Anda di halaman 1dari 32

Disusun Untuk memenuhi Tugas

Mata Kuliah : PTI


Dosen Pengampu : ESTER AYUK PUSPITA

Oleh :
Daniel Andis Dwi Admojo
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
STMIK
2019-2020
1
Tugas Individu I

HUBUNGAN SI DENGAN TPS, DSS,ESS, MIS, KWS/OAS?

PENGERTIAN LENGKAP TPS, MIS, DSS, EIS, ES, OAS, GDSS

1. Sistem Pemprosesan Transaksi (Transaction Processing System atau TPS)


Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.
Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem
pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi
dilakukan.
Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem
informasi yang lain dalam perusahaan, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,
atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. Semisal dalam perusahaan yang saya geluti sekarang,
perusahaan yang bergerak di bidang Publishing.

Keterangan :
Dimana pada level operasial, manajemen bawah memberikan data data kepada level taktis dari
mulai fungsi keuangan yang memberikan data-data keuangan, fungsi pemasaran yang
memberikan data-data penjualan, fungsi produksi yang memberikan data-data produksi
barang,dan fungsi SDM yang memberikan mengenai SDM.
Contoh :
Tugas dari fungsi produksi adalah memproduksi produk, serta mencari harga bahan baku untuk
produksi,serta desain produk secara terus menerus.

2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System atau DSS)


DSS adalah interaktif berbasis komputer sistem dan subsistem dimaksudkan untuk membantu
pengambil keputusan menggunakan teknologi komunikasi, data, dokumen, pengetahuan atau
model proses keputusan untuk menyelesaikan tugas.Tujuan digunakannya system ini adalah
sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu.

COntoh:
Pada level taktis ini pengumpulan data semua data-data dari level operasional dan di olah dalam
bentuk pengendalian manajemen sedetil-detilnya, yang pelaporan data-data tersebut, yang
informasi datanya akan di laporkan kepada level strategi untuk pengambilan keputusan. dan
tugasnya mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan
tingkatan yang lebih tinggi. Tingkat ini di duduki oleh Manager-manager cabang dari tiap-tiap
fungsi dari level operasional.

3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System atau EIS)


Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem
dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan
dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan
eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari perusahaan. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk di khususkan dari satu sistem mendukung keputusan
2
(DSS).atau Sistem Informasi Eksekutif (EIS) di atas adalah jenis sistem informasi manajemen
untuk memfasilitasi dan mendukung informasi dalam pengambilan keputusan kebutuhan dari
eksekutif ini dengan menyediakan akses mudah baik informasi internal dan eksternal yang terkait
untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan. Hal ini biasanya dianggap sebagai bentuk khusus
dari Sistem Pendukung Keputusan (DSS).

Contoh:
Pada umumnya, pada level strategis ini memberikan kebijakan kebijakan yang di peruntukan pada
level di bawah atau tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan
di terjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugasnya ialah
membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai
kesejahteraan karyawan dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.

4. Management Information System (MIS)


MIS adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu
bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak
sumber, termasuk didalamanya Transaction Processing System. MIS menyajikan informasi yang
detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah satu elemen manajemen
yang dirasa penting oleh banyak perusahaan oleh karena itu pengembangan MIS akan terus dapat
berlanjut.

Contoh Management Information System adalah:


a. Budget forecasting and analysis
b. Financial reporting
c. Inventory reporting
d. Material requirement planning

5. Expert Systems
Expert system merupakan perluasan dari decision support system. Expert system adalah
suatu sistem informasi pengambilan keputusan yang mengambil dan meniru pengetahuan serta
keahlian dari seorang expert problem solving atau decision maker dan kemudian berpikir dan
bereaksi sesuai dengan seorang expert tadi.
Expert system ditujukan untuk menduplikasi keahlian dari seorang problem solver, manajer,
profesional dan para teknisi. Para tenaga ahli ini sering menguasai pengetahuan dan keahlian yang
tidak bisa dengan mudah diikuti dan digantikan oleh sembarang orang dalam sebuah organisasi.
Expert system meniru logika dan pemikiran dari seorang ahli dalam bidang mereka masing-
masing. Hal itu dibutuhkan agar orang lain yang bukan seorang ahli dapat mengetahui
pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh seorang ahli.

Contoh dari penggunaan expert system :


Industri makanan menggunakan expert system untuk menyimpan keahlian dari seorang ahli yang
sudah mendekati masa pension

3
6. OAS (Office Automation Systems)
Office Automation System (OAS), adalah system mendukung pekerjaan pada suatu
perusahaan secara luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi
antar sesama pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada di satu lokasi yang sama ataupun
tidak. OAS berfungsi dalam word processing, elctronic message, work group computing, work
group scheduling, facsimile processing, imaging and electronic documents, and work flow
management. OAS dirancang baik untuk individu maupun kelompok.

7. Group Decision Support System (GDSS)


GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok
orang yang terlibat dalam satu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interfase bagi suatu
lingkungan yang digunakan bersama.
Proses yang terjadi pada GDSS:
1. Mengorganisasi pendapat yang muncul dalam kelompok
2. Mengumpulkan informasi
3. Mengurutkan berdasar prioritas
4. Mengumpulkan aspek-aspek pendukung

HUBUNGAN ANTARA TPS, DSS,ESS, MIS, KWS/OAS

 DSS dan ESS berbeda dan tak berhubungan dengan sistem yang terkomputerisasi. Disiplin antara
ESS dan DSS berkembang pararel, tapi saling tak tergantung dan berjalan sendiri-sendiri. Cuma
sekarang kita bisa mencoba menggabungkan potensi dari keduanya. Menurut kenyataannya,
disebabkan karena perbedaan kapabilitas diantara kedua tool, mereka dapat mengkomplemen satu
sama lain, membuatnya menjadi powerful, terintegrasi, sistem yang berbasis komputer, yang jelas
dapat meningkatkan pengambilan keputusan manajerial.

 Transaction Processing Systems (TPS) TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi
bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakan oleh manajer.

 Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS) OAS dan KWS
bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi
melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional
seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
4
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga
dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis
data).

 Decision Support Systems (DSS) DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data
sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif
pembuat keputusan.
Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI) AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-
mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatanpendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan
masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledgebased
systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan 6 seorang ahli untuk
menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS
meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi
terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base
yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui
pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

 Executive Support Systems (ESS) ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM
dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat tempat yang bisa diakses seperti
kantor.

Antara SI dengan TPS,MIS,DSS,ESS,KWS memiliki hubungan untuk lebih jelas silahkan baca
penjelasan di bawah ini:
 MIS memberikan informasi/data kepada ESS dan DSS. Jarang terjadi sebaliknya
kecuali dalam perkecualian yang khusus. ESS didukung dengan data/informasi dari
MIS dan DSS. Antara KWS/OS dan MIS ada interrelasi yang kuat. TPS menunjang
DSS dan MIS. Panah dari TPS ke arah MIS dan DSS adalah bahwa pada tataran TPS
merupakan pengolahan data awal serta input data atau dikatakan TPS merupakan
transaksi dengan sistem tingkat operasional, data yang telah input akan diolah kembali
dan dapat didistribusikan ke MIS atau ke DSS. TPS bersifat teknis dan sangat
terstruktur merupakan pekerjaan rutin operasional serta mudah untuk dibakukan
sedangkan MIS berorientasi sebagai pengendalian manajemen yang merupakan
perencaan strategis sehingga tidak ada anak panah atau memberikan informasi ke TPS
namun justru menerima dari TPS, sedang DSS bersifat teknis ilmiah merupakan sains
operasional reaserch merupakan pendukung (mensupport) ESS sehingga tidak ada
anak panah dari DSS ke TPS.

