Anda di halaman 1dari 7

Rapid Health Assessment (RHA)

Senin, 01november 2019pukul 01.00 dinihariterjadi kejadian bencana alam gempa bumi di
Kelurahan KecubungKecamatanRambutan. Gempa bumi terjadi saat masyarakat sedang
tertidur dengan pulasnya.Saat itu, masyarakat terkejut dengan kejadian gempa bumi yang
memakan harta benda dan orang-orang yang mereka sayangi.Beberapa masyarakat mencari
tempat perlindungan dan tokoh penting dilingkungan sekitar yaitu Camat melapor kepada
petugas 112 untuk meminta bantuan.

Tuttt...tutt....tuutttt..... (Telepon berdering)

Petugas 112 (Erwin) : Iya Selamat pagi, dari petugas 112 ada yang bisa saya bantu?

Camat (Fajrin) : Selamat pagi pak, saya bapak camat dari Kelurahan Kecubung
Kecamatan Rambutan mau memberitahu bahwa ada gempa bumi pada jam
01.00 dini hari, di Kelurahan Kecubung dengan korban sekitar ± 30 orang
dengan karakteristik ibu hamil,lansia,remaja dan kebutuhan khusus.

Petugas 112 : Oke terimakasih Bapak atas informasinya, saya akan menghubungi Bapak
Gubernur untuk mengirim tim kesehatan ke lokasi kejadian.

Petugas112’punberkoordinasi dengan BMKG. Setelah mendapatkan informasi mengenai


kekuatan gempa di Kelurahan Kecubung,Petugas 112 menyampaikan informasi tersebut ke
BPBD berdasarkan informasi dari Bapak Camat setempat.

Tuttt...tutt....tuutttt..... (Telepon berdering)

BPBD (Khair) : Selamat pagi dengan BPBD, ada yang bisa saya bantu?

Petugas112 : Iya saya dariPetugas 112 mau memberikan informasi bahwa ada gempa bumi
pada jam 01.00 dini hari, di Kelurahan Kecubung dengan korban sekitar ± 30
orang dengan karakteristik ibu hamil,lansia,remaja dan kebutuhan khusus. Dan
setelah saya berkoordinasi dengasn BMKG bahwa kekuatan gempa bumi 7
skala righter.

BPBD : Iya terimakasih untuk informasinya, saya akan menghubungi Gubernur untuk
menyampaikan informasi ini.

Petugas112 : Sama-sama.

Setelah BPBD menerima informasi dari Jakarta 112, BPBD’pun menghubungi Gubernur
untuk memberitahu kejadian gempa. Di lain tempat Dinas Kesehatan , Dinas Sosial sudah
menghubungi

Tuttt...tutt....tuutttt..... (Telepon berdering)


BPBD : Selamat pagi pak, dengan BPBD ingin menyampaikan bahwa ada gempa
bumi pada jam 01.00 dini hari, di Kecamatan Kecubungdengan korban sekitar
± 30 orang dengan karakteristik ibu hamil, lansia,remaja dan kebutuhan
khusus. Dan setelah saya berkoordinasi dengan BMKG bahwa kekuatan
gempa bumi 7 skala righter.

Gubernur (Hakim) : Oke kalau begitu segera kumpulkan dinas sosial, dinas kesehatan,
walikota berkumpul di kantor untuk breafing.

Sesampai di Kantor Gubernur

Gubernur : Selamat pagi teman-teman, sebelum kita mulai breafing alangkah baiknya
kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.Hari ini
saya mengumpulkan kalian semua pasti sudah mengetahui bahwa ada gempa
bumi di Kecamatan Kecubung Kelurahan Rambutan jam 01.00 dini hari
dengan korban sekitar ±30 orang dengan karakteristik ibu hamil,lansia,remaja
dan kebutuhan khusus dengan kekuatan gempa bumi 7 skala righter. Sekarang
saya meminta laporan kesiapsiagaan.Saya mulai dari BPBD Silahkan
disampaikan.

