Anda di halaman 1dari 9

Solusi Askep

Rabu, 27 Mei 2015


CONTOH RENPRA ASKEPMAHASISWA DENGAN STRESS

Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul


1. Koping individu tak efektif berhubungan dengan stress yang berkepanjangan.
2. Keputusasaan berhubungan dengan tidak mampu mengontrol respon stress.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan krisis atau emosi.
4. Gangguan aktifitas berhubungan dengan stress fisiologis.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurangnya nafsu makan.
No. RENCANA Tujuan / Rencana Rasionalisasi
Hasil Yang Tindakan
ASUHAN Diharapkan
KEPERAWATAN
DENGAN
STRESS
Diagnosa Perawatan
Data Subjektif &
Objektif
1. Koping individu tak efektif Tujuan Jangka
1. Kaji factor1. Pengenalan
berhubungan dengan stress Panjang : – factor factor pencetus
yang berkepanjangan Pasien dapat penyebab adalah langkah
Data Subjektif : mendemonstrasikan stress dan pertama dalam
 Pasien mengatakan tidak kemampuan untuk tentukan mengajarkan
mampu menghadapi dan mengatasi masalah jenis situasi pasien untuk
memecahkan masalah. secara efektif. seperti apa memutuskan
yang dapat peningkatan
Data Objektif : Tujuan Jangka meningkatka stress.
 Pasien tampak cemas dan Pendek : n stress.
ragu – ragu. Dalam waktu 7 x 24 2. Untuk
 Pasien tampak mudah jam : 2. Observasimengidentifika
tersinggung dan cepat  Pasien keluhan si sejauhmana
marah. mendemonstrasikan stress yang stressor dapat
 Pasien tampak menangis. kemampuan untuk timbul. menyebabkan
 Pasien tampak sering memutus pikiran – stress dan dapat
melamun. pikiran kompulsif di ambil
dan menahan diri 3. Dorong intervensi yang
dari prilaku kemandirian tepat.
ritualistic dan dan berikan
berespon terhadap penguatan 3. Penguatan
situasi stress. positif untuk yang positif
 Pasien dapat perilaku meningkatkan
mengembangkan kemandian harga diri dan
kemampuan yang mendorong
penyelesaian ditampilkan. pengulangan
masalah. perilaku yang
4. Berikan diharapkan.
penguatan
positif untuk
4. Penguatan
strategi positif
koping yang mendorong
adaptif. terjadinya
pengulangan
perilaku yang
5. Bantu diharapkan.
pasien untuk
tehnik
relaksasi dan
5. Pendekatan ini
keterampilan menurunkan
asertif. ansietas dan
meningkatkan
harga diri yang
memudahkan
respon – respon
6. Anjurkan adaptif
pasien untuk terhadap situasi
mendiskusik – situasi stress.
an situasi –
situasi
kehidupan 6. Pengungkapan
terbarunya perasaan yang
di mana ia sebenarnya
merasakann dalam situasi
ya sebagai lingkungan
stress dan yang tidak
perasaaan mengancam
yang dapat
berhubungan menolong
dengan pasien untuk
setiap situasi sampai pada
tersebut hubungan
dengan isu –
isu tak
terpecahkan.
Diagnosa
Tujuan /
Perawatan Rencana
No. Hasil Yang Rasionalisasi
Data Subjektif Tindakan
Diharapkan
& Objektif
7. Diskusikan 7. Terapi difasilitasi
waktu – waktu melalui
stress saat pertimbangan area
gejala – gejala – area kekuatan dan
fisik tidak menggunakan area
muncul dan – area tersebut
strategi koping untuk keuntungan
adaptif yang pasien.
digunakan
selama situasi –
situasi tersebut.
8. Lingkungan yang
8. Ciptakan tenang dan nyaman
lingkungan yang dapat menurunkan
nyaman, tenang dan sressor.
mendukung
kemandirian klien.

2. Tujuan Jangka9. Libatkan keluarga


9. Keterlibatan
Keputusasaan Panjang : dalam keluarga dalam
yang Pasien akan mendampingi mengungkapkan
berhubungan menunjukkan pasien. perasaan pasien
dengan tidak peningkatan harga merupakan salah
mampu diri yang satu cara
mengontrol ditampilkan mengurangi stress
respon stress. dengan
Data Subyektif : mengungkapkan 1. Kaji factor – factor
 Pasien mengatakan secara verbal yang dapat1. Untuk mengetahui
tidak berharga. aspek – aspek menimbulkan rasa sejauh mana
 Pasie mengatakan positif dirinya, putus asa pasien keputusasaan
bosan penyelesaian masa terhadap respon pasien
lalu, dan prospek – stress mempengaruhi
Data Obyektif : prospek di masa kemampuan pasien
 Pasien tampak datang. dalam mengontrol
tidak ada respon stress
motivasi. Tujuan Jangka2. Lakukan sehingga dapat
 Pasien tampak Pendek : pendekatan yang diberikan pilihan
sering melamun Dalam waktu 3 x hangat, menerima yang tepat.
24 jam : pasien apa adanya
 Pasien mampu dan bersifat empati.
menyebutkan 2. Kehadiran perawat,
aspek – aspek penerimaan dan
positif dari dirinya.3. Gunakan tehnik penghargaan yang
komunikasi positif akan
terapeutik terbuka, meningkatkan
eksplorasi dan harga diri pasien.
klarifikasi.

