Anda di halaman 1dari 5

56

BAB 3

METODE STUDI KASUS

3.1 Metode

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran (Ngalimun,2014). Metode yang digunakan dalam penyusunan

karya tulis ilmiah ini adalah metode pemecahan masalah (problem solving)

pendekatan proses keperawatan. Studi kasus merupakan suatu rancangan

penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian dan secara intensif

misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, institusi. Pada penelitian

studi kasus ini jumlah respondennya sedikit, sehingga dapat diperoleh

gambaran satu unit subyek secara lebih jelas. Meskipun jumlah subyek yang

diteliti cenderung sedikit, namun jumlah variable yang diteliti sangat luas.

Karena variable sangat penting untuk mengetahui hubungan dengan masalah

yang akan diteliti. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya juga harus dikaji

secara rinci, sehingga walaupun respondennya sedikit namun gambaran dari

subjeknya dapat kita peroleh secara rinci dan jelas (Nursalam, 2016).

Dalam melakukan penelitian studi kasus ini, peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif untuk memperoleh jawaban untuk memahami fenomena

Sosial. Pendekatan kualiatif dipilih karena dapat mengembangkan konsep-

konsep yang membantu pemahaman tentang asuhan keperawatan pada

Gangguan Jiwa Dengan Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri Di

Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Ponorogo.

56
57

3.2 Teknik Penulisan

Teknik penulisan menggambarkan gaya penulisan informasi dalam satu

karya tulis ilmiah. Teknik penulisan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini

adalah deskriptif. Teknik penulisan deskriptif adalah suatu bentuk penyajian

informasi yang digunakan dalam menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan ataupun menggambarkan kegiatan yang dilakukan selama

penelitian secara jelas dan sistematis (Hermanus MZ, 2015).

Pada teknik penulisan deskriptif, peneliti menyajikan informasi dari hasil

dan menggambarkannya dengan tujuan untuk menerangkan serta

memprediksi terhadap suatu gejala dari data dasar yang diperoleh di

lapangan. Penelitian studi kasus ini akan memaparkan tentang Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Dengan Masalah Keperawatan

Defisit Perawatan Diri Di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Ponorogo.

3.3 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat menggambarkan masa serta lokasi pemberian asuhan

keperawatan pada pasien yang didokumentasikan dalam karya tulis ilmiah ini.

1. Waktu penelitian

a. Persiapan dan penyusunan proposal : Oktober-November 2019

b. Pengambilan data awal : November 2019

c. Ujian proposal : November 2019

d. Pengambilan data kasus : Januari 2020

e. Ujian study kasus : Mei 2020

57
58

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan Di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Ponorogo

3.4 Alur Kerja (Frame Work)

Kerangka kerja atau alur kerja menggambarkan tahapan-tahapan pokok

yang dilalui untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Lokasi

Pengurusan Izin Penelitian Di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Ponorogo

Informed Consent

Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Ponorogo

Metode

Wawancara, Observasi

Pengambilan Data

Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implementasi, Evaluasi

Dokumentasi

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Dengan Masalah

Keperawatan Defisit Perawatan Diri Di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan

Ponorogo

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan

Jiwa Dengan Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri Di

Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Ponorogo

58
59

3.5 Etika Penelitian

Etika menggambarkan aspek-aspek etik yang dipergunakan menjadi

sebuah pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien

sampai dengan proses dokumentasi dilakukan. Etika penelitian merupakan

bentuk hubungan moral atau murni berupa sopan santun, budi pekerti dan tata

susila dalam melaksanakan suatu penelitian dengan menggunakan metode

ilmiah yang telah teruji secara rehabilitas dan validitas menurut Arwam H,

(2014) dan Hermanus (2015). Beberapa prinsip etika yang digunakan dalam

pemberian asuhan keperawatan diantaranya keikhalasan (voluntary),

kerahasiaan (confidentiality), tanpa nama (anonymity), dan lembar

persetujuan (informed consent).

1. Keikhlasan

Keikhlasan merupakan dimana ketika seseorang bersedia menjadi subyek

penelitian tanpa ada suatu paksaan dan ancaman. Subyek dapat

mengundurkan diri kapan saja, peneliti tidak dapat memaksa ataupun

membujuk untuk menjadi subyek dalam penelitian yang bertentangan

dengan keinginan (Saryono & Anggraeni, 2010)

2. Kerahasiaan

Penelitian harus menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan dan hanya

menggunakan informasi tersebut untuk penelitian. Penelitian harus

mampu meyakinkan subyek penelitian bahwa semua hasil dari penelitian

tidak akan dihubungkan dengan mereka serta cerita mereka akan

dirahasiakan (Saryono & Anggraeni, 2010).

59
60

3. Tanpa nama

Selama kegiatan penelitian dilakukan, nama subyek penelitian tidak boleh

dicantumkan atau digunakan tetapi hanya menggunakan kode partisipan

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

(Saryono & Anggraeni, 2010)

4. Lembar persetujuan

Lembar persetujuan merupakan suatu formulir peretujuan yang diberikan

kepada subyek yang akan diteliti dengan tujuan dapat memahami tentang

penelitian yang dilakukan dan menyatakan setuju untuk berpartisipasi

dalam penelitian. Lembar persetujuan diberikan kepada setiap subyek

yang akan diteliti. Peneliti dalam merekrut subyek yang akan diteliti

terlebih dahulu harus memberikan informed consent yaitu peneliti harus

member tahu secara jujur maksud dan tujuan terkait dengan penelitian

yang jelas. Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati (Saryono & Anggraeni, 2010).

60

Anda mungkin juga menyukai