BPBD : Selamat pagi Bapak Gubernur, terimakasih atas waktunya. Laporan yang
saya terima dari petugas 112 dan Camat setempat bahwa terjadi gempa bumi
di Kecamatan Kecubunglebih tepatnya titik lokasi tersebut di Kelurahan
Rambutan jam 01.00 dini hari dengan korban sekitar ± 30 orang dengan
karakteristik ibu hamil, lansia,remaja dan kebutuhan khusus dengan kekuatan
gempa bumi 7 skala righter.

Gubernur : Terimakasih atas informasinya. BPBD boleh berkoordinasi dengan BMKG


untuk memantau kekuatan gempa bumi di lokasi tersebut, karena ditakutkan
akan ada gempa susulan. Sekarang silahkan Dinas Kesehatan menyampaikan
laporannya.

Dinkes (Marisa) : Selamat pagi Bapak Gubernur, terimakasih atas waktunya. Laporan
dari Dinas Kesehatan yaitu saya sudah menghubungi RSUD Pasar Rebo dan
RSUD Budi Asih dan RS tersebut mau berkoordinasi dengan kita.Lalu Tim
TRC dan RHA sudah dipersiapkan di Kantor Suku Dinas Kesehatan dan
tinggal menunggu informasi dari saya untuk turun ke lokasi bencana.

Gubernur : Oke kalau begitu sekarang Dinas Sosial menyampaikan laporan


kesiapsiagaannya.

Dinas Sosial (Radiah) : Selamat pagi Bapak Gubernur, terimakasih atas waktunya. Laporan
dari Dinas Sosial yaitu saya sudah menyiapkan bahan-bahan logistik yang
diperlukan seperti kebutuhan ibu hamil,kebutuhan lansia, kebutuhan remaja,
dan kebutuhan khusus. Tinggal di distribusikan ke lokasi kejadian.
Gubernur : Oke terimakasih untuk informasinya, segera distribusikan kebutuhan korban
ya., silahkan laporkan kesiapsiagaannya. . Semoga apa yang sudah kita
persiapkan dapat membantu korban bencana.

Para pejabat tinggi’pun mulai kembali ke kantor dan menghubungi masing-masing tim. Dinas
Kesehatan’pun langsung menyampaikan informasi ke Kantor Suku Dinas Kesehatan untuk
menggerakan tim TRC dan RHA.

Para petugas kesehatan yang sudah ditunjuk langsung menuju ke lokasi bencana. Sesampai
dilokasi, para petugas kesehatan menghampiri Bapak Camat setempat untuk memberitahu
bahwa mereka dari tim kesehatan. (tim RHA Andre,Neda)

RHA (Andre) : Selamat pagi Bapak, kami dari petugas kesehatan yang siap untuk membantu
korban. Kami meminta tolong untuk ditunjukkan lokasi bencana yang terjadi
dini hari tadi.

Camat : Ohh terimakasih ibu dan bapak sudah datang ke tempat kami. Mari saya
temani untuk ke lokasi bencana.

Tim RHA Perawat Lapangan mulai mengikuti langkah Bapak Camat untuk menunjukkan
lokasi bencana yang terjadi.

Tim RHA mulai mengkaji lokasi yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi.

Selain itu, RHA mulai melakukan pengkajian cepat di lokasi bencana.Dan petugas kesehatan
yang ditunjuk oleh Dinas Sosial juga mulai mengkaji kebutuhan logistik yang dibutuhkan
korban.

Sementara itu, Tim mencari korban dari radius lokasi bencana bersama dengan Camat
setempat. Setelah menemukan korban, Dan dengan cepat para perawat membantu mengevakuasi
para korban.
TRIASE

Perawat 1(Devita) : Bagi yang masih bisa berjalan,bisa ikuti arahan saya (setelah warga berkumpul
perawat memberi tanda hijau.)( Aswida,Nabil,Fahridha)

Perawat memeriksa keadaan korban, jika keadaan status mental korban normal diberi tanda
Kuning, jika status mental korban buruk diberi tanda Merah dan jika status korban dalam keadaan
tidak bernafas diberi tanda Hitam.

Perawat 2 (Heni) : Dengan bapak siapa?

