TINJAUAN PUSTAKA
dan Tata Cara Perpajakan Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan
yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan
Pajak Lebih Bayar. Surat ketetapan tersebut dihasilkan dari proses pemeriksaan
penyidik pajak atau hasil penelitian dari petugas pengawasan dan konsultasi
pajak. Penerbitan suatu Surat Ketetapan Pajak hanya terbatas kepada Wajib Pajak
Pemberitahuan (SPT) atau karena ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan
berikut:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah Surat Ketetapan Pajak
(SKP) yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak,
Ketetapan Pajak (SKP) yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah Surat Ketetapan Pajak
kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya
terutang.
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah Surat Ketetapan Pajak (SKP)
yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
1. Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap Wajib Pajak tertentu yang
(www.pajak.go.id)
(lima) tahun sejak akhir Masa Pajak atau Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak.
Umum dan Tata Cara Perpajakan Kesalahan atau kekeliruan dalam ketetapan
pajak dapat dibetulkan apabila terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung atau
10
kekeliruan dalam Surat Ketetapan Pajak dapat dibetulkan oleh Direktur Jenderal
kekeliruan dari:
1. Kesalahan tulis antara lain nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), nomor Surat Ketetapan Pajak (SKP), jenis pajak, Masa atau Tahun
pengkreditan pajak.
pembetulan Wajib Pajak harus diselesaikan oleh Direktur Jenderal Pajak dalam
diterima. Apabila jangka waktu tersebut telah lewat Direktur Jenderal Pajak tidak
dianggap dikabulkan.
11
dan Tata Cara Perpajakan Setiap Wajib Pajak memiliki hak untuk mendapatkan
pengurangan atau pembatalan atas Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang tidak benar,
kecuali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang diterbitkan karena
kealpaan yang dilakukan oleh Wajib Pajak, seperti tidak menyampaikan Surat
Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dapat Wajib Pajak ajukan pengurangan melalui
permohonan adalah Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang jumlah pajak terutangnya
tidak benar. Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang tidak benar dapat dibatalkan
Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, dan jenis pajak yang terkait dengan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) Wajib Pajak yang dibatalkan tersebut, maka:
Pajak (SKP) atas Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, dan
8/PMK.03/2013 Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang ingin Wajib Pajak ajukan
administrasi.
5. Surat Permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak dan dalam hal surat
Ketetapan Pajak (SKP) jika Surat Ketetapan Pajak (SKP) tersebut diajukan
karena tidak memenuhi ketentuan maka Wajib Pajak tidak dapat mengajukan
permohonan kembali.
Pelayanan Pajak (KPP) tempat dimana Wajib Pajak terdaftar dengan salah satu
1) Disampaikan langsung;
5) Melalui e-filing.
Dalam hal permohonan Wajib Pajak tidak benar dan dikembalikan karena tidak
3. Wajib Pajak harus memenuhi permintaan ini dalam jangka waktu paling lama
tidak benar.
6. Dikecualikan dari ketentuan ini, dalam hal Penghasilan Kena Pajak dalam
Surat Ketetapan Pajak (SKP) dihitung secara jabatan, dokumen yang dapat
pembatalan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang tidak benar, terbatas pada:
jabatan; dan
dan Tata Cara Perpajakan Direktur Jenderal Pajak harus memberi keputusan atas
permohonan yang Wajib Pajak ajukan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak tanggal diterimanya permohonan Wajib Pajak. Apabila dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan telah terlewati dan Direktur Jenderal Pajak tidak
memberikan suatu keputusan maka atas permohonan yang Wajib Pajak ajukan
16