis kebagian
penis panjangnya ± 20 cm. uretra pada laki-laki terdiri dari :

• Uretra prostatica: Terletak di prostat dan terdapat pembukaan


kecil,dimana terletak muara vas deferens

• Uretra membranosa: sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar


bulbouretralis

• Uretra kevernosa: sekitar 15 cm dan melintas di corpus


spongiosum penis.

2. Uretra wanita

Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis kubis berjalan miring


sedikit ke arah atas ± 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika
muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari
vena-vena dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam. Muara wanita pada
wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan
uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

6
Gambar uretra pada wanita dan pria

Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan :

1. Lapisan otot polos merupaka kelanjutan otot polos dari Vesika


urinaria.

2. Lapisan submukosa lapisan longgar mengandung pembuluh darah


dan saraf.

3. Lapisan mukosa.

2.3 Fungsi Ginjal (Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi dan Ekskresi)

Fungsi ginjal ialah memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat


toksis atau racun, menyaring zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, sebagai
sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat yang masih diperlukan tubuh oleh
suatu kelenjar, misalnya hormon atau enzim, menjaga tekanan osmotik dengan
cara mengatur keseimbangan garam-garam dan air dalam tubuh, mempertahankan
suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan
basa,dari cairan tubuh, serta ekskresi sebagai proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
metabolism yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Berikut tahapn
pembentukan urine :

1. Proses filtrasi

Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron, yang merupakan tempat
pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan
melalui ginjal untuk disaring sehingga tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa
metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul
7
Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan
limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini
menghasilkan urine primer.Urine primer termasuk urea di dalamnya, yang
dihasilkan dari amonia yang terkumpul ketika hati memproses asam amino
dan disaring oleh glomerulus.

2. Proses Reabsorpsi / Sekresi

Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi, tetapi sebagian besar


diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus
proksimal nefron, lengkung Henle (loop of Henle), tubulus distal dan tubulus
pengumpul..Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap
kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Air bergerak
melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area konsentrasi tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah. Hasil pada proses pembentukan urine ini
adalah urine sekunder. Biasanya semua glukosa diserap kembali. Namun, pada
orang dengan diabetes, kelebihan glukosa tetap bertahan dalam filtrat.
Natrium dan ion-ion lain diserap kembali secara tidak lengkap, dengan
proporsi yang lebih besar tersisa dalam filtrat ketika lebih banyak dikonsumsi
dalam makanan, menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi. Hormon
mengatur proses transport aktif di mana ion seperti natrium dan fosfor diserap
kembali.

3. Ekskresi / Augmentasi

Augmentasi merupakan proses akhir dari pembetukan urine dimana urine


sisa-sisa zat makanan yang tidak dibutuhkan oelh tubuh akan dibuang pada
proses ini. Tahap akhir ini mrnghasilkan urine sesungguhnya, setelah urine dip
roses dan diserap kembali pada proses reabsorpsi. Augmentasi terjdi di nefron
ginjal tepatnya di tubulus kontrotus dital yaitu bagian nefron ginjal yang
berupa lengkung henle dan juga sebelum tubulus kolektivus yang artinya
tubulus kontrotus distal itu menerim urine sekunder yang datang dari tubulus
kontrotus proksimal melalui lengkung henle yang kemudian akan dibuang ke
tubulus kolektivus sebagai urine sesungguhnya.
8
F. Proses Mikturisi

Proses miksi dimulai dari ginjal, ureter , vesika urinaria , uretra. Darah
memasuki glumerolus aferen dan kemudian menyingkat melalui arteriol
aferen. Glumerolus merupakan suatu jaringan dari 50 kapiler sejajar yang
dilapisi oleh sel – sel epitel. Tekanan darah di dalam glumerolus
menyebabkan cairan di filtrasikan ke dalam kapsula bowman. Dari situ ia
mengalir pertama ke dalam tubulus proksimalis. Dari sini cairan tersebut
mengalir ke dalam lengkung henle, kemudian turun ke bawah ke medulla
ginjal, sekitar sepertiga sampai seperlima menembus jauh ke dalam
medula. Bagian bawah lengkung henle tersebut mempunyai dinding sangat
tipis. Dan oleh karena itu disebut segmen tipis lengkung henle. Dari
lengkung henle cairan tersebut mengalir melalui tubulus ditalis. Akhirnya
cairan tersebut mengalir ke dalam tubulus (duktus koligens) yang
mengumpulkan cairan dari beberapa nefron. Duktus koligen berjalan dari
korteks kembali ke bawah melalui medulla, sejajar dengan lengkung
henle, kemudian ia bermuara ke dalam pelvis ginjal.

Ketika filtrasi glumerolus mengalir melalui tubulus tersebut, kebanyakan


air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya di reabsorsi je kapiloer,

9
pertibulus, dan sejumlah kecil. Solut lain di sekresikan ke dalam nobulus.
Air dan solute tubulus yang tersisa menjadi air.

Fase :

Isi blander 200-300 ml.

Mulai terangsang ingin kencing

Reseptor Strech

Syaraf Otonom PS S2-4

Tonus Bladder 60-120 cm H20 (Ingin kencing)

Up membuka, sp. Eks masih menutup

Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urine.
Mikturisi melibatkan dua tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya


meningkat melampaui nilai ambang batas (hal ini terjadi bila telah
tertimbun 200-300 ml urine), keadaan ini akan mencetuskan tahap kedua

2. Adanya reflex saraf (disebut reflex mikturisi) yang akan mengosongkan


kandung kemih. Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang
belakang) sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan
dapat di pelajari. Sistem saraf simpati: impuls menghambat vesika urinaria
dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spitcher
internal konstraksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot

10
detrusor berkontraksi, sebaliknya spitcher relaksasi terjadi mikturisi
(normal : tidak nyeri).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larutn dalaam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih). Anatomi system perkemihan terdiri dari
ginjal (ren), ureter, vesika urinaria (kandung kemih) serta uretra. Sistem
pembentukan urine meliputi : filtrasi (penyaringan darah), reabsorsi (penyerapan
kembali zat-zat yang masih dibutuhkan) dan augmentasi (pengeluaran zat sisa
metabolisme).

3.2 Saran

Untuk menjaga kesehatan sistem urinaria dalam tubuh, sebaiknya kita


senantiasa mengkonsumsi asupan air yang cukup agar tidak terjadi gangguan
dalam sistem perkemihan.

12
DAFTAR PUSTAKA

D, A. P. (2008). Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: EGC.

Kirnantoro, S. M., & Maryana S.SiT., S. S. (2019). Anatomi Fisiologi.


Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS.

E, P. P. (2003). Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Pakar Raya.

Harry Dito. 2015. Fisiologi dan Sistem Urinaria. Diperoleh dari


https://www.scribd.com/doc/256654940/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEM-
URINARIA-docx diakses pada tanggal 20 Agustus 2019.

Tarlis Irawan. 2014. Sistem Perkemihan Urinaria diperoleh dari


https://ilper.wordpress.com/2012/04/19/sistem-perkemihan-urinaria/ Diakses pada
tanggal 20 Agustus 2019.

Andisa Shabirina. 2013. Proses Pembentukan Urine. Diperoleh dari


https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-pembentukan-urine/ diakses
pada tanggal 21 Agustus 2019.

13

Anda mungkin juga menyukai