Warga : Khalil

Perawat 2 :Disini saya menemukan korban dengan fraktur extermitas atas bagian kanan,dengan
respirasi 25x/mnt, pengisian kapiler < dari 2 dtk,mental korban normal karena dapat
menjawab pertanyaan.Saya beri tanda pita kuning.(Korban Khalil)

Perawat 3 (Hesti) :dengan ibu siapa.? Disini saya menemukan korban cidera berat pada bagian
kepala,respirasi 35x/mnt,pengisian kapiler > dari 2 dtk,nadi radialis tidak teraba,status
mental buruk penurunan kesadaran,korban tidak ada respon ketika ditanya. Dengan ini
saya beri tanda merah.(Korban Rahmi)

Perawat 4 (Dewi) :apakah ibu bisa mendengar saya? (korban mengangguk ). Disini saya menemukan
korban fraktur bagian extermitas bawah kiri,respirasi 26x/mnt,nadi radialis tidak
teraba,mental korban normal.Dengan tanda ini saya beri tanda kuning.(Korban Vina)

Perawat 5 (Maulina) : Disini saya menemukan korban yang sudah tidak bernafas. Dengan ini saya
beri tanda hitam.(Korban Naziah)

Perawat 3 : disini saya menemukan korban dengan cidera kepala ringan,respirasi 27x/mnt,nadi
radialis tidak teraba,mental korban normal. Dengan ini saya beri tanda kuning. (Korban
Nadiya)

Perawat 2 : Disini saya menemukan korban yang sudah tidak bernafas. Dengan ini saya beri tanda
hitam.(Korban Cindy)

Perawat 1 :ibu.. ibu.. apakah ibu mendengar saya. disini saya menemukan korban dengan fraktur
iga,respirasi 25x/mnt,nadi radialis tidak teraba,pengisian kapiler < 2 dtk,mental korban
buruk karena tidak bisa menyebutkan nama dan menjawab pertanyaan saya. Saya beri
tanda Merah (Korban Selvia)
Perawat 5: ibu apakah ibu mendengar saya?.disini saya menemukan korban dengan fraktur femur,
respirasi 26x/mnt, nadi radialis teraba, mental korban buruk karna tidak bisa menjawab
pertanyaan. Saya beri tanda Merah.(Korban Ivana)

Perawat 4 : Disini saya menemukan korban yang sudah tidak bernafas. Dengan ini saya beri tanda
hitam(Korban Aan)

Perawat 5 : disini saya menemukan korban dengan fraktur iga, respirasi 36x/mnt, pengisian kapiler >
2 dtk, kesadaran menurun. Saya beri tanda Merah.(Korban Enny)

Perawat 4 : disi saya menemukan korban dengan cidera kepala berat, respirasi 45x/mnt, nadi radialis
tidak teraba, pengisian kapiler > 2 dtk, penurunan kesadaran. Saya beri tanda Merah.(
Korban Sofi)

Perawat 5 :disini saya menemukan korban dengan fraktur extermitas kanan,respirasi 25x/mnt,nadi
radialis teraba,pengisian kapiler < 2 dtk,mental korban normal. Saya beri tanda
kuning.(Korban Anya)

Perawat 2 : disini saya menemukan korban dengan fraktur fremur,respirasi 37x/mnt,nadi radialis tidak
teraba, pengisian kapiler > 2 dtk, penurunan kesadaran. Saya beri tanda merah.(Korban
Rafika)

Setelah perawat memberi tanda pada setiap korban, kemudian PMI datang untuk membantu
mengevakuasi korban.Dan memberi penanganan lebih lanjut terhadap korban Gempa Bumi.

Perawat memberikan label kepada korban sesuai dengan kondisi korban. Korban dengan
label hijau sebanyak 3 orang, korban dengan label kuning sebanyak 4 orang, korban dengan
label merah sebanyak 6 orang, dan korban dengan label hitam sebanyak 3 orang. Perawat
yang telah melakukan triase melihat banyak korban yang mengalami patah tulang dan cidera
berat sehingga perawat pun menghubungi pihak rumah sakit untuk segera mengirimkan 2
buah ambulance serta Dokter Ortopedic, Dokter Ahli Bedah Umum, Dokter Ahli Bedah Saraf
dan tenaga medis lainnya ke posko bencana.
Perawat Triase (Atin) : “Hallo . . . Assalamualaikum…. Di Kelurahan
KecubungKecamatanRambutantelah terjadi bencana gempa
bumi.Banyak korban yang mengalami patah tulang, dan cidera
berat. Segera kirimkan dokter Ahli Bedah Umum, dokter Ahli
Saraf, dan dokter Ahli Orthopedic, segera ke posko bencana!!!
…. Terimakasih”

Beberapa saat kemudian….

