Artikel Kesehatan

Nama : Zahratun Nisa

NPM : 14142011064
Kelas : 5B

Mengelola Kebiasaan Sarapan Pagi

Sarapan pagi adalah waktu makan yang mungkin sering terabaikan, entah karena
buru-buru berangkat kerja atau karena tidak sempat menyiapkan sarapan.
Ketua Pergizian Pangan Indonesia Prof dr dr Hardinsyah MS mengatakan, ada
banyak dampak buruk yang dialami seseorang yang melewatkan sarapan.
Tentunya itu berkaitan dengan terganggunya aktivitas sehari-hari.
Lebih dari itu, kinerja otak bisa terganggu. Apalagi bagi anak-anak yang masih
sekolah, bisa lambat berpikir untuk menerima pelajaran di kelas.
Karena sarapan merupakan sumber energy, Anda yang melewatkannya akan
lemas atau bahkan pingsan saat beraktivitas.
Hal itu sebaiknya dihindari demi menjaga kebugaran tubuh. Kita sebaiknya tidak
melewatkan sarapan sehat. Baik mulai kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa,
hingga lansia. Sarapanlah sebelum pukul 09.00 untuk menghindari dampak buruk
yang sudah dijelaskan. Kita bisa mengonsumsi makanan yang simple namun tetap
bisa memberi energy seperti buah-buahan, telur, roti dan susu. Sehingga tidak
memerlukan waktu yang lama untuk menyiapkannya.
Nama : Zahratun Nisa
NPM : 14142011064
Kelas : 5B

Kasus
Seorang laki-laki berusia 45 tahun bekerja sebagai seorang penceramah dan
perokok berat datang dengan keluhan suara pasien serak mengatakan riwayat
sinusitis. Pasien mendapat terapi antibiotika dan dianjurkan untuk istirahat dan
berhenti merokok. Pada kasus tersebut prinsip etik apa yang harus dimiliki
perawat?

1. Autonomy
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Jadi seorang laki-
laki yang berusia 45 tahun yang sudah termasuk dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri untuk
mendapat terapi antibiotika dan berhenti merokok. Kita sebagai perawat
tidak bisa memaksa beliau berhenti merokok karena itu bukan hal yang
mudah untuk dilakukan tanpa ada kemauan dari perokok nya terlebih
dahulu.
2. Beneficience
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kita harus
mencegah pasien agar tidak terkena dampak dari merokok dengan
memberinya saran agar berhenti merokok. Namun terkadang hal ini
bertentangan dengan prinsip otonomi jika si pasien tidak ingin berhenti
merokok.
3. Nonmalificience
Agar tidak merugikan pasien maka perawat harus menjelaskan sebaik
mungkin mengenai informasi tentang bahaya merokok. Pasien juga harus
tau tentang informasi sebelum dilakukan terapi antibiotika terhadapnya
agar tidak merugikan.