Anda di halaman 1dari 15

Bab 1

PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL


1.1 Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah
sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan baarang dan jasa bagi
masyarakat dengan tujuan untuk untuk memperoleh keuntungan dan agar
dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku
bisnis) tersebut, yaitu manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja dan
konsumen. Masyarakat memerlukan kehadiran bisnis di samping untuk
menyediakan barang dan jasa, juga sebagai tempat untuk mencari pekerjaan.

Pemilik
Pemilik adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatu
kegiatan bisnis dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari uang
atau modal yang di tanamkannya tersebut.

Manajer
Manajer yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja,
perusahaan, bertanggung jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan,
pertumbuhan perusahaan serta pertanggung jawaban sosial. Jabatan manajer
ini dapat di jalankan juga oleh pemilik perusahaan atau seseorang manajer
profesional yang dipekerjakan oleh pemilik perusahaan. Dan manajer
profesional akan bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan dan wajib
menyusun bentuk laporan bisnis pada periode tertentu berupa laporan
neracadan rugi/laba perusahaan.

Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dan
kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapat
meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh
gaji/upah sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Konsumen
Konsumen adalah individu yang membeli produk atau jasa yang
dihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi. Dalam melakukan
pembelian produk/jasa tersebut konsumen mempunyai aneka ragam
keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk itu
perusahaan harus dapat menentukan apa yang di inginkan oleh konsumen,
agar dalam jangka panjang konsumen setia membeli produk/jasa
perusahaan.

1
Sumber-Sumber Ekonomi:
Perusahaan bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi atau sering
juga disebut faktor produksi.
Sumber ekonomi tersebut dapat dikelompokan ke dalam :
Manusia (Men)
Uang (Money)
Material (Materials)
Metode (Methods)
Seringkali keempatnya dikenal dengan “4 M”

1. Manusia tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaa namun


juga berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan.
2. Uang atau modal usaha, yaitu sejumlah uang atau barang yang di beli
dengan uang untuk membuat produk lain. Barang modal di sini adalah :
mesin, peralatan pabrik, alat-alat transportasi, dan lain-lain. Untuk itu
perusahaan harus mengusahakan bagaiana keuangan perusahaan dapat di
kelola dengan cermat.
3. Material, ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran proses
produksi, sebab faktor pendukung utama dalam proses produksi. Termasuk
di sini adalah bahan baku, bahan pembantu, serta bahan penunjang lain
sebagai penunjang proses produksi.
4. Metode, yaitu pelaksanaan manajemen dalam perusahaan atau
pengelolaan perusahaan.

Hubungan antara faktor-faktor produksi :

Sumber-sumber
daya Alam

Tenga Kerja Modal

Kewirausahaan

2
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki keperibadian unggul
yang mencerminkan budi yang luhur dan pantas untuk diteladani karena atas
kemampuan sendiri dapat melahirkan sumbangsih karya untuk kemajuan
kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan .
Kewirausahaan Suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu
pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang
hanya dapat digali dari rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek.
Jadi, apa yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah:
 Mengidentifikasikan kesempatan.
 Mengumulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
 Menarik investasi/dana dari perorangan atau lembaga keuangan.
 Melaksanakan proses produksi atau perdagangan
 Menanggung resiko.

Beberapa ciri kepribadian dari seorang wirausahawan :


1. Mempunya emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan
usahanya.
Tujuan usahanya ini bercirikan:
a. Cukup realistis dan menantang
b. Mempunyai batas waktu
c. Dapat diukur, sukses atau gagal
2. Berani menanggung resiko, baik resiko sukses maupun resiko
kegagalan atau menderita kerugian.
3. Gigih dan bekerja keras.
4. Bersemangat dan gesit dalam berusaha.
5. Berpandangan terbuka, menerima kritik dan saran.
6. Percaya pada diri sendiri
7. Berusaha meningkatkan pengetahuannya.
8. Memiliki kecakapan untuk memimpin.
9. Sebagai inovator
10. Pemburu keberhasilan.

Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil (small business) yang kepemilikannya bisa diperoleh
dari tiga cara yaitu dengan cara meneruskan usaha orang tuanya atau
membeli perusahaan yang telah ada dengan cara memulai usaha yang sama
sekali baru.
Melihat karakteristik perusahaan kecil tersebut, pada umumnya
kegagalan usaha dalam perusahaan kecil di sebabkan beberapa faktor berikut
ini :
a) Kurang dapat mendeteksi pasar dan perubahan-perubahan persaingan.
b) Teralu sedikitnya pengetahuan manajer tentang ekonomi dan kurang
mampunya manajer dalam sumber daya manusia.
c) Tidak membuat perencanaan keuangan dan keadaan darurat dalam
bisnis.
d) Tidak adanya budaya untuk bbekerja keras dengan jam kerja yang
panjang.

3
e) Pimpinan kurang mampu mendelegasikan tugas dan tanggung jawab
kepada karyawannya (kurang ada percaya diri).
f) Tidak menyelengggarakan catatan-catatan transaksi keuangan dengan
baik.
g) Banyak memberikan kredit yang tidak bijaksana.
h) Tidak bersedia menggunakan media promosi untuk mengenalkan
produk/jasa.
Langkah-langkah nyata untuk pengembangan perusahaan kecil:
a) Penyebarluasan dan pengembangan minat berusaha.
b) Pemberian bantuan kredit dari bank dengan syarat lunak bagi para
pengusaha kecil.
c) Peningkatan keterampilan angkatan kerja dengan perluasaan
kesempatan kerja.
d) Menambah modal dengan cara pengambilan kredit ke bank

Perbedaan antara perusahaan kecil dan perusahaan besar


NO PERUSAHAAN KECIL PERUSAHAAN BESAR
1. Dipimpin oleh sendiri atau pemiliknyaPada umumnya dikelola/dipimpin oleh
manajer profesional (bukan
pemiliknya).
2. Struktur organisasinya sederhana Struktur organisasinya kompleks dan
sudah ada spesialisasi pekerjaannya.
3. Persentase kegagalan cukup tinggi Persentase kegagalan usaha relatif
rendah.
4. Kesulitan mengembangkan usaha Modal jangka panjang relatif lebih
dikarenakan sulit mendapatkan mudah di dapatkan.
pinjaman dengan syarat lunak.

1.2 Perusahaan Sebagai Lembaga Sosial


Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat dengan motif memperoleh
keuntungan. unit kegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial. jadi, di
dalam lembaga sosial perusahaan di bagi menjadi 2 yaitu perusahaan yang
menghasilkan barang dan perusahaan yang menghasilkan jasa. contoh dari
perusahaan yang menghasilkan barang antara lain: perusahaan semen,
perusahaan keramik,dsb. sedangkan contoh perusahaan memberikan jasa
antara lain: bank, asuransi, perhotelan, dsb. Tujuan perusahaan adalah
memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran juga
meningkatkan pendapatn pemerintah melalui pajak.

4
1.3 Perusahaan sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub
sistem yang saling bekerjasama ataupun saling mempengarui secara
langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu sistem, berarti merupakan kombinasi dari
berbagai sumber-sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung
mempengaruhi proses produksi dan distribusi barang dan atau jasa untuk
mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungan dan pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Dalam skema dibawahn ini dapat dilihat dua aspek dalam suatu sistem
perusahaan yaitu langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan dan
yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

Apabila ditinjau lebih lanjut, maka pada dasarnya sistem suatu


Perusahaan mempunyai beberapa sifat. Sifat-sifat tersebut ialah :

5
1. Sifat Kompleks
Pada gambar dapat dilihat hubungan langsung dan tidak langsung dalam
sistem perusahaan. Hubungan tersebut sangat kompleks sifatnya apabila
masing-masing bagian diperinci menjadi sub-sub bagian. Sebagian suatu
keseluruhan, maka sub-sub bagian itu akan saling bekerja sama dan saling
mempengaruhi sehingga sifatnya kompleks. Misalnya, untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan dari satu sisi berhubungan dengan pemasok (bahan
baku), masyarakat (tenaga kerja), lembaga keuangan (modal) dan Lembaga
Pendidikan (keahlian). Dari sisi lain perusahaan berhubungan dengan
penyalur, para pesaing, pemerintah dan lingkungan lainnya.
2. Sebagai suatu Kesatuan/Unit
Pada gambar dapat dilihat kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memproses
dan menghasilkan barang/jasa. Tentunya di dalam proses kegiatan-kegiatan
tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, melainkan menuju kesatu tujuan
yaitu antara lain mencapai keuntungan dan pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Dengan kata lain seluruh kegiatan perusahaan itu sebagai suatu
kesatuan/unit.
3. Sifatnya Berjenis-jenis
Di dalam kehidupan sehari-sehari dapat dilihat tidak ada perusahaan yang
sama persis, baik dalam ukuran, bentuk maupun jenis usahanya. Selain itu
perusahaanpun banyak yang mengarah pada diverifikasi hasil produksinya.
Maksudnya, perusahaan membuat produknya secara bermacam-macam agar
jika terdapat kerugian dari prodik yang satu dapat ditutup dengan
keuntungan dari penjualan produk yang lain. Dengan kata lain memiliki sifar
berjenis jenis.
4. Sifat Saling Beruntung
Umumnya perusahaan kecil menjalankan seluruh fungsi-operasionalnya di
dalam suatu manajemen perusahaan, tetapi walaupun demikian, dia
bergantung pada perusahaan yang menjadi pemasok bahan bakunya. Lain
halnya dengan perusahaan yang hanya menjalankan satu atau beberapa
kegiatan saja (spesialisasi) maka dia sangat bergantung pada perusahaan
lainnya. Perusahaan meubul tergantung pada perusahaan penggergajian
kayu. Lebih-lebih dalam intern perusahaan, bidan, yang satu saling berkaitan
dengan bidang lainnya (bidang produksi,bagian keungan, dan lain-lain).
5. Sifat Dinamis
Perubahan selalu terjadi, baik perubahan intern maupun perubahan ekstern
perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan,
misalnya pertambahan jumlah karyawan, jumlah produksi, metode baru dan
berbagai penemuan baru, akan membutuhkan penyesuaian kebijakan dan
pelaksanaan. Demikian juga kekuatan-kekuatan dari luar perusahaam seperti
politik, peraturan pemerintah, jumlah penduduk, pendapatan konsumen
pendidikan, teknologi dan sebagainya, juga mempengaruhi perusahaan. Agar
perusahaan tetap hidup berkembang, maka harus menyesuaikan diri (dalam
pengertian dinamis).

6
Pengertian sistem dalam Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah bersifat umum, baik yang menyangkut
masalah sosial, politik, ekonomi, budaya, keagamaan dan sebagainya. Sistem
ialah suatu kesatuan yang menyeluruh dan teroganisasikan, terdiri atas dua
lebih bagian atau komponen atau sub sistem yang dipisahkan oleh batas yang
diidentifikasikan dari supra sistem lingkungan (environmental suprasystem)
yang lebih luas.
Sistem dibedakan menjadi dua, yaitu Sistem tertutup (closed system)
dan sistem terbuka (opened system). Sistem fisis dan sistem mekanis bersifat
tertutup dalam hubungannya dengan lingkungannya, sedangkan sistem
biologis dan sistem sosial mempunyai interaksi yang kontinyu dengan
lingkungan. Dalam artian inilah sistem biologi dan sistem sosial adalah sistem
terbuka.
Penerapan cara berpikir sistem (system thinking) dalam ilmu sosial
mengembangkan konsep fungsionalisme. Konsep ini menitik beratkan pada
orientasi sistem hubungan integrative dari bagian-bagian atau sub sistem
dalam kesatuan fungsional yang menyeluruh. Walaupun pendekatan sistem
sudah diterima dalam ilmu sosial misalnya, dalam ilmu manajemen, seringkali
model yang dipergunakan masih sering bersifat tertutup dalam artian model-
moedel tersebut hanya membatasi diri pada beberapa variable atau beberapa
faktor lain terutama yang tidak dapat dikuantifikasikan.
Organisasi sosial merupakan sistem yang dinamis, selalu berubah dan
menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh intern maupun ekstern dan
dalam proses evolusi terus menerus. Sebagi sistem formal, organisasi
kemasyarakatan dipengaruhi oleh struktur intern masyarakat itu sendiri
maupun lembaga-lembaga lingkungannya.

Organisasi Sosial sebagai suatu Sistem Terbuka


Konsep organisasi sosial sebagai sistem tertutup berpangkal tolak
bahwa sistem itu berdiri sendiri dan deterministic. Karakteristik sistem
tertutup itu ialah, bertendensi bergerak kea rah keseimbangan statis
(keadaan kacau, tidak menentu, tanpa pola dan akhirnya akan hancur dan
mati).
Konsep sistem terbuka berpangkal tolak bahwa sistem kemasyarakatan
ada dalam hubungan yang dinamis dengan lingkungannya, menerima
berbagai masukan dari lingkungannya, memprosesnya menjadi keluaran dan
mengembalikan kepada lingkungan itu. Sistem terbuka ini bukan hanya dalam
hubungannya dengan bagian-bagiannya sendiri (intern) dan interaksi dari
komponen-komponen intern itu mempengaruhi sistem sebagai suatu
keseluruhan.
Sistem terbuka yang dalam interakis terus menerus dengan
lingkungannya mencapai keadaan yang mantap atau keseimbangan yang
dinamis sambil terus memelihara kemampuannya dalam sirkulasi masukan-
masukan tersebut. Seperti dalam proses biologis, proses ini disebut
“recycling” secara terus menerus.

7
Sistem ini harus menerima cukup masukan untuk mempertahankan
kelangsungan operasinya dan menghasilkan keluaran untuk lingkungannya
dalam jumlah yang cukuo agar siklus berjalan berkesinambungan. Secara
absolut, setiap sistem adalah terbuka atau tertutuo tergantung pada “point of
reference”nya.
Setiap sistem adalah “tertutup” terhadap pengaruh eksterm tertentu.
Batas sistem (system’s boundarious) selalu menghalangi faktor-faktor
lingkungan tertentu mempunyai dampaknya pada sistem yang bersangkutan.
Sistem sosial terbuka terdiri dari beberapa sub sistem, walapun sistematika
sub sistem dapat berbeda-beda, namun sub sistem utamanya adalah :
a. Sub sistem nilai-nilai kemasyarakatan
b. Sus sistem teknologi
c. Sub sistem psikologi sosial
d. Sub sistem struktur
e. Sub sistem manajerial

1.4 Lingkungan perusahaan

8
Ada 2 lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan yaitu :

a. Lingkungan umum perusahaan


1. Politik
Dalam hal ini menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik , sifat
organisasi politik,system partai,kesadaran dalam
bermasyarakat.perusahaan merupakan lembaga social yang selalu
berhubungan dengan masyarakat ,maka kehidupan operasi perusahaan
sangat berpengaruh oleh politik Negara dimana perusahaan berada.
2. Hukum
System hukum sangat berpengaruh dalam perkembangan perusahaan
terutama masalah di peraturan perundangan
3. Social
Meliputi struktur golongan yang ada di masyarakat yang dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaan ,termasuk didalamnya sifat
dan perkembangan dari lembaga-lembaga social .
4. Perekonomian
System perekonomian yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
terdiri dari berbagai aspek ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam
masyarakat yang meliputi jenis organisasi ekonomi,system pemilikan
perusahaan ,system perpajakan dan perbankan dll
5. Kebudayaan
Hal ini menyangkut dengan latar belakang sejarah dari
suatumasyarakat dimana perusahaan itu berada yaitu yang berhubungan
dengan hasil produksi perusahaan dan di dalamnnya tercakup norma-
norma masyarakat setempat,adat istiadat dan kebiasaan mereka.
6. Pendidikan
Lingkungan ini adalah keseluruhan dari tingkat pendidikan paling
rendah hingga pendidikan tertinggi secara formal serta pendidikan non
formal yang akan mempengaruhi tingkat keahlian khusus dari masyarakat
tersebut.
7. Teknologi
Perkembangan teknologi dalam bidang industri dan fasilitas lain di
pabrik sangat pesat oleh karena itu apabila perusahaan ingin
mengembangkan tingkat proses produksi dan kegiatan operasionalnya
harus berpacun dengan kemajuan teknologi .
8. Demografi
Lingkungan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam
masyarakat,angkatan kerja,tingkat kelahiran ,tingkat
kematian,penyebaran penduduk,umur,jenis kelamin dll.khusus untuk
perusahaan yang sangat tergantungpada tenaga kerja maka urbanisasi
sering menjadi masalah dalam masyarakat industry .

9
b. Lingkungan khusus perusahaan
1. Penyedia
Disini termasuk penyedia bahan baku,alat-alat produksi ,tenaga
kerja,atau singkatnya pemasok factor-faktor produksi yang dibutuhkan
perusahaan.perusahaan harus membina hubungan baik dengan para
penyedia ini sebab,jika tidak maka operasi perusahaan akan terganggu
.semakin luas perusahaan maka tentunyasemakin besar kebutuhan akan
factor factor produksi.
2. Pelanggan
Lingkungan ini adalah semua pebeli produk perusahaan,baik yang
membeli untuk dijual lagi maupun membeli untuk keperluan sendiri .jadi
disini tercakup para pedagang perantara , baik pedagang besar maupun
pengecer.
3. Pesaing
Di dalam perusahaan pasti ada yang namanya persaingan oleh karna
itu perusahaan perlu mengunakan strategi untuk menghadapi para
pesaing tersebut.
4. Teknolgi
Inti dari operasinperusahaan adalah proses produksi . untuk itu selalu
diperlukan pengembangan teknik produksi secara kualitatif dan kuantitatif
yaitu berproduksi pada jumlah optimal yang dapat memenuhi selera
langganan dengan memuaskan.
5. Sosio politik
Lingkungan ini meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan
peraturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan
lperusahaan .
Baik lingkungan umum maupun khusus setiap saat dapat berubah
ubah sejalan dengan perkembangan waktu,oleh sebab itu factor yang
satu dengan yang lain terhadap perkembangan perusahaan juga berbeda
beda . perusahaan harus lebih peka untuk mengikuti factor factor yang
terdapat dalam lingkungan khusus tersebut tanpa melupakan adanya
factor dalam lingkungan umum.

1.5 Pertanggung jawaban Sosioal Perusahaan


Setiap perusahaan memiliki aktivitas memproduksi barang dan jasa
untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Dalam menjalankan aktivitasnya
tersebut, perusahaan akan sangat mempengaruhi lingkungannya. Dengan lain
kata, dalam menjalankan aktifitasnya perusaahan harus memiliki rasa
tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat. Apabila
memungkinkan, disamping mendapatkan keuntungan bagi perusahaan sendiri
juga sekaligus dapat memberikan kesejatraan bagi
lingkungannya/masyarakat.
Kepada siapa saja suatu perusaahan harus bertanggung jawab?

10
Pelanggan

Aktivitas
Tenaga Kerja Lingkungan
Perusahaan

Investor

1. Bertanggung jawab terhadap pelanggan/ konsumen


Pelanggan adalah pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk memuaskan
para konsumen agar pembeli itu dapat terus dilakuakan secara
berkesinambungan. Perusahaan harus memperhatikan adanya
Konsumenisme.
Konsumenisme adalah suatu gerakan untuk memberikan informasi
kepada para konsumen dan melindugi mereka dari tindakan-tindakan yang
salah. Hal-hal yang sangat diperhatikan Konsumenisme misalanya, kualitas
produk atau kualitas layanan jasa, iklan yang menyesatkan serta tindakan
perusahaan yang tidak adil.
Berkaitan dengan konsumenisme tersebut, dikenal 4 (empat) hak-hak
konsumen yang perlu dilindugi, yaitu:
a. Hak untuk Keselamatan
Konsumen harus dilindugi keselamatannya dengan mengkonsumsikan
produk jasa agar terhindar dari kerugian atau kecelakaan. Misalnya, dalam
pemakaian obat, kosmetika, makanan dan minuman, sebaikanya pada label
diberikan petunjuk pemakaian serta kandungan zat yang terdapat dalam
produk tersebut.
b. Hak untuk memperoleh informasi
Sebelum memutuskan suatu pembelian, konsumen berhak memperoleh
informasi yang akurat tentang produk atau jasa yang akan di belinya. Sebegai
contoh, sebelum calon debitur bank mengajukan permohonan pinjaman,
maka ia berhak mendapatkan keterangan tentang besarnya bunga, biaya
administrasi angsuran kredit, angunan dan sebagainya.

11
c. Hak untuk memilih
Dalam memutuskan untuk memilih produk atau jasa yang akan di
belinya, konsumen berhak untuk memilih beberapa variasi atau jenis
produk/jasa. Sebaiknya produsen menyediakan banyak variasi pilihan produk
pada beberapa variasi harga yang layak.Misalnya kereta api, kapal laut,
petunjuk musik menyediakan beberapa variasi dalam beberapa variasi harga
d. Harga untuk didengar
Konsumen juga harus diperhatikan haknya untuk memberikan masukan
informasi, keluhan atau menanyakan segala sesuatu tentang produk kepada
produsen . Perusahaan sebaiknya menyediakan petugas semacam “Public
Relation” atau Hubungan Masyarakat untuk melayani konsumen dalam hal-hal
tersebut di atas.

2. Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja


Seperti halnya juga terhadap konsumen, perusahaan juga harus
bertanggung jawab terhadap keberadaan tenaga kerjadalam perusahaan.
Tengan kerja tersebut tentunya sangat mengharpkan adanya kenyamanan
dalam bekerja, pemberian upah yang layak, adanya beberapa jaminan kerja
seperti asuransi kesehatan, cuti, rekreasi. Pekerja juga berhak mengetahui
keadaan umum perusahaan dan menghendaki adanya manajer yang responsif
terhadap keluhan pekerja.

3. Bertanggung jawab terhadap lingkungan


Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan
keadaan lingkungannya, yaitu bagaimana upaya perusahaan supaya tetap
dapat menciptakan lingkugan di sekitar perusahaan yang sehat, bebas dari
polusi yang disebabkan oleh limbah perusahaan, seperti misalnya membuang
limbah jangan sampai menyebabkan polusi pada air sungai/sumur, tanah.
Juga asap yang dikeluarkan melalui cerobong supaya tidak menyebabkan
polusi udara. Hal tersebut bisa diatasi dengan pengaturan dan perjanjian
mengenai lokasi pabrik (jauh dari pemukiman penduduk) dan juga dengan
sistem pengolahan limbah yang baik. Tentunya para pemilik perusahaan
harus pula menyadari arti penting pelestarian dan kesehatan lingkungan
hidup.

4. Bertanggung jawab terhadap investor


Pada umumnya para investor sangat berkepentingan terhadap
kemajuan perusahaan, terutama yang terkait dengan pengolahaan dana, jual
beli saham. Hal tersebut tentu saja menyangkut masalah laba yang akan
dibagikan kepada para pemegang saham. Eksekutif perusahaan harus dapat
meyakinkan kepada para investor bahwa, pengolahaan keuangan perusahaan
sudah tepat. Tentu saja hal ini akan tercermin pada neraca dan laporan
Laporan Rugi/Labah yang disetiap tahun buku.

12
1.6 Etika Bisnis
Pengertian Etika
Kata etika berasal dari bahasa yunani yaitu “ethos” yang berarti : adat,
watak, perasaan, sikap atau cara berfikir. Dikatakan pula bahwa etika adalah
filsafat tentang nilai-nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk.
Definisi :
Etika adalah tuntunan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui,
sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia.
Etika merupakan dasar-dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan
sifat –sifat tentang hak.

Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku
bisnis yang mengacu kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Banyak
perusahaan yang kurang sukses dikarenakan kurang jujur terhadap konsumen
serta tidak memelihara kepercayaan konsumen.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Perilaku Bisnis :

Lingkunga Organisasi
n
Bisnis
Perilaku

Filosofi
Moral
Individu

1.7 Bisnis Internasional


Bisnis internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi
batas nasional. Lebih khusus lagi perusahaan multinasional dapat berproduksi
baik di dalam maupun diluar negeri. Setiap bangsa di dunia ini
berkepentingan untuk berperan serta dalam peraturan bisnis International.
Suatu negara yang memiliki kelebihan produksi sesuatu atau beberapa produk
tentu akan memutuskan melakukan ekspor ke negara lain yang memerlukan
produk tersebut.

13
Teori Perdagangan
1. Teori Merkantilisme
Teori yang menganggap bahwa, kekayaan suatu bangsa akan
meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah emas yang dimilikinya.
Ekspor meningkatkan sediaan emas karena menciptakan arus masuk emas,
sedangkan impor mengurangi sediaan emas sebab emas yang dikeluarkan
oleh negara tersebut.
2. Teori Keunggulan Absolut.
Konsep ini menyatakan bahwa, dengan spesialis dalam produksi yang
paling efisien bagi suatu negara, maka negara itu akan dapat meningkatkan
kemakmurannya melalui perdagangan internasionalnya.
3. Teori Keunggulan Komparatif.
Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya lebih murah
daripada negara lainya.

Kesepakatan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan (The


General Agreement on Tariffs ad Trade = GATT)
Tujuan utama GATT adalah pertama, bertindak sebagai forum untuk
membicarakan persoalan perdagangan antar bangsa; kedua, menyediakan
suatu suasana institusional untuk perundingan guna mengurangi halangan
perdagangan dan; ketiga, untuk memudahkan perundingan di antara anggota
mengenai perselisihan perdagangan.
Prinsip GATT yang utama adalah mengenai Non diskriminasi, yaitu yang
masyaratkan bahwa, setiap negara anggota harus memberlakukan tingkat
tarif yang sama untuk seluruh negara anggota.
Prinsip GATT yang kedua adalah peningkatan tarif kepada negara anggota
GATT untuk menyetujui mengikat tarif pada tingkat batas tertinggi.

Keuntungan-keuntungan Ekonomis dari Perdagangan Internasional.


Bagi negara pengimpor
1. Dapat memperoleh harga barang dari luar negeri yang lebih murah
daripada barang didalam negeri
2. Apabila kuantitas produk dalam negeri tidak mencukupi maka dengan
menimpor barang, kebutuhan dapat terpenuhi
3. Dengan mengimpor barang dari luar negeri, peluang untuk ekspor ke luar
negeri menjadi lebih luas.
Bagi negara pengekspor
a. Biaya untuk memperluas pangsa ke luar negeri lebih murah daripada
peluasan pangsa di dalam negeri.
b. Penjualan ke luar negeri pada umumnya dalam volume yang besar
sehingga dalam proses produksinya lebih efisien.

14
Hambatan- hambatan Perdagangan Internasional
1. Perbedaan bahasa
2. Perbedaan dalam kebiasaan social
3. Perbedaam dalam hukum dan peratuean
4. Perbedaan dalam valuta asing
5. Neraca Pembayaran Internasional
Perdagangan atau bisnis internasional menghendaki adanya suatu
laporan yang menyerupai laporan rugi laba dan akan menunjukkan ekspor
suatu negara dan impor negara yang bersangkutan serta jenis pendapatan
dan pengeluaran lain yang timbul dari perdagangan internasional, Laporan ini
disebut neraca pembayaran internasional.
Dalam melakukan bisnis internasional, para importer barang akan
melakukan pembelian barang dari luar negeri harus mencermati harga mata
uang asing untuk membayar impor mereka dengan mata uang asing atau
disebut kurs mata uang asing. Kurs ini merupakan nilai tukar mata uang
suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Resiko bisnis internasional ialah antara pembelo dan penjual belum
saling mengenal. Para eksportir mengeluarkan suatu wesel tagih sebesar
tagihan faktur. Alat pembaaran ini ditagihkan langsung kepada importir yang
merupaka debitur. Wesel dapar ditarik pada saat barang yang dipesan dating.

Dokumen-dokumen ekspor yang biasanya menyertai wesel :


a. Konosemen, pada umumnya diendorse mencantumkan nama, jenis
produk, dan syarat-syarat kontrak pengiriman produk.
b. Faktur komersial mencantumkan kualitas, syarat-syarat dan harga.
c. Sertifikat atau polisi asuransi laut.
d. Sertifikat pemeriksaan
e. Sertifika negara asal barang.

Bank yang melayani impor dan ekspor barang tersebut juga menjamin
kredit dan membeli penyuluhan keuangan. Kredit internasional dapat
membiayai Dana Moneter Internasional yang bertujuan ;
1. mendorong kerjasama secara internasional
2. membantu penghapusan hambatan perdagangan internasional
3. menyediakan dana untuk menutup sementara neraca perdagangan yang
kurang baik antara negara-negara di dunia
4. memantapkan kurs mata uang

15

Anda mungkin juga menyukai