3. Agar pasien dapat


mengenali dan
mengekspresikan
perasaannya.
Diagnosa
Tujuan /
Perawatan
No. Hasil Yang Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif &
Diharapkan
Objektif
 Pasien mampu 4. Anjurkan
4. Untuk menghadapi
berkomunikasi pasien untuk isu – isu yang
secara asertif mengatakan belum terpecahkan
dengan orang lain. secara verbal dan menerima apa
 Pasien mampu perasaan – yang tidak dapat di
mengekspresikan perasaannya ubah.
beberapa terutama yang
optimisme dan tidak berada
harapan untuk dalam
masa depan kemampuannya
untuk 5. Penguatan positif
mengontrol. meningkatkan
harga diri dan
5. Identifikasi cara – mendorong
cara yang dapat pengulangan
dicapai oleh pasien perilaku yang
dan berikan diharapkan.
penguatan positif
untuk partisipasi
dan pencapaiannya.6. Memberikan
pasien pilihan –
6. Berikan umpan pilihan akan
balik positif untuk meningkatkan
keputusan yang di perasaan mampu
buat. mengontrol pada
3. pasien.
Gangguan pola
tidur Tujuan Jangka
7. Libatkan keluarga7. Pasrtisipasi keluarga
berhubungan Panjang : dalam proses dapat mempercepat
dengan krisis Pola tidur pasien keperawatan. proses
situasi atau normal penyembuhan.
emosi.
Data Subyektif : Tujuan Jangka8. Kolaborasi medik
 Pasien mengatakan Pendek : dalam pemberian 8. Pemberian terapi
sukar tidur dan Dalam waktu 3 x terapi yang tepat. yang tepat dapat
sering terbangun 24 jam : mempercepat
 Pasien mampu tidur proses
nyenyak. 1. Kaji gangguan – penyembuhan.
gangguan pola tidur
yang langsung
berhubungan 1. Untuk mengetahui
dengan rasa takut factor – factor
dan ansietas – penyebab dan
ansietas tertentu. kebiasaan –
kebiasaan tidur
2. Observai pola tidur psien sehingga
pasien dan catat dapat memilih
keadaan yang intervensi yang
mengganggu tidur. tepat.

