M1-M2 September
TM IV Penilaian Final oleh
Pusat
Penyusunan Rencana Pembahasan dengan DPR-&
Kegiatan (RK) penetapan pagu alokasi DAK
per-daerah
Januari-Maret Nov-Des Oktober September Agustus
Agustus
Penyusunan Revisi Penyusunan M1-M3 Agustus
Rencana Kegiatan Rencana Sinkronisasi Online Usulan DAK
(RK) Kegiatan (RK) M4 Agustus
Finalisasi Hasil Penilaian oleh
Pusat
6
DAK Bidang Jalan TA. 2020
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan pelayanan transportasi melalui peningkatan kondisi mantap jalan Prov. & Kab/Kota
2. Meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas terhadap Kawasan Prioritas Nasional (Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus,
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Wilayah Debotlenecking, Daerah Tertinggal, dan Daerah Perbatasan Negara
3. Percepatan pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat
TARGET DAN SASARAN MENU & RINCIAN KEGIATAN (DAK REGULER DAN DAK PENUGASAN)
2. Penugasan :
Meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan KELEMBAGAAN
kemantapan jalan pada 12 KI, 11 KEK, 6 Wilayah
Debotlenecking, 122 Daerah Tertinggal, 43 Daerah
Pembina DAK di Tk. Pusat.:
Perbatasan, dan 42 Daerah Papua/Papua Barat Direktorat Jenderal Bina Marga,
Tim Koordinasi Tk. Prov dan Kab/Kota :
Kementerian PUPR
Pusat Fasilitasi Infrastruktur
Balai/Satker P2JN, Bappeda, Dinas PU,.
Daerah, Setjen, Kementerian PUPR
LOKASI PRIORITAS
Prov. & Kab/Kota Daerah
yang Blm Mantap Afirmasi (3T)
Alokasi DAK 2020 Bidang Jalan Penugasan
Reguler
Mendukung konektivitas Simpul transportasi di 65
Kab/Kota Rp 3,946 T Rp 11,846 T
ISU ASPEK PERENCANAAN
• Integrasi perencanaan antar jaringan jalan dalam dokumen rencana umum
jaringan jalan daerah tiap provinsi/kabupaten/kota perlu ditingkatkan;
• Pemanfaatan ruang di sepanjang koridor jalan yang terus berkembang
menyebabkan standar/spesifikasi fungsi jalan perlu disesuaikan;
• Perlunya konsistensi dalam penetapan status sesuai fungsi dan rencana
penanganan (banyak terjadi perubahan dalam 5 tahun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundangan);
• Pelaksanaan survey (alat dan tenaga secara manual) pada saat proses
perencanaan jalan dan jembatan belum optimal dilakukan sehingga data
kondisi jalan kurang akurat yang menyebabkan penanganan jalan kurang
maksimal;
• Perlunya perioritisasi dalam pemrograman dan penganggaran
• Penyiapan dokumen readiness criteria (dokumen FS, DED, lingkungan)
belum memenuhi standar;
• Pemaketan yang kecil (non dana DAK/Hibah), Not competitive for the
market;
• Dalam berbagai temuan banyak menggunakan DED secara tipikal yang
sering tidak sesuai dengan kondisi lapangan sehingga dalam pelaksanaan
banyak terjadi perubahan yang dapat menjadi temuan.
8
ISU ASPEK PELAKSANAAN
• Kualitas Penyedia Jasa yang masih rendah karena kurangnya persaingan
sehat antar penyedia jasa (competition in the market). Dalam berbagai
temuan dapat dilihat dari pemenang lelangnya tidak kurang dari 96% OE;
• Sumber daya pelaksana dan material yang rendah menyebabkan hasil
kualitas konstruksi jalan dan jembatan buruk dan bahkan jalan mengalami
kerusakan dini;
• Kurangnya pemeliharaan jalan rutin bahkan sering diabaikan dan daerah
lebih mengutamakan pekerjaan rekonstruksi/jalan baru; dan
• Kurangnya perhatian terhadap off carriageway (bahu, drainase, lereng,
safety).
• Paket pekerjaan dengan nilai kecil kurang efesien dan kualitas pekerjaan
tidak seragam
9
ISU ASPEK PENGAWASAN
11
KONDISI JALAN DAERAH
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
No URAIAN
KM % KM % KM % KM % KM %
3. Kondisi Mantap
12
PROSES PERENCANAAN UMUM JALAN DAERAH
• RTRW, RPJMN/RPJMD, Renstra/Renstrada, Sistrans/Tatrawil/Tatralok SK Gubernur/Bupati/Walikota tentang Rencana Umum Jaringan Jalan
• Rencana Umum Pengembangan lain ka/udara/laut/penyeberangan • Jalan eksisting
• Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional • Jalan on progres dalam pembangunan dan tidak ada dalam SK status
• SK penetapan Fungsi Arteri (A) dan Kolektor 1 (K-1) dan Status Jalan • Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Nasional • Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy)
• Dokumen kebijakan lain yang relevan • Dapat disesuaikan paling lama 3 tahun sekali
SK Gubernur tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling, AS,KS, SK Gubernur tentang Jalan Propinsi
LS,LingS • Jalan eksisting (sudah terbangun)
• Jalan eksisting (sudah terbangun) • Fungsi K-2 dan K-3
• Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy) • Jalan Strategis Propinsi (penghubung antar moda dan kawasan
• Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK penetapan strategis propinsi)
Fungsi Arteri (A) dan Kolektor 1 (K-1) keluar • Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy)
• Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK
SK Bupati tentang Jalan Kabupaten dan Desa Gubernur tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling,
• Jalan eksisting (sudah terbangun) AS,KS, LS,LingS keluar
• Fungsi K-4, L, Ling, AS, KS,LS,LingS, jalan desa
• Jalan Strategis Kabupaten (penghubung antar moda dan kawasan strategis SK Walikota tentang Jalan Kota
propinsi) • Jalan eksisting (sudah terbangun)
• Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy) • Fungsi AS, KS,LS,LingS,
• Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK Gubernur • Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy)
tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling, AS,KS, LS,LingS keluar • Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK
Gubernur tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling,
Data Jalan AS,KS, LS,LingS keluar
• Inventori, Kondisi dsb
(Misal SIPDJD) Pemrograman dan • Jenis/tipe penanganan Pelaksanaan
• Leger Penganggaran • Kebutuhan penanganan - Desain
(misal P/KRMS) • Prioritas penanganan - pelelangan
• Skema pendanaan (APBD, DAK, CSR, dll) - konstruksi
• Tahunan atau 5 tahunan
KRISNA DAK
13
PAKET LONG SEGMENT: P15 - PENUNJAK-Mt. AJAN-Sp. PENGANTAP;
Mt. AJAN-SELONG BELANAK-KUTA-KRUAK-PANCOR (Panjang 95 Km)
16
TERIMA KASIH