Anda di halaman 1dari 3

Problematika Pendidikan Tinggi

Institusi pendidikan sejatinya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan


bangsa sesuai dengan apa yang menjadi tujuan pendidikan itu sendiri dalam UUD
1945 yang telah dirumuskan okeh para pendiri bangsa.

Hal itu kemudian harusnya menjadi acuan dalam mengatur regulasi yang
menyangkut pendidikan agar tidak keluar dari apa yang menjadi cita-citanya sejak
awal. Dan setiap regulasi yang hadir tidak menghambat warga negara dalam
mengakses dunia pendidikan itu sendiri.

Beberapa paragraf di atas menggambarkan konsep idealitas para pendiri


bangsa. Namun sampai pada hari ini, Akses pendidikan itu sendiri tidak dinikmati
oleh semua warga negara Indonesia dikarenakan kian maraknya biaya kuliah yang
makin meninggi.

Hadirnya regulasi UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


membuka celah bagi pendidikan tinggi terkhusus Universitas Negeri Makassar
(UNM) itu sendiri dalam menentukan biaya pendidikan tinggi hingga mencapai
Rp8.500.000,00 / Semester –salah satu program study di UNM-.

Naiknya biaya pendidikan ini, secara logika akan mempengaruh akses


pendidikan warga negara yang tergolong menengah ke bawah. Dan ini adalah hal
yang sangat mengkhawatirkan bagi dunia pendidikan apabila dibiarkan terus
berlalu.

Meningkatnya biaya kuliah tentunya harus berbanding lurus dengan apa


yang sudah semestinya dinikmati oleh Mahasiswa itu sendiri, tapi pada realiatas
yang terjadi di lapangan pada kampus UNM, masih banyak Sarana dan prasaran
yang kurang memadai, hal ini kemudian akan menimbulkan pertanyaan sederhana
yaitu Biaya Kuliah dalam hal ini Uang Kuliah Tinggal (UKT) digunakan dalam hal
apa?

Sistem UKT pada dasarnya apabila melihat dari alasan historis, Muh Nuh
mengatakan bahwa setiap tahun biaya kuliah akan menurun, sesuai dengan
kemampuan orang yang membiayainya, kemudian UKT pada dasarnya adalah
system satu kali bayar. Hal ini juga di atur dalam UU No. 12 tahun 2012 tentang
pendidikan tinggi itu sendiri. Sehingga idealnya tidak ada lagi pungutan di luar
UKT hingga Mahasiswa tersebut mencapai gelar sarjana.

Namun system UKTpun tidak berjalan sesuai idealitasnya. Hal inilah


kemudian menjadi dasar untuk mempertanyakan kepada Pimpinan sesuai kesadaran
transformatif. Namun hal demikian tidaklah mudah, karena yang menjadi soal di
UNM itu sendiri adalah kekerasan Akademik yang terus meneror Mahasiswa yang
bergerak secara kritis. Intervensi tidak segan-segan diberikan kepada Mahasiswa
yang berani bersuara dengan lantang.

Selain itu yang menjadi persoalan pendidikan hari ini terutama pada
pendidikan tinggi yaitu persoalan Otonomi pendidkan. Pemerintah telah
menetapkan kebijakan otonomi pendidikan, sebagaimana mengacu pada UU
No.20/2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 53 tentang Badan Hukum Pendidikan
yang menyebutkan: (1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang
didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan. (2)
Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berfungsi
memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik. (3) Badan hukum
pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapat
mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan. (4) Ketentuan
tentang badan hukum pendidikan diatur dengan Undang-undang tersendiri..

Hal tersebut yang kemudian terus menjadi acuan pemerintah untuk


membuat regulasi yaitu UU No 12 thn 2012 tentang pendidikan tinggi yang salah
satunya melegalkan yang namanya otonomi pendidikan. Dampak dari hal itu sendiri
adalah pendidikan tinggi mengharuskan mencari dana sendiri untuk membiaya
segala hal yang menyangkut pendidikan tinggi itu sendiri. Hal ini kemudian akan
berdampak padad tujuan pendidkan yang seharusnya mencerdaskan kehidupan
bangsa. Karena pendidikan tinggi akan bekerja sama dengan perusahaan. Ketika
pendidkan tinggi berafiliasi dengan perusahaan maka secara otomatis Kampus akan
membuka program sesuai dengan kebutuhan pasar. Dan tidak lagi mengacu pada
mencerdaskan bangsa.

Namun apabila hal itu tidak terjadi atau dalam hal ini pendidikan tinggi tidak
mampu mencari kerja sama maka yang paling mungkin adalah pendidikan tinggi
akan memungat biaya dari Mahasiswa itu sendiri dalam hal ini UKT aakan semakin
meningkat. Kemudian apabila UKT meningkat, maka akan banyak warga negara
yang tidak mampu mengakses pendidikan tingi itu sendiri.

Ini adalah sebagian kecil problematika pendidikan tinggi, dan hal tersebut
harus terselesaikan secara bersama.

Anda mungkin juga menyukai