2. Masalah harus
diidentifikasi
sebelum bantuan
datang.

Diagnosa
Tujuan /
Perawatan Rencana
No. Hasil Yang Rasionalisasi
Data Subjektif Tindakan
Diharapkan
& Objektif
Data Obyektif : Pasien mampu tidur 3. Anjurkan3. Untuk mendukung
nyenyak. pasien untuk tidur yang lebih
 Pasien tampak  Menguap berkurang mengurangi tenang pada malam
menguap. sampai dengan tidur seharian. hari.
 Pasien tampak hilang.
pucat dan lesu.  Ekspresi wajah 4. Batasi masukan 4. Kafein merupakan
 Pasien tampak pasien segar. minuman yang stimulan SSP yang
tidak tidur.  Pasien mampu mengandung dapat
mempertahankan kafein, seperti teh, mempengaruhi
tidur. kopi dan sejenis kemampuan paien
coca cola. untuk istirahat dan
tidur.
5. Berikan latihan –
latihan relaksasi
dengan musik yang 5. Dapat menolong
lembut sebelum pasien agar dapat
tidur. tertidur.
6. Berikan obat –
obat penenang6. Untuk membantu
sesuai instruksi / pasien dapat tidur
pesanan dokter. sampai pola tidur
yang normal pulih
7. Libatkan keluarga kembali.
4. untuk menjaga
ketenangan saat
7. Partisipasi keluarga
Gangguan Tujuan Jangka pasien tidur. dapat membantu
aktifitas Panjang : pasien cepat tidur.
berhubungan Pasien dapat
8. Kolaborasi medik
dengan stress beraktifitas secara dalam pemberian
fisiologis. normal obat – obat
8. Untuk membantu
Data Subyektif : penenang. pasien dapat tidur
 Pasien mengatakan Tujuan Jangka sampai pola tidur
dada berdebar – Pendek : 1. Bina hubungan yang normal pulih
debar. Dalam waktu 3 x saling percaya kembali
 Pasien mengatakan 24 jam : dengan pasien.
sakit kepala.  Pucat berkurang 1. Hubungan saling
 Pasien mengatakan sampai dengan
2. Berikan percaya
keringat dingin hilang. pengenalan dan meningkatkan
pada telapak Tangan dan kaki penguatan positif interaksi terapeutik
tangan. dingin berkurang untuk pekerjaan antara perawat dan
sampai dengan yang dilakukan pasien.
hilang secara mandiri.
2. Penguatan positif
3. Anjurkan pasien meningkatkan
untuk melakukan harga diri dan
aktifitas sehari – mendorong
hari yang normal pengulangan
sesuai dengan perilaku yang
tingkat diharapkan.
kemampuannya.
3. Kemampuan
melakukan aktifitas
secara mandiri
dapat meningkatkan
harga diri pasien.
Diagnosa
Tujuan /
Perawatan Rencana
No. Hasil Yang Rasionalisasi
Data Subjektif Tindakan
Diharapkan
& Objektif
Data Obyektif :  Tanda – tanda vital ; 4. Ajarkan kepada
4. Saat aktifitas
Suhu : 36 – 37  C, pasien meningkat , pasien
 Pasien tampak Nadi : 70 – 90 bagaimana membutuhkan
pucat. x/menit, Tekanan mengatai demonstrasi
 Tangan dan kaki Darah : 110/70 – aktifitas yang aktifitas yang
dingin. 130/90 mmHg, menyulitkan sederhana,
 Tanda – tanda vital Pernafasan : 16 – demonstrasi
; Suhu, Nadi, 24 x/menit (tanda aktifitas konkret
Tekanan Darah, vital dalam batas yang akan
Pernafasan normal). 5. Libatkan keluarga dilakukan tanpa
(sesuai dengan untuk kesulitan di bawah
data yang mendampingi dan kondisi normal.
ditemukan) memotivasi pasien
dalam melakukan 5. Dengan
perawatan diri mendampingi dan
secara efektif. memotivasi pasien
akan mampu
5. melakukan
6. Kolaborasi medik perawatan diri
Tujuan Jangka dalam pemberian secara efektif.
Panjang : terapi yang tepat.
Kebutuhan nutrisi 6. Dengan pemberian
Perubahan nutrisi terpenuhi terapi yang tepat
kurang dari dapat mempercepat
kebutuhan tubuh Tujuan Jangka
1. Jelaskan proses
berhubungan Pendek : pentingnya nutrisi penyembuhan
dengan Dalam waktu 3 x dan masukan cairan pasien.
kurangnya nafsu 24 jam : yang adekuat.
makan  Nafsu makan
Data Subyektif : meningkat 1. Pasien mungkin
 Pasien mengatakan K/U pasien baik tidak memiliki
tidak nafsu Konjungtiva dan 2. Observasi tanda – pengetahuan yang
makan. membran mukosa tanda vital adekuat dan akurat
 Pasien mengatakan normal. berkenaan dengan
tidak minat BB seimbang peran nutrisi yang
untuk makan. dengan TB 3. Catat pemasukan baik untuk
 Tanda – tanda vital ; dan pengeluaran kesehatan secara
Data Obyektif: Suhu : 36 – 37  C, serta jumlah kalori. menyeluruh.
 K/U paisen Nadi : 70 – 90
tampak lemah x/menit, Tekanan 2. Untuk mengetahui
 Konjungtiva dan Darah : 110/70 4. – Timbang BB keadaan umum
membran 130/90 mmHg, pasien setiap hari pasien.
mukosa pucat. Pernafasan : 16 – bila memungkinkan
24 x/menit (dalam 3. Informasi ini
batas normal) 5. Tentukan makanan penting untuk
yang disukai oleh membuat suatu
pasien dan sediakan pengkajian nutrisi
makanan – yang akurat dan
makanan kesukaan mempertahankan
pasien. keamanan pasien.
4. Penurunan atau
pertambahan BB
merupakan
informasi
pengkajian yang
tepat.

5. Pilihan makanan
yang disukai dapat
memotivasi pasien
untuk
meningkatkan nafsu
makan
Diagnosa
Tujuan /
Perawatan Rencana
No. Hasil Yang Rasionalisasi
Data Subjektif Tindakan
Diharapkan
& Objektif
 Pasien tampak 6. Temani pasien 6. Untuk memotivasi
tidak mau selama makan. dan menemani
makan. pasien sehingga
pasien merasa
 BB : (sesuai diperhatikan dan
dengan data yang dapat meningkatkan
ditemukan) Kg. 7. Libatkan keluarga nafsu makan.
 TB : (sesuai dalam memotivasi
dengan data yang pasien. 7. Motivasi dari
ditemukan) Cm. keluarga dapat
 Tanda – tanda vital menambah
; Suhu, Nadi, 8. Kolaborasi medik semangat pasien
Tekanan Darah, dalam pemberian untuk makan.
Pernafasan penjelasan
(sesuai dengan 8. Penjelasan yang
data yang baik dan benar
ditemukan). dapat meningkatkan
9. Kolaborasi tim percaya diri pasien
medik untuk sehingga dapat
konsultasi gizi mempercepat
proses
penyembuhan

9. Untuk memerlukan
jumlah kalori yang
dibutuhkan dan
untuk memberikan
nutrisi yang
adekuat,
mempertahankan
atau meningkatkan
BB yang realistis.

Anda mungkin juga menyukai