2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21013
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI
OLEH:
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
EFFECT OF FINANCIAL COMPENSATIONS, TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP, WORK MOTIVATION, JOB SATISFACTION AND WORK
ENVIRONMENT IN UNITS OF SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU
PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR PROVINSI SUMATERA
UTARA
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang
skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kompensasi Finansial,
ini adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memeroleh gelar
bimbingan, dukungan, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materil
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas
Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi
4. Bapak Dra. Nurzaimah, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak., selaku Dosen Penguji dan
Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding, atas segala saran
dan masukan yang telah diberikan selama ini.
5. Seluruh Staf dan Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
6. Kedua orangtua penulis, saudara-saudara penulis, dan teman-teman
seperjuangan selama proses perkuliahan. Terima kasih atas dukungan doa,
kasih sayang, dan motivasi yang selama ini diberikan kepada penulis.
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya serta dapat
Penulis
NIM. 150522066
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................ 6
1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian ........................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................. 7
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6.1 Populasi Penelitian ................................................... 43
3.6.2 Sampel Penelitian ..................................................... 44
3.7 Jenis Data ........................................................................... 44
3.8 Metode Pengumpulan Data ................................................ 45
3.8.1 Teknik Analisis Data ................................................ 45
3.9 Uji Kualitas Data ................................................................ 46
3.9.1 Uji Validitas Data ..................................................... 46
3.9.2 Uji Reabilitas............................................................ 47
3.10 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 47
3.10.1 Uji Normalitas Data ............................................... 47
3.10.2 Uji Multikolinearitas .............................................. 48
3.10.3 Uji Heterokedastisitas ............................................ 48
3.11Uji Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................... 49
3.12 Uji Hipotesis..................................................................... 50
3.11.1 Uji t (Regresi Parsial) ............................................. 50
3.11.2 Uji f (Regresi Simultan) ......................................... 50
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
mendorong pelaku bisnis untuk dapat tetap bertahan agar mampu bersaing.
Menghadapi hal tersebut perlu sumber daya manusia yang berkualitas untuk
terlepas dari hubungan timbal balik yang positif antara karyawan dengan
organisasi itu sendiri. Kerap kali, evaluasi terhadap karyawan dilakukan guna
menjaga kualitas dan kinerja yang baik dari para karyawan dalam organisasi
tersebut. Keadaan ini bukan hanya terdapat pada organisasi swasta yang telah Go
Public, tetapi juga pada organisasi pemerintah. Karyawan yang bekerja dalam
organisasi swasta. Hal ini dapat menjadi faktor pemicu turunnya kinerja pegawai
memiliki sumber daya manusia yang baik guna mencapai tujuan organisasi
pemerintah.
atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor
cara untuk meningkatkan kinerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan adalah
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi (Simamora, 2006).
dari karyawan tersebut untuk bekerja dengan prestasi yang baik. Hasibuan (2006)
motivasi kerja bagi karyawan. Kompensasi yang diberikan harus layak, adil, dapat
memberikan manfaat kepada kedua belah pihak, baik kepada pihak perusahaan
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Selain kompensasi finansial, Kepemimpinan transformasional adalah suatu
proses di mana para pemimpin dan anggota saling menaikkan diri ke tingkat
moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Pemimpin berupaya untuk mengubah
perilaku anggotanya agar menjadi orang yang merasa mampu dan bermotivasi
tinggi serta berupaya mencapai prestasi kerja yang tinggi dan berkualitas guna
dengan cara lebih baik dari yang diharapkan (Yulk, 1998). Pemimpin
dan pengembangan diri menuju aktualisasi diri yang nyata. Wutun (2001)
pemimpin dalam mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja, pola kerja, dan
Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan sikap dan perilaku yang
dimiliki oleh seseorang. Sikap yang ada pada setiap individu berinteraksi dengan
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bersama-sama emosi dapat dipengaruhi dan diubah oleh perilaku. Perubahan sikap
ini dimungkinkan karena pikiran manusia adalah suatu kekuatan kompleks yang
perubahan baru yang diterimanya. Motivasi itu sendiri dapat diartikan sebagai
keadaan dalam diri pribadi seseorang sehingga orang tersebut terdorong untuk
sifat yang tidak akan lepas dari sifat manusia itu sendiri, dimana manusia secara
dengan yang lainnya. Tiap-tiap individu mempunyai latar belakang dan sikap
yang berbeda terhadap rangsangan yang ada, sehingga motivasi yang muncul pada
Faktor lain yang dapat menunjang kinerja yang baik dari seorang pegawai
adalah Kepuasan Kerja. Menurut Robbins (2002) bahwa kepuasan kerja adalah
ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya
diterima. Kepuasan kerja yang tinggi atau baik akan membuat karyawan semakin
organisasi dalam bekerja, bekerja dengan rasa tenang dan yang lebih penting lagi
kerja yang tinggi dan komitmen organisasi yang tinggi pula. Karyawan yang tidak
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
merasa puas terhadap pekerjaanya, cenderung akan melakukan atau penghindar
diri dari situasi-situasi pekerjaan baik yang bersifat fisik maupun psikologis.
Lingkungan kerja juga merupakan hal yang tidak kalah penting untuk
memadai. Lingkungan kerja dapat dibagi menjadi dua (2) yaitu lingkungan kerja
fisik dan non-fisik. Lingkungan kerja fisik dapat berupa tata ruang kantor yang
nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna dan
penerangan yang indah, dan lain-lain. Lingkungan kerja non-fisik dapat berupa
kinerjanya.
tertentu pelaksanaan jaringan sumber air berada dibawah pembinaan dan tanggung
jawab Direktur Jenderal Sumber Daya Air, nampaknya masih terdapat banyak
kendala yang dihadapi sehingga sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Kendala
yang belum ideal itu antara lain, pegawai datang kerja terlambat, istirahat lebih
awal danpulang kerja lebih awal serta kurangnya sarana dan prasarana.
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kinerja karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Peneliti
yang digunakan regresi linear berganda dan model yang digunakan adalah uji
kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Rumah Sakit
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.2 Perumusan Masalah
maupun parsial terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai pada Satuan Non Vertikal
Pegawai pada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada beberapa
pihak, yaitu :
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Bagi pihak Akademisi
manusia.
3. Bagi Peneliti
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mathis dan Jackson (2002), mendefinisikan bahwa kinerja pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
organisasi yang antara lain termasuk: kuantitas keluaran, kualitas keluaran, jangka
waktu keluaran, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Pekerjaan hampir
selalu memiliki lebih dari satu kriteria pekerjaan atau dimensi. Kriteria pekerjan
adalah faktor yang terpenting dari apa yang dilakukan orang di pekerjaannya.
dalam pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan dengan standar yang ada, dan
pendidikan dan latihan. Saat sekarang ini dengan lingkungan bisnis yang bersifat
dinamis penilaian kinerja merupakan suatu yang sangat berarti bagi organisasi.
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sedangkan ukuran secara subyektif adalah seberapa baik seorang karyawan
bekerja keseluruhan.
organisasi. Data atau informasi tentang kinerja karyawan terdiri dari tiga kategori
tertentu.
gambaran akan perilaku apa yang ingin dilihat oleh pihak manajemen.
karyawan atau apa yang telah dicapai karyawan. Untuk pekerjaan dimana
pengukuran itu mudah dan tepat, pendekatan hasil ini adalah cara yang terbaik.
Akan tetapi, apa-apa yang akan diukur cenderung ditekankan, dan apa yang
sama-sama pentingnya dan tidak merupakan bagian yang diukur mungkin akan
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diabaikan karyawan. Sebagi contoh, seorang tenaga penjualan mobil yang
masalah etis atau legal bisa jadi timbul ketika hasilnya saja yang ditekankan
setiap waktu dimana pihak atasan merasa perlu. Hubungan sehari-hari antara
dinilai. Penilaian sistimatis digunakan ketika kontak antara manajer dan karyawan
dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan bagian integral dari proses
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran dan
standar kinerja yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Peningkatan
daya manusia secara keseluruhan. Menurut Handoko (2000) ada enam metode
bobot sehingga dapat di skor. Metode ini bias memberikan suatu gambaran
prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi item-item yang memadai.
peristiwa kritis. Metode ini sangat berguna dalam memberikan umpan balik
main lapangan dan membantu para penyelia dalam penilaian karyawan. Spesialis
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk di review, perubahan,
bisa mencatat penilaian pada tipe formulir penilaian apapun yang digunakan
perusahaan.
5. Tes dan observasi prestasi kerja, bila jumlah pekerja terbatas, penilaian prestasi
kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan ketrarnpilan. Tes mungkin tertulis
atau peragaan ketrampilan. Agar berguna tes harus reliable dan valid. Metode
6. Method ranking, penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang
paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai
klasifikasi yang berbeda, biasanya suatu proposi tertentu harus diletakkan pada
setiap kategori. Point location, merupakan bentuk lain dari grading penilai
kelompok. Para karyawan diberi nilai lebih besar dan pada para karyawan dengan
kinerja lebih jelek. Kebaikan dari rnetode ini, penilai dapat mengevaluasi
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2Kompensasi Finansial
balik yang positif dari kinerja yang dihasilkan karyawannya. Oleh karena itu,
kompensasi dapat diartikan sebagai alat penukar dari prestasi kerja yang
memperjelas defenisi dari kompensasi, berikut beberapa pendapat dari para ahli:
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas balas jasa
pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikan, baik upah per
jam ataupun gaji periodik di desain dan dikelola oleh bagian personalia).
c. Edwin B. Flippo
balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya
d. Andrew F. Sikula
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A compensation is anything that constitutes or is regarded as an equivalent or
e. R. Wayne Mondy
orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada organisasi yang
lainnya.
Peterson dan Plowman dalam Hasibuan (2010) mengatakan bahwa orang mau
1. The desire lo live, artinya keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama
dari setiap orang. Manusia bekerja untuk dapat makan dan melanjutkan hidup.
2. The desire for possession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan
keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. The desire for power, artinya keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan
4. The desire for recognition, artinya keinginan akan pengakuan merupakan jenis
kompensasiyang diberikankepadaparakaryawannya.Hasibuan(2010)
memaparkannyasebagaiberikut:
terjalinlahikatankerjasamaformalantara
pemberikerjadenganparapekerjanya.Karyawanharus mengerjakan
dari jabatannya.
memotivasibawahannya.
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e) StabilitasKaryawan, Dengan programkompensasi atau prinsip adildan layak
semakin baik.
berkonsentrasipadapekerjaannya.
dapat dihindari.
organisasi bersaing dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengupahan harus sesuai
dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja. Terkadang tingkat gaji
yang relative tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar yang cakap dan
kompensasi tidak kompetitif niscaya banyak karyawan yang baik akan keluar.
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Menjamin keadilan, administrasi pengupahan dan penggajian perusahaan untuk
2.3Kepemimpinan Transformasional
pola perilaku yang secara konsisten mengarahkan perilaku orang lain, baik
individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan dalam bekerja melalui orang
lain.
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk organisasi, sehingga pengikutnya akan menerima kredibilitas
pemimpin tersebut”.
Bass dan Avolio (1994) mengemukakan, “Ada tiga cara seorang pemimpin
transformasional memotivasi karyawannya, yaitu dengan:
1. mendorong karyawan untuk lebih menyadari arti penting hasil usaha;
2. mendorong karyawan untuk mendahulukan kepentingan kelompok;
3. meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri
dan aktualisasi diri”.
Menurut Bass dan Avolio (1994), ada 4 (empat) dimensi yang mendasari
1. Kharisma (Charisma)
2. Inspirasi (Inspiration)
serta dapat menentukan suatu pengertian mengenai apa yang dirasa penting
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Stimulasi Intelektual (Intelectual Stimulation)
menyukai tantangan.
Salah satu teori motivasi adalah Teori Harapan yang dikemukakan oleh Victor
perilaku tersebut akan diikuti oleh keluaran tertentu dan oleh kuatnya daya tarik
yang lebih besar apabila diyakininya bahwa upaya itu akan berakibat pada
penilaian kinerja yang baik, dan bahwa penilaian kinerja yang baik akan berakibat
pada imbalan yang lebih besar. Teori Harapan memfokuskan analisisnya pada tiga
upaya yang lebih besar berakibat pada kinerja yang makin memuaskan.
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Hubungan kinerja dengan imbalan, keyakinan karyawan bahwa kinerja
pribadi karyawan serta seberapa besar daya tarik imbalan tersebut bagi
yang bersangkutan.
sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang membuat orang bertindak atau
pergi ke suatu tempat berdasarkan keinginan sendiri atau terdorong oleh apa saja
yang ada agar dapat pergi dengan sengaja dan untuk mencapai keberhasilan
Adapun motivasi pada sesorang itu tergantung pada kekuatan dari motivasi
itu sendiri, seberapa kuat motivasi seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
adalah sesuatu yang ingin dicapai yang berada diluar individu, sebagai suatu
harapan untuk mendapat suatu penghargaan, suatu arah yang dikehendaki oleh
motivasi.
setiap individu bekerja keras dan antusias untuk mencapai hasil kerja yang tinggi.
penggerak yang muncul dari dalam dan diluar diri masing-masing individu. Kedua
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kekuatan itu menimbulkan minat kerja dan berhubungan dengan tingkah laku dan
menentukan arah, intensitas dan durasi dari tingkah laku atau kebiasaan
bentuk tradisional ke bentuk yang lebih modern. Perbedaan yang terdapat antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain biasanya terletak pada selera, budaya
organisasi, tekanan, dan sebagainya. Siswanto (2008) memaparkan ada empat (4)
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terpercaya dan terkoordinasi. Dengan demikian, tujuan motivasi kerja para
karyawan dapat terwujud.
3. Penetapan Pola Kerja yang Efektif
Pada umumnya, reakasi terhadap kebosanan kerja menimbulkan hambatan
yang berarti bagi keluaran produktivitas kerja, karena manajemen
menyadari bahwa masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan,
mereka menanggapinya dengan berbagai teknik yang efektif dan kurang
efektif. Pola kerja yang kurang sesuai dengan tindakan dan komposisi
diakui sebagai masalah yang berat. Hal ini bisa menjadi lebih negatif
karena karyawan makin lama lebih muda dan berpendidikan lebih tinggi
daripada dasawarsa sebelumnya.
4. Kebajikan
Kebajikan dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan yang di ambil
dengan sengaja oleh manajemen untuk memengaruhi sikap atau perasaan
para karyawan. Dengan kata lain, kebajikan adalah usaha untuk membuat
karyawan bahagia. Pada perusahaan yang besar, kebajikan mengambil
bentuk yang sesuai dengan kelayakan dan kesopanan yang dihadapkan dari
manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam hubungan mereka dengan
karyawan. Sementara itu kegiatan yang lebih formal seperti seremonial
dan berwisata cenderung berkurang.
sekerja dan para atasan, mematuhi peraturan dan kebijakan organisasi, memenuhi
standard kinerja, hidup dengan suasana kerja yang sering kali kurang dari ideal.
lebih mencermikan sikap dari pada perilaku. Keyakinan bahwa karyawan yang
puas lebih produktif daripada karyawan yang tidak puas menjadi prinsip dasar
bagi para manajer maupun pimpinan Robbins (2006). Para peneliti yang memiliki
nilai humanis yang kuat berpendapat bahwa kepuasan adalah tujuan resmi
organisasi. Kepuasan tidak hanya secara negatif terkait dengan absen dan
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk memberikan pekerjaan yang menantang dan secara intrinsik memberikan
Salah satu teori yang menjelaskan mengenai kepuasan kerja adalah teori
kepuasankerja, dalam dunia kerja kepuasan itu salah satunya dapat mengacu
kepada kompensasi yang diberikan oleh pengusaha, termasuk gaji atau imbalan
memungkinkan terpenuhinya nilai-nilai kerja penting bagi orang itu. Definisi ini
1. Kepuasan kerja merupakan fungsi nilai yang didefinisikan sebagai apa yang
nilai-nilai yang dirasa penting dan sangat berpengaruh terhadap penentuan sifat
3. Persepsi individu dapat saja bukan merupakan refleksi yang sepenuhnya akurat
terhadap realitas, dan beragam orang dapat memandang situasi yang sama
secara berbeda-beda
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Rivai dan Sagala (2009:856) pengertian kepuasan kerja adalah
tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Kepuasan kerja adalah tingkat
rasa puas individu dimana mereka merasa mendapat imbalan yang setimpal dari
kepuasan, yaitu :
remunerasi dalam bentuk benefit dan pujian, promosi, pendidikan, sifat permanen
4. Loyalitas karyawan
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya,
Produktivitas akan tinggi dan otomatis prestasi kerja pegawai juga tinggi.
Riyadi(2011),lingkungankerjaberpengaruhsecarapositifdansignifikan
akanmembawadampaktersendiridalampencapaiankinerjayang dihasilkan
lingkungankerjanonfisik.Padapeneltianini,penulis lebihmemfokuskanpada
lingkungankerjafisik.Komarudindalam Analisa(2011)mengatakanlingkungan
kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-
kulturalyang mengelilingiataumempengaruhiindividu.MenurutAlexS.
adadisekitar parapekerjayangdapatmempengaruhidirinyadalammenjalankan
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
keamanan,kebersihan, musikdan lain-lain.Adapunfaktor-faktoryang
1) Kebersihan
menjadisehat.Olehkarenaitusetiaporganisasihendaknyaselalumenjaga
meningkat.
3) Sirkulasiudara
4) Kebisingan
Suarayang bunyibisasangatmengangguparakaryawandalambekerja.Suara
bising tersebutdapatmerusakkonsentrasikerjakaryawansehinggakinerja
karyawanbisamenjaditidakoptimal.Olehkarena itusetiaporganisasiharus
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
selaluberusahauntukmenghilangkansuarabising tersebutataupaling tidak
menekannyauntukmemperkecilsuarabising tersebut.Kemampuanorganisasi
tersebut,jugamerupakansalahsatufaktoryangmenentukanpilihan cara
5) Pewarnaan ruangkerja
2.7 PenelitianTerdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh LuckyWulan Analisa (2011)
Lingkungan kerja. Hasil penelitian ini menemukan bahwa motivasi kerja dan
karyawan.
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mempengaruhi motivasi kerja maupun kinerja karyawan, dan motivasi kerja
secara signifikan
variabel independen berupa Motivasi kerja, lingkungan kerja, stres kerja. Sedangkan
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Adanya faktor –faktor motivasi seperti gaji,
dari penelitian yang dilakukan Gede Surya Suprata (2013). Hasil penelitian
kerja yang dihasilkan oleh pegawai Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan.
prestasi kerja secara parsial. Semakin besar kompensasi finansial yang diterima
pegawai, maka akan semakin baik prestasi kerja yang dihasilkannya. Indikator
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kepemimpinan dalam organisasi tersebut berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerja yang dihasilkan. Sedangkan motivasi kerja dan lingkungan kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja secara parsial. Motivasi kerja yang
memberikan prestasi kerja yang berkualitas di dalam organisasi tersebut dan Pada
dasarnya, ruangan tempat pegawai bekerja sudah layak digunakan, tetapi kembali
lagi kepada pegawai tersebut apakah yang bersangkutan fokus dan serius dalam
Tabel2.1 PenelitianTerdahulu
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Arief Analisis pengaruh motivasi Motivasi kerja, Adanya faktor –
Setya kerja, lingkungan kerja, dan lingkungan kerja, faktor motivasi
Sandhi stres kerja terhadap kinerja stres kerja, dan seperti gaji,
(2013)
karyawan (studi pada RSU kinerja karyawan lingkungan kerja,
Puri Asih Salatiga) hubungan
interpersonal, dan
keamanan kerja
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan.
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Muhamad Effect of Compensation on Compensation, Kompensasi
Rizal, M Motivation, Organizational Motivation, berpengaruh secara
Syafiie Commitment and Employee Organizational signifikan terhadap
Idrus,
Performance (Studies at Commitment, motivasi dan
Djumahir,
Rahayu Local Revenue Management Employee komitmen
Mintarti in Kendari City) Performance. organisasi, tetapi
(2014) tidak berpengaruh
signifikan terhadap
motivasi karyawan.
Komitmen
organisasi dan
motivasi
berpengaruh secara
Yohana Pengaruh Kompensasi Kompensasi Kompensasi
Oktryanti S finansial, motivasi kerja, signifikan
finansial, motivasi finansial, motivasi
(2015) lingkungan kerja, dan gaya kerja, lingkungan kerja, lingkungan
kepemimpinan terhadap kerja, dan gaya kerja, dan gaya
prestasi kerja pegawai pada kepemimpinan kepemimpinan
rumah sakit Bhayangkara TK. secara simultan
II Medan berpengaruh
signifikan terhadap
prestasi kerja yang
dihasilkan oleh
pegawai Rumah
Sakit Bhayangkara
Tk.II Medan.
Kompensasi
finansial dan gaya
kepemimpinan
berpengaruh
signifikan terhadap
prestasi kerja secara
parsial. Sedangkan
motivasi kerja dan
lingkungan kerja
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
prestasi kerja secara
parsial
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8 Kerangka Konseptual
H1
Kompensasi Finansial (X1)
H2
Kepemimpinan
Transformasional (X2)
Peningkatan Kinerja
Motivasi Kerja (X3) H3 Pegawai(Y)
H4
Kepuasan Kerja (X4)
H5
Lingkungan Kerja (X5)
H6
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.9.1 Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap peningkatan kinerja
pegawai
Kompensasi yang sering disebut imbalan balas jasa adalah hak seorang
pekerja atau karyawan yang harus diberikan organisasi atau perusahaan kepada
bagian manajemen yang sangat prinsip dan signifikan demi kelangsungan hidup
perusahaan. Namun sebelum bentuk kompensasi diberikan dan diterima oleh para
karyawan harus melalui suatu proses jaringan dari berbagai sub proses untuk
pengaruh yang paling penting dan signifikan terhadap kinerja karyawan. sistem
kompensasi akan memberi dua tujuan penting yaitu mendorong bagi karyawan
untuk merasa memiliki dalam organisasi dan mendorong untuk berprestasi yang
pada penelitian yang dilakukan oleh Sopiah (2013) dan Jamil (2010) juga
menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Blazovich
(2013). Mengacu pada uraian di atas maka hipotesis yang dikembangkan dalam
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
H1 : Kompensasi berpengaruh positif signifikan pada peningkatan kinerja
Pegawai
Kinerja Pegawai
Bass (1990) dan Koh, et al. (1995) mengemukakan bahwa hal tersebut dapat
karyawan. Oleh karena itu, Bass (1990) mengemukakan ada tiga cara seorang
meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri dan
aktualisasi diri Sebaliknya, Keller (1992) dalam Marcel dan Rita mengemukakan
bahwa kebutuhan yang lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri, hanya
pemimpin dan pengikut bersatu dalam ketertiban umum mengejar tujuan yang
lebih tinggi, ketika "satu orang atau lebih terlibat dengan orang lain sedemikian
rupa sehingga pemimpin dan pengikut meningkatkan satu sama lain untuk tingkat
yang lebih tinggi motivasi dan moralitas "(Burns, 1978). Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan pemimpin-pengikut adalah satu di yang tujuan dari kedua telah
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memotivasi pengikutnya untuk "bekerja untuk tujuan transendental bukannya
komitmen untuk tujuan organisasi (Leithwood dan Jantzi, 2000) dalam Alan M.
Barnett (2003 ).
secara signifikan. Karena dalam gaya ini menurut Burns (1978) dalam Sri
melakukan yang lebih daripada yang mereka harapkan. Dari uraian tersebut
mendapat perhatian yang besar pula bagi organisasi dalam peningkatan kinerja
pegawainya. Motivasi kerja adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam
diri seseorang atau pegawai untuk melakukan sesuatu atau bekerja, karena adanya
rangsangan dari luar baik itu dari atasan dan lingkungan kerja, serta adanya dasar
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk memenuhi kebutuhan dan rasa puas, serta memenuhi tanggung jawab atas
pegawai, antara lain Cahyono dan Suharto (2005); Masrukhin dan Waridin
(2006); Analisa (2011), bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
sebagai berikut:
Pegawai.
perasaan emosional tentang apakah seseorang merasa baik atau buruk tentang
demikian, hal itu tidak tergantung pada gairah, yang dapat menimbulkan perasaan
mungkin memiliki dampak yang lebih positif dalam pengaturan serikat pada dua
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Tadisina et al. (2001), kepuasan kerja menjelaskan bagaimana
karyawan apung untuk datang untuk bekerja dan bagaimana mereka dapat
pengakuan kunci parameter saat ini Program motivasi menurut sebagian besar
(2006) Kepuasan kerja dapat dipahami melalui tiga aspek. Pertama, kepuasan
kinerja. Ketiga, kepuasan kerja terkait dengan sikap lainnya dan dimiliki oleh
setiap pekerja Luthans (1995). Smith et al. (1996) secara lebih rinci
menarik atau tidaknya jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, (2) jumlah
kompensasi yang diterima pekerja, (3) kesempatan untuk promosi jabatan, (4)
kemampuan atasan dalam memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku, dan
Khan et al. (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa aspek kepuasan kerja
seperti gaji, promosi, keselamatan kerja dan keamanan, kondisi kerja, otonomi
pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan dan sifat
fokus pada menghadapi semua kepuasan kerja dan tidak hanya pada salah satu
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dari faktor-faktor ini (promosi, kondisi kerja, rekan kerja dan sifat pekerjaan yang
yang mendasari proses pekerjaan keluarga bekerja dengan bukti bahwa pekerjaan
dengan keluarga dalam konteks Cina, sejalan dengan teori pertukaran sosial Barat
dan kepercayaan sosial Cina di timbal balik. menyatakan bahwa motivasi kerja
berikut.
kinerja pegawai
Pegawai
tugas-tugasnya dengan baik. Disamping itu karyawan akan lebih senang dan
nyaman dalam bekerja jika fasilitas yang ada dalam keadaan bersih, tidak bising,
pertukaran udara yang cukup baik dan peralatan yang memadai serta relatif
modern. Dengan lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai.
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen et al. (2014) pada variabel
dengan penelitian Amusa et al. (2013) dan Taiwo (2009) yang menguji pengaruh
pegawai.
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut Umar (2003:30),
penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air berada dibawah bimbingan
dan tanggung jawab Direktur Jendral Sumber Daya Air melalui Kepala Balai Wilayah Sungai
Sumatera II. Penelitian ini dilaksanakan di Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT)
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Terkadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
3. Objek penelitian ini hanya dilakukan di Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan
Untuk membatasi ruang lingkup variabel penelitian, maka definisi operasional dan
pengukuran variabel dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skla
Penelitian
Peningkatan Output dari pekerjaan yang Gomes (1995), kinerja dapat diukur Likert
Kinerja(Y) diselesaikan karyawan atau melalui indikator-indikator sebagai
pegawai disuatu organisasi berikut :
sebagai indikasi apakah tujuan,
visi, misi, dan tujuan organisasi a. Kuantitas kerja dalam suatu
tersebut telah tercapai periode yang ditentukan
(quantity of work)
c. Pengetahuan tentang
pekerjaan (job knowledge)
Kompensasi Semua pendapatan yang Menurut Malthis dan Jackson (2002) : Likert
Finansial (X1) berbentuk uang, barang langsung
atau tidak langsung yang diterima a. Gaji Pokok
karyawan sebagai imbalan atas
1. Upah
balas jasa yang diberikan kepada
perusahaan 2. Gaji
b. Gaji Variabel
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Bonus
2. Insentif
c. Tunjangan
1. Asuransi Kesehatan
2. Liburan Pengganti
3. Dana Pensiun
4. Kompensasi Pekerja
Motivasi Kerja Keadaan kejiwaan dan sikap Menurut Siswanto (2008) : Likert
(X3) mental manusia yang memberikan
energi, mendorong kegiatan a. Kompensasi bentuk uang
(moves), dan mengarah atau
b. Pengarahan dan pengendalian
menyalurkan perilaku ke arah
mencapai kebutuhan yang c. Penetapan pola kerja
memberi kepuasan atau
mengurangi ketidakseimbangan yang efektif
d. Kebijakan
Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap sumber-sumber kepuasan, yaitu: Likert
(X4) umum individu terhadap
pekerjaannya sehingga lebih 1. Kepuasan umum yang
mencermikan sikap dari pada berhubungan dengan
pekerjaan
perilaku.
2. Hubungan karyawan
4. Loyalitas karyawan
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lingkungan Segala sesuatu baik fisik maupun Menurut Alex S. Nitisemito dalam Likert
Kerja (X5) non fisik disekitar para pekerja Taufik (2013) :
dan dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas a. Kebersihan
yang dibebankannya.
b. Penerangan dalam ruang
kerja
c. Sirkulasi udara
d. Kebisingan
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
Skala Likert yang digunakan untuk mengukur pernyataan tentang sikap seseorang terhadap
sesuatu, misalnya setuju, tidak setuju, senang, tidak senang, baik, tidak baik (Umar
2000:137). Untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada
responden untuk masing-masing variabel dengan mengunakan skala 1 sampai 5, adapun skor
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Jawaban Skor
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Ridwan dan Kuncoro dalam Erlina (2011:81) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Lebih jelas lagi, dipaparkan bahwa populasi adalah sekelompok entitas yang
lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik
tertentu yang berada dalam suatu masalah penelitian. Jumlah populasi penelitian pada Satuan
Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 91 Pegawai.
Sampel menurut Erlina (2011) adalah bagian populasi yang digunakan untuk
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari
populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika sampel kurang representatif,
akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tetap untuk menduga nilai
populasi sesungguhnya.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling yaitu
yang tidak overlapping yang disebut dengan strata, dan kemudian memilih sebuah sampel
secara random dari tiap stratum. Jumlah sampel penelitian pada Satuan Non Vertikal Tertentu
Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara sebanyak 50 sampel.
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Jenis data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di
lokasi penelitian. Data primer penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner
pada pegawai Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner, yaitu
dengan mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan
tertulis yang diisi responden.Pembagian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pendapat
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
responden mengenai Kompensasi Finansial, Kepemimpinan Transformasional, Motivasi
Analisis kualitatif merupakan analisis data yang tidak dapat dinominasikan dengan
teori.
responden. Hasil penghitungan dari skor atau nilai tersebut kemudian dalam analisis statistik
yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 22 untuk membuktikan hubungan dan
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu
instrument, dimana sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
akan diukurnya (Ancok 1998 : 120). Menurut Hakim (1999) dalam Widyastuti (2000),
mengikuti petunjuk pengisian kuesioner dan tidak tepatnya formulasi alat pengukur yaitu
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik, dengan
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaandinyatakan valid.
2. Jika rhitung positif dan rhitung < rtabel maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Uji reliabilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil
pemgukuran tetap apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat pengukur yang sama. Dalam melihat reliabilitas masing-masing instrument
yang digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbanch alpha, yaitu suatu
instrument dikatakan reliable jika memilki nilai cronbanch alpha lebih besar dari 0,5 atau
bila r positif , r hitung > r tabel maka butir pertanyaan valid. (Nunnaly : 1967 ) dalam Ghozali
( 2005 : 42 ).
Menurut Erlina (2011) uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis
data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk
melakukan uji F dan uji T mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, variabel bebas tidak
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi di antara
Tujuan uji ini adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di
antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
Menurut Imam Ghozali dalam Sandhi (2013) multikolinearitas dapat dideteksi dengan
perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup
tinggi (lebih dari 0,900) maka hal ini menunjukkan adanya multikolinearitas atau jika nilai
Tolerance kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini menunjukkan adanya
multikolinearitas.
Uji heterokeditas menurut Erlina (2011) salah satu asumsi yang penting dari model regresi
linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan. Umunya
heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section (silang
waktu) daripada data time series (runtut waktu). Hal ini bukan berarti model yang
Suatu model dikatakan terdapat gejala heterokedisitas jika koefisien parameter beta
tidak signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa data model empiris yang
diestimasi tidak terdapat heterokedisitas. Dengan kata lain. Data dari rekapitulasi
menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi di atas taraf kepercayaan 5
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.11 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Kuncoro (2013), analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen secara
serentak terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati
0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Menurut Sugiono (2008) pedoman untuk
Menurut Taciana dkk (2013), pengujian t digunakan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya
signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel atau -t
hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Hal
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.12.2 Uji F (Regresi Simultan)
Taciana dkk (2014), pengujian F atau pengujian model digunakan untuk mengetahui apakah
hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang diduga
tepat/sesuai atau tidak. Jika hasilnya signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan
jika hasilnya tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga dikatakan
sebagai berikut:
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
4.1.1 Sejarah Singkat Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber
Untuk lebih efektifnya pengelolaan SDA dan didasarkan kepada Undang-undang No. 17
Wilayah Sungai.
Pembebasan dan Pengangkatan Pejabat Pemimpin Eselon III.a pada Balai Dilingkungan
Dep. PU
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air berkedudukan di Jalan
Jenderal Besar DR.A.H.Nasution No.30 Pkl. Masyhur Medan. Tujuan dan tugas pokok
1. Pengelolahan sumber daya air pada wilayah sungai yang meliputi konservasi,
pendayagunaan sumber air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk,
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya air serta untuk meningkatkan persediaan air guna
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air Provinsi Sumatera Utara. Kuesioner sebagai data primer dalam penelitian ini
orang.
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai yang menjadi responden
berdasarkan jenis kelamin adalah pria yang berjumlah 18 orang atau 36%, sementara wanita
menjadi responden berdasarkan lama bekerja adalah lebih dari 10 tahun yang berjumlah 2
orang atau 4%, sementara pegawai yang bekerja selama 7-8 tahun berjumlah 5 orang atau
10%, pegawai yang bekerja selama 6-7 tahun berjumlah 31 orang atau 62% dan pegawai
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai yang
menjadi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah Strata-1 yang berjumlah 30 orang
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atau 60%, sementara pegawai yang berpendidikan Dilpoma berjumlah 16 orang atau 32%,
Berikut akan disajikan penilaian-penilaian responden terhadap variabel dalam penelitian ini
bahwa 20% menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 34% menjawab netral, dan
finansial merupakan faktor utama yang menentukan prestasi kerja pegawai, dan diketahui
bahwa 22% menjawab sangat setuju, 46% mejawab setuju, 32% menjawab netral, dan 0%
yang diberikan secara langsung akan lebih dihargai untuk menjadi motivasi dalam
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
meningkatkan kinerja, dan diketahui bahwa 14% menjawab sangat setuju, 56% mejawab
setuju, 30% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju
untuk memberikan kompensasi finansial secara tidak langsung akan kurang dihargai dan
diketahui bahwa 14% menjawab sangat setuju, 56% mejawab setuju, 30% menjawab
e. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 5 yaitu Pekerjaan yang berisiko
tinggi tidak dipenuhi dengan kompensasi langsung yang memadai dan diketahui bahwa
22% menjawab sangat setuju, 46% mejawab setuju, 32% menjawab netral, dan 0%
f. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 6 yaitu motivasi dan semangat
kerja terpacu dengan gaji yang diterima dan diketahui bahwa 12% menjawab sangat
setuju, 68% mejawab setuju, 20% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan
Transformasional (X2)
Rata-
Pertanyaan STS TS N S SS Total Rata
f % f % F % f % f % f %
p1 0 0 0 0 14 28 24 48 12 24 50 100 3.96
p2 0 0 0 0 13 26 24 48 13 26 50 100 4
p3 0 0 0 0 11 22 28 56 11 22 50 100 4
p4 0 0 0 0 17 34 24 48 9 18 50 100 3.84
p5 0 0 0 0 11 22 28 56 11 22 50 100 4
p6 0 0 0 0 12 24 30 60 8 16 50 100 3.92
Sumber: Data Primer, olah data penulis, 2016
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 1 yaitu Pemimpin yang bijak
dan cerdas adalah pemimpin yang mampu memberikan sugesti dengan baik agar
mampu meningkatkan knerja pegawai diketahui bahwa 24% menjawab sangat setuju,
48% menjawab setuju, 28% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju
otoriter akan menekan kemampuan seseorang untuk berprestasi secara sempurna dan
diketahui bahwa 26% menjawab sangat setuju, 48% mejawab setuju, 26% menjawab
yang bijaksana akan memberikan arahan dan bimbingan dan diketahui bahwa 22%
menjawab sangat setuju, 56% mejawab setuju, 22% menjawab netral, dan 0% menjawab
menghargai bawahannya dengan baik dan diketahui bahwa 18% menjawab sangat setuju,
48% mejawab setuju, 34% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju
e. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 5 yaitu dan diketahui bahwa
22% menjawab sangat setuju, 56% mejawab setuju, 22% menjawab netral, dan 0%
kesempatan pada bawahan untuk mencapai sesuatu dengan caranya sendiri dan
diketahui bahwa 16% menjawab sangat setuju, 60% mejawab setuju, 24% menjawab
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Motivasi Kerja (X3)
STS TS N S SS Total
Pertanyaan Rata-Rata
f % f % f % f % f % f %
p1 0 0 0 0 15 30 28 56 7 14 50 100 3.84
p1 0 0 0 0 13 26 27 54 10 20 50 100 3.94
p3 0 0 0 0 13 26 24 48 13 26 50 100 4
p4 0 0 0 0 12 24 25 50 13 26 50 100 4.02
p5 0 0 0 0 10 20 34 68 6 12 50 100 3.92
p6 0 0 0 0 12 24 30 60 8 16 50 100 3.92
Sumber: Data Primer, olah data penulis, 2016
a. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 1 yaitu Faktor utama yang
menjadi motivasi kerja adalah gaji, bonus, dan berbagai tunjangan yang menggiurkan dan
diketahui bahwa 14% menjawab sangat setuju, 56% menjawab setuju, 30% menjawab
b. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 2 yaitu Setiap pegawai yang
bekerja akan membutuhkan motivasi tidak hanya dalam bentuk finansial tetapi juga non
finansial misalnya berbagai pelatihan kerja dan diketahui bahwa 20% menjawab sangat
setuju, 54% mejawab setuju, 26% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan
c. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 3 yaitu Motivasi kerja sangat
diperlukan untuk meningkatkan kinerja seseorang sebagai pegawai dan diketahui bahwa
26% menjawab sangat setuju, 48% mejawab setuju, 26% menjawab netral, dan 0%
d. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 4 yaitu Motivasi kerja akan
dianggap sebagai sebuah solusi untuk meningkatkan kinerja dan diketahui bahwa 26%
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjawab sangat setuju, 50% mejawab setuju, 24% menjawab netral, dan 0% menjawab
bagi pegawai yang berprestasi akan memberi motivasi kerja pegawai dan diketahui bahwa
12% menjawab sangat setuju, 68% mejawab setuju, 20% menjawab netral, dan 0%
f. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 6 yaitu Setiap hasil kerja yang
telah dilaksanakan layak mendapat penghargaan dan diketahui bahwa 16% menjawab
sangat setuju, 60% mejawab setuju, 24% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju
terhadap pekerjaan sudah baik dan diketahui bahwa 34% menjawab sangat setuju, 50%
menjawab setuju, 16% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju
59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 2 yaitu Seseorang tidak
menemukan kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan sekerjanya dan diketahui bahwa
26% menjawab sangat setuju, 60% mejawab setuju, 14% menjawab netral, dan 0%
diketahui bahwa 18% menjawab sangat setuju, 54% mejawab setuju, 28% menjawab
sesuai dengan keahliannya dan diketahui bahwa 36% menjawab sangat setuju, 54%
mejawab setuju, 10% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju
e. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 5 yaitu seseorang merasa lebih
puas karena melaksanakan tugas dengan baik dan diketahui bahwa 20% menjawab sangat
setuju, 50% mejawab setuju, 30% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan
f. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 6 yaitu seseorang merasa lebih
puas karena dapat menggunakan metodenya dalam bekerja dan diketahui bahwa 22%
menjawab sangat setuju, 46% mejawab setuju, 32% menjawab netral, dan 0% menjawab
60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X5)
mengharapkan sebuah lingkungan kerja yang nyaman agar dapat bekerja dengan baik dan
mampu meningkatkan kinerja sebagai pegawai dan diketahui bahwa 16% menjawab
sangat setuju, 60% menjawab setuju, 24% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak
dianggap sebagai salah satu ukuran yang penting untuk menentukan kinerja dan diketahui
bahwa 20% menjawab sangat setuju, 54% mejawab setuju, 26% menjawab netral, dan 0%
c. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 3 yaitu Lingkungan kerja yang
nyaman dan bersih membuat seseorang merasa nyaman dalam bekerja sehingga
memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu dan diketahui bahwa
22% menjawab sangat setuju, 56% mejawab setuju, 22% menjawab netral, dan 0%
d. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 4 yaitu Susana kerja dalam
kantor nyaman dengan kondisi kebersihan yang ada dan diketahui bahwa 16% menjawab
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sangat setuju, 60% mejawab setuju, 24% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju
yang baik sangat berpengaruh terhadap kinerja dan diketahui bahwa 22% menjawab
sangat setuju, 46% mejawab setuju, 32% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju
f. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 6 yaitu Fasilitas yang lengkap
walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang kelancaran kinerja pegawai dan
diketahui bahwa 26% menjawab sangat setuju, 48% mejawab setuju, 26% menjawab
a. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 1 yaitu pegawai yang mampu
memiliki prestasi kerja yang baik sangat layak untuk diberikan kompensasi finansial dan
mampu meningkatkan kinerja sebagai pegawai dan diketahui bahwa 18% menjawab
sangat setuju, 54% menjawab setuju, 28% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 2 yaitu Peningkatan kinerja
merupakan sebuah ukuran untuk menilai sejauh mana loyalitas seseorang sebagai
sangat setuju, 48% mejawab setuju, 26% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju
c. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 3 yaitu yang bertanggung jawab
secara penuh terhadap peningkatan kinerja setiap pegawai adalah pemimpin di dalam
sebuah perusahaan tersebut dan diketahui bahwa 24% menjawab sangat setuju, 50%
mejawab setuju, 26% menjawab netral, dan 0% menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
memberikan peningkatan kinerja yang baik apabila Anda diberikan motivasi kerja yang
cukup, lingkungan kerja yang baik, dan bahkan pemimpin yang bijaksana dan diketahui
bahwa 22% menjawab sangat setuju, 50% mejawab setuju, 28% menjawab netral, dan 0%
e. Frekuensi responden sampel terhadap pertanyaan (item) 5 yaitu Dengan pengetahuan yang
saya miliki, saya mampu meningkatan kinerja sebagai seorang pegawai dan diketahui
bahwa 18% menjawab sangat setuju, 56% mejawab setuju, 26% menjawab netral, dan 0%
kinerja di dalam sebuah perusahaan, maka yang harus dilakukan pihak perusahaan adalah
senantiasa memberikan apresiasi yang bersifat membangun dan diketahui bahwa 24%
menjawab sangat setuju, 46% mejawab setuju, 30% menjawab netral, dan 0% menjawab
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3 Uji Kualitas Data
Data penelitian yang telah terkumpul kemudian diolah untuk menguji kualitas data berupa uji
validitas dan reliabilitas. Dari hasil uji validitas yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS menunjukkan bahwa koefisien korelasi pearson moment untuk setiap item butir
pernyataan dengan skor total variabel peningkatan kinerja (Y), kompensasi finansial (X1),
kepemimpinan transformasional (X2), motivasi kerja (X3), peningkatan kerja (X4) dan
lingkungan kerja (X5) signifikan pada tingkat signifikansi 0,01 dan 0,05. Dengan demikian
dapat diinterpretasikan bahwa setiap item indikator instrumen untuk kualitas audit tersebut
valid. Secara ringkas hasil uji validitas variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Shot, artinya satu kali
pengukuran saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lainnya atau
dengan kata lain mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Hasil perhitungan uji
reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha (α) untuk masing-masing variabel
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah lebih besar dari 0,60, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item-item instrumen
untuk masing-masing variabel adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas secara rinci ditampilkan
Normalitas data merupakan hal yang sangat penting karena dengan data yang terdistribusi
normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi (Priyatno, 2014:69). Salah satu
cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot
yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal.
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
klasik.
b. Jika data tidak menyebar di sekitar garis diagonal dan/tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi klasik.
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hasil dari output SPSS dapat dilihat sebagai berikut:
Pada gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa data meyebar disekitar garis diagonal. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Untuk lebih memastikan
apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka akan dilakukan uji
Kolmogrov-Smirnov (One Sampel KS) dengan melihat data residual apakah berdistribusi
normal.
berikut.
66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jika nilai probabilitas 𝑝 ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Unstandardized
Residual
N 50
Positive .085
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .604
Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai probabilitas 𝑝 atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,858. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05. Karena
nilai probabilitas 𝑝, yakni 0,858, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05.
dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna
(koefisien kolerasinya tinggi atau bahkan bernilai 1). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi kolerasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya.
Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien kolerasi tidak tertentu dan kesalahan
67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjadi sangat besar. Jelas sekali bahwa, uji ini bertujuan untuk menguji apakah ada atau
tidaknya kolerasi antara variabel independen. Hasil uji multikolinieritas dapat diliha pada
tabel berikut:
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
variabel independen. Semua variabel independen menunjukkan nilai tolerance lebih besar
dari 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya
masalah multikolinearitas.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu
X.(Ghozali (2013) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
68
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable
heterokedastisitas.
Pengujian koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk pada intinya mengukur seberapa jauh
Nilainya adalah 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati nol maka model akan semakin
tidak baik.
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .935a .875 .861 1.24037
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X5), Kepuasan Kerja (X4),
Kepemimpinan Transformasional (X2), Motivasi Kerja (X3), Kompensasi
Finansial (X1)
69
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .935a .875 .861 1.24037
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X5), Kepuasan Kerja (X4),
Kepemimpinan Transformasional (X2), Motivasi Kerja (X3), Kompensasi
Finansial (X1)
b. Dependent Variable: Peningkatan Kinerja (Y)
Sumber: Data Primer, hasil Pengolahan SPSS, 2016
Berdasarkan Tabel 4.14, nilai koefisien determinasi 𝑅 2 terletak pada kolom R-Square.
Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 𝑅 2 = 0,875. Nilai tersebut berarti seluruh
kepuasan kerja, dan lingkungan kerja, secara simultan mempengaruhi variabel peningkatan
kinerja pegawai sebesar 87,5%, sisanya sebesar 22,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
dan lingkungan kerja. Peneliti menggunakan Adjusted R Square karena dalam penelitian ini
Uji-t (uji koefisien regresi secara parsial) digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial
variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.
(X1, X2, X3, X4 dan X5) yaitu berupa variabel kompensasi finansial,
dependen (Y).
70
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ha : b1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen (X1, X2,
X3, X4, dan X5) yaitu berupa variabel kompensasi finansial, kepemimpinan
H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung < ttabel pada signifikansi 0,05
H0 ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel pada signifikansi 0,05
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -5.457 1.783 -3.060 .004
a. Kompensasi Finansial
Nilai t-hitung variabel Kompensasi Finansial adalah 1,394 dan nilai t-tabel 2,015
maka t-hitung lebih kecil dari t-tabel yaitu 1,394 < 2,015 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pegawai pada satuan non vertikal tertentu pelaksanaan jaringan sumber air provinsi Sumatera
Utara.
Pegawai memberikan respon yang kurang baik terhadap kompensasi yang diberikan
kepadanya. Kenaikan kompensasi finansial dari ketentuan gaji dan insentif yang mereka
71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terima sesuai dengan golongan mereka sendiri, tidak beriringan dengan peningkatan kinerja
pegawai.
b. Kepemimpinan Transformasional
Nilai t-hitung variabel Kepemimpinan Transformasional adalah 3,798 dan nilai t-tabel
2,015 maka t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 3,798 < 2,015 sehingga dapat disimpulkan
peningkatan kinerja pegawai pada satuan non vertikal tertentu pelaksanaan jaringan sumber
Pada dasarnya, seorang pegawai akan merasa mampu menyelesaikan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik apabila didukung dengan kemampuan yang memadai
menciptakan atmosfer bekerja yang baik kepada bawahannya, baik itu melalui pola pikir, cara
di satuan non vertikal tertentu pelaksanaan jaringan sumber air yang mayoritasnya adalah
pimpinan mereka bersikap otoriter, maka mereka akan lebih malas bekerja. Oleh sebab itu,
kinerja pegawainya, dan akan menimbulkan kembali semangat dan etos kerja yang baik.
Hasil ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian Agustina Ritawati (2013). Agustina
kinerja pegawai dengan cara melakukan pendekatan secara interpersonal kepada bawahan,
sehingga bawahan merasa senang dengan cara pemimpin memberikan arahan untuk mencapai
kinerja yang lebih tinggi. Pemimpin memberikan perhatian secara pribadi kepada bawahan
72
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan bertindak sebagai mentor, hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan bawahan
kepada tingkat yang lebih tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
c. Motivasi Kerja
Nilai t-hitung variabel Motivasi Kerja adalah 3,339 dan nilai t-tabel 2,015 maka t-
hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 3,339 < 2,015 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada satuan non
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja positif
hubungan searah, artinya pada saat intensitas motivasi kerja meningkat maka kinerja
meningkat dan bila intensitas motivasi kerja menurun maka kinerja pun akan menurun. Hal
ini berarti bahwa apabila variabel motivasi ditingkatkan maka peningkatan kinerja pegawai
juga akan mengalami peningkatan. Motivasi merupakan keadaan pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Memotivasi orang adalah menunjukkan arah tertentu kepada mereka dan mengambil langkah-
langkah yang perlu untuk memastikan bahwa mereka sampai kesuatu tujuan, (Handoko,
2001: 146).
d. Kepuasan Kerja
Nilai t-hitung variabel Motivasi Kerja adalah 5,939 dan nilai t-tabel 2,015 maka t-
hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 5,939 < 2,015 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada satuan non
Kepuasan kerja yang tinggi atau baik akan membuat karyawan semakin loyal kepada
bekerja dengan rasa tenang dan yang lebih penting lagi kepuasan kerja yang tinggi akan
73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas dan komitmen organisasi yang tinggi
pula. Karyawan yang tidak merasa puas terhadap pekerjaanya, cenderung akan melakukan
e. Lingkungan Kerja
Nilai t-hitung variabel Motivasi Kerja adalah -234 dan nilai t-tabel 2,015 maka t-
hitung lebih besar dari t-tabel yaitu -243 < 2,015 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada
satuan non vertikal tertentu pelaksanaan jaringan sumber air provinsi SumateraUtara.
Pada dasarnya, ruangan tempat pegawai bekerja sudah layak digunakan, tetapi
kembali lagi kepada pegawai tersebut apakah yang bersangkutan fokus dan serius dalam
melakukan tugasnya atau tidak. Lingkungan kerja mencakup segala aspek yang membuat
pegawai nyaman dan leluasa saat bekerja, seperti kebersihan, penerangan, kebisingan
ruangan, dan sebagainya. Dengan terciptakan kondisi ruangan yang bersih dan nyaman
makan dengan sendirinya akan memacu semangat bekerja dan konsentrasi yang baik. Hal ini
senada dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Yohana Oktryanti(2015) yang
menunjukkan hasil bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerja yang dihasilkan oleh pegawai Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan
Artinya dalam hal ini, variabel Kepemimpinan Transformasional, Motivasi kerja dan
Kepuasan Kerja merupakan faktor penentu yang digunakan untuk memengaruhi peningkatan
kinerja Pegawai pada satuan non vertikal tertentu pelaksanaan jaringan sumber air provinsi
SumateraUtara. Dalam hal ini, jika pihak SNVT lebih menekankan pada aspek
Kepemimpinan Transformasional, Motivasi kerja dan Kepuasan Kerja, maka pegawai akan
74
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memiliki semangat bekerja, lebih gigih, dan lebih berenergi dalam bekerja guna memenuhi
Uji serempak atau disebut juga uji simultan atau uji F bertujuan untuk menguji hipotesis
(X1, X2, X3, X4 dan X5) yaitu berupa variabel kompensasi finansial, kepemimpinan
transformasional, motivasi kerja, kepuasan kerja dan lingkungan secara simultan terhadap
X2, X3, X4, dan X5) yaitu berupa variabel kompensasi finansial, kepemimpinan
transformasional, motivasi kerja, kepuasan kerja dan lingkungan secara simultan terhadap
Total 540.880 49
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X5), Kepuasan Kerja (X4), Kepemimpinan Transformasional
(X2), Motivasi Kerja (X3), Kompensasi Finansial (X1)
b. Dependent Variable: Peningkatan Kinerja (Y)
Sumber: Data Primer, hasil Pengolahan SPSS, 2016
75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Uji 𝐹 bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel tak bebas. Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai F hitung adalah
61,512. Perhatikan bahwa karena nilai F hitung (61,512) ≥ F tabel (2,42) dan nilai Sig. 0,000
< 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni
lingkungan kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai signifikan secara statistika pada
76
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
5.1 Kesimpulan
Peningkatan Kinerja Pegawai pada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil
peningkatan kinerja pegawai, sementara kompensasi finansial dan lingkungan kerja tidak
berpengaruh signifikan.
sehingga semakin besar atau kecil kompensasi finansial yang diterima pegawai, maka
kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kepemimpinan dalam organisasi
tersebut memiliki pengaruh sangat baik terhadap kinerja yang dihasilkan oleh pegawai.
Hubungan motivasi positif terhadap peningkatan kinerja, artinya pada saat motivasi
ditingkatkan maka kinerja pegawai akan meningkat dan bila intensitas motivasi kerja
77
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Kepuasan kerja yang tinggi akan membuat pegawai semakin loyal kepada organisasi
pegawai. Pada dasarnya, ruangan tempat pegawai bekerja sudah layak digunakan, tetapi
kembali lagi kepada pegawai tersebut apakah yang bersangkutan fokus dan serius dalam
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat
disampaikan adalah:
Sumber Air Provinsi Sumatera Utara menjaga gaya kepemimpinan transformasional yang
diterapkan dan lebih meningkatkan sistem penghargaan sebagai bentuk perhatian khusus
pada kebutuhan setiap individu pegawai untuk berprestasi dan berkembang. Pimpinan
agar lebih menghargai kinerja serta yang menyangkut kebutuhan dan minat supaya
pegawai menjadi lebih peka akan pentingnya nilai dari hasil-hasil pekerjaan itu sendiri
2. Dukungan dari Pemimpin untuk selalu memotivasi pegawai sangat diperlukan untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Dukungan lebih yang diberikan oleh pemimpin dapat
membuat pegawai merasa nyaman dalam bekerja dan pegawai diberi tanggung jawab lebih
78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Kepuasan karyawan perlu dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan karena kepuasan
pembinaan lebih baik lagi sehingga kepuasan pegawai yang dimiliki akan dapat
79
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. 3.
Ghalia Indonesia, jakarta.
Analisa, Lucky Wulan. 2011. “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Semarang)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Ancok, D. 2002. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Pusat Studi Kependudukan dan
Kebijakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Antoncic, J.A. & Antoncic, B. 2011. Employee Satisfaction Intrapreneurship And Firm
Growth : A Model. Industrial Management And Data Systems, Vol. 111, No. 4, pp. 589
– 607.
Bass, B.M., & Avolio, B.J. 1994. Improving Leadership Effectiveness Through Company
Dubrin, J.A. 2005. The Complete Ideal’s Guides Leadership, Edisi Kedua. Terjemahan oleh
Tri Wibowo B.S. Prenada Media. Jakarta.Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.
Erlina, 2011, Metodologi Penelitian, Edisi 1, Art Design, Publishing & Printing, Medan
Gibson,J.L, Ivancevich, JM & Donnelly, J.H. Alih Bahasa Andriani, N. (1997). Organisasi :
Perilaku, Struktur dan proses. Jakarta : Aksara Binarupa.
Gomes, Faustino Cardoso, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Andi Offset,
Yogyakarta
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006 Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Haji Masagung.
Herzberg, F. (1966). Work and the nature of man. Cleveland, OH: World PublishingJakarta.
Salemba Empat.
Husein Umar, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka.
Kuncoro, Mudrajad, 2013, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
80
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Leithwood, K. & Jantzi, D. (1999). The Effects of Transformational Leadership on
Organizational Conditions and Student Engagement With School. Journal of
Educational Administration. Vol. 38, 112-129
Lewa, Eka Idham Iip K. & Subowo. 2005. “Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja
Fisik dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Pertamina (Persero) Daerah
Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon”, Jurnal Sinergi Kajian Bisnis dan
Manajemen. http://journal. uii.ac.id/index.php/Sinergi/article/view/934 akses 29 Juni
2010.
Malthis, Robert L dan John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1,
Salemba Empat, Jakarta.Manajemen: Perilaku, Struktur dan Proses. Penerjemah:
Djoerban Wahid. Erlangga. Jakarta.
Mangkunegara AA. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Perusahaan, Bandung;
PT. Remaja Rosda Karya.
Rahmanto I., 2002, Penilaian Kinerja dan Imbalan : Suatu Alternatif Keluar Dari Krisis,
(http: www.Feupak.web.id., diakses 29 Juli 2002) ,
Rivai, Sagala. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Riyadi, Slamet, 2011. ―Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur‖, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 13 Nomor 1 hal 40-45.
Robbins, Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Robbins, Stephen P.-Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 2- Buku 1.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN.
Yogyakarta
Siswanto, H.B, 2008, Pengantar Manajemen, Edisi Revisi IV, Bumi Aksara, Jakarta.
Timpe, A. Dale. 1992. The Art and Science of Business Management Performance, Mumbai:
Jaico Publishing House. Transformational Leadership. California. USA7 Sage.
81
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Trisnaningsih, Sri, 2007. Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi
Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Auditor, SNA X Juli 2007, Makasar.
Wahyuni, Hernita 2009 Pengaruh Kompetensi, Perilaku Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Auditor Kehutanan Pada Inspektorat Jenderal Departemen Tesis Program
Pascasarjana Fisip Universitas Indonesia, Jakarta.
Wutun, R.P. 2001. “Persepsi Karyawan tentang Perilaku Kepemimpinan Atasan. Jakarta :
Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Yukl, Gary. 1998. Leadership in Organization. Alih bahasa: Sampe Maselinus, Rita Tondok
Andarika. Second Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
82
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER
83
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kepada YTH. Bapak/Ibu
Responden Di tempat
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu
(S1) Ekstensi Universitas Sumatera Utara, saya :
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini dengan lengkap, dan sebelumnya saya mohon maaf
telah mengganggu waktu bekerjanya. Data yang di peroleh hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian, sehingga kerahasiaanya akan saya jaga sesuai dengan etika
penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk
mengetahui Pengaruh Kompensasi Finansial, Kepemimpinan Transformasional, Motivasi
Kerja, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai pada
Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara.
• Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting jawaban
sesuai dengan pendapat anda.
Atas perhatian dan kesedian Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ........................................
:
84
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
4. Pendidikan Terahir : D3 S1 S2 S3
Lainnya
2 –3 Tahun 3 – 5 Tahun
> 5 Tahun
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban
yang sesuai dengan keadaan, pendapat, dan perasaan Anda yang sebenarnya.
Keterangan :
2. Seuju (S)
3. Netral (N)
ilmu pengetahuan.
KOMPENSASI FINANSIAL
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Peningkatan kompensasi finansial diharapkan
mampu meningkatkan kinerja anda sebagai
pegawai
85
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Pemberian kompensasi finansial merupakan
faktor utama meningkatkan kinerja anda
sebagai pegawai
3. Kompensasi finansial yang diberikan secara
langsung kepada Anda akan lebih dihargai
untuk menjadi motivasi dalam meningkatkan
kinerja
4. Menurut saya, kebijaksanaan perusahaan untuk
memberikan kompensasi finansial secara tidak
langsung akan kurang dihargai.
5. Pekerjaan saya yang berisiko tinggi tidak
dipenuhi dengan kompensasi langsung yang
memadai.
6. Saya merasa, bahwa motivasi dan semangat
kerja terpacu dengan gaji yang saya terima.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Pemimpin yang bijak dan cerdas adalah
pemimpin yang mampu memberikan sugesti
dengan baik agar Anda mampu meningkatkan
knerja pegawai
2. kepemimpinan yang otoriter akan menekan
kemampuan Anda untuk berprestasi secara
sempurna
3. Seorang pemimpin yang bijaksana akan
memberikan arahan dan bimbingan kepada
anda, agar anda mampu meningkatkan kinerja
anda
4. Pimpinan saya menghargai bawahan yang
kinerjanya baik
5. Gaya kepemimpinan yang bersifat demokratis
dapat dijadikan sebagai sebuah ukuran yang
mutlak untuk meningkatkan kinerja anda
6 Pimpinan saya memberikan kesempatan pada
bawahan untuk mencapai sesuatu dengan
caranya sendiri
MOTIVASI KERJA
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Faktor utama yang menjadi motivasi kerja
bagi saya sebagai pegawai adalah gaji, bonus,
dan berbagai tunjangan yang menggiurkan.
2. Setiap pegawai yang bekerja akan
86
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
membutuhkan motivasi tidak hanya dalam
bentuk finansial tetapi juga non finansial
misalnya berbagai pelatihan kerja.
3. Motivasi kerja sangat diperlukan untuk
meningkatkan kinerja saya sebagai pegawai.
4. Motivasi kerja akan dianggap sebagai sebuah
solusi untuk meningkatkan kinerja Anda
5. Pemberian penghargaan bagi pegawai yang
berprestasi akan memberi motivasi kerja
pegawai
6 Setiap hasil kerja yang telah dilaksanakan layak
mendapat penghargaan
KEPUASAN KERJA
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Pemahaman atasan terhadap pekerjaan sudah
baik
2. Saya Tidak menemukan kesulitan dalam
bekerja sama dengan rekan sekerja saya
3. Atasan memberikan kesempatan untuk
penyampaian ide-ide atau masukan yang
mungkin berguna
4. Saya ditempatkan sesuai dengan keahlian saya.
5. Saya merasa lebih puas terhadap penghargaan
karena saya melaksanakan tugas dengan baik
6. Saya merasa lebih puas karena dapat
menggunakan metode saya sendiri dalam
bekerja
LINGKUNGAN KERJA
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Anda akan mengharapkan sebuah lingkungan
kerja yang nyaman agar dapat bekerja dengan
baik dan mampu meningkatkan kinerja
sebagai pegawai
2. Lingkungan kerja dianggap sebagai salah satu
ukuran yang penting untuk menentukan
prestasi kerja Anda di dalam sebuah
perusahaan/organisasi.
3. Lingkungan kerja yang nyaman dan bersih
membuat anda merasa nyaman dalam bekerja
sehingga memudahkan anda dalam
menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu
4. Susana kerja dalam kantor nyaman dengan
kondisi kebersihan yang ada
5. Hubungan kekelurgaan yang baik sangat
87
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berpengaruh terhadap kinerja saya
6. Fasilitas yang lengkap walaupun tidak baru
merupakan salah satu penunjang kelancaran
kinerja pegawai
Pertanyaan SS S N TS STS
1. Menurut saya, setiap pegawai yang mampu
memiliki kinerja yang baik sangat layak untuk
diberikan kompensasi finansial.
2. Peningkatan kinerja merupakan sebuah ukuran
untuk menilai sejauh mana loyalitas Anda
sebagai pegawai di dalam sebuah
perusahaan/organisasi.
3. Menurut saya, yang bertanggung jawab secara
penuh terhadap peningkatan kinerja pegawai
adalah pemimpin di dalam sebuah perusahaan
tersebut.
4. Anda akan memberikan peningkatan kinerja
yang baik apabila Anda diberikan motivasi
kerja yang cukup, lingkungan kerja yang baik,
dan bahkan pemimpin yang bijaksana.
5. Menurut saya, dengan pengetahuan yang saya
miliki saya mampu meningkatkan kinerja
sebagai seorang pegawai.
6. Untuk meningkatkan kinerja Anda di dalam
sebuah perusahaan, maka yang harus dilakukan
pihak perusahaan adalah senantiasa
memberikan apresiasi yang bersifat
membangun kepada Anda dalam bekerja.
88
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 2 : DATA RESPONDEN
Kepemimpinan
Responden Kompensasi Finansial (X1) Responden Transformasional (X2)
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 4 4 4 4 4 4 1 5 5 5 5 5 4
2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
6 5 5 5 5 5 5 6 5 4 5 5 5 5
7 3 3 3 3 3 3 7 4 4 3 3 3 3
8 4 4 4 4 5 4 8 5 5 4 4 4 4
9 5 5 4 4 5 4 9 5 5 4 3 4 4
10 5 5 4 4 5 4 10 5 5 4 4 5 4
11 5 5 4 4 5 4 11 5 5 4 4 4 4
12 3 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 4 13 4 4 5 4 4 4
14 3 3 3 3 3 4 14 4 4 5 4 4 4
15 5 5 5 5 5 4 15 4 4 4 5 5 5
16 3 4 3 3 3 4 16 3 4 3 5 4 4
17 4 3 4 4 4 3 17 4 3 4 4 4 3
18 5 5 5 5 5 5 18 3 5 5 5 5 5
19 4 4 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4
20 3 3 3 3 3 3 20 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 21 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 3
23 4 5 4 4 4 4 23 4 4 4 4 5 4
24 4 4 4 4 4 4 24 5 5 4 4 4 3
25 4 4 4 4 4 4 25 4 5 5 4 4 4
26 5 5 5 5 5 5 26 5 5 5 5 5 5
27 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 5 5
28 3 3 3 3 3 3 28 4 4 4 4 4 4
29 3 3 3 3 3 3 29 3 3 4 3 3 3
30 3 4 4 3 4 4 30 4 3 3 4 3 3
31 3 3 3 4 3 3 31 3 3 3 4 3 3
32 3 3 3 4 3 3 32 3 3 4 3 3 3
33 3 3 3 4 3 4 33 3 3 4 3 4 3
34 3 3 3 4 3 4 34 3 3 3 4 3 4
35 3 3 3 4 3 4 35 3 3 3 4 3 4
36 4 3 4 3 3 4 36 4 3 3 3 3 4
89
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37 4 4 4 3 4 4 37 3 4 4 3 4 4
38 4 4 4 3 4 4 38 4 4 4 3 4 4
39 4 4 4 3 4 4 39 3 4 4 3 4 4
40 3 4 4 3 4 4 40 4 4 4 3 4 4
41 4 4 4 3 4 4 41 4 4 4 3 4 4
42 4 4 4 3 4 4 42 4 4 4 3 4 4
43 4 4 4 3 4 4 43 4 5 4 5 4 4
44 4 4 4 5 4 4 44 4 5 4 4 4 4
45 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5
46 3 3 3 4 3 3 46 3 3 3 4 3 3
47 4 4 4 3 4 4 47 4 4 4 3 4 4
48 4 4 4 3 4 4 48 4 4 3 3 4 4
49 4 4 4 3 4 4 49 4 4 4 3 4 4
50 3 3 3 4 3 3 50 3 3 4 4 4 4
90
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24 4 3 5 5 4 3 24 3 4 4 3 4 4
25 4 4 5 5 4 4 25 5 4 4 5 5 4
26 5 4 5 5 5 5 26 4 5 4 4 4 5
27 4 4 4 4 4 5 27 4 4 4 4 3 4
28 3 3 4 4 3 4 28 3 4 3 4 3 3
29 3 3 3 3 3 3 29 3 4 3 4 3 3
30 4 3 3 3 4 3 30 4 4 3 4 3 4
31 3 4 3 3 3 3 31 3 4 3 4 5 3
32 3 5 3 3 3 3 32 4 4 3 4 3 3
33 3 3 3 3 4 3 33 4 4 3 4 3 3
34 3 3 3 3 4 4 34 3 4 3 4 3 3
35 3 3 3 3 4 4 35 3 4 3 4 4 3
36 4 3 3 3 4 4 36 3 5 4 4 3 3
37 4 5 4 4 4 4 37 5 4 4 5 4 4
38 4 5 4 4 4 4 38 4 4 4 5 4 4
39 4 5 4 4 4 4 39 4 4 5 5 4 4
40 4 4 4 4 4 4 40 4 5 5 5 4 4
41 4 4 4 4 4 4 41 5 5 5 5 4 4
42 4 4 4 4 4 4 42 5 5 5 5 4 4
43 4 4 5 5 4 4 43 5 5 4 5 4 4
44 4 5 5 5 4 4 44 5 4 5 4 4 4
45 5 5 5 5 5 5 45 4 4 3 4 4 5
46 3 4 3 3 3 3 46 4 4 4 3 3 3
47 4 3 4 4 4 4 47 3 3 4 3 3 4
48 4 3 4 4 4 4 48 4 3 4 3 4 4
49 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 3 4 4
50 3 3 3 4 3 4 50 5 4 4 4 3 3
91
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12 3 4 3 3 3 3 12 3 3 3 4 4 3
13 4 4 5 4 3 4 13 3 4 3 4 4 3
14 4 4 5 4 3 4 14 3 4 3 4 4 3
15 5 4 4 5 5 4 15 4 4 4 4 4 5
16 4 4 3 4 3 4 16 4 4 4 4 4 3
17 3 3 4 3 4 3 17 4 3 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 18 5 5 5 5 5 5
19 4 4 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 3 4 20 3 4 3 4 3 3
21 3 4 3 3 4 3 21 4 3 3 3 4 3
22 3 4 4 3 4 4 22 4 4 4 3 4 4
23 4 3 4 4 4 4 23 5 4 4 4 4 4
24 3 3 4 3 4 5 24 4 5 4 3 4 5
25 4 4 5 4 4 5 25 4 5 5 4 4 5
26 5 4 5 5 5 5 26 4 5 5 5 5 5
27 5 4 4 5 4 4 27 4 4 4 5 4 4
28 4 3 4 4 3 4 28 3 4 4 4 3 4
29 3 3 4 3 3 3 29 3 3 4 3 3 3
30 3 3 3 3 4 3 30 3 3 3 3 4 3
31 3 4 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3
32 3 5 4 3 3 3 32 3 3 4 3 3 3
33 3 3 4 3 3 3 33 3 3 4 3 3 3
34 4 3 3 4 3 3 34 3 3 3 4 3 3
35 4 3 3 4 3 3 35 3 3 3 4 3 3
36 4 3 3 4 3 3 36 4 3 3 4 3 3
37 4 5 4 4 4 4 37 4 4 4 4 4 4
38 4 5 4 4 4 4 38 4 4 4 4 4 4
39 4 5 4 4 4 4 39 5 4 4 4 4 4
40 4 4 4 4 4 4 40 5 4 5 5 4 4
41 4 4 4 4 4 4 41 5 4 5 5 4 4
42 4 4 4 4 4 4 42 5 4 5 5 4 4
43 4 4 4 4 4 5 43 4 5 4 5 4 4
44 4 5 4 4 4 5 44 5 5 5 4 4 4
45 5 5 5 5 5 5 45 3 5 3 4 4 5
46 3 4 3 3 3 3 46 4 3 4 3 3 3
47 4 3 4 4 4 4 47 4 4 4 3 3 4
48 4 3 3 4 4 4 48 4 4 4 3 4 4
49 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 3 4 4
50 4 3 4 4 3 3 50 4 3 3 3 3 4
92
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 3 : HASIL UJI KUALITAS DATA
Correlations
Kompensasi
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Finansial
X1.1 Pearson
1 ,887** ,899** ,599** ,925** ,715** ,947**
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
X1.2 Pearson
,887** 1 ,862** ,535** ,925** ,765** ,936**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X1.3 Pearson
,899** ,862** 1 ,573** ,905** ,797** ,943**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X1.4 Pearson
,599** ,535** ,573** 1 ,574** ,506** ,715**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X1.5 Pearson
,925** ,925** ,905** ,574** 1 ,716** ,951**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X1.6 Pearson
,715** ,765** ,797** ,506** ,716** 1 ,832**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Kompensasi Finansial Pearson
,947** ,936** ,943** ,715** ,951** ,832** 1
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
93
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Variabel Kepemimpinan Transformasional
Correlations
Kepemimpinan
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Transformasional
N 50 50 50 50 50 50 50
X2.2 Pearson
,693** 1 ,585** ,394** ,627** ,486** ,805**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X2.3 Pearson ,585*
,544** 1 ,429** ,727** ,577** ,810**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X2.4 Pearson ,394*
,343* ,429** 1 ,557** ,515** ,683**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,015 ,005 ,002 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X2.5 Pearson ,627*
,586** ,727** ,557** 1 ,769** ,894**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X2.6 Pearson ,486*
,436** ,577** ,515** ,769** 1 ,787**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Kepemimpinan Pearson ,805*
,767** ,810** ,683** ,894** ,787** 1
*
Transformasional Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
94
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Variabel Motivasi Kerja
Correlations
N 50 50 50 50 50 50 50
X3.2 Pearson
,438** 1 ,369** ,338* ,410** ,413** ,633**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,001 ,008 ,017 ,003 ,003 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X3.3 Pearson ,369*
,517** 1 ,981** ,495** ,486** ,836**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X3.4 Pearson
,491** ,338* ,981** 1 ,459** ,500** ,820**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,017 ,000 ,001 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X3.5 Pearson ,410*
,797** ,495** ,459** 1 ,722** ,806**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,001 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X3.6 Pearson ,413*
,662** ,486** ,500** ,722** 1 ,791**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Motivasi Kerja Pearson ,633*
,817** ,836** ,820** ,806** ,791** 1
*
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
95
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
d. Variabel Kepuasan Kerja
Correlations
X4.1 Pearson
1 ,185 ,519** ,591** ,414** ,518** ,730**
Correlation
Sig. (2-
,199 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
X4.2 Pearson
,185 1 ,509** ,537** ,304* ,336* ,629**
Correlation
Sig. (2-
,199 ,000 ,000 ,032 ,017 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
X4.3 Pearson ,509*
,519** 1 ,443** ,447** ,553** ,780**
*
Correlation
Sig. (2-
,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
X4.4 Pearson ,537*
,591** ,443** 1 ,561** ,408** ,786**
*
Correlation
Sig. (2-
,000 ,000 ,001 ,000 ,003 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
X4.5 Pearson
,414** ,304* ,447** ,561** 1 ,569** ,748**
Correlation
Sig. (2-
,003 ,032 ,001 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
X4.6 Pearson
,518** ,336* ,553** ,408** ,569** 1 ,774**
Correlation
Sig. (2-
,000 ,017 ,000 ,003 ,000 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
Kepuasan Kerja Pearson ,629*
,730** ,780** ,786** ,748** ,774** 1
*
Correlation
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50
96
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Variabel Lingkungan Kerja
Correlations
Lingkungan
X6.1 X6.2 X6.3 X6.4 X6.5 X6.6 Kerja
X6.1 Pearson
1 ,413** ,577** 1,000** ,596** ,486** ,852**
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
X6.2 Pearson ,413*
1 ,446** ,413** ,435** ,369** ,654**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,003 ,001 ,003 ,002 ,008 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X6.3 Pearson ,577*
,446** 1 ,577** ,497** ,585** ,780**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X6.4 Pearson 1,00
,413** ,577** 1 ,596** ,486** ,852**
Correlation 0**
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X6.5 Pearson ,596*
,435** ,497** ,596** 1 ,648** ,809**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
X6.6 Pearson ,486*
,369** ,585** ,486** ,648** 1 ,770**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Lingkungan Kerja Pearson ,852*
,654** ,780** ,852** ,809** ,770** 1
*
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
97
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
f. Variabel Peningkatan Kinerja
Correlations
Peningkatan
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Kinerja
Y1 Pearson
1 ,372** ,713** ,495** ,525** ,436** ,747**
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
Y2 Pearson ,372*
1 ,510** ,433** ,632** ,833** ,810**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Y3 Pearson ,713*
,510** 1 ,520** ,512** ,539** ,806**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Y4 Pearson ,495*
,433** ,520** 1 ,593** ,342* ,717**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,015 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Y5 Pearson ,525*
,632** ,512** ,593** 1 ,612** ,819**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Y6 Pearson ,436*
,833** ,539** ,342* ,612** 1 ,806**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,015 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50 50 50
Peningkatan Kinerja Pearson ,747*
,810** ,806** ,717** ,819** ,806** 1
*
Correlation
N 50 50 50 50 50 50 50
98
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2) OUTPUT SPSS UJI RELIABILITAS
a. Variabel Kompensasi Finansial
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
,945 6
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
,879 6
99
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c.Variabel Motivasi Kerja
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
,872 6
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
,874 6
100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Variabel Lingkungan Kerja
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
,836 6
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
,874 6
101
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 4 : OUTPUT SPSS UJI ASUMSI KLASIK
1) Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 50
Positive .085
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .604
102
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2) Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
103
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3) Hasil Uji Heteroskedastisitas
104
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 5 : OUTPUT SPSS UJI REGRESI (UJI F DAN UJI t)
Model Summaryb
1
,935a ,875 ,861 1,240 1,508
ANOVAa
Total 540,880 49
105
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA