Anda di halaman 1dari 17

Tugas Filsafah Agama

Ku tahu yang Kupercaya


dan
Alkitab adalah Buku untuk Masa Kini

31408055
Ku tahu yang Kupercaya

Bab 1
Alkitab
Dalam Bab 1 hal yang dibahas adalah mengenai Alkitab. Sebenarnya Alkitab
adalah wujud pernyataan diri Allah dimana yang terkandung di dalamnya adalah Allah
itu sendiri bukan pikiran manusia walaupun memang yang menulis adalah manusia.
Alkitab sendiri merupakan gambaran perbuatan-perbuatan Tuhan yang diceritakan
kembali. Dari Alkitab kita dapat mengetahui kehendak-kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Alkitab yang merupakan Firman Allah, sehingga segala yang terkandung di dalamnya
adalah perkataan Allah itu sendiri.

Bab 2
Allah
Dalam bab 2 kita belajar mengenai Allah Sang Pencipta Langit dan Bumi. Ia
adalah Alfa dan Omega yang padanya tidak terikat pada apapun di bumi. Ia berada jauh
melampaui pikiran manusia. Ia berada di atas hukum alam yang diciptakan olehNya.
Penciptaan bersumber darinya maka dari itu ia bersifat agung dan kekal. Allah adalah
Allah Tritunggal yang terdiri dari Bapak, Anak dan Roh Kudus. Bapa adalah yang
pertama, Ia adalah sumber dari Keilahian. Kemudian adalah Anak yang berasal dari
Bapa. Dan yang mengungkapkan dan menyatakan segalanya itu bagi manusia adalah
Roh.

Bab 3
Yesus Kristus
Dari Bab 3 yang berjudul Yesus Kristus. Siapakah Yesus Kristus itu sebenarnya.
Ia adalah Juruselamat pribadi bagi para pendengar yang percaya kepadaNya. Ia
merupakan Anak Allah yang kekal. Tapi demi menebus dosa kita ia rela menjadi manusia.
Ia adalah 100% Allah dan 100% manusia. Sebagai Allah yang memiliki hak dan
wewenang sebagai Anak Allah rela turun ke dunia demi mengampuni dosa, memghakimi
manusia, dan membangkitkan oramg mati.
Banyak hal yang dialaminya demi menyelamatkan manusia. Ia menyatakan
kasihnya kepada manusia dengan rela disalibkan. Ada 3 alasan mengapa Yesus harus
tetap sempurna walaupun ia adalah manusia. Alasan yang pertama adalah karena hal ini
membuat Dia memenuhi syarat untuk menggantikan manusia yang berdosa. Alasan
selanjutnya adalah karena Ia harus tetap taat secara sempura kepada Allah. Hal itu
dilakukan oleh Nya demi menebus dosa dan ketidaktaatan manusia.

Bab 4
Kematian Kristus
Bab selanjutnya yaitu bab yang ke 4 membahas tentang Kematian Kristus.
Kematian Kristus sangat penting karena tanpa kematian Kristus tidak akan ada
pengampunan dosa. Kita sering mendengar istilah Kematian Kristus disebut dengan
perdamaian dengan dosa. Perdamaian tersebut berarti menyatukan kembali sesuatu yang
renggan atau berjauhan. Maksudnya adalah karena Kristus telah rela disalib walaupun
dirinya yang Anak Allah dan bersih dari dosa itu adalah sebuah kematian yang tidak
terbatas nilainya. Ia rela mati supaya manusia tidaklah binasa karena dosa melainkan
beroleh hidup yang kekal bagi orang yang percaya kepadaNya. Perdamaian itulah yang
memberikan kepastian akan pengampunan dosa sehingga kita beroleh hidup yang kekal
di surga.

Bab 5
Manusia dan Dosa
Bab 5 membahas mengenai Manusia dan Dosa. Manusia adalah gambar Allah
sehingga ia lebih daripada sekedar ciptaan biasa. Tuhan bahkan memerintahkan agar
manusia berkuasa atas ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain. Namun akibat dosa sangatlah
berat. Hubungan antara manusia dan Allah menjadi rusak. Kita yang seharusnya juga
sempurna seperti gambar Allah menjadi rusak sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Dosa
yang satu membawa kita kepada dosa yang lain. Segala persoalan yang ada di dunia
semuanya berakar dari dosa.
Hukuman dosa yang paling berat bagi manusia yaitu bahwa manusia harus
mengalami kehilangan persekutuan yang intim dengan Allah. Kita menjadi terpisah dari
Allah dan oleh karenanya manusia menjadi seorang egosentri yang hanya memikirkan
dirinya sendiri. Apabila dilihat seperti ini maka sebenarnya manusia sudah tidak memiliki
harapan lagi. Namun ada kabar baik dari Injil, karena sesuai dengan yang tertulis dalam
Roma 5: 20 bahwa semakin banyak dosa maka semakin banyak kasih karunia yang
melimpah. Disitulah kita bisa merasakan kasih karunia Kristus yang memberikan anugrah
keslamatan bagi kita dan menghapuskan dosa kita.

Dosa memang berasal dari Aadam dan Hawa yang seting kita dengar dengan dosa
nenek moyang. Namun dosa dari Adam tersebut juga mewakili dosa dari setiap manusia
yang ada. Jatuhnya manusia ke dalam suatu dosa membuat manusia jatuh ke dosa lain
sehingga semakin lama manusia justru semakin terperosok dalam. Sampai pada akhirnya
bahwa upah dosa itu sendiri adalah maut.

Dosa membawa kita kepada kebejatan total yang merasuk dalam segala segi
kehidupan. Walaupun awal dosa itu adalah Adam namun kita juga ikut bertanggung
jawab terhadap dosa kita sendiri karena kita juga melakukan kesalahan yang sama seperti
Adam. Tetapi di atas semuanya itu, Allah sudah menyediakan jalan ke luar yang
sempurna, melalui pengorbanan Kristus untuk kita, agar kita terlepas dari hukuman itu
dan orang-orang yang percaya juga diwakili oleh Kristus, melalui Kristus bukan hanya
perbuatan dosa kita yang diampuni, tetapi kita juga menerima tabiat yang baru.

Bab 6
Roh Kudus
Roh Kudus adalah yang kita bahas dalam Bab 6. Roh Kudus mempunyai peranan
yang paling vital pada awal pertobatan kita dan kelahiran kita ke dalam keluarga Allah,
dan juga dalam perkembangan kehidupan Kristen kita. Roh Kudus bukan sebuah sebuah
roh biasa, Roh Kudus adalah suatu pribadi, sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak.
Mungkin kita mengenal Roh Kudus dari lambang-lambangnya seperti minyak, air, api.
Tapi sebenarnya Roh Kudus adalah sebuah pribadi.
Terdapat 5 aspek berbeda dari pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama. 5
Aspek pekerjaan Roh Kudus dapat kita lihat dari yang pertama pekerjaan Roh di dalam
penciptaan alam semesta. Kedua pekerjaan Roh dalam melengkapi seseorang untuk
pelayanan. Yang ketiga pekerjaan Roh Kudus dalam memberi ilham pada para nabi.
Sedangkan yang ke 4 pekerjaan Roh Kudus dalam menghasilkan kehidupan moral. Dan
yang terakhir pekerjaan Roh Kudus dalam menubuatkan tentang kedatangan Mesias.

Roh Kudus mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Tuhan Yesus Kristus,
yaitu ketika menjadi manusia sepenuhnya bergantung pada Roh itu. Pada saat seseorang
percaya kepada Kristus orang itu segera dimateraikan oleh Roh Kudus. Roh Kudus
tinggal di dalam setiap orang Kristen & juga merupakan penunjuk jalan untuk orang-
orang Kristen secara pribadi.

Bab 7
Gereja atau Jemaat
Bab selanjutnya membahas tentang Gereja atau Jemaat. Gereja atau jemaat adalah
orang-orang yang sudah dipanggil kepada Yesus Kristus. Umat Allah yang dipanggil itu
adalah orang-orang kudus pilihan Allah. Gereja sendiri pertama kali terbentuk pada hari
Pentakosta saat Roh Allah turun seperti yang tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul.

Terdapat 3 masa pelayanan dalam perjanjian baru yaitu Masa Pelayanan Pertama,
Masa Peralihan dan Pelayanan Permanen. Terdapat pula 3 golongan bentuk pemerintahan
gerja dan pandangan umum tentang pelayanan yaitu Episkopalianisme yang diperintah
oleh para uskup tetapi terdapat juga pendeta dan diaken. Presbiterianisme yang dipimpin
oleh para penatua. Golongan ini biasanya membedakan antara penatua yang mengajar
dan penatua yang memimpin. Yang ketiga adalah Kongregasionalisme yang terdiri dari
orang percaya yang menekan otonomi dari jemaat lokal termasuk golongan ini.
Bab 8
Malaikat, Iblis, dan Roh-roh Jahat
Bab yang ke 8 membahas tentang Malaikat, Iblis, dan Roh-Roh Jahat. Malaikat
adalah makhluk yg diciptakan Tuhan. Manusia berbeda dengan malaikat. Manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas tubuh, jiwa dan roh. Sedangkan malaikat
hanyalah makhluk rohani yang hanya terdiri dari Roh. Perbedaan lain antara manusia dan
malaikat adalah bahwa malikat bersifat kekal dan tidak dapat mati.Allah menciptakan
para malaikat dengan sempurna, dan pada mulanya tidak ada roh jahat. Tapi pada waktu
bersamaan mereka juga mempunyai kehendak bebas & dapat dicobai dan dapat berdosa.
Apa yang menyebabkan malaikat jatuh ke dalam dosa tidak dijelaskan secara terinci,
tetapi rupanya hal itu ada hubungannya dengan jatuhnya Iblis ke dalam dosa. Nama Iblis
berarti “musuh” atau lawan. Iblis adalah musuh Allah beserta umatnya

Bab 9
Keselamatan
Selanjutnya dalam Bab yang ke 9 adalah mengenai keselamatan. Keselamatan
hanya dapat diperoleh dari pertobatan. Seperti yang kita baca di Alkitab bahwa apabila
kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat. Pertobatan yang
sesungguhnya bukan hanya perasaan menyesal tetapi pertobatan yang sesungguhnya
menyangkut segala aspek dalam diri kita mulai dari intelek, emosi, dan kehendak.
Pertobatan yang sesunguhnya akan mendatangkan. Iman merupakan pusat dari seluruh
pengalaman Kristen. Iman juga merupakan alat yang menghubungkan kita pada Kristus.
Kita mungkin memandang pertobatan dan iman sebagai respon untuk memperoleh
kelahiran kembali. Kelahiran kembali adalah segi ilahi dari apa yang disebut perubahan
hati, yang kalau dilihat dari segi manusiawinya, kita sebut pertobatan atau perpalingan.

Keselamatan kita adalah fakta yang sudah digenapi, tetapi kita juga masih sedang
diselamatkan. Proses menjadi suci itu disebut penyucian atau pengudusan. Menguduskan
ada 2 cara untuk memisahkan dan untuk membuat kehidupan pribadi orang Kristen itu
kudus, dalam arti perbaikan secara moral dan secara rohani.
Bab 10
Perkara-perkara yang akan Datang
Bab yang terakhir membahas tentang perkara-perkara yang akan datang. Alkitab
bukan saja menceritakan masa lalu, sejarah-sejarah yang ada di masa lampau. Tapi
Alkitab juga mencantumkan apa yang akan terjadi kemudian. Alkitab juga berisi tentang
ledatangan Kristus yang pertama sebagai yaitu untuk mati di salib demi menebus dosa
manusia juga yang kedua yaitu pada saat ia kembali sebagai Raja yang memerintah. Saat
Allah datang untuk kedua kalinya dimana Iblis yang menjadi ilah akan mengadakan
perlawanan terhadap kerajaan Allah dan dipimpin oleh Antikristus. Namun pada saat
Yesus datang, Ia akan mengakhiri pemerintahan antikristus. Ini adalah peristiwa besar
yang dinanti-nantikan dan yang dinyatakan di seluruh Alkitab. Beberapa peristiwa
penting akan tejadi pada waktu kedatangan Kristus. Orang-orang percaya yang sudah
mati akan dibagkitkan, dan kita yang masih hidup akan dimuliakan dan akan diangkat ke
angkasa untuk menjumpai Dia di angkasa. Sebenarnya ini ialah kebangkitan dari antara
orang mati (orang yang benar akan dibangkitkan dari antara orang-orang yang jahat).
Tujuan akhir dari orang-orang benar ini ialah surga. Surga dapat didefinisikan secara
sangat sederhana sebagai tempat Allah berada. Di surga segala sesuatu akan menjadi baru
dan di sana kita dapat menikmati pengalaman yang paling dinamis.

Allah terus menerus menghakimi manusia dan bangsa-bangsa, tetapi akan ada
penghakiman terakhir. Penghakiman yang terakhir terhadap orang-orang yang tidak
diselamatkan akan dilakukan di hadapan takhta putih yang besar, yaitu takhta Allah dan
tempat terakhir bagi mereka yang tidak diselamatkan ialah kerajaan maut atau neraka.
Kerajaan maut ialah tempat atau keadaan di mana apinya tidak dapat dipadamkan dan
kekal.

Alkitab adalah Buku untuk Masa Kini


J.R.W. Stott, Jakarta, BPK GM
Penggunaan Alkitab pada masa kini baik oleh gereja, orang Kristen tergantung
pada penerimaan kita akan asal dan maksud ilahi yang terkandung di dalamnya. Alkitab
bisa sangat bermanfaat bagi kita untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaki
kelakukan, dan mendidik kita dalam kebenaran. Itu semua bisa dilakukan oleh Alkitab
semata-mata karena Alkitab itu sendiri merupakan perkataan yagn ber dari mulut Allah
sendiri. Alkitab adalah Firman Allah, jadi jelaslah bahwa melalaikan Alkitab berarti
mengabaikan Allah, sedangkan mendengarkan Alkitab berarti mendengarkan dia. Maka
dari itu Alkitab adalah Buku untuk masa kini dan saya merasa Alkitab akan masih tetap
relevan bagi manusia sampai selama-lamanya

Bab 1
Allah dan Alkitab
Karena yang terpenting adalah penerimaan kita akan asal dan maksud ilahi dari
Alkitab, maka pembahasan bab 1 dari buku ini adalah tentang “Allah dan Alkitab”. Allah
itu sendiri adalah pengarang Alkitab. Namun sebelum kita memahami Alkitab kita
terlebih dahulu harus megerti siapakah Allah itu sendiri. Pemahaman akan Allah atau
pernyataan ilahi Allah bukan saja penting namun mutlak kira perlukan. Namun karena
keterbatasan kita sebagai manusia, tidak mungkin kita dapat memahami Allah.
Memahami manusia saja kita tidak bisa apalagi memahami Allah. Dalam Yesaya 55: 8-11
dikatakan bahwa mustahil bagi seorang manusia untuk menemukan Allah lewat akalnya
sendiri karena adanya jurang pemisah antara pikiran Tuhan dan manusia. Jalan pikiran
Allah jauh melampaui ketinggian pikiran manusia. Jadi, satu-satunya jalam bagi kita
untuk menemukan Allah adalah dengan Allah itu sendiri memperkenalkan dirinya kepada
kita.

Cara Allah mengungkapkan atau memperkenalkan dirinya menjadi bahasan


selanjutnya dalam bab ini. Caranya pengungkapannya yang pertama ialah melalui
perbuatan. Hal ini dapat kita lihat dari hasil karya ciptaanNya yang indah, serasi, rumit
dan teratur itu. Cara lainnya yaitu melalui perkataan. Melalui firman yang keluar dari
mulutNya dan melalui pikiranNya yang dinyatakan kepada kita yang sekarang kita sebut
Alkitab.. Firman Allah sangat berkaitan erat dengan kegiatan Allah itu sendiri maksudnya
ialah bahwa Firman Allah berfungsi untuk menafsirkan atau menjelaskan makna
perbuatan-perbutan yang dilakukan oleh Allah. Penafsiran itu dilakukan oleh nabi dan
rasul yang mendapat ilham ilahi.

Memang benar bahwa Yesus dan Alkitab tidaklah sama persis. Karena
bagaimabapun juga Alkitab adalah sebuah buku sedangkan Yesus adalah pribadi. Namun
Alkitab adalah firman Allah. Allah berbicara dan Ia memutuskan sendiri apa yang Dia
ingin katakan tetapi bukan dengan cara yang mengubah kepribadian penulis Alkitab.
Alkitab adalah perkataan manusia. Manusia berbicara menggunakan kemampuan-
kemampuan mereka secara bebas, namun tidak sampai mengubah pesan kebenaran ilahi
yang ingin disampaikan. Manusia tersebut mendapatkan ilham ilahi dari Allah, bukan
menjadi mesin ketik atau alat dikte Allah. Alkitab memang merupakan hasil tulisan
manusia maka dari itu kita mempelajarinya menggunakan akal kita, menyelidiki kata dan
kalimat di dalamnya serta sejarah dan komposisi sastranya. Tetapi Alkitab lebih dari
sekedar buku biasa, maka dari itu kita perlu berlutut merendahkan diri dan memohon agar
Allah memberikan penerangan hati dan pelayanan Roh Kudus karena tanpa Dia kita tidak
mungkin mengerti Firman Nya

Namun apa tujuan sebenarnya Allah menyatakan dirinya lewat Alkitab?


Tujuannya tidak lain adalah untuk menuntun kita kepada keselamatan. Jika kaita ingin
melihat kemuliaan, kuasa dan kesetianNya ktia dapat melihat melalui alam cipataanNya
namun jika kita ingin mempelajari rencana anugrahNya untuk menyelamatkan orang-
orang berdosa maka kepada Alkitablah kita harus berpaling Karena melalui Alkitablah ia
berbicara kepada kita tentang Kristus. Tertulis dalam II Timotius 3: 16 bahwa firman itu
berkuasa untuk menunjukkan kepada kita Kristus sebagai Juruselamat.

Jadi dari bab 1 ini kita mengambil pelajaran bahwa kita harus bersikap rendah
hati, karena akal yang kita miliki bukan untuk kita gunakan untuk menghakimi firman
Allah melainkan agar kita dapat mengerti, meneraakan dan mentaati firman Allah dalam
kehidupan nyata sehari-hari. Sebagai anak-anak, kita pun harus menerima kerajaan Allah
karena kita orang berdosa yang tidak layak dan tidak meungkin mengusahan kehidupan
kekal. Kita harus merendahkan diri kita untuk menerima karunia Allah yang
diberikanNya secara cuma-cuma itu .

Bab 2
Kristus dan Alkitab
Dalam bab 2 ”Kristus dan Alkitab” ini kita belajar memahami apakah tujuan dari
Alkitab itu sebenarnya. Mengapa Alkitab itu ada dan untuk apa dia diberikan.
Pembahasan tujuan Alkitab ini kita ambil dari Yohanes 5: 39-40. Sebenarnya ada 2 tujuan
Alkitab itu diberikan, yaitu Alkitab memberi kesaksian tentang Kristus dan Kristus
memberikan kesaksian tentang Alkitab. Memang ke 2 hal ini terdengar seperti argumen
yang tidak berujung. Kita percaya pada pengajaran Kristus karena apa yang tertulis dalam
Alkitab dan kita percaya Alkitab karena hal itulah yang sesuai dengan ajaran Kristus.