Datanglah dua buah ambulance ke lokasi kejadian. Perawat ambulance memprioritaskan


korban dengan label merah terlebih dahulu. (Perawat menangani dan memberikan
pertolongan pertama pada korban) (Fai, Adik)

Didalam perjalanan menuju posko bencana, perawat ambulance memberikan pertolongan


pertama kepada para korban.Sesampainya diposko bencana, korban segera mendapatkan
penanganan yang lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian, datanglah Dokter Orthopedic, Dokter Ahli Bedah Saraf dan tenaga
medis lainnya dari berbagai rumah sakit pun datang.Berdasarkan hasil yang sudah
disampaikan, dokter yang menggunakan baju berwarna putih, dan perawat ambulance yang
menggunakan baju berwarna abu abu. Hal tersebut digunakan untuk memudahkan mengenali
antara tim medis.

Dokter Orthopedic (Mia) : “Permisi mas… perkenalkan nama saya Mia dan saya dokter
Orthopedic dari rumah sakit Banjarbaru.”

Perawat Posko (Irwan) : “ Oh iya dok, baik. Saya disini perawat Irwan yang mengkoordinasi
para korban. Kalau begitu mari ikuti saya dok, saya antarkan ke
para korban. Mari dok, ini dok korban yang mengalami
fraktur.”

Dokter Orthopedic (Mia) : “Terimakasih mas.”

Dokter Orthopedic (Lia) : “Permisi… perkenalkan nama saya Lia dan saya dokter Orthopedic
dari rumah sakit Ulin Banjarmasin.”
Perawat Posko (Syifa) : “Oh iya dok, baik. Saya disini perawat Syifa yang mengkoordinasi
para korban. Kalau begitu mari ikuti saya dok, saya antarkan ke
para korban. Mari dok, ini dok korban yang mengalami
fraktur.”

Dokter Orthopedic (Lia) : “Terimakasih .”

Dokter Ahli Bedah Saraf (Atun) : “Permisi … perkenalkan nama saya Atun dan saya dokter
Ahli Bedah Saraf dari rumah sakit Pelita Insani.”

Perawat Posko (Syifa) : “Oh iya dok, baik. Saya disini perawat Syifa yang mengkoordinasi
para korban. Kalau begitu mari ikuti saya dok, saya antarkan ke
para korban.”

Dokter Ahli Bedah Saraf (Atun) : “Terimakasih.”

Dokter Bedah Umum (Najiha) : “Permisi mas… perkenalkan nama saya Najiha dan saya
dokter Ahli Bedah Umum dari rumah sakit Anshari Saleh
Banjarmasin.”

Perawat Posko (Irwan) : “Oh iya dok, baik. Saya disini perawat Irwan yang mengkoordinasi
para korban. Kalau begitu mari ikuti saya dok, saya antarkan ke
para korban.”

Dokter Ahli Bedah Umum (Najiha) : “Terimakasih mas.”

Setelah para dokter menangani korban berlabel merah,para dokter kembali menangani
korban berlabel kuning.

Setelah para korban diberikan perawatan.Ada salah satu korban cedera berat dibagian kepala
yang harus segera dirujuk ke rumah sakit, dikarenakan keterbatasan alat dan kondisi yang
semakin kritis, korban tersebut segera dibawa menggunakan helicopter menuju rumah sakit
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.Alat transportasinya menggunakan helicopter
tersebut digunakan karena lebih cepat daripada jalur darat karena terjadi gempa bumi tidak
memungkinkan untuk menempuh jalan darat.

Sekian simulasi dari D3 Keperawatan Poltekkes Kemekes Banjarmasin

terimakasih atas perhatiannya .Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai