NPM : 2017020091
Kelas : A2 Manajemen
Paham Kapitalisme
Sejarah
3. Keynesian yang dicetuskan oleh John Maynard Keynes dari tahun 1929 sampai
dengan 1939. Pemikiran ini tercetus berkat kekhawatiran Keynes terhadap persepsi
masyarakat yang menilai kegagalan Kapitalisme yang mengakibatkan krisis
ekonomi yang melanda Amerika Serikat. Pasar saham jatuh, penurunan daya beli
investasi yang berkurang, pengangguran yang merajalela terutama pada tahun
1933 di mana terdapat 15 juta pengangguran di Amerika Serikat petani mengalami
gagal panen dan jumlah orang yang tidak memiliki rumah melonjak. Selain itu,
dampak perang dunia 1 dan besarnya kemiskinan dan pengangguran di Eropa. Hal-
hal ini yang menyebabkan Keynes khawatir masyarakat akan terdorong untuk
memilih tipe ekonomi yang otoriter seperti Komunisme dan Fasisme untuk
mendapatkan perekonomian yang lebih baik meski harus mengorbankan
kebebasan individu.
Keynes percaya bahwa nilai-nilai Kapitalisme, yakni kebebasan, individualisme
dan efisiensi ekonomi tetap harus dipertahankan. Tetapi pasar dan perekonomian
harus diatur demi membawa kesejahteraan masyarakat. Di dalam bukunya yang
berjudul ‘The General Theory of Employment, Interest and Money’ dia
menyarakan pemerintah untuk menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.
Pemerintah juga harus berinvestasi di sektor publik untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Keynes juga mengajukan pajak progresif peningkatan
infrastruktur dan pengontrolan suku bunga. Ini yang menyebabkan Keynes berada
di posisi unik pada spektrum politik Kaum kiri menilai Keynes sebagai Kaplitalis
dan orang kanan menilai Keynes sebagai Sosialis.
3. Kapitalisme Ekstrim
Kapitalisme Ekstrim diterapkan oleh Nazi (di) Jerman dan Fasis (di) Italia. Dalam
sistem Kapitalisme Ekstrim para elit, perwira militer dan pengusaha kaya
diberikan kebebasan yang luar biasa dengan jaminan mereka akan mendukung
pemerintah dalam berbagai hal. Negara akan menentukan jalannya perekonomian
dengan bekerja sama dengan kaum elit. Sedangkan, kaum buruh dan pekerja
ditindas habis-habisan atas dasar persatuan. Beberapa usaha yang seharusnya
menjadi kepentingan public diberikan kepada sektor swasta atau private dengan
pengawasan negara. Oleh karena itu, meski nama partai Nazi adalah partai
Nasionalis-Sosialis prinsip-prinsip yang diterapkan adalah Kapitalisme Ekstrim.
Dampak
Mau disadari atau tidak, sistem Kapitalisme telah merajalela di seluruh dunia.
Negara negara yang ingin berkembang akan mengadopsi Kapitalisme dan telah
menjadi norma untuk mereka bila mereka ingin “berkembang, salah satunya
Amerika Serikat.
Kondisi dunia saat ini adalah terjadinya ketimpangan kekayaan dan kemiskinan
yang merajalela. Laporan menunjukan bahwa 1% populasi dunia memiliki 50.1% dari
seluruh kekayaan yang ada di dunia ini (Neate, 2017).Hal ini terjadi sementara sekitar
815 juta orang mengalami kelaparan di tahun 2016 (FAO, 2016). 3 sampai 5 juta
orang meninggal tiap tahun karena kurangnya perawatan vaksin (Offit, 2018).Dan
setengah dari populasi dunia hidup dengan kekurangan air. Tentu saja kita sudah
mendengar bahwa kemiskinan global sedang mengalami penurunan yang masive.
Akan tetapi, kita perlu tahu bahwa standard kemiskinan yang digunakan adalah
mereka yang memiliki penghasilan 2 USD per hari. Kenyataannya, mayoritas
populasi di dunia masih hidup dengan kategori “low income”. Mereka yang
berpenghasilan rendah justru malah meningkat secara signifikan
b. Globalisme
Di Afrika negaranegara yang mengikuti program ini seperti Sierra leone, liberia,
dan Cote d’ivoire bahkan mengalami perang sipil yang berkepanjangan karena
kemiskinan yang makin meningkat dan ditambah ketidakpuasan terhadap pemerintah.
Secara praktis, kaum kapitalis juga memerlukan peran pemerintah untuk menyebar
luaskan kepentingan kaum borjuis ke negara negara lain. Menurut pemikir Marx dan
Engels; “para borjuis dalam upaya untuk mengejar tujuannya, harus memperluas
pasarnya, dia harus menetap dimana mana, dan menjalin koneksi dan lewat
eksploitasi pasar, membentuk sebuah sistem produksi yang kosmopolitan dan global”.
Seringkali, kepentingan kaum borjuis ini didukung dengan pemerintahan dan militer
dari negara kapitalis seperti amerika serikat.
3. Demokrasi
Demokrasi adalah di mana rakyat bisa berpartisipasi baik secara public atau
perwakilan terhadap politik dan ekonomi sebuah negara. Di dalam kapitalisme, pasar
dibiarkan untuk bekerja dengan sendirinya, dalam kondisi ini persaingan bisnis akan
menghasilkan sejumlah perusahaan raksasa dengan kekayaannya akan mempengaruhi
pengambilan keputusan publik melalui lobbying. Di akhir akhir ini, perusahaan
makin gencar dalam menggunakan uang mereka untuk mempengaruhi kebijakan
publik.