Memberi kesaksian tentang Kristus merupakan fungsi utama dari Alkitab.


Kesaksian tentang Kristus tersebut dapat kita lihat bukan hanya dari ucapan yang
dikatakan oleh Yesus itu sendiri melainkan dari perbuatan dan mujizat yang dilakukan
oleh Kristus. Selain dari perbuatannya kesaksian tersebut diberikan melalui Alkitab yang
merupakan kesaksian Bapa tentang Anak. Namun Alkitab itu sendiri tidaklah berkuasa,
Alkitab tidak memiliki unsur keajaiban sehingga kita harus menjadi ”penyembah-
penyembah Alkitab” atau ”bibiliolatri”. Kita tidak dapat memperoleh hidup dari Alkitab
itu sendiri, kita tidak boleh menyembah Alkitab, yang kita sembah adalah Kristus yang
dinyatakan dalam Alkitab. Alkitab hanyalah memberikan gambaran mengenai Kristus.
Tiap-tiap alinea yang terkandung dalam Alkitab semuanya saling berkaitan dan
membimbing kita kepada Kristus.

Kristus memberi kesaksian tentang Alkitab tidak lepas dari pernyataan bahwa
Alkitab memberik kesasksian tentang Yesus Itus sendiri. Sebenarnya alasan utma kita
takluk kepada otoritas Alkitab ialah karena Yesus Kristus telah memastikan otentitas
Alkitab sebagai pemilik otoritas Allah.artinya Yesus sendiri. Kepastian otentitas ini
mengakibatkan adanya pandangan yang lain antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian
Baru. Terhadap Perjanjian Lama Yesus mendukungnya. Ia mentaati perintah-perintah
moral yang ada dan menjadikan Alkitab sebagai dasar argumen-argumenNya. Karena
Yesus saja percaya pada Alkitab maka kita pula harus dengan tegas mendukung otoritas
Alkitab. Sedangkan terhadap Perjanjian Baru Yesus menyediakan penulisannya. Yesus
memakai para rasul untuk mencatat dan menafsirkn apa yang dibuatNya lalu mengutus
mereka untuk mengajar gereja bahkan dunia.

Dari bab 2 ini kesimpulan yang dapat kita ambil adalah kita percaya Alkitab
karena Kristus. Kristuslah yang menanamkan otoritasNya ke dalam Alkitab. Kalau pada
awalnya kita membaca Alkitab semata-mata sebagai dokumen bersejarah namun setelah
Roh Kudus membawa ktia beriman kepada Kristus Alkitab bukan hanya catatan sejarah
melainkan sebuah kesaksian ilahi.

Tujuan utama Alkitab adalah kesaksian Bapa tentang Anak.Alkitab menunjuk


kepada Yesus itu sendiri. Sebab itu segala bentuk penelitian yang tidak membawa kepada
Yesus Kristus dalam bentuk iman, kasih, ibadah, dan ketaatan merupakan penyimpangan.

Berikut adalah perumpamaan yang paling pas untuk menggambarkan seluruh


bagiannya. Alkitab adalah poteret Tuhan kita Yesus Kristus. Injil-injil adalah sosok Yesus
dalam potret itu. Perjanjian lama adalah latar belakag yang menuju kepada Sosok tubuh
tersebut, menunjuk kepadaNya dan diperlukan untuk keserasian komposisi keseluruhan
potret tersebut. Surat-surat kiriman para rasu; adalah pakaian dan perlengkapan yang
dipakainya untuk memperjelas Sosok diriNya. Seperti potret ini tidaklah cukup untuk
memiliki, mempelajari dan mengetahui Alkitab saja. Kita harus mempertanyakan apakah
Kristus yang dalam Alkitab menjadi pusat hidup kita atau tidak. Karena kalau tidak maka
sia-sialah Alkitab itu ada.

Bab 3
Roh Kudus dan Alkitab
Kalau dalam bab 1 dan bab 2 kita mempelajari bahwa Allah adalah sumber
pernyataan yang diungkapkannya dan bahwa Yesus Kristus adalah pokok utama
pernyataanNya maka dalam bab 3 ini kita tau bahwa Roh Kudus adalah perantaraNya.
Jadi Alkitab adalah kesaksian Bapa tentang Anak melalui Roh Kudus. Hikmat Allah yang
diluar jangkauan mata, telinga dan pikiran manusia namun Hikmat Allah itu dapat kita
mengerti melalui RohNya.

Bab 3 ”Roh Kudus dan Alkitab” mengambil I Korintus 2: 6-16 sebagai bahan
dasarnya. Dari perikop ini kita dapat mempelajari 4 tahap karya Roh Kudus sebagai
sebuah pernyataan ilahi. Pertama, Roh Kudus adalah Roh yang menyelidik. Maksudna
adalah bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi yang dapat menyelidiki kedalaman-
kedalaman Allah, menjelajahi kebereadaan Allah itu sendiri, dan mengetahui perkara-
perkara Allah. Setelah menyelidik dan mengetahui ”rahasia” Allah Roh Kudus menjadi
Roh yang menyatakan. Sebagai Roh yang menyatakan, Roh Kudus memampukan ktia
untuk mengerti anugrah keselamatan yang merupakan ”rahasia” Allah.

Peran Roh Kudus selanjutnya adalah sebagai Roh yang mengilhamkan. Sebagai
contoh adalah khotbah para rasul yang kata orang-orang bukan seperti kata-kata manusia
tetapi merupakan pengilhaman berbal oleh Roh Kudus. Pengilhaman verbal bukan berarti
setiap kata dalam Alkitab harus dianggap benar secara harafiah, bukan pula berarti dikte
lisan, dan bukan berarti tiap kalimat dalam Alkitab adalah firman Allah contohnya adalah
perkataan teman-teman Ayub. Ucapan mereka diikutsertakan dalam Alkitab bukan untuk
disetujui tetapi untuk disalahkan. Pengilhaman verbal maksudnya adalah bahwa apa yang
telah dan masih disampaikan oleh Roh Kudus disampaikan kembali melalui perkataan
manusia supaya kata-kata itu sekaligus merupakan kara-kata Allah dan kata-kata manusia

Peran yang keempat adalah sebagai Roh yang menerangi. Roh yang menerangi
berperan kepada para pendengar khotbah yang disampaikan oleh para rasul yang
diilahami Roh Kudus. Untuk mengerti tentang kebenaran rohani kita harus menjadi
manusia rohani yang dilahirkan kembali, yang tidak mengerti apa-apa sehingga
membutuhkan bantuan Roh Kudus untuk menerangi kita sehingga kita dapat mengerti
apa yang dulu tidak kita mengerti. Karena itu tanpa adanya Roh kudus Alkitab hanya
akan menjadi sebuah teks kuno, tetapi melalui roh kudus Allaah dapa berkomunikasi
dengan kita secara pribadi dan penuh kuasa

Roh Kudus juga dapat menhadi penafsir yang membawa kita kepada pemahaman
yang sama, namun ada 4 syarat yang harus diiktui. Syarat yang pertama adalah kita
menerima otoritas mutlak Alkitab dan bersunngguh hati tunduk kepadaNya. Kedua kita
harus ingat bahwa maksud utama Alkitab ialah member kesaksian kepada Kristus.
Selanjutanya Kita harus menerapakan prinsip penafsiran yang sehat. Dan terakhir kita
harus mendatangi teks Alkitab dengan kesadaran tentang adanya prasangka-prasangka
budaya kita dan kesediaan untuk mengizinkan prasangka tadi ditantang dan diubah

Jadi dari bab ke 3 tentang Alkitab dan Roh Kudus ini kita harus mengerti bahwa
pandangan kita sendiri terhadap Roh Kudus lah yang penting. Roh Kudus adalah Roh
Kebenaran maka dari itu apabila kita meremehkan Roh Kudus berarti kita meremehkan
kebenaran. Selain itu hal yang penting yang harus kita perhatikan juga adalah kebutuhan
kita kan Roh Kudus sehingga kita dapat bertumbuh dalam pengenalan kita terhadap
hikmat Allah dan rencananya untuk menjadikan kita serupa dengan Kristus kelak
nantinya. Alkitab sangatlah penting bagi kita, karena itu kita perlu datang kepada Alkitab
dengan rendah hati, penuh harap, dan hormat dengan cara dilahirkan kembali secara
rohani.

Bab 4
Gereja dan Alkitab
Dalam bab selanjutnya yaitu bab yang ke 4 kita mempelajari tentang ”Gereja dan
Alkitab”. Jadi, sejauh ini kita telah mempelajari bahwa Allah adalah pengarang Alkitab,
Kristus adalah pokok pembahasan utamanya yang sekaligus mengesahkan otentisitas
Alkitab. Roh Kudus sebagai perantara proses pernyataan yang penting itu. Sedangkan
gereja adalah umat yang menjalani kehidupannya di bumi dan juga kelak di surga dalam
pengabdian kasih kepada Allah dan sesamanya. Namun pada kenyataannya gereja pada
zaman sekarang ini hanyalah segerombolan orang kristen yang penuh dosa, lemah,
gemar bertengkar, dan gagal dalam memenuhi harapan Allah terhadap arti gereja yang
sesungguhnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena Alkitab telah
diabaikan

Ada 2 hal penting yang perlu kita pahami dalam bab ini yaitu yang pertama
bahwa kebenaran adalah dasar dan gereja adalah bangunan yang ditopangnya. Itulah yang
tertulis dalam Efesus 2: 20. Yang kedua adalah sebaliknya yaitu bahwa gereja adalah
dasar dan kebenaran adalah bangunan yang ditopangnya, hal ini tertulis dalam I Timotius
3:15. Gerjea bertumpu pada pengajaran para rasul dan para nabi yag kini kita baca dalam
Alkitab, tanpa adanya Alkitab gereja tidak dapat lahir dan bertahan apalagi bertumbuh
subur. Tetapi pembelaan dan penyebarluasan “kebenaran” bergantung pada gereja itu
sendiri. Gereja dipanggil untuk melayani kebenaran dengan mempertahankannya secara
gigih dari serangan serta meninggikannya di dunia. Jadi gereja membutuhkan Alkitab
karena ia dibangun di atasnya dan sebaliknya gereja melayani Alkitab dengan membela
dan memberitakannya.

Gereja membutuhkan Alkitab karena beberapa alasan. Alasan itu antara lain
adalah karena Alkitab menciptakan gereja, maksud dari kalimat ini adalah Firman Allah
yang diproklamasikan dalam kuasa Roh menciptakan gereja. Alasan lainnya adalah
karena Alkitab menopang gereja. Jadi Allah memelihara keberadaan, menopang serta
menyuburkan gereja. Selain itu Allah sendiri yang mengarahkan gereja. Gereja
membutuhkan bimbingan dan Allah menyediakannya. Alkitab mereformasikan Gereja
sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di gereja direformasikan kembali
oleh Allah melalui kebenaranNya yang tertulis dalam Alkitab. Masalah yang dihadapi
orang Kristen pada zaman ini adalah masalah perpecahan gereja. Cara mengatasi hal itu
adalah dengan mempercayai akan otoritas mutlak dari dalam Alkitab. Maka dari itu
Alkitab dianggap dapat mempersatukan gereja karena Alkitab adalah sumber satu-
satunya untuk memimpin kepada keslamatan dan bertekad untuk menilai tradisi-tradisi
gereja di bawah terang ajaran Alkitab. Alasan terakhir adalah Alkitab menyegarkan
kehidupan gereja. Allah melawat gerejanya secara khusus, luar biasa dan ajaib yang
mengakibatkan seluruh umat menjadi peka akan kehadiranNya yang nyata dan kudus.
Selain membutuhkan Alkitab Gereja juga melayani Alkitab. Seperti yang telah
dibahas gereja merupakan dasar atau tiangpenopang kebenaran. Dasar bangunan
membuat bengunan berdiri kokoh, tiang penyanggah mendukung tinggi bangunan agar
jelas dilihat orang. Dengan kata lain hal ini menunjuk pada tugas apologetik dan tugas
penginjilan gereja. Gereja terpanggil untuk memberitakan injil ke seluruh dunia.
Sebagai sebuah gereja kita tidak dapat berthan tanpa adanya Alkitab yang
menopang dan sebaliknya maka dari itu kita perlu mempelajari dan menguraikan firman
Allah dan menghubungkanna dengan dunia modern yang rumit ini. Lalu kita perlu
mengingatkan pendeta kita akan khotbah yang alkitabiah. Dan ketiga mengingatkan pada
para orangtua untuk selalu mengajarkan kepada anaknya tentang firman Allah karena itu
adalah tanggung jawabnya. Oleh sebab itu marilah kita junjung dan hormati Alkitab
dimanapun kita berada. Tidak karena kita menyembah Alkitab tetapi karena Alkitab
adalah sabdaNya, gereja akan diperbaharui, direformasi, dibangunkan dan dibentukNya
mnenjadi seperti yang diinginkanNya

Bab 5
Orang Kristen dan Alkitab
Bab yang terakhir membahas tentan g ”Orang Kristen dan Alkitab”Alkitab mutlak
diperlukan bagi kesehatan dan pertumbuhan setiap orang Kristen. Firman Allah kita
perlukan untuk kesehatan rohani kita seperti halnya makanan untuk kesehatan jasmani.
Kita perlu membaca dan merenungkannya setiap hari demi menuju kedewasan dalam
Kristus yang tergantung pada hubungan erat antara kita dengan Alktiab dan tanggapan
iman kepada Alkitab.

Pertanyaannya adalah mengapa Alkitab membuat kita bertumbuh? Jawabannya


adalah karena melalui Alkitab, Allah mengajarkan mereka tentang diriNya sendiri yaitu
bahwa Dia datang dari Allah dan kembali kepada Allah oleh karena itu Dia menuntut dari
mereka sikap penyembahan. Alasan kedua mengapa Alkitab bisa membuat kita
bertumbuh adalah karena dari Alkitab Dia juga mengajarkan kita tentang keslamatan dari
Nya bahwa sesudah penyucian dosa oleh Yesus Kristus di kayu salib kita tidak perlu
”pembahusan kaki terus-menereus” namun Dia menuntut iman dari kita. Pelajaran
terakhir yang kita ambil dari Alkitab adalah bahwa Dia mengajarkan kita tentang
kehendaknya bahwa kita harus saling mengasihi antara kepada yang lain dalam
pelayanan kerendahan hati oleh karena itu Dia menuntut ketaatan kita
Seperti yang kita telah bahas dari awal bahwa Tidak mungkin membaca Alkitab tanpa
berbakti kepada Nya. Firman Allah membangkitkan penyembahan kepada Allah. Ketika
iblis mengusik nurani kita dan berusaha meyakinkan bahwa orang berdosa seperti kita
tidak mungkin lagi diampuni, hanya ketergantungan penuh iman pada janji-janji Allah
yagn diberikanNya kepada mereka yang bertobat dapat membebaskan kita dari tuduhan
Iblis. Janji keselamatan harus kita pegang selamanya sehingga iblis tidak dapat
meragukan pertobatan kita terhadap Tuhan. Selain itu ketika bimnang kita harus belajar
bertumpu pada janji pimpinanNya, Ketika takut pada janji perlindunganNya, ketika
sendiri pada janji penyertaanNya. Janji-janji Allah dapat membentengi hati dan pikiran
kita. Itulah janji-janji keselamatanNya

Jika kita mengasihinya maka kita akan menuruti perintah-perintah Nya, dan di
dalam Alkitab itulah kita temukan perintahNya. Jadi dalam Alkitab Allah memberikan
kepada kita penyertaanydiriNya yang mendorong kita untuk menyembah Da, janji-janji
keselamtan yang membangkitakn iman kita, dan perintah-perintah yang mengungkapkan
kehendakNya dan menuntut ketaatan kita. Ketiga hal ini dibangkitakan oleh Firman Allah

Di dalam kemuridan termasuk unsur penyembahan iman dan ketaatan. Ketiganya


merupakan unsur hakiki terhadap kehidupan Kristen kita. Iman bukan kata lain untuk
percaya membabi buta. Iman adalah kepercatyaan yang beralasan yana bertumpu pada
janji-janji Allah dan pada sifat Allah yang memberikan janji tersebut. Tanpa janji Allah
yang kita temukan di Alkitab iman akan melayu dan mati. Ketaatan kristen bukan
membati buta namun penuh kesadaran dan kasih. Kita tidak bisa menyembah Allah
kecuali menyatakan dirinya
Jadi tanpa pernyataan Allah tidak mungkin terjadi penyembahan, tanpa janji Allah
tidak mungkin umbuh iman, dan tanpa perintah Allah tidak mungkin lekluiar ketaatan.
Karena itu tanpa Alkitab kemuridan adalah mustahil. Alkitab menunkinkan kitah idup
sebagaia nak-anakNya yang kekaasih dalam dunia ini. Janji dan peritah ini harus kita
pelihara dalam akal budi dan ingata kita sampai ia tumbuh menjadi pemrbendaharaan
kebenaran dalaam kehidupan kita. Hanya jika kita merenungkan Firman Allah,
mendengarkan sabdaNya, mendengarkan suaraNya dan memberikan respon kepadaNya
dalaam bentuk penyembahan, iman dan ketaatanlah kita dapat berumbuh menuju
kedewasaan dalam Kristus.

Refleksi Diri
Dari buku Kutahu yang Kupercaya ini saya merasa semakin ditegaskan bahwa saya
sebenarnya hanyalah manusia berdosa. Yang hanya oleh kasih karunia Tuhan lah saya
bisa menerima keselamatan dari Yesus Kristus. Saya juga menjadi lebih tau siapakah
Allah itu yaitu Sang Pencipta Langit Bumi. Allah kita adalah Allah Tritunggal yaitu Bapa,
Anak dan Roh Kudus. Namun yang terpenting adalah kita menjadi waspada terhadap
perkara yang akan datang. Yaitu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah bersifat
sementara sedangkan tujuan akhir kita yang sebenarnya adalah kehidupan yang kekal di
sorga tempat Allah berada.

Sedangkan dari buku Alkitab adalah buku masa kini saya mempelajari bahwa Alkitab
bukan hanya sekedar catatan-catatan sejarah biasa. Alkitab adalah sebuah buku yang luar
biasa dan bisa gunakan sampai sekarang untuk menuntun hidup kita. Bukan Alkitab yang
memiliki kehebatan namun isinyalah yang penting bagi kita. Karena dikarang sendiri oleh
Allah tentang Kristus dan Roh Kudus yang dapat membantu kita untuk mengerti dengan
menafsirkan isinya.Selain itu, kita sebagai orang Kristen perlu membaca Alkitab, karena
di dalam Alkitablah kita dapat mengerti kehendak-kehendak Tuhan terhadap hidup kita

Anda mungkin juga menyukai