 KWS merupakan tingkat pengetahuan dengan spesifikasi desain khusus dengan


menggunakan model tertentu. Hal ini terkait dengan pekerjaan yang memerlukan
teknologi khusus dengan tujuan memudahkan MIS dalam mengendalikan manajemen
sehingga KWS tidak dapat memberikan langsung ke ESS karena akan overlaping
5
dengan MIS demikian juga tidak dapat memberikan ke TPS karena KWS adalah untuk
memberikan kemudahan dari TPS yang tidak dapat diolah langsung ke MIS dan KWS
akan melakukan rancangan khusus dari TPS untuk diberikan ke MIS/DSS.

 ESS menerima data/informasi dari MIS dan DSS, DSS adalah data pendukung yang
bersifat semiterstruktur sampai terstruktur. ESS dalam menentukan/menghasilkan
keputusan selain menerima data/informasi dari MIS diperlukan juga data pendukung
yang disebut DSS artinya informasi DSS tersebut dapat berasal dari intern dari TPS
(yang bersifat terstruktur) atau DSS yang semiterstruktur sampai terstruktur dengan
cara misalnya melalui kajian statistik dan operasion research. Untuk operasional
research DSS dapat mengambil data dari luar yang dapat dipercaya, ilmiah (yang
bersifat semistruktur). DSS merupakan pengolahan data yang disesuaikan dengan
jangka waktu yang diperlukan.

Tugas Individu II

Pengertian dan Fungsi Virtualisasi


Pengertian Virtualisasi
Dalam ilmu komputer, virtualisasi (bahasa Inggris: virtualization) adalah istilah umum yang
mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah "sebuah teknik
untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara
sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Hal ini termasuk
membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi,
atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau
dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa
peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal."

Istilah virtualisasi sudah digunakan secara luas sejak 1960-an, dan telah diaplikasikan kepada
beberapa aspek komputer—dari keseluruhan sistem komputer sampai sebuah kemampuan atau
komponen individu. Secara umum semua teknologi virtualisasi mengacu kepada
"menyembunyikan detail teknis" melalui enkapsulasi.
Menurut Alan Murphy dalam papernya Virtualization Defined – Eight Different Ways,
menyebutkan setidaknya terdapat delapan istilah dalam penerapan virtualisasi. Diantaranya
adalah operating system virtualization, application server virtualization, application virtualization,
management virtualization, network virtualization, hardware virtualization, storage virtualization
dan service virtualization. Namun untuk kali ini saya akan fokus membahas tentang virtualisasi
jaringan/data center

Fungsi Virtualisasi

Secara umum fungsi virtualisasi data center adalah sebagai berikut.

1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena
virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat
komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori,
6
itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial,
masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.

2. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat
disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash,
kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah
disimpan, merestore data hasil backup terakhir danserver berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu,
tenaga dan sumber daya.

3. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada
mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat
proses implementasi suatu sistem

4. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya


ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya
mengurangi biaya penggunaan listrik

5. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk
menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan
berimbas pada pengurangan biaya sewa

6. Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi
waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server
yang harus ditangani

7. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses
pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak
perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik

8. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan.
Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah
melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful.

Teknologi Virtualisasi
Untuk mendukung implementasi virtualisasi server , CPU dari sebuah server harus mendukung
teknologi virtualisasi, tetapi tidak usa kuatir karena hardware saat ini sudah mendukung
teknologi
virtualisasi hankan untuk komputer biasa pun sudah mendukung teknilogi virtualisasi.

Dalam teknologi virtualisasi sebuah server dipecah kedalam virtual environment , dan setiap
virtual environment dapat diinstall sistem operasi yang berbeda dari sistem operasi server
fisik atau sistem operasi dari virtual environment lain nya. Ketiaka Virtual environment
berjalan dia tidak tau tentang resource yang digunakan sehingga dalam teknologi virtualisasi
diperlukan sebuah Hypervisor yang mengkoordinasi komunikasi dan instruksi antara virtual

7
environment dengan resource fisik / psical resource. Hypervisor inilah yang dipegang oleh
administrator dari sebuah server yang mengimplementasikan teknologi virtualisasi untuk
mengatur virtual environment.
Ada 2 jenis Hypervisor dalam dunia virtualisasi saat ini :

1. Hypervisor Type 1 (Bare Metal Hypervisor)


Dikatakan Bare Metal hypervisor karena hypervisor ini mengakses langsung
hardaware fisik tanpa bantuan sistem operasi, dan biasnaya untuk menggunakan
hypervisor type 1 kita harus menginstall hypervisor sebagai sistem operasi (Bukan
diinstall dalam sistem operasi).Contoh Hypervisor Type 1 diantaranya : KVM ,
Red hat Enterprise Virtualisation (RHEV),XEN/Citrix XenServer,Hyper-V,VMware
vSphere/ESXi
2. Hypervisor Type 2 (Hosted Hypervisor)
Jenis Hypervisor ini memerlukan sistem operasi untuk berjalan, karena jenis hyper
visor ini berjalan diatas sistem operasi.Contoh Hypervisor Type 2 diantaranya
: VMware Work station , VMware Player ,Virtual Box

Keuntungan Menggunakan teknologi Virtualisasi


Semakin berkembangnya tuntutan dunia dalam industri komputer untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan semakin komplex infrastruktur untuk membangun nya maka teknologi
virtualisasi dibuat untuk menyederhanakan kerumitan yang ada. dengan menggunakan
virtual environment,konfigurasi server dan infrastruktur jaringan lebih gampang dimanage
dan dimonitor. berikut adalah beberapa keuntungan/benefit menggunakan teknologi
virtualisasi dalam dunia komputer modern saat ini .

1. Optimalisasi Server
jika kita mempunyai server fisik dengan kapasitas besar, sedangkan aplikasi server
yang akan kita bangun memerlukan resource yang kecil alangkan baiknya server
yang akan kita bangun dimasukan kedalam virtual environment dan mengatur
resource VE sesuai dengan kebutuhan aplikasi server yang akan kita bangun,
8
Dengan demikian sisa resource bisa kita manfaatkan untuk membangun server lain
diwaktu yang akan datang tanpa harus membeli perangkat baru.
2. SnapshotVirtual environment mendukung snapshot yang memungkinkan kita
untuk mengembalikan virtual environment(VE) ke kondisi saat snapshot diambil jika
terjadi kesalahan konfigurasi/Error . Snapshot akan menyimpan kondisi dari VE dan
kita bisa merestore kapanpun kita mau.
3. Migrasi Mudah
Hypervisor sekarang telah mendukung live migration, dimana kita bisa memindah
VE (Server) yang sedang berjalan ke server fisik yang lain tanpa mengalami server
down.
4. Instan Fail Over
Mayoritas Hypervisor telah mendukung clustering sehingga fail over bisa dilakukan
secara instan dan otomatis
5. Flexible
Dengan menggunakan teknologi virtual pengelolaan server akan menjadi lebih
mudah ketika kita ingin memindah, merubah resource bahkan ketika kita ingin
memindahkan server dalam keadaan hidup tanpa mengalami down (Live Migration).
Proses penginstallan dan recovery juga tidak memakan waktu yang lama jika terjadi
kerusakan /error pada Hypervisor
6. Hemat Listrik dan Hardware
Akan sangat berbeda jika kita tidak menggunakan virtualisasi dimana kita
menghidupkan banyak server yang masing-masing menggunakan daya sendiri ,
dengan virtualisasi cukup 1 server besar dan penggunaan resource bisa
disesuaikan dengan kebutuhan. Jika Resource kurang tidak perlu beli server baru
cukup Upgrade part yang perlu diupgrade saja (misal RAM,CPU,Storage)
7. Memperpanjang masa hidup aplikasi jadul
Ketika aplikasi jadul sudah tidak bisa berjalan di modern OS saat ini (Misalnya
aplikasi DOS) dengan teknologi virtual kita bisa menjalankan aplikasi jadul tersebut
diplatform manapun dengan menggunakan virtualisasi desktop atau virtualisasi
aplikasi.
8. Backup dan Recovery Mudah
Hypervisor menyediakan auto backup untuk setiap container /VE sehingga jika
terjadi kerusakan kita bisa merestore backup tersebut ke virtual server yang telah
disediakan tanpa harus memakan waktu yang lama, Berbeda sekali jika kita
menginstall server pada server fisik yang akan memakan waktu lama untuk
mengkonfigurasi ulang jika terjadi kerusakan
9. Lebih aman
Jika terjadi kasus server di hack dan data penting dalam server di hapus
/dirusak maka dengan mudah kita untuk mengembalikan nya dengan fasilitas
backup-restore. walau hacker telah masuk kedalam sistem tetapi hacker tidak bisa

9
menembus ke resource fisik dari server yang kita kelola maka dengan mudah kita
untuk menghapus backdoor dan malware yang ditinggalkannya, ini akan berbeda
jika tidak menggunakan virtualisasi ketika server dijebol hacker maka hacker 100%
telah menguasai server fisik kita dan akan sangat repot untuk membersihkan nya.

Jenis dan Tipe Virtualisasi


Pembagian berikut ini berdasarkan hasil akhir dari penerapan teknologi virtualisasi, walau
dalam prakteknya akan sangat komplek dan hampir mirip dalam konfigurasi.Untuk saat ini
implementasi virtualisasi dalam dunia komputer dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Virtualisasi Server
Adalah penggunaan teknologi virtualisasi dengan tujuan untuk memecah resource
fisik server kedalam beberapa Virtual server yang nantinya akan diinstall berbagai
macam sistem operasi sesuai kebutuhan atau bisa juga virtual server ini dijual
/disewakan oleh pihak hosting .
Kita sering mendengarnya dengan istilah VPS(Virtual Private Server) hosting.

2. Virtualisasi Desktop
Virtualisasi desktop merupakan teknologi software yang memisahkan desktop
environment dan aplikasi desktop yang terinstall dengan resource fisik ketika
desktop diakses oleh user.
virtualisasi desktop biasanya digunakan bebarengan dengan virtualisasi aplikasi dan
user provile management systems atau sekarang lebih dikenal dengan “Virtualisasi
User” dimana dalam 1 komputer bisa diakses oleh ratusan user dalam 1 waktu
tanpa mengganggu user lain nya. Virtualisasi user atau desktop bisa diakses
menggunakan remote desktop atau menggunakan cloud interface /browser

10
sehingga lebih flexible.

3. Virtualisasi Aplikasi
Virtualisasi aplikasi memungkinkan kita untuk menjalankan sebuah aplikasi tanpa
harus menginstall aplikasi tersebut bahkan bisa menjalankan nya secara remote
dengan menggunakan web interface atau cloud interface. Pada dasarnya aplikasi
akan dibungkus kedalam sebuah runtime environment (seperti virtual machine) dan
ketika aplikasi dijalankan aplikasi tersebut berjalan diatas virtual environment yang
telah di bundle bersamanya yang menjadikan aplikasi menjadi portable. Virtual
environment akan berjalan diatas sistem operasi dan aplikasi berjalan diatas virtual
environment sehingga aplikasi benar-benar terisolasi dari OS fisik.

Ada beberapa pilihan/metode akses user ke virtual aplikasi antara lain :


-User mengakses virtual aplikasi yang telah diintegrasikan dengan webserver
melelui web browser atau cloud interface (streaming)
-User mengkopi aplikasi yang sudah dibundle dengan runtime environment (yang
menjadikan aplikasi ini portable tanpa perlu install) dan mengekseskusinya
langsung di mesin yang dia miliki/pakai tanpa install dan setting apapun
Ada beberapa produk yang digunakan untuk membuat Virtualisasi aplikasi antara

11
lain : Microsoft App-V, VMware Thinapp,Symantec Workspace
Virtualization,Spoon,Cameyo
4. Virtualisasi Network
Virtualisasi network merupakan proses penggabungan network hardware dan
software kedalam satu virtual unit(Network Server) yang menyediakan container
yang berfungsi seperti halnya perangkat network fisik. virtualisasi network biasanya
digunakan oleh developer untuk mengetest sistem dan aplikasi yang sedang
dikembangkannya.

5. Virtualisasi Storage
Virtualisasi storage menyediakan media penyimpan (storage) yang terisolasi
(terpisah dari resource fisik),aman dan mudah dalam fail over dan backup. salah
satu contoh implementasi virtualisasi storage yang gampang kita lihat adalah
fasilitas cloud storage seperti DropBox dan Google drive yang menyediakan
/menyewakan cloud storage bagi pelanggannya dengan menawarkan flexibilitas
dimana user bisa mengakses storage kapanpun dan dimanapun.

12
A. Mengenal Cloud Computing dan keutungan bagi Perusahaan
Anda memiliki akun email gratis seperti Gmail, Yahoo Mail, Hotmail, dan sebagainya?
Setelah melakukan pendaftaran Anda hanya perlu
mengingat username dan password untuk menggunakannya. Semua fasilitas yang
digunakan memberikan kenyamanan dalam pemakaian sehari-hari. Anda bisa
mengganti tema, warna, dan tampilan agar lebih sesuai dengan kesukaan atau
kepribadian Anda. Bila ada peningkatan fasilitas atau upgrade, Anda bisa
mengikuti tutorial yang disediakan. Mudah bukan? Anda hanya perlu koneksi internet
untuk bisa mengaksesnya dari mana saja.

Mirip dengan akun email gratis perseorangan yang ditawarkan di internet,


perusahaan pun bisa mendapatkan kemudahan yang sama, atau bahkan lebih. Hanya
dengan membayar biaya berlangganan atau subscription fee, perusahaan bisa
meningkatkan kapasitasnya secara instan dan berlipat ganda tanpa mengeluarkan biaya
yang terlalu besar.

Komputasi awan atau cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi


komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud)
adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Banyak perusahaan kini mulai menggunakan jasa tersebut. Apa saja
manfaat cloud computing bagi perusahaan, dan mengapa perlu beralih?
Di bawah ini ada beberapa manfaat yang bisa didapat oleh perusahaan yang
menggunakan cloud computing:

1. Mengurangi Penggunaan Kertas


Dengan berkembangnya dunia digital saat ini, ditambah dengan kampanye
pengurangan penggunaan kertas, maka cloud computing merupakan solusi terbaik.
Perusahaan bisa menyimpan data-data penting dalam jumlah banyak dengan ukuran
jauh lebih kecil dan tidak memakan tempat. Bayangkan saja jika nota-nota transaksi
fisik disimpan selama 1 tahun saja, mungkin saja itu sudah memenuhi satu ruangan
khusus! Belum lagi mencari data secara manual akan memakan waktu lama.

13
2. Hemat Biaya Overhead
Biaya instalasi hardware dan software termasuk perawatannya merupakan biaya yang sangat besar
dan berdampak bagi perusahaan. Software khusus membutuhkan programmer berdedikasi. Jika
karyawan tersebut berhenti, harus ada programmer pengganti yang belum tentu mengenal sistem
sebaik pembuatnya. Hardware yang dibutuhkan juga mahal, terutama jika keamanan data sangat
dibutuhkan, biaya hosting server khusus harus dialokasikan dalam budget.

3. Lebih Aman
Cloud computing juga memiliki teknologi enkripsi yang lebih canggih daripada
kebanyakan teknologi yang beredar di pasaran sehingga data Anda sebesar apapun
akan lebih aman. Perusahaan penyedia jasa ini biasanya melayani banyak perusahaan
di seluruh dunia sehingga memiliki pengalaman dan kemampuan untuk membuat
sistem mereka lebih aman.

4. Bisa Diakses Dari Manapun

Anda bisa mengakses data penting perusahaan di manapun Anda berada,


melalui gadget yang Anda miliki. Perusahaan bisa menentukan level keamanan yang
diperbolehkan untuk setiap karyawan. Ini sangat berguna jika Anda sering bepergian
dalam menyelesaikan urusan kantor. Beberapa sistem bahkan memiliki fitur yang
memungkinkan untuk live chat dan bertukar file atau mengetahui progress dari suatu
proyek bersama.

5. Support System Yang Lebih Baik

Dengan cloud computing semuanya sudah ditangani oleh perusahaan penyedia


layanan. Perusahaan ini biasanya mempunyai tim teknis dan servis berdedikasi yang
selalu siap untuk menyelesaikan kendala yang timbul. Anda tidak perlu pusing
menggaji mereka, cukup dengan membayar biaya berlangganan atau subscription
fee saja

14
6. Lebih Cepat Mengikuti Perkembangan Zaman
Anda yang di Indonesia bisa mendapatkan fasilitas yang sama dengan di negara lain
yang lebih maju secara bersamaan, karena saat perusahaan penyedia jasa cloud
computing meng-upgrade sistem, semua pengguna mendapatkannya. Anda hanya
tinggal mengikuti tutorial untuk belajar menggunakan fitur-fitur terbaru yang
ditawarkan.

15
Pengertian Cloud Computing

dan Perkembangannya
Al Azhar (2013) menyatakan bahwa Cloud Computing adalah kumpulan dari beberapa
resources yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web. Cloud Computing didasarkan
pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat
besar dengan cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource. Sehingga
seringkali cloud computing disebut juga sebagai grid computing yang digabungkan dengan
virtualisasi
Cloud Computing berkembang sejak tahun enam puluhan bersamaan dengan perkembangan
internet dan web. Internet mengalami perkembangan yang lebih cepat sehingga menjadi pendorong
berkembangnya teknologi Cloud Computing.
Pada 1999, Salesforce.com menjadi pencetus pertama aplikasi perusahaan yang dijalankan
melalui internet kemudian diikuti oleh Amazon Web Services di tahun 2006 yang menggunakan

16
teknologi Elastic Compute Cloud (EC2). Teknologi EC2 menyebabkan adanya situs layanan web yang
dikomersialkan, sehingga memungkinkan perusahaan kecil / individu untuk menyewa komputer atau
server agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka. Di tahun 2009, Google mulai menawarkan
aplikasi berbasis browser melalui Google Apps, yang salah satunya adalah Google Docs.
Alasan Penggunaan Cloud Computing
Beberapa alasan pelaku bisnis menerapkan teknologi Cloud Computing. Alasan pertama
adalah Cloud Computing sebagai sebuah model layanan berbasis internet untuk menampung sumber
daya sebuah perusahaan yang mana artinya perusahaan tidak perlu lagi memiliki infrastruktur
dikarenakan adanya perusahaan yang menyediakan fasilitas penyimpanan di internet.
Alasan berikutnya lebih bersifat ekonomis yaitu melakukan penekanan biaya yang harus
dikeluarkan untuk pembelian infrastruktur dan software, dan alasan terakhir adalah perusahaan tidak
memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai IT karena sudah didukung oleh perusahaan yang
menyediakan layanan penyimpanan.
Karakteristik Cloud Computing
National Institute of Standards and Technology (NIST, 2011), mengidentifikasikan lima
karateristik penting dari Cloud Computing antara lain sebagai berikut: (1) broad network access –
kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui standad mekanisme seperti
penggunaan telepon selular, laptop, PDA; (2) on-demand self-service – pengguna dapat memesan dan
mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan
sebuah portal web dan manajemen antar muka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber
daya yang terkait menjadi otomatis; (3) rapid elasticity – kemampuan dapat dengan cepat dan elastis
ditetapkan; (4) measured service – sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber-daya dengan memanfaatkan kemampu-an pengukuran
(metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan,
pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif); (5) resource pooling – penyatuan sumberdaya
komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-
penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan
ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen.

Model Penyebaran Cloud Computing


Model penyebaran Cloud Computing dibagi menjadi empat oleh NIST (2011), yaitu: (1)
Hybrid cloud – infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, komunitas,
atau publik) yang masih entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi
yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi; (2) public cloud. – infrastruktur awan yang dibuat
tersedia untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual
layanan awan; (3) community cloud – infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh beberapa
organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan
keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan); (4) private cloud – infrastruktur awan yang
semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi.

Alasan Perusahaan Tidak Dapat Menolak Cloud Computing


Pada masa kini Cloud Computing memang belum diminati oleh perusahaan-perusahaan,
namun seiring berkembangnya bisnis yang didukung dengan internet, atau proses nya dibantu dengan
proses internet. Cloud Computing merupakan bagian yang penting bagi bisnis. Kebanyakan ahli IT
pada saat ini menyatakan bahwa Cloud Computing merupakan bagian yang paling penting bagi

17
industri dan perubahan yang paling revolusioner. Cloud Computing bukanlah sesuatu yang hanya
dapat dikendalikan oleh industri-industri tertentu, tidak masalah apapun industri yang dijalani, cloud
computing memiliki sesuatu yang ditawarkan seperti perubahan model bisnis dengan membayar
fasilitas yang sesuai dengan nilai yang ditawarkan. Beberapa perusahaan besar dan terkenal di dunia
sudah memeluk teknologi ini, sebagai contoh nya Amazon, Google dan Microsoft. Semakin banyak
perusahaan mengembangkan produk mereka menggunakan Cloud Computing sebagai fondasi mereka.
Dalam dunia bisnis, Cloud Computing telah merevolusi bisnis di mana bisnis dilakukan dan
memungkinkan model bisnis yang terdesentralisasi di mana komunikasi dan pemrosesan IT semakin
meningkat. Dengan komunikasi yang lebih baik dan model desentralisasi, bisnis dapat diperluas ke pasar
yang lebih luas dan memudahkan untuk mengirim informasi. Karena Cloud Computing menyediakan
bisnis dengan antar muka berbasis web yang mencerminkan informasi yang akurat secara real time.

Keuntungan Cloud Computing Bagi Bisnis


Ada banyak kelebihan saat menggunakan Cloud Computing untuk perusahaan internasional.
Salah satu nya adalah fleksibilitas dari penawarannya. Cloud Computing memungkinkan staff untuk
mengakses file dan data yang mereka inginkan baik saat mereka sedang bekerja/di dalam kantor atau
sedang di luar kantor. Selama mereka memiliki akses internet, staff dapat mengakses informasi dari
rumah, di jalan, dari kantor klien atau bahkan melalui smartphone seperti blackberry atau iphone. Staff
juga dapat bekerja secara kolaboratif dengan file dan dokumen, dokumen dapat ditampilkan dan
diubah dari beberapa lokasi berbeda. Cloud Computing biasanya lebih murah dan mengurangi insentif
tenaga kerja bagi perusahaan. Tidak perlu membeli dan meng-install software yang mahal karena
Cloud Computing sudah ter-install secara online dan dapat dijalankan darimana saja menggunakan
jaringan internet. Perusahaan dapat lebih fleksibel untuk menentukan anggaran karena perusahaan hanya
perlu mengeluarkan biaya yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Kelebihan yang
mencolok pada penggunaan Cloud Computing bagi perusahaan adalah karena bersifat online, Cloud
Computing menawarkan penyimpanan virtual yang tidak terbatas dibandingkan server dan hard-drive
yang memiliki batas. Ketika membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih besar bukannlah menjadi
masalah karena perusahaan hanya perlu mengubah layanan penyimpanan ke batas yang lebih besar
namun dengan biaya yang berbeda tentunya. Ada pula beberapa keuntungan lainnya pada penggunaan
Cloud Computing seperti:

Efektifitas Biaya
Perusahaan tidak perlu menginvestasikan uang dan waktu untuk menggunakan server
standard yang di mana lebih rumit dibandingkan dengan menggunakan metode Cloud. Biaya
pemeliharaannya lebih murah dan lebih menghemat waktu. Biaya untuk menggunakan Cloud
Computing lebih ekonomis untuk sumber daya seperti bandwidth dan tenaga. Pengguna Cloud
Computing juga dapat menghemat uang dalam pembaharuan software, biaya manajemen, dan biaya
penyimpanan data. Untuk membuat manajemen sistem file perusahaan membutuhkan biaya yang
besar, server dan perangkat keras yang mahal. Keuntungannya adalah terjaminnya data anda karena
penurunan resiko kehilangan data yang disebabkan oleh bencana alam. Keuntungan utama dari cloud
computing adalah perusahaan hanya membayar sejumlah ruang dan bandwidth yang perusahaan
perlukan saja.

Skala dan Kecepatan


Dengan menggunakan Cloud Computing tidak diperlukan untuk membeli atau mengatur
hardware secara manual. Tergantung dengan kebutuhan pengguna dapat mempercepat dan
memperlambat prosesnya.

18
Stabilitas dan Kemampuan Sistem yang Handal
Ini merupakan kunci penting dari layanan cloud computing. Penyedia layanan ini memberikan
jaminan dan menunjukan kemampuan sistem dalam menghadapi permasalahan mulai dari data
backup, disaster recovery dan hardware yang berkualitas.
Inovasi
Perusahaan sekarang dapat lebih fokus pada inovasi proses karena mereka tidak perlu
mengatur sumber daya secara manual. Cloud Computing menghasilkan pengembangan yang lebih
cepat untuk fase percobaan.
Lokasi
Area dengan pengeluaran tambahan yang rendah dapat menggunakan layanan Cloud ini dan
merasakan kelebihannya. Banyak website yang berbeda dapat membantu perusahaan dalam
menanggulangi bencana di mana dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya.
Tidak Terbatas Tempat dan Waktu
Dengan menggunakan cloud computing, perusahaan dapat mengakses database di manapun
dengan perangkat gadget tanpa perlu memikirkan keberadaan server-nya. Di mana dan kapan saja
perusahaan dapat mengakses layanan ini. Tanpa disadari semua orang dapat bersama-sama mengakses
data pada waktu bersamaan.
Dapat Digunakan Secara Bersamaan
Tidak hanya efektif dalam masalah biaya, tetapi Cloud Computing memungkinkan akses
bersamaan pada satu waktu, sehingga tidak membuang waktu untuk antri dalam mengakses sumber
informasi
Ruang Penyimpanan Besar
Ketika menggunakan Cloud Computing perusahaan akan memiliki ruang penyimpanan yang
lebih besar untuk menyimpan file dan data yang ingin mereka simpan.
Resiko Dari Cloud Computing
Cloud Computing selain memiliki banyak kelebihan juga memiliki resiko, antara lain: (1) user
tidak mengetahui secara fisik apa yang terjadi pada data nya, hanya berharap pada tanggung jawab
provider; (2) ketika data tersimpan secara eksternal, bencana sulit dihadapi karena hanya
mengandalkan provider dalam pemulihan; (3) ketika provider mengalami kepailitan.
Peluang Dan Hambatan Cloud Computing
Armbrust et al (2010) merangkum daftar peringkat hambatan untuk pertumbuhan cloud
computing. Tiga pertama mempengaruhi adopsi, lima berikutnya mempengaruhi pertumbuhan dan dua
terakhir adalah kebijakan dan hambatan bisnis. Setiap hambatan dipasangkan dengan peluang untuk
mengatasinya, mulai dari pengembangan produk hingga proyek penelitian (Tabel 1).

19
Tabel 1 Peluang dan Hambatan Cloud Computing (Armbrust et al, 2010)

Business Continuity and Service Availability

Organisasi merasa khawatir apakah utilitas layanan komputasi akan memiliki ketersediaan
yang memadai, hal ini membuat beberapa organisasi mulai berhati-hati terhadap cloud computing.
Vendor cloud computing bisa menawarkan hardware dan software agar dapat memberikan keandalan
yang lebih tinggi, mungkin dengan harga tinggi. Keandalan ini kemudian bisa dijual kepada pengguna
sebagai service level agreement.

Bahkan jika perusahaan memiliki beberapa pusat data di daerah yang berbeda dengan
menggunakan network provider yang berbeda, mungkin memiliki infrastruktur perangkat lunak umum
dan sistem akuntansi, atau perusahaan bahkan mungkin keluar dari bisnis. Pelanggan besar akan
enggan untuk bermigrasi ke cloud computing tanpa strategi kelangsungan bisnis untuk situasi seperti
itu.

Sama seperti penyedia layanan internet besar menggunakan penyedia jaringan ganda sehingga
kegagalan oleh sebuah perusahaan tidak akan membuat mereka berhenti dan satu-satunya solusi yang
masuk akal untuk ketersediaan yang sangat tinggi sesungguhnya adalah beberapa cloud computing
provider.

Data Lock-In

Software stacks telah meningkatkan interoperabilitas antara platform, tetapi penyimpanan API
(Application Programming Interface) untuk cloud computing masih memiliki hak patennya, atau
setidaknya belum menjadi subyek standarisasi aktif. Dengan demikian, pelanggan tidak bisa dengan
mudah mengambil data dan program dari satu situs ke situs yang lain. Kekhawatiran atas kesulitan
pengambilan data dari cloud mencegah beberapa organisasi untuk mengadopsi cloud computing.
Mengunci pelanggan mungkin menarik bagi cloud computing provider, tetapi pengguna mereka rentan
terhadap kenaikan harga, masalah keandalan, atau bahkan untuk provider yang akan keluar dari bisnis.

20
Salah satu solusinya adalah dengan standarisasi API sedemikian rupa sehingga pengembang
SaaS (Software as a Service) bisa menyebarkan layanan dan data di seluruh cloud computing provider
sehingga kegagalan satu perusahaan tidak akan mengambil semua data pelanggan.

Data Confidentiality and Auditability

Meskipun organisasi telah banyak menggunakan perusahaan outsourcing serta menggunakan


layanan email eksternal untuk menyimpan informasi sensitif, keamanan adalah salah satu keberatan
yang paling sering diajukan untuk cloud computing, para analis dan perusahaan yang skeptis
menanyakan "siapa yang dapat mempercayai data penting mereka di luar sana?" juga termasuk
masalah auditability dan peraturan yang harus disediakan untuk data perusahaan dapat dipindahkan ke
cloud.

Pengguna Cloud menghadapi ancaman keamanan dari luar dan dalam cloud. Banyak masalah
keamanan yang terlibat dalam melindungi cloud dari ancaman luar seperti sudah menghadapi pusat
data yang besar. Di dalam Cloud, tanggung jawab dibagi antara pihak-pihak, termasuk pengguna
cloud, cloud vendor, dan setiap vendor pihak ketiga.

Pengguna cloud bertanggung jawab untuk keamanan pada tingkat aplikasi. Cloud Provider
bertanggung jawab atas keamanan fisik, dan menegakkan kebijakan firewall eksternal. Keamanan
untuk lapisan menengah software stack dibagi antara pengguna dan operator, semakin rendah tingkat
abstraksi pengguna, semakin banyak tanggung jawab yang menyertainya.

Mekanisme keamanan utama dalam cloud saat ini adalah virtualisasi. Ini adalah pertahanan
yang kuat, dan melindungi terhadap upaya pengguna saling menyerang satu sama lain. Namun, tidak
semua sumber daya virtualisasi dan tidak semua lingkungan virtualisasi yang bebas bug. Software
virtualisasi telah diketahui mengandung bug yang memungkinkan kode virtual untuk "membebaskan
diri" sampai batas tertentu. Virtualisasi jaringan yang tidak benar dapat memungkinkan pengguna
kode akses ke bagian sensitif dari penyedia infrastruktur, atau ke sumber daya pengguna lain.
Tantangan-tantangan ini, meskipun mirip dengan mereka yang terlibat dalam mengelola pusat data
besar non-cloud, di mana aplikasi yang berbeda perlu dilindungi satu sama lain. Setiap layanan
Internet besar perlu memastikan bahwa lubang keamanan tidak membahayakan segala sesuatu yang
lain.

Masalah keamanan adalah masalah non-cloud juga. Yang menjadi pertahanan standar berupa
enkripsi level pengguna, hal tersebut juga efektif dalam cloud. Auditability dapat ditambahkan sebagai
lapisan tambahan di luar jangkauan OS virtual, menyediakan fasilitas yang dapat dikatakan lebih aman
daripada yang dibangun pada aplikasi itu sendiri dan tanggung jawab sentralisasi software yang
berkaitan dengan kerahasiaan dan auditability menjadi lapisan logis tunggal. Seperti fitur baru
memperkuat perspektif cloud computing mengubah fokus dari spesifik hardware menjadi kemampuan
virtual.

Data Transfer Bottlenecks

Aplikasi terus berkembang menjadi lebih berfokus pada data. Jika kita mengasumsikan
aplikasi dapat "pulled apart" melintasi batas-batas cloud, hal ini dapat mempersulit penempatan data
dan delivery. Dengan biaya trasfer data sebesar Rp. 900.000,- sampai Rp. 1.500.000,- per terabyte,
biaya-biaya tersebut dapat dengan cepat membuat biaya transfer data menjadi masalah penting.
Pengguna Cloud dan cloud provider harus berpikir tentang implikasi penempatan dan lalu lintas
pengiriman data pada setiap tingkat sistem jika ingin meminimalkan biaya. Alasan seperti ini menjadi
pertimbangan dalam pengembangan layanan CloudFront baru dari Amazon.
21
Satu peluang untuk mengatasi tingginya biaya transfer internet adalah dengan mengirimkan disk.
Cara termurah untuk mengirim banyak data adalah dengan mengirimkan disk atau bahkan seluruh
komputer. Walaupun cara ini tidak mengatasi setiap kasus namun secara efektif menangani kasus delay-
tolerant point-to-point transfer, seperti mengimpor kumpulan data yang besar.

Performance Unpredictability

Mesin virtual (VM) dapat berbagi CPU dan memori sangat baik dalam cloud computing, tetapi
berbagi jaringan dan disk I/O lebih bermasalah. Armburst mengukur 75 kasus menjalankan benchmark
memori STREAM. Bandwidth rata-rata adalah 1.355 MB/detik, dengan standar deviasi di seluruh
kasus hanya 52MB/detik, kurang dari 4% dari rata-rata. Bandwidth disk juga diukur untuk rata-rata
75 kasus setiap file 1GB menulis ke lokal disk. Bandwidth menulis disk hampir 55MB per detik
dengan standar deviasi 9MB/detik, atau sekitar 16% dari rata-rata. Ini menunjukkan masalah gangguan
I/O antara mesin virtual.

Salah satu peluang adalah dengan meningkatkan arsitektur dan sistem operasi untuk efisiensi
virtualisasi interupsi dan I/O channel. IBM mainframe dan sistem operasi sebagian besar mengatasi
masalah ini pada 1980-an, sehingga kita memiliki contoh sukses yang dapat dipelajari.

Kemungkinan lain adalah memori flash akan mengurangi gangguan I/O. Flash adalah memori
semikonduktor yang melindungi informasi ketika dimatikan seperti hard disk mekanik, tapi karena tidak
memiliki bagian yang bergerak, jauh lebih cepat untuk mengakses (mikrodetik vs milidetik) dan
menggunakan energi lebih sedikit. Flash memory dapat mempertahankan lebih banyak I/O per detik
per GB penyimpanan dari disk hingga beberapa mesin virtual yang bertentangan dengan beban kerja
I/O bisa hidup berdampingan yang lebih baik pada komputer fisik yang sama tanpa campur tangan kita
lihat dengan disk mekanik.

Scalable Storage

Ada tiga hal yang menjadi daya tarik cloud computing yaitu penggunaan jangka pendek, tidak
ada biaya dimuka, dan kapasitas tak terbatas sesuai permintaan. Sementara itu apa yang terjadi bila
diterapkan pada perhitungan, hal itu masih kurang jelas untuk diterapkan pada penyimpanan yang
kuat. Ada banyak usaha untuk menjawab hal ini, variasi dalam query dan penyimpanan API, jaminan
kinerja yang ditawarkan, dan semantik konsistensi yang dihasilkan. Yang menjadi peluang, apa yang
masih merupakan masalah penelitian, adalah untuk menciptakan sebuah sistem penyimpanan yang tidak
hanya memenuhi harapan programmer yang ada dalam hal ketahanan, ketersediaan tinggi, dan
kemampuan untuk mengelola dan query data, tetapi menggabungkannya dengan keunggulan cloud.

Bugs in Large Distributed Systems

Salah satu tantangan yang sulit dalam cloud computing adalah menghapus kesalahan dalam
skala sistem terdistribusi yang sangat besar. Hal umum yang sering terjadi adalah bahwa ‘bug’ ini
tidak bisa direproduksi dalam konfigurasi yang lebih kecil, sehingga debugging harus terjadi pada
pusat data produksi.

Scaling Quickly

Dalam storage dan bandwidth jaringan berlaku sistem Pay-as-you-go, termasuk menghitung
byte yang digunakan. Perhitungan ini sedikit berbeda, tergantung pada tingkat virtualisasi.
Kesempatan ini kemudian secara otomatis menanggapi secara cepat naik dan turun beban untuk
menghemat uang, tetapi tanpa melanggar service level aggreement. Alasan lain untuk scaling adalah

22
untuk melestarikan sumber daya selayaknya uang. Karena komputer idle menggunakan sekitar dua-
pertiga dari kekuatan komputer disaat sibuk, sehingga perlu hati-hati menggunakan sumber daya yanG

23
mampu mengurangi dampak dari pusat data pada lingkungan. Penyedia layanan cloud computing
sudah melakukan perhitungan yang hati-hati dan biaya overhead yang rendah dari konsumsi sumber
daya. Dengan memaksakan biaya minimal, utilitas komputasi mendorong programmer untuk
memperhatikan efisiensi.

Reputation Fate Sharing

Perilaku buruk salah satu pelanggan dapat mempengaruhi reputasi orang lain yang
menggunakan cloud computing yang sama. Misalnya, daftar hitam dari IP addresses EC2 oleh layanan
pencegahan spam mungkin dapat membatasi aplikasi. Masalah legal lainnya adalah pertanyaan
tentang pengalihan tanggung jawab hukum — penyedia layanan cloud computing ingin pelanggan harus
bertanggung jawab seperti misalnya, perusahaan mengirim spam harus dianggap bertanggung jawab,
bukan tanggungjawab Amazon.

Software Licensing

Lisensi software saat ini biasanya membatasi komputer pada saat perangkat lunak dijalankan.
Pengguna membayar software dan membayar biaya pemeliharaan tahunan. Memang, SAP mengatakan
bahwa akan meningkatkan biaya pemeliharaan yang tahunan untuk setidaknya 22% dari harga pembelian
software, yang dekat dengan harga Oracle. Karenanya, banyak penyedia layanan cloud computing
awalnya bergantung pada open source software karena model lisensi untuk software komersial
tidak cocok untuk utilitas komputasi.
Cloud Computing saat ini secara perlahan sudah menjadi tren yang di pakai oleh perusahaan
maupun perorangan. Dengan biaya yang relatif murah dan fasilitas yang memberikan nilai lebih bagi
penggunanya Cloud Computing menjadi semakin diminati. Cloud Computing merupakan teknologi yang
harus dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan baik kecil, menengah atau besar. Biasa nya
perusahaan besar memiliki kebutuhan penyimpanan yang besar dikarenakan data dan file yang sangat
banyak. Dengan Cloud Computing masalah penyimpanan sudah bukanlah menjadi masalah.
Perusahaan sudah tidak perlu mengembangkan server dan kapasitas penyimpanan dengan biaya yang
besar, dengan Cloud Computing biaya dalam pemeliharaan dan penyimpanan data dan file semakin
murah.

24
KENDALA Cloud Computing

1# Keamanan data
Masalah kemanan data masih menjadi hal yang harus diperhatikan pada penggunaan sistim cloud, karena
semua pengguna komputer yang terhubung dengan jaringan internet bisa saja mengakses server cloud,
disini bukan tidak mungkin para penyusup atau sebut saja cracker komputer bisa masuk keserver dan
melakukan pengruskan data, menghapus data ataupun mencuri data anda, untuk itu pilihlah server cloud
yang anda nilai cukup aman dan memiliki integritas yang baik.
2# Privacy
Dari sisi privacy atau kerhasiaan data, tentu sekalipun sistim yang digunakan pada server cloud telah
menerapkan enkripsi data, tapi tetap saja ada kemungkinan data yang anda simpan di server cloud bisa
terbaca oleh orang lain.
3# Rawan penyusup
Seperti telah disinggung pada poin pertama keamanan data pada komputer cloud bisa saja menjadi
masalah, seperti terjadinya hacking data, masuknya penyusup seperti virus/malware ke server cloud bisa
menjadi masalah bila sistim keamanan yang diterapkan oleh administrator server tidak kuat alias memiliki
celah rawan.
4# Server down
Kasus yang satu ini sering menjadi masalah pada komputer server, dimana server mengalami down ini
dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti load yang terlalu tinggi pada saat yang bersamaan dari banyak
user sehingga membuat resource server berjalan lambat untuk melayani permintaan tersebut.

Kemudian server down bisa saja diakibatkan oleh jaringan internet yang tidak stabil pada komputer server,
sehingga semua pengguna yang mengaksesnya akan mengalami hal yang sama juga.

Masalah Keamanan Pada Komputasi awan


terdapat tujuh masalah keamanan yang berhasil teridentifikasi menurut gartner 2008[4], sebelum
perusahaan tersebut memutuskan untuk beralih ke komputasi awan

Akses Pengguna
Informasi yang dikirimkan dari klien melalui Internet menimbulkan tingkat risiko tertentu, karena
masalah kepemilikan data. Perusahaan harus bersedia meralakan waktu yang banyak hanya untuk
mempelajari aturan-aturan dari penyedia jasa komputasi awan

Patuh Terhadap Peraturan


Data klien bisa saja di audit oleh pihak ke 3 dan klien bertanggung jawab terhadap keamanan
datanya sendiri.

Lokasi Data
Klien mungkin tidak akan pernah tahu di lokasi mana data mereka berada baik dari negara wilayah
semuat itu bergantung pada kontrak di awal.

Segregasi Data

25
Data dienkripsi dan diletakan pada media penyimpanan yang sama, sehingga mekanisme
memsiahkan data ( deskripsi ) hanya bisa disediakan oleh pihak penyedia layanan komputasi awan

Pemulihan
Setiap penyedia layanan harus memiliki mekanisme back up data pengguna ketika terjadi hal-hal
seperti bencana, dan gangguan yang lainnya

Dukungan Investigasi
Jika klien mencurigai adanya penggunaan data yang merugikan dari pihak penyedia layanan, maka
tidak terdapat banyak cara melalui jalur hukum untuk melakukan investigasi

Keberlangsungan jangka panjang


Ini lebih mengacu pada, jika semua sumber daya yang dimiliki oleh penyedia layanan dibeli oleh
perusahaan lain, maka perlu ada prosedur yang jelas untuk penarikan kembali kontrak [5]

Privasi
Peningkatan penggunaan layanan seperti halnya Gmail dan Google Docs telah menyebabkan masalah tentang
privasi pada layanan komputasi awan menjadi ke tingkat yang lebih serius [2][6] Pengacara/perlindungan hukum
tentang privasi mengkritik model komputasi awan untuk memberikan kemudahan bagi perusahaan hosting untuk
mengendalikan dan memonitor sesuka hati komunikasi antara pemilik perusahaan dan pengguna, dan mengakses
data pengguna (dengan atau tanpa izin). Contoh-contoh seperti secret NSA program, bekerja dengan AT & T,
dan Verizon, yang merekam lebih dari 10 juta panggilan telepon antara warga Amerika, menyebabkan privasi
tidak dapat dijamin, dan semakin besar kemungkinan perusahaan telekomunikasi untuk memantau aktivitas
pengguna.[7]

Keberlanjutan
Meskipun komputasi awan sering dianggap sebagai bentuk green computing tetapi tidak ada cara untuk
mengukurnya dengan pasti. [8] Penggunaan energi menjadi masalah utama penggunaan cloud yang tidak ramah
lingkungan. Phil Radford dari Greenpeace mengatakan “kami prihatin dengan ledakan baru dalam penggunaan
listrik ini dapat membuat kita terpaku kepada sumber energi yang usang dan mencemari kebersihan energi yang
tersedia saat ini.” [9]Greenpeace memberikan peringkat terhadap penggunaan energi terbesar dari sepuluh merek
terkemuka dalam komputasi awan, dan berhasil mendesak beberapa perusahaan untuk beralih ke energi bersih.
Pada hari Kamis, 15 Desember 2011, Greenpeace dan Facebook secara bersamaan mengumumkan bahwa
Facebook akan beralih menggunakan energi bersih dan terbarukan untuk menjalankan operasinya.[10][11]Segera
setelah itu, Apple setuju untuk membuat semua pusat datanya ‘bebas batubara’ pada akhir tahun 2013 dan
menggandakan jumlah pembangkit energi matahari untuk mensuport sumber daya energi semua pusat data,
NC.[12] Setelah itu, Salesforce setuju untuk beralih ke 100% energi bersih pada tahun 2020[13]

Hukum
Seperti perubahan lain dalam dunia komputasi, penggunaan komputasi awan memunculkan masalah
hukum tertentu, termasuk pelanggaran merek dagang, masalah keamanan, dan pembagian sumber
daya data eksklusif.
Satu masalah penting akan tetapi tidak sering disebutkan mengenai komputasi awan adalah masalah
siapa yang "memiliki" data. Jika perusahaan penyedia layanan adalah pemilik data, pemilik memiliki
hak hukum tertentu. Jika perusahaan penyedia layanan adalah "kustodian" dari data, maka
seperangkat hak yang berbeda akan berlaku. Masalah berikutnya dalam legalitas komputasi awan
adalah masalah kepemilikan legal data. Banyak perjanjian Ketentuan Layanan tidak menyebutkan
masalah kepemilikan.[14]

26
Masalah hukum ini tidak terbatas pada waktu di mana aplikasi berbasis cloud sudah aktif digunakan.
Juga harus ada pertimbangan tentang apa yang terjadi ketika hubungan penyedia-pelanggan
berakhir. Pada sebagian besar kasus, masalah tentang ini akan ditangani sebelum aplikasi diterapkan
ke cloud. Namun demikian, dalam kasus penyedia layanan mengalami kebangkrutan keadaan data
dapat menjadi samar.

Vendor lock-in
3 ciri dari vendor lock-in dapat terjadi pada komputasi awan:[15]

 Layanan cloud cenderung dibangun di salah satu dari beberapa platform virtualisasi yang mendukung
layanan cloud, misalnya VMWare atau Xen. Migrasi dari antar penyedia cloud yang menggunakan
platform berbda bisa menjadi sangat rumit.
 Data lock-in: Karena cloud masih baru, standar kepemilikan, yaitu siapa yang sebenarnya memiliki
data setelah berada di platform cloud, belum dikembangkan, ini dapat mempersulit jika pengguna
komputasi awan memutuskan untuk memindahkan data dari vendor satu ke vendor yang lain.
 Tools lock-in: Jika alat yang digunan untuk mengelola lingkungan cloud tidak kompatibel dengan
berbagai jenis infrastruktur virtual dan fisik, alat tersebut hanya dapat mengelola data atau aplikasi
yang dapat berjalan di lingkungan pribadi suatu vendor cloud.

Monopoli dan privatisasi terhadap jagad maya


Filsuf Slavoj Žižek menyatakan bahwa meskipun komputasi awan meningkatkan aksesibilitas konten,
akses ini "semakin didasarkan pada privatisasi monopolistik terhadap awan yang menyediakan akses ini".
Menurutnya, akses ini (yang diberikan oleh segelintir perusahaan) mengakibatkan privatisasi jagad maya
secara progresif. Žižek mengkritik argumen yang dikemukakan oleh pendukung komputasi awan bahwa
fenomena ini merupakan "evolusi alami" dari Internet, karena Žižek berpandangan bahwa perusahaan-
perusahaan dalam posisi monopolistik tidak hanya dapat "menetapkan harga sesuka hati, tetapi juga
menyaring perangkat lunak yang mereka sediakan, sehingga memberikan sedikit perubahan pada sifat
"universalitas"nya, tergantung pada kepentingan dagang dan ideologi."[16]

27
Dalam model layaan Saas, salah satu contoh adalah tentang online
driver dan jelaskan secara rinnci tentang online drive beserta
contohnya

SAAS (Software As A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan oleh


teknologi Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama
perangkat lunak (aplikasi). Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka
berbasis web. Bisa dikatakan SAAS merupakan jenis layanan Cloud Computing yang paling
banyak digunakan dan paling mudah digunakan oleh para pengguna komputer, khususnya
pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis didalam instalasi dan
konfigurasi. Cukup dengan sebuah komputer/perangkat mobile, sistem operasi, aplikasi web
browser, dan koneksi internet atau internet saja, seorang pengguna komputer dapat dengan mudah
menggunakan layanan Cloud Computing tipe SAAS ini.
Para penyedia layanan Cloud Computing dalam bentuk SAAS akan menyajikan layanan
kepada pengguna tatap muka web (website) dengan disertai satu atau beragam aplikasi bisnis
didalamnya. Dewasa ini , ada sangat banyak teknolgi yang dapat diterapkan didalam website agar
tampilan menarik dan kemampuan (user experience) dari aplikasi bersangkutan akan makin
atraktif menyerupai aplikasi dekstop pada umumnya (yang diinstall dan dijalankan
secara offline dikomputer).
Berikut adalah beberapa buah layanan Cloud Computing berbasis SAAS yang dapat Anda
gunakan secara online melalui koneksi internet :

1. Layanan e-mail dari Yahoo (https://mail.yahoo.com) dan Google (https://mail.google.com)


2. Layanan Collaboration Application dari ZOHO (https://zoho/business-apps.html)
4. Layanan Customer Relationship Manager (CRM) dari Salesforce
(https://salesforce.com/ap/?ir=1).Untuk memudahkan anda didalam memahami materi tentang
ketiga jenis layanan pada Cloud Computing (SAAS, PAAS, dan IAAS) maka disajikan sebagai
berikut ini :

28
Software as a service (SaaS)
SaaS merupakan suatu lisensi perangkat lunak dan delivery model
yang berbasis cloud, sehingga memungkinkan untuk tetap mengakses
suatu software dimanapun dengan menggunakan device apapun
melalui koneksi internet. Dalam SaaS, pengguna tidak perlu lagi
melakukan install, update, atau menangani masalah
pada software yang digunakan karena semua hal tersebut telah
dikelola oleh vendor, pengguna hanya tinggal menggunakan service
yang disediakan.
Contoh dari SaaS : Dropbox, Google Apps, MTARGET, Salesforce,
Cisco WebEx.

29
Cara Membuat Google Drive Terbaru
Cara Membuat Google Drive Terbaru - Google Drive merupakan sebuah layanan gratis
yang disediakan oleh google bagi para pemilik akun google untuk digunakan sebagai tempat
menyimpan berbagai format data, file, foto, video, aplikasi, dan lain sebagainya secara online.
Kapasitas yang diberikan oleh Google Drive untuk penggunaan gratis sebesar 15 GB. Selain dapat
dilihat melalui komputer dekstop dan laptop, file-file yang Anda simpan juga bisa dijangkau
melalui berbagai Smartphone/Android atau Tablet. Dengan menggunakan google drive maka file
yang tersimpan dapat Anda lihat dimana saja dan kapanpun Anda menginginkannya.
Untuk membuat google drive Anda harus telah memiliki akun email gmail, Jika Anda
belum memiliki email gmail, silahkan Anda pelajari cara membuat email gmail . Setelah Anda
memiliki email gmail, ikuti langkah-langkah berikut ini :
A. Cara membuat email
Cara Membuat Email Gmail - Electronic Mail atau biasa disebut email merupakan sebuah sarana
untuk melakukan surat menyurat melalui media internet. Selain mudah digunakan, email juga
merupakan sarana tercepat untuk berkirim surat yang berupa teks maupun gambar. Hal yang
penting lainnya adalah email selalu digunakan sebagai salah satu bentuk identitas yang diminta
saat Anda melakukan pendaftaran diberbagai media online seperti pendaftaran Facebook, Twitter,
Broker Forex, Program Afiliasi, dll. Sekarang ini telah banyak penyedia layanan email gratis, salah
satunya adalah Gmail yang merupakan produk dari Google.

Keuntungan memiliki email Gmail atau akun google adalah Anda dapat mengakses semua produk
Google hanya dengan menggunakan nama pengguna dan password akun Gmail Anda. Berikut ini
cara yang dapat anda lakukan untuk membuat email Gmail Anda :

1. Pertama, silahkan Anda mengunjungi : https://accounts.google.com/SignUp?service=mail


2. Isi semua data yang diminta pada kolom yang tersedia.
 Nama : Isi dengan nama lengkap Anda.
 Pilih nama pengguna Anda : Isi sesuai keinginan Anda.
 Buat sandi : Isi sesuai keinginan Anda.
 Konfirmasi sandi Anda : Isi dengan sandi yang telah Anda buat.
 Tanggal lahir : Isi sesuai dengan waktu kelahiran Anda.
 Gender : Isi sesuai dengan jenis kelamin Anda.
 Ponsel : Isi dengan nomor ponsel Anda.
 Alamat email Anda saat ini : Isi dengan alamat email Anda yang lain (jika Anda tidak
memiliki email lain, kosongkan saja).
 Lokasi : Isi dengan nama negara Anda.

30
3. Setelah pengisian semua data selesai, klik "Langkah berikutnya. Selanjutnya lakukan semua
instruksi yang ada pada halaman berikutnya hingga selesai.

Itulah Cara Membuat Email Gmail yang bisa Anda lakukan. Semoga bermanfaat

B. SETELAH MEMBUAT EMAIL SUKSES KITA MEMBUAT GOOGLE DRIVE

1. Silahkan kunjungi https://drive.google.com


2. Selanjutnya, Anda diharuskan login untuk melanjutkan ke Google Drive.
- Masukan alamat email Anda.
- Berikutnya, masukan sandi email Anda.

31
3. Setelah berada di halaman utama google drive, klik "Baru".

4. Klik "Folder". Folder ini yang nantinya digunakan untuk menyimpan data atau file-file Anda.

5. Pada kotak dialog Folder Baru, tuliskan nama folder Anda sesuai dengan keinginan Anda.
6. Setelah itu, klik "Buat".

Sampai disini pembuatan google drive telah selesai, selanjutnya Anda dapat
menggunakannya untuk menyimpan semua file-file Anda. File yang disimpan di google drive akan
terlindungi dari ancaman virus dan tidak akan hilang sampai Anda yang menghapusnya sendiri.

32

Anda mungkin juga menyukai