Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR ORGANISASI

PUSAT FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH

Pusat Fasilitas Infrastruktur Daerah


Tugas : Melaksanakan perencanaan, pembinaan dan pemantauan penyelenggaraan infrsatruktur daerah
Fungsi :
1. Penyiapan penyusunan perencanaan teknis penyelenggaraan infrastruktur daerah;
2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan infrastruktur daerah oleh Pemerintah Daerah;
3. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan infastrutur daerah;
4. Penyusunan laporan penyelenggaraan infrastruktur daerah;
5. Pelaksanaan administrasi Pusat.
STRUKTUR ORGANISASI
BIDANG PENYELENGGARAAN JALAN DAN JEMBATAN

Bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan


Tugas : melaksanakan perencanaan dan pemrograman pengelolaan data Informasi, melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan,
serta pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan infrastruktur jalan dan jembatan kewenangan Pemerintah Daerah.
Fungsi :
1. Penyiapan kebijakan dan strategi serta perencanaan program dan pembinaan penyelenggaraan jalan dan jembatan kewenangan
Pemerintah Daerah.
2. Pelaksanaan pemantauan, penyusunan pelaporan dan evaluasi penyelenggaran jalan dan jembatan kewenangan Pemerintah
Daerah.
 Subbidang Perencanaan dan Pemrograman I mempunyai tugas melakukan penyiapan kebijakan dan strategi serta perencanaan
program dan pembinaan penyelenggaraan jalan dan jembatan kewenangan Pemerintah Daerah.
 Subbidang Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan I mempunyai tugas melakukan pemantauan, penyusunan pelaporan dan evaluasi
penyelenggaraan jalan dan jembatan kewenangan Pemerintah Daerah.
JENIS DAK INFRASTRUKTUR TA. 2020
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN DAK

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang APBN 2019 (mengatur kebijakan


UNDANG-UNDANG penganggaran DAK 2019 dalam APBN 2019)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang APBN 2019 (mengatur kebijakan
penganggaran DAK 2019 dalam APBN 2019)

PP Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PERATURAN


Pemerintah Daerah (Mengatur Kewajiban dan bentuk pembinaan dan
pengawasan Pemda oleh Pembina Teknis) PEMERINTAH
Perpres Nomor 72 Tahun 2018 tentang RKP Tahun 2019 (Mengatur Kebijakan
dan target sasaran DAK 2019)
Perpres Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rincian APBN 2019 (Mengatur alokasi
PERATURAN PRESIDEN DAK 2019 Irigasi per Daerah)
Perpres Nomor 141 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis DAK (Mengatur
pedoman penyelenggaraan DAK Fisik)

Permen PUPR Nomor 2/PRT/M/2019 Tentang Petunjuk Operasional DAK Inrastruktur


PMK 50/2017 dan PMK 121/2017 Tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa
PERATURAN MENTERI
NSPK Bidang Jalan
ALUR PROSES PENGUSULAN PROGRAM / KEGIATAN
M1-2 Juni :
Sidang Kabinet dan Penetapan
Perpres RKP
16 - 30 Juni :
Verifikasi Provinsi untuk usulan
23 April: Sosialisasi
Kab/Kota
Aplikasi Krisna DAK kepada
Verifikasi Bangda untuk usulan
Bappeda Provinsi
Provinsi

Maret April Mei Juni Juli


6 Maret : Rapim penetapan 01 Mei – 15 Juni : M4 Juni – M4 Juli:
bidang DAK Pengusulan DAK Fisik Penilaian Pusat
21 Maret : MM DAK Fisik melalui aplikasi KRISNA
22 Maret : MM DAK Non
Fisik

M1-M2 September
TM IV Penilaian Final oleh
Pusat
Penyusunan Rencana Pembahasan dengan DPR-&
Kegiatan (RK) penetapan pagu alokasi DAK
per-daerah
Januari-Maret Nov-Des Oktober September Agustus
Agustus
Penyusunan Revisi Penyusunan M1-M3 Agustus
Rencana Kegiatan Rencana Sinkronisasi Online Usulan DAK
(RK) Kegiatan (RK) M4 Agustus
Finalisasi Hasil Penilaian oleh
Pusat

6
DAK Bidang Jalan TA. 2020
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan pelayanan transportasi melalui peningkatan kondisi mantap jalan Prov. & Kab/Kota
2. Meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas terhadap Kawasan Prioritas Nasional (Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus,
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Wilayah Debotlenecking, Daerah Tertinggal, dan Daerah Perbatasan Negara
3. Percepatan pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat

TARGET DAN SASARAN MENU & RINCIAN KEGIATAN (DAK REGULER DAN DAK PENUGASAN)

1. Reguler : DAK REGULER DAK PENUGASAN


a. Peningkatan Kemantapan Jalan Provinsi 75%,
- Pemeliharaan berkala/rehabilitasi
dan Jalan Kab/Kota 65% - Pemeliharaan berkala/rehabilitasi
jalan/jembatan
b. Pembangunan jalan baru (Prov/Kab/Kota) : 451 jalan/jembatan
- Peningkatan Kapasitas (struktur/
- Peningkatan Kapasitas (struktur/
Km pelebaran) jalan/jembatan
pelebaran) jalan/jembatan
- Pembangunan jalan/jembatan baru

2. Penugasan :
Meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan KELEMBAGAAN
kemantapan jalan pada 12 KI, 11 KEK, 6 Wilayah
Debotlenecking, 122 Daerah Tertinggal, 43 Daerah
Pembina DAK di Tk. Pusat.:
Perbatasan, dan 42 Daerah Papua/Papua Barat Direktorat Jenderal Bina Marga,
Tim Koordinasi Tk. Prov dan Kab/Kota :
Kementerian PUPR
Pusat Fasilitasi Infrastruktur
Balai/Satker P2JN, Bappeda, Dinas PU,.
Daerah, Setjen, Kementerian PUPR
LOKASI PRIORITAS
Prov. & Kab/Kota Daerah
yang Blm Mantap Afirmasi (3T)
Alokasi DAK 2020 Bidang Jalan Penugasan
Reguler
Mendukung konektivitas Simpul transportasi di 65
Kab/Kota Rp 3,946 T Rp 11,846 T
ISU ASPEK PERENCANAAN
• Integrasi perencanaan antar jaringan jalan dalam dokumen rencana umum
jaringan jalan daerah tiap provinsi/kabupaten/kota perlu ditingkatkan;
• Pemanfaatan ruang di sepanjang koridor jalan yang terus berkembang
menyebabkan standar/spesifikasi fungsi jalan perlu disesuaikan;
• Perlunya konsistensi dalam penetapan status sesuai fungsi dan rencana
penanganan (banyak terjadi perubahan dalam 5 tahun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundangan);
• Pelaksanaan survey (alat dan tenaga secara manual) pada saat proses
perencanaan jalan dan jembatan belum optimal dilakukan sehingga data
kondisi jalan kurang akurat yang menyebabkan penanganan jalan kurang
maksimal;
• Perlunya perioritisasi dalam pemrograman dan penganggaran
• Penyiapan dokumen readiness criteria (dokumen FS, DED, lingkungan)
belum memenuhi standar;
• Pemaketan yang kecil (non dana DAK/Hibah), Not competitive for the
market;
• Dalam berbagai temuan banyak menggunakan DED secara tipikal yang
sering tidak sesuai dengan kondisi lapangan sehingga dalam pelaksanaan
banyak terjadi perubahan yang dapat menjadi temuan.
8
ISU ASPEK PELAKSANAAN
• Kualitas Penyedia Jasa yang masih rendah karena kurangnya persaingan
sehat antar penyedia jasa (competition in the market). Dalam berbagai
temuan dapat dilihat dari pemenang lelangnya tidak kurang dari 96% OE;
• Sumber daya pelaksana dan material yang rendah menyebabkan hasil
kualitas konstruksi jalan dan jembatan buruk dan bahkan jalan mengalami
kerusakan dini;
• Kurangnya pemeliharaan jalan rutin bahkan sering diabaikan dan daerah
lebih mengutamakan pekerjaan rekonstruksi/jalan baru; dan
• Kurangnya perhatian terhadap off carriageway (bahu, drainase, lereng,
safety).
• Paket pekerjaan dengan nilai kecil kurang efesien dan kualitas pekerjaan
tidak seragam

9
ISU ASPEK PENGAWASAN

• Keterbatasan SDM pengawasan pelaksanaan teknis untuk proyek


sehingga kurang dapat mengontrol hasil kerja dari penyedia jasa dan
konsultan pengawas;
• Masih rendahnya SDM Konsultan Pengawas yang mengerti dan
memahami permasalahan teknis pelaksanaan konstruksi jalan dan
jembatan.
• Pengawasan Publik terhadap kondisi jalan dan pelaksanaan konstruksi
masih kurang. Dalam berbagai temuan masih banyak daerah yang
belum membentuk forum lalu lintas angkutan jalan/FLLAJ dengan
melibatkan lebih banyak dari unsur masyarakat.
• Rendahnya billing rate konsultan pengawas karena keterbatasan
alokasi APBD
• Kualitas SDM (Staf DPU) dalam proses pemrograman, penganggaran,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan masih rendah
(latar belakang Pendidikan dan pengalaman teknis perencana,
pelaksana dan pengawas lapangan). Dalam berbagai kasus banyak
ditemui SDM PPK, Kasubid dan Kabid yang bukan dari orang teknis
atau mempunyai pengalaman di bidang teknis sehingga tidak dapat
mengontrol mulai dari perencanaan hingga pengawasan
10
ISU ASPEK PENDANAAN

• Kemampuan APBD untuk penyelenggaraan jalan dan jembatan


rata-rata hanya 10-15% dari total APBD sehingga sulit untuk
mengoptimalkan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan jalan dan jembatan di daerah.
• Belum optimalnya mobilisasi sumber pendanaan lainnya (CSR,
KPBU)

11
KONDISI JALAN DAERAH

TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
No URAIAN
KM % KM % KM % KM % KM %
3. Kondisi Mantap

Jalan Prov/Kab/ 274.917 59 278.418 60 280.013 58 274.884 57 276.301 58


Kota

32.657 69 33.772 70 33.353 68 33.011 69 32.790 68


Jalan Provinsi

242.259 58 244.646 59 246.660 57 241.873 56 243.511 57


Jalan Kab/Kota

RPJMN 2015-2019 menetapkan target kemantapan


jalan provinsi sebesar 75% dan jalan kabupaten/kota
sebesar 65%

12
PROSES PERENCANAAN UMUM JALAN DAERAH
• RTRW, RPJMN/RPJMD, Renstra/Renstrada, Sistrans/Tatrawil/Tatralok SK Gubernur/Bupati/Walikota tentang Rencana Umum Jaringan Jalan
• Rencana Umum Pengembangan lain ka/udara/laut/penyeberangan • Jalan eksisting
• Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional • Jalan on progres dalam pembangunan dan tidak ada dalam SK status
• SK penetapan Fungsi Arteri (A) dan Kolektor 1 (K-1) dan Status Jalan • Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Nasional • Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy)
• Dokumen kebijakan lain yang relevan • Dapat disesuaikan paling lama 3 tahun sekali

SK Gubernur tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling, AS,KS, SK Gubernur tentang Jalan Propinsi
LS,LingS • Jalan eksisting (sudah terbangun)
• Jalan eksisting (sudah terbangun) • Fungsi K-2 dan K-3
• Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy) • Jalan Strategis Propinsi (penghubung antar moda dan kawasan
• Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK penetapan strategis propinsi)
Fungsi Arteri (A) dan Kolektor 1 (K-1) keluar • Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy)
• Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK
SK Bupati tentang Jalan Kabupaten dan Desa Gubernur tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling,
• Jalan eksisting (sudah terbangun) AS,KS, LS,LingS keluar
• Fungsi K-4, L, Ling, AS, KS,LS,LingS, jalan desa
• Jalan Strategis Kabupaten (penghubung antar moda dan kawasan strategis SK Walikota tentang Jalan Kota
propinsi) • Jalan eksisting (sudah terbangun)
• Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy) • Fungsi AS, KS,LS,LingS,
• Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK Gubernur • Lampiran : Tabel dan Map (standar one map policy)
tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling, AS,KS, LS,LingS keluar • Dapat disesuaikan paling singkat 5 tahun sekali setelah SK
Gubernur tentang Fungsi Jalan K-2,K-3,K-4, Lokal (lokal), Ling,
Data Jalan AS,KS, LS,LingS keluar
• Inventori, Kondisi dsb
(Misal SIPDJD) Pemrograman dan • Jenis/tipe penanganan Pelaksanaan
• Leger Penganggaran • Kebutuhan penanganan - Desain
(misal P/KRMS) • Prioritas penanganan - pelelangan
• Skema pendanaan (APBD, DAK, CSR, dll) - konstruksi
• Tahunan atau 5 tahunan
KRISNA DAK
13
PAKET LONG SEGMENT: P15 - PENUNJAK-Mt. AJAN-Sp. PENGANTAP;
Mt. AJAN-SELONG BELANAK-KUTA-KRUAK-PANCOR (Panjang 95 Km)

= Backlog and Minor Work (BMW)


Total Paket Penanganan P15 : = Backlog and Minor Work (BMW)
1) Pekerjaan Rehabilitasi : 5,974.00 Km = Pemeliharaan Rutin (RM)
2) Pemeliharaan Berkala : 1,126.00 Km = Pemeliharaan Rutin (RM)
3) Backlog and Minor Work (BMW) : 96,109.00 Km Dikurang Non prim/dak = 6,420 km = Non PRIM / DAK
4) Pemeliharaan Rutin (RM) : 89,009.00 Km = Non PRIM / DAK
Total Panjang : 96,109.00 km = Rehabilitasi
= Rehabilitasi
= Pemeliharaan Berkala (PM) 14
CONTOH: CORRIDOR MANAGEMENT CONTRACT

No Tahun Nomor Jumlah PanjangDitangani Nilai Kontrak


Paket Ruas (Km) (Milyar Rupiah) Cakupankerja untuk tiap paket:
• Pemeliharaan Rutin(PR)
1 2017 Paket 1 12 ruas 56,69 15,2
• Backlog & Minor Work(BMW)
2 2017 Paket 2 38 ruas 145,47 13,7
• Pemeliharaan Berkala(PB)
3 2018 Paket 3 14 ruas 66,74 15,795
• Rehabilitasi
4 2018 Paket 4 28 ruas 131,27 12,5 • KeselamatanJalan
5 2018 Paket 5 19 ruas 91,265 16,29 • Pekerjaan darurat
NSPK TERKAIT JALAN DAERAH
1. Undang Undang no 38 tahun 2004 tentang jalan
2. PP no 34 tahun 2006 tentang jalan
3. Standar geometri jalan antar kota no 38 tahun 1997
4. Standar Geometri jalan perkotaan tahun 2004
5. Permen PU 13 tahun 2011 tentang tata cara pemeliharaan dan penilikan jalan
6. Peraturan Menteri PU no 19 tahun 2011 tentang persyaratan teknis jalan dan kriteria perenencanaan teknis jalan
7. Permen PU no 2 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan rencana umum jaringan jalan
8. Permen PU no 3 tahun 2012 tentang pedoman penetapan fungsi jalan dan status jalan
9. Manual desain perkerasan ( versi 2013, Rev 2017)
10. Spesifikasi umum tahun 2010 dan tahun 